Anda di halaman 1dari 17

Prinsip

Dasar
Akuntansi
Tugas Kelompok
•ekonomi•
Dokumentasi Kelompok 5

Anggota Kelompok :
1. Ahmad Ihza Mahendra (03)
2 . D h i v a Tr i C a h y a n i P. ( 0 7 )
3. Eny Juniati Amma (12)
4. Muchammad Rayhan Afriansyah
5. Sri Nanda Aulia (31)
Tersusun Dengan

Pengertian prinsip Prinsip - prinsip 5 prinsip dasar


akuntansi akuntansi akuntansi secara
umum
Pengertian
Prinsip akuntansi adalah suatu istilah yang digunakan
untuk menggambarkan akuntansi secara keseluruhan,
baik metode, prosedur, serta ketentuan yang
mengandung teori atau pun secara praktis. Penggunaan
prinsip akuntansi sangat penting agar terdapat
keseragaman dalam hal dan cara metode, prosedur
tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan dan
mudah dipahami oleh semua orang.
Prinsip - prinsip akuntansi
Source : Buku paket Ekonomi
kelas XII kurikulum 2013
1.Prinsip Harga Perolehan

Prinsip harga perolehan merupakan prinsip akuntansi


yang menekankan pada aspek aset, liabilitas, ekuitas
dan pendapatan sereta beban dibukukan sebagai harga
perolehan yang disepakati oleh pihak pihak yang
bertransaksi
2.Prinsip Realisasi penghasilan

Prinsip akuntansi realisasi penghasilan merupakan prinsip yang mempelajari pengukuran,


pengertian, dan pengakuan terhadap penghasilan. Penghasilan dalam akuntansi adalah penurunan
utang dan kenaikan pendapatan dari penjualan atau jasa selama periode tertentu. Metode yang
digunakan berkaitan dengan pengakuan penghasilan. Pertama, pada saat penjualan barang dan
jasa. Kedua, sebelum penjualan (sudah ada kontrak/perjanjian tertentu dengan pihak lain yang
sudah ada kepastian mengenai jumlah dan harganya). Ketiga, pengakuan penghasilan pada saat
penerimaan kas (untuk transaksi yang beresiko terjadinya piutang yang tidak tertagih).
3. Prinsip Objektif

Prinsip ini bermaksud untuk memastikan


laporan keuangan yang dihasilkan harus
berdasarkan pada data akuntansi yang
didukung oleh bukti transaksi yang bersifat
riil dan objektif.
4.Prinsip Pengungkapan
Penuh(disclosure)
Prinsip ini bermaksud untuk memastikan
laporan keuangan yang disusun hendaknya
dapat menghasilkan dan memberikan semua
informasi, baik yang bersifat kualitatif
maupun kuantitatif yang dapat memengaruhi
dalam pengambilan keputusan bagi pihak
pihak yang berkepentingan.
5. Prinsip
Konsistensi
Prinsip ini menghendaki laporan keuangan
harus mempunyai daya banding. Daya
banding akan ditentukan oleh konsistensi
penggunaan teori, metode, dasar, pedoman,
dan praktik akuntansi yang sama dengan
yang diterapkan tahun sebelumnya
5 prinsip dasar akuntansi
secara umum
Source : http://Ppmschool.ac.i
d
(Google)
1. Prinsip biaya historis ( historical cost
principle )
Prinsip biaya historis yang dilakukan dengan menulis semua biaya
yang dikeluarkan agar bisa mendapatkan barang. Artinya, prinsip ini
menulis setiap pengeluaran untuk mendapatkan barang yang
diinginkan.
Tidak hanya berlaku pada barang, tetapi juga pada jasa yang
diperoleh dari biaya tersebut. Contohnya adalah ketika membeli
modem/router internet.
Biaya yang dicatat tidak hanya dari harga modem tersebut, tetapi
juga jasa pemasangan WiFi, biaya teknis, sampai biaya transportasi
juga perlu dihitung.
2. prinsip pengakuan pendapatan
( revenue recognition Principle )

Dalam prinsip akuntansi pengakuan pendapatan, diketahui bahwa


pendapatan adalah hasil penjualan barang atau jasa. Pendapatan ini
yang akan mendapatkan harta. Aliran harta tersebut harus selalu
dihitung setiap jangka waktu tertentu.

Prinsip pengakuan pendapatan membuat kita harus “mengakui” uang


yang masuk tersebut sebagai penghasilan/pendapatan. Misalnya,
selama satu bulan Anda berhasil menjual baju sampai memperoleh Rp
4 juta. Nah, uang tersebut harus diakui sebagai hasil dari pendapatan.
3. Prinsip mempertemukan ( matching
principle )

Prinsip dasar akuntansi lainnya adalah matching principle. Dalam


prinsip ini harus ada perbandingan dari pendapatan tersebut dengan
biaya pengeluarannya. Prinsip mempertemukan wajib diterapkan di
perusahaan karena bisa mengetahui untung ruginya. Setelah
dibandingkan, Anda bisa mendapatkan hasil pendapatan yang
diperoleh dari perusahaan. Jika pendapatan tersebut lebih besar
dibandingkan pengeluaran maka disebut untung. Sebaliknya jika
malah kecil dibandingkan pengeluaran maka disebut rugi.
4. Prinsip konsistensi ( consistency
principle )
Konsistensi adalah ketetapan yang dilakukan secara berkelanjutan.
Inilah yang juga diterapkan dalam membuat laporan keuangan.
Laporan keuangan harus dibuat dengan format yang sama dan tidak
boleh berubah-ubah. Hal ini agar mudah dibaca dan tidak membuat
orang kebingungan untuk menginterpretasikannya. Metode yang
digunakan untuk menjalankan prinsip akuntansi harus sama dan
dijadikan sebagai standar kebijakan perusahaan. Sistem dari rumus
keuangan juga tidak boleh berganti semaunya karena ini bisa
menyulitkan pembaca untuk menilai dan membandingkannya dengan
laporan sebelumnya.
5. Prinsip pengungkapan penuh ( full
disclosure principle )
Telah diketahui bahwa setiap perusahaan atau organisasi harus membuat laporan
keuangan. Hal ini menjadi penting karena pencatatan tersebut akan membantu orang
untuk menganalisis perkembangan keuangan sampai dengan transparansi yang jelas.
Dengan demikian, penyajian informasi tersebut akan lebih dinilai dengan objektif
sepenuhnya. Jika mengacu pada prinsip ini, informasi keuangan yang diberikan harus
detail dan terperinci sehingga akuntan bisa mengambil kebijakan dari laporang yang
ada. Sebaliknya, laporan yang tidak lengkap riskan untuk membuat salah paham
sehingga langkah yang akan diambil kedepannya bisa salah. Laporan keuangan yang
ambigu akan mengundang banyak pertanyaan yang harus dicarikan jawabannya
sehingga ini akan memakan waktu.
Thank
You^
^

Anda mungkin juga menyukai