Kelompok 6:
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS RIAU
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat-Nya sehingga
kelompok 3 dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Manajemen Rantai Pasokan.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan
oleh Bapak SHARNUKE ASRILSYAK, S.K.M., M.M. pada mata kuliah Manajemen Operasional
Lanjutan. Makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang materi rantai pasokan
pada bidang operasional.
Kelompok 6 sadar bahwa masih banyak kekurangan terhadap makalah ini. Oleh karena itu,
kelompok meminta kepada para pembaca untuk memberikan masukan bermanfaat yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini agar dapat diperbaiki bentuk maupun isi makalah
sehingga kedepannya dapat menjadi lebih baik.
Kelompok 6
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui konsep dan hakikat mengenai manajemen rantai pasokan
2. Mengetahui apa saja factor yang mempengaruhi keputusan buat atau beli
3. Mengetahui pengertian pengalihdayaan
4. Mengetahui apa saja factor pembelian via elektronik
5. Mengetahui pengertian mengenai manajemen logistic
6. Mengetahui jaringan keiretsu
7. Mengetahui tentang perusahaan virtual
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Rantai Pasokan Hulu Bagian ini mencakup pemasok tingkat pertama organisasi (dapat
berupa perusahaan manufaktur atau perakitan) dan pemasok mereka yang telah menjalin
hubungan dengannya.
2. Rantai Pasokan Internal Bagian ini berisi semua proses yang digunakan organisasi untuk
mengubah input yang dikirim oleh pemasok menjadi output dari saat material tiba di
perusahaan hingga produk didistribusikan ke luar perusahaan.
3. Rantai Pasokan Episodik Bagian ini berisi semua proses yang terkait dengan pengiriman
produk ke pelanggan akhir.
6
f. Pelaksanaan produksi
g. Memastikan kelancaran pergerakan sumber daya kepada klien.
h. Melacak aliran sumber daya material, layanan, informasi, dan pendanaan dari pemasok, di
dalam organisasi, dan ke pelanggan
Ketika diimplementasikan, manajemen rantai pasokan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
7
strategi perusahaan yang selalu mengutamakan pelanggan (customer centric). Jika
produsen dulu mengikuti strategi membagi segmen pelanggan, konsumen kini lebih
dimanjakan dengan menawarkan produk berdasarkan keinginan masing-masing individu
daripada keinginan segmen tertentu. Beragamnya jenis produk dan tidak menentunya
kuantitas setiap produk membuat produsen semakin kewalahan dalam hal memuaskan
konsumen.
2. Siklus hidup produk dipersingkat. Mempersingkat siklus hidup produk membuat
perusahaan lebih sulit untuk mengontrol strategi pengiriman barang, karena juga
membutuhkan lebih banyak waktu bagi perusahaan untuk mengatur pasokan barang
tertentu. Siklus hidup produk menentukan usia produk di pasar.
3. Semakin Menuntut Pelanggan. Manajemen rantai pasokan mencoba untuk dengan cepat
mengendalikan (mengelola) pertumbuhan permintaan karena pelanggan menuntut
pemenuhan permintaan yang lebih cepat dan lebih cepat, meskipun permintaan itu sangat
mendadak dan itu bukan produk standar (disesuaikan).
4. Fragmentasi kepemilikan rantai pasok. Hal ini menunjukkan bahwa rantai pasok
melibatkan banyak pihak yang berkepentingan sehingga membuat manajemen rantai pasok
menjadi lebih kompleks dan rumit.
5. Globalisasi. Globalisasi membuat rantai pasokan semakin kompleks karena pihak-pihak
dalam rantai pasokan mencakup pihak-pihak yang beroperasi di berbagai negara dan
mungkin memiliki kantor di berbagai belahan dunia.
8
a. Kemungkinan produksi terbatas
b. Pertimbangan biaya (lebih murah untuk membeli)
c. Kebutuhan dalam skala kecil
d. Pemasok memiliki keterampilan dan keahlian khusus.
e. Keinginan untuk meningkatkan keseimbangan produksi (selama pertumbuhan penjualan)
f. Keinginan untuk meningkatkan praktik pasokan variabel
g. Pertimbangan pengawasan manajer langsung yang tidak perlu.
h. Mempertimbangkan persediaan
Keputusan taktis sering disebut sebagai keputusan jangka pendek, yaitu keputusan
alternatif yang harus segera dibuat, atau keputusan jangka pendek. Keputusan taktis juga
keputusan skala kecil. Secara umum, tujuan pengambilan keputusan strategis adalah memilih di
antara beberapa keputusan strategis untuk mewujudkan keunggulan kompetitif jangka panjang.
2.3 Pengalihdayaan
Pengalihdayaan adalah pengalihdayaan fungsi dan layanan yang sebelumnya dilakukan
oleh karyawan perusahaan kepada penyedia di luar perusahaan. Outsourcing merupakan
perubahan besar bagi perusahaan untuk membuat proses bisnis menjadi lebih efisien dan
mendukung daya saing perusahaan. Pengalihdayaan dimulai dengan hal-hal kecil, seperti
pemeliharaan, pembersihan, dan transportasi. Layanan publik outsourcing saat ini mencakup
pemeliharaan properti, katering, keamanan, dan layanan pindahan. Banyak perusahaan
mengalihdayakan fungsi SDM seperti merekrut karyawan baru, pelatihan, dan pekerjaan
administratif. Keuntungan outsourcing bagi perusahaan adalah hemat biaya dan perusahaan dapat
lebih fokus mengembangkan bisnis intinya. Penghematan biaya adalah alasan utama outsourcing,
bersama dengan kekurangan keterampilan, yang memungkinkan perusahaan mengurangi biaya
operasi dan meningkatkan efisiensi, memberi manajemen lebih banyak waktu untuk fokus pada
proses bisnis inti dan meningkatkan fleksibilitas. (Retno Sari Murtiningsih, 2015)
9
Perusahaan outsourcing adalah perusahaan yang menyediakan jasa tenaga kerja kepada
kliennya. Perusahaan jasa outsourcing merekrut karyawan di perusahaannya sesuai dengan kriteria
yang ditentukan oleh klien. Selain itu, perusahaan juga menyelenggarakan kursus-kursus pelatihan
untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja. Untuk menciptakan suasana kerja yang
menyenangkan antara perusahaan dengan tenaga kerja, perusahaan memberikan berbagai benefit
kepada karyawannya.
Baik tunjangan tetap/wajib yang harus dibayar perusahaan maupun tunjangan pilihan.
Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan jasa outsourcing umumnya meliputi biaya penerbitan,
dan biaya tetap dan variabel. Untuk menjaga kelangsungan usaha, perusahaan harus berhati-hati
dalam mengalokasikan sumber daya yang ada agar biaya operasional perusahaan tidak meroket.
Untuk mencegah pemborosan biaya tersebut, keputusan untuk menerapkan kebijakan efisiensi
biaya harus diambil (Meryanti Gobel, 2013)
Pengenalan belanja elektronik harus dilihat sebagai upaya untuk meningkatkan tujuan
belanja, yaitu kualitas, ketepatan waktu, biaya dan minimalisasi risiko komersial, keuangan dan
teknis. Pengadaan elektronik adalah penggunaan sistem komunikasi terintegrasi (berbasis web)
untuk menangani sebagian atau seluruh proses pembelian. Proses tersebut dapat mencakup
langkah-langkah dari identifikasi awal kebutuhan pengguna, melalui penawaran, negosiasi,
pemesanan dan penerimaan, hingga tindak lanjut/pemantauan dan evaluasi pasca pembelian.
Pelaksanaan pengadaan secara elektronik didasarkan pada lima topik utama yang menjadi
indikator keberhasilan pelaksanaan, kelima topik tersebut saling berhubungan dan terintegrasi.
Lima indikator yang disajikan adalah sebagai berikut (Satriyo Nugroho & Haris Wanto, 2020):
10
a) Perubahan biaya perolehan total yaitu mengurangi biaya karena digitalisasi katalog,
dengan lebih sedikit kesalahan dalam proses pemesanan, mengurangi persediaan dan
meminimalkan biaya pemasaran pemasok.
b) Perubahan karakteristik organisasi, tercermin dalam sifat perubahan perilaku dan
hubungan dengan organisasi dan siklus logistik sebagai akibat dari pengenalan sistem.
c) Perubahan struktur organisasi karena perubahan hubungan, peningkatan pembagian
informasi antara panitia pembelian dan penyedia layanan potensial, serta pencarian dan
transparansi yang lebih mudah.
d) Spesifikasi sistem yang berkaitan dengan infrastruktur sistem, termasuk integrasi dengan
perangkat lunak lain seperti sistem perencanaan dan pengendalian serta sistem keuangan.
e) Manajemen implementasi pelaksanaan, yaitu hasil penerapan sistem informasi dalam
organisasi, bertujuan untuk mendukung operasional, meningkatkan produktivitas,
mengurangi biaya operasional dan mendukung pengambilan keputusan, dll.
11
pemeliharaan dan penghapusan logistik untuk mencapai efisiensi dan efektifitas dalam mencapai
tujuan-tujuan organisasi.
Lingkup manajemen logistic, menurut Siahaya (2012), ruang lingkup manajemen logistik
meliputi:
a) Pengangkutan barang (moda transportasi, transportasi masuk dan keluar, logistik pihak
ketiga, ekspor/impor, pengiriman masuk, pengangkutan, biaya pengiriman, pengiriman
dan penanganan, bea cukai, penanganan peralatan, pengiriman kargo),
b) gudang (sistem manajemen gudang, lokasi, perencanaan dan pengaturan, transdocking,
penyimpanan, penanganan material, penyimpanan, penerimaan, pengiriman dan
pengemasan).
c) Distribusi (konsep distribusi, prinsip distribusi, metode distribusi, routing dan konsolidasi).
System Distribusi
Bisnis tahu bahwa memindahkan barang ke dan dari tempat mereka dapat mencapai hingga
25% dari biaya produksi. Karena biaya tinggi ini, perusahaan terus merevisi metode
pengirimannya. Enam metode pengiriman teratas adalah pengiriman truk, kereta api, udara, air,
pipa, dan multimodal.
Penyimpanan
Gudang tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran, mulai dari ruangan kecil di belakang
toko hingga ruangan besar yang bisa seukuran lapangan sepak bola. Menggunakan gudang bisa
12
jadi sangat mahal, tetapi pilihan lain (misalnya tidak ada penyimpanan sama sekali atau
penyimpanan di lokasi lokal dan masalah logistik terkait) bisa jadi lebih mahal. Tujuan utama
gudang adalah untuk menyimpan barang. Namun, beberapa kamp juga menawarkan fitur penting
lainnya. Misalnya, gudang dapat bertindak sebagai titik konsolidasi, menggabungkan pengiriman
dari berbagai sumber dan mengirimkannya dalam satu muatan truk yang lebih murah. Jika tidak,
gudang dapat menjalankan operasi grosir, mengirimkan muatan truk penuh ke perusahaan berbiaya
lebih rendah dan kemudian membaginya untuk didistribusikan ke masing-masing pabrik. Selain
itu, seperti hub bandara, gudang dapat berfungsi sebagai fasilitas transdocking, menerima kiriman
dari berbagai sumber dan menyusunnya kembali untuk didistribusikan ke berbagai tujuan,
seringkali tanpa benar-benar menyimpan produk dalam perjalanan. Terakhir, gudang dapat
bertindak sebagai titik akhir dalam proses, menyediakan pelanggan dengan proses nilai tambah
yang disesuaikan untuk produk sebelum pengiriman akhir.
Jalur perakitan adalah salah satu cara untuk mengimplementasikan penundaan. Perakitan
lengkap, untuk dealer. Dealer kemudian merakit, menguji, dan mengirimkan. Jalur perakitan
memperlakukan dealer lebih seperti mitra produksi daripada pedagang. Teknologi ini telah
membuktikan dirinya dalam industri yang produknya berubah dengan cepat, seperti komputer.
Strategi ini mengurangi persediaan barang jadi karena unit dibangun berdasarkan estimasi yang
lebih akurat dan lebih singkat. Oleh karena itu, reaksi pasar lebih baik dengan investasi yang lebih
rendah - kombinasi yang bagus.
Manajer rantai pasokan mengalihdayakan logistik untuk mencapai tiga tujuan yaitu
mengurangi investasi persediaan, menurunkan biaya pengiriman dan meningkatkan keandalan dan
kecepatan pengiriman. Perusahaan yang berspesialisasi dalam logistik mendukung tujuan ini
dengan mengoordinasikan sistem penyimpanan pemasok dengan layanan perusahaan penjualan.
FedEx, misalnya, sudah berhasil menggunakan Internet untuk pelacakan kiriman online. Situs web
fedex.com memungkinkan pelanggan untuk menghitung biaya pengiriman, mencetak label,
menyesuaikan faktur, dan melacak status paket. FedEx, UPS, dan DHL memainkan peran sentral
dalam proses logistik perusahaan lain. Misalnya, UPS bekerja sama dengan Nike di pusat
pemenuhannya di Louisville, Kentucky untuk menyimpan dan mengirimkan pengiriman dengan
segera. OM Box di dunia nyata "Peran DHL dalam rantai pasokan" adalah contoh lain bagaimana
logistik outsourcing dapat mengurangi biaya dan mengurangi tingkat persediaan dan waktu
pengiriman.
13
2.6 Jaringan Keiretsu
Keiretsu adalah sistem jaringan bisnis dengan perusahaan lain yang memiliki hubungan
bisnis jangka panjang dan memiliki salah satu ciri kepemilikan bersama. Keiretsu dibagi menjadi
dua kelompok: keiretsu horizontal (yoko) dan keiretsu vertikal (tate). Keiretsu horizontal adalah
sekelompok perusahaan besar yang mempertahankan hubungan kerjasama yang saling
menguntungkan. Tujuan dari kemitraan keiretsu horizontal adalah untuk menciptakan bank yang
kuat dengan kepemilikan saham bersama, hubungan bisnis, dll. Sedangkan kelompok yang terdiri
dari perusahaan yang sangat besar dengan ratusan bahkan ribuan perusahaan kecil di bawah
perusahaan besar merupakan definisi vertikal dari keiretsu. Benang vertikal dibagi lagi menjadi
tiga jenis, yaitu:
Jaringan Keiretsu adalah jaringan perusahaan yang luas dengan beragam keahlian tetapi
terkait (sebagian) kepemilikan yang bekerja sama secara erat untuk mempertahankan hubungan
strategis yang saling menguntungkan, dan cabangnya meluas ke negara lain melalui sistem
pasokan dan koneksi ke industri manufaktur besar. Perusahaan Jepang yang berbasis di Keiretsu
biasanya dimiliki oleh dinasti keluarga yang sama dan diwariskan dari generasi ke
generasi. (Wakhidatul Munawaroh, 2022).
14
Industri pakaian adalah contoh tradisional dari organisasi virtual. Desainer pakaian jarang
memproduksi desain mereka sendiri, melainkan melisensikan perusahaan produksi mereka.
Produsen kemudian dapat menyewa ruang, menyewa mesin jahit, dan mempekerjakan pekerja.
Hasilnya adalah organisasi dengan overhead rendah yang tetap fleksibel dan mampu merespons
permintaan pasar dengan cepat (Heizer & Render Barry, 2015).
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari paparan materi sebelumnya maka kami mendapatkan kesimpulan bahwa dengan
adanya Supply Chain Management (Manajemen rantai pasokan) adalah :
3.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu pembaca untuk mengetahui
Penerapan supply chain management di masa seperti ini cocok di terapkan, karena system ini
memiliki kelebihan dimana mampu me-manage aliran barang atau produk dalam suatu rantai
supply dan penting mengetahui suatu letak perusahaan terhadap kelangsungan proses perusahaan
selanjutnya. Penulis sadar makalah ini banyak kekurangan di sana sini, maka kami menerima
segala saran untuk makalah ini sebagai pembelajaran kedepannya.
16
DAFTAR PUSTAKA
17