Pengertian Pendapatan
Pendapatan adalah selisih antara penerimaan (TR) dan total biaya (TC), jadi
harga jual. Biaya biasanya diklasifikasikan menjadi dua yaitu biaya tetap (Fixed
Cost) dan biaya variabel (Variabel Cost). Biaya tetap adalah biaya yang relatif tetap
jumlahnya dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau
sedikit. Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi
yang diperoleh, contohnya biaya untuk tenaga kerja. Total biaya (total cost) adalah
jumlah dari biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variabel cost), maka TC =
Pendapatan adalah “arus masuk atau peningkatan lainnya atas aktiva sebuah
entitas atau penyelesaian kewajiban (atau kombinasi dari keduanya) selama satu
periode dari pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa, atau aktivitas lain yang
merupakan operasi utama atau sentral entitas yang sedang berlangsung. (Dyckman
2002 h. 234)
sementara itu nilai penjualan ditentukan oleh jumlah atau unit yang terjual
(quantity) dan harga jual (price), atau lebih sederhana dikatakan pendapatan fungsi
(quantity price) sedangkan pendapatan industri kecil diartikan sebagai hasil yang
dihasilkan dalam suatu produksi. Dengan efisiensi biaya produksi maka akan
diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik
oleh Sofyan (2002,h.58) sebagai “kenaikan gross di dalam asset dan penurunan
gross dalam kewajiban yang dinilai berdasarkan prinsip akuntansi yang berasal dari
yang didapat dari penjualan barang atau jasa selama suatu periode tertentu.
Pendapatan Usaha
Dalam bisnis, pendapatan usaha adalah jumlah uang yang diterima oleh
perusahaan dari aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk atau jasa kepada
pelanggan.
Menurut Ramlan (2006, h. 13) pendapatan usaha adalah hasil kerja dari
suatu usaha yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu. Menurut Ramlan
(2006 h.41) pendapatan dibagi dua yaitu pendapatan bersih dan pendapatan kotor.
Pendapatan bersih adalah pendapatan yang telah mengalami pengurangan dari hasil
produksi. Sedangkan pendapatan kotor yaitu pendapatan dari hasil usaha dikurangi
kebutuhan selama mengadakan usaha serta penggunaan bahan bakar dan tenaga
pembantu lainnya.
Pengukuran Pendapatan
perolehan kas atau setara kas. Tanpa pengukuran yang tepat kinerja perusahaan
akan sulit diketahui, pendapatan sebagai suatu item yang sangat penting dalam
laporan keuangan khususnya laporan laba rugi perlu diukur dengan akurat.
Pada umumnya, imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas dan jumlah
pendapatan adalah jumlah kas atau setara kas yang diterima atau dapat diterima.
Namun, bila arus masuk kas atau setara kas ditangguhkan, nilai wajar dari imbalan
tersebut tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau
jumlah atas objek atau kejadian berdasarkan aturan – aturan. Pengukuran juga
lebih teliti untuk membedakan suatu alternatif dengan alternatif yang lain dalam
a. Historical Cost atau harga yang terjadi dari pertukaran perusahaan yang lalu,
aset lainnya.
terendah dari harga pokok dan pasar (LOCOM, Lower of Cost or Market).
c. Current Sale Exchange atau harga penjualan pertukaran sekarang yang dapat
digunakan misalnya dalam mengukur barang jenis logam yang memiliki harga
d. Future Exchange, harga didasarkan pada pertukaran dimasa yang akan datang.
Misalnya, digunakan untuk menaksir biaya yang akan datang jika diakui hasil
Pengakuan Pendapatan
mencatat atau memasukkan suatu pos di dalam akun dan laporan keuangan entitas”.
Pengakuan mencakup uraian pos dalam kata – kata dan angka, dengan jumlah
praktek akuntansi. Realisasi adalah proses pengubahan sumber daya bukan kas dan
hak menjadi uang dan paling tepat digunakan dalam akuntansi dan pelaporan
keuangan untuk penjualan aktiva secara tunai atau klaim atas kas.
dalam akun – akun dan laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban, pendapatan,
beban, keuntungan, atau kerugian”. Pengakuan termasuk penggambaran suatu item
baik dalam kata – kata maupun jumlah, di mana jumlah mencakup angka-angka
kerugian).
2. Dapat diukur (measurability) Suatu item tertentu harus dapat diukur dengan
karakteristik, sifat, atau aspek yang dapat dikuantifikasi dan diukur. Contohnya
adalah biaya historis, biaya sekarang, nilai pasar, nilai bersih yang dapat
diterima untuk barang atau jasa yang dijual. Pendapatan itu dapat direalisasi
ketika klaim nonkas atas kas (misalnya, aktiva nonkas seperti piutang usaha atau
jumlah kas tertentu. Kriteria ini juga dipenuhi jika produk tersebut adalah suatu
komoditas, seperti emas atau gandum, di mana ada pasar publik untuk jumlah
tidak terhingga dari produk tersebut yang dapat dibeli atau dijual pada harga
Menurut Smith (2002, h.297) Dilihat dari segi kegiatan dan peristiwa yang
didasarkan kepada :
2. Produk yang dijual telah meninggalkan perusahaan dan diganti dengan suatu
Smith (2002, h.297) menambahkan Ada tiga masalah yang ditimbulkan dari
harga tertentu dan harga tersebut menutupi semua biaya persediaan ditambah
berkaitan tetap ada di pembukuan penjual. Dengan kata lain tidak terjadi
penjualan.
yaitu :
3. Trade Loading dan Channel Stuffing, Merupakan keputusan dan tindakan dari
mengganggu hasil operasi, dan menghias laporan keuangan. Pada akhir periode,
penyelesaian.
Jika ketiga kondisi diakui di atas tidak terpenuhi selama masa produksi, maka
pendapatan diakui pada saat selesainya produksi, yang dikenal metode kontrak
Hal ini dijumpai pada produksi mineral yang bernilai tinggi seperti emas dan
perak, dan beberapa komoditas pertanian seperti padi dan jagung. Kriteria utama
terhadap harga jual, misalnya suatu balok emas dapat ditukarkan dengan
balok emas lainnya untuk berat yang sama. (Smith 2002, h.297)
verifiabel, tetapi sebenarnya tidak ada alasan untuk menunda pengakuan penjualan
sampai saat diterima. Namun demikian, apabila salah satu dari dua kriteria yang
1. Apabila tidak mungkin mengukur nilai aktiva yang diterima secara cukup
dikeluarkan, dan biaya-biaya ini tidak dapat ditaksir jumlahnya secara tepat.
sebagian lagi dinyatakan sebagai laba. Pada metode perolehan kembali biaya,
tidak ada laba yang diakui hingga jumlah kas yang diterima sama dengan
adalah suatu hasil yang di dapatkan oleh seseorang setelah melakukan pekerjaan
walaupun hasil yang dicapainya masih rendah ataupun sudah cukup tinggi yang
ekonomi yang mana tergatung pada modal, tenaga kerja dan teknologi, sedangkan
a. Akumulasi modal.
b. Pertumbuhan Penduduk.
c. Kemajuan Teknologi.
Akumulasi modal (Capital accumulation) terjadi apa bila sebagian
kerja dianggap sebagai salah satu faktor positif yang memacu pertumbuhan
ekonomi, karena pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti ukuran pasar
domestik lebih besar. Kemajuan teknologi adalah ditemukan cara baru atau
yang sedikit berbeda dengan pengertian keuntungan dari segi pembukuan. Ditijau
dari sudut pandangan perusahaan atau pembukuan seperti telah diterangkan di atas,
keuntungan adalah perbedaan nilai uang dari hasil penjualan yang diperoleh dengan
keuntungan ekonomi atau keuntungan murni (Pure profit). (Sukirno, 2011.h. 384)
dengan kualitas tinggi”. Maksudnya peningkatan pendapatan usaha budi daya ikan
barang” Maka hal ini perlu melihat berbagai faktor yang mempengaruhi permintaan
antara lain:
a. Harga
c. Selera
d. Jumlah penduduk
e. Tingkat pendapatan.
peningkatan pendapatan, setiap dalam usaha yang mana keadaan harga suatu barang
barang yang dikonsumsi, dan tingkat pendapatan juga akan terjadi pengaruh
diarahkan pada suatu tujuan bisnis memang sudah semestinya berorientasi pada
Banyak hal yang ikut berperan dan berpengaruh terhadap pendapatan usaha
dalam kegiatan usahanya ini diantaranya, modal usaha/biaya produksi, lokasi usaha.
Semakin besar selisih antara nilai produksi dengan biaya, maka akan memberikan
a. Modal Usaha
dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang, melepas uang, dan sebagainya;
harta benda (uang, barang, dan sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk
kegiatan-kegiatan bisnis.
galanya dalam sebuah bisnis. namun perlu dipahami bahwa uang dalam sebuah
usaha sangat diperlukan. Yang menjadi persoalan di sini bukanlah penting tidaknya
mengelola modal secara optimal sehingga bisnis yang dijalankan dapat berjalan
Sutrisno (2007, h.87), menyatakan bahwa modal usaha adalah dana yang
sehari-hari seperti, pembeli bahan baku, pembayaran upah buruh, membayar hutang
b. Penggunaan cadangan
moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas
dibebankan kepada konsumen yang diperoleh atau dihitung dari biaya produksi
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa harga jual adalah sejumlah
biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa
ditambah dengan persentase laba yang diinginkan perusahaan, karena itu untuk
mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan salah satu cara yang dilakukan
untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara menentukan harga yang tepat
untuk produk yang terjual. Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan
kualitas produk suatu barang dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan bagi
para pembeli.
menjadi semakin rumit apabila perusahaan memproduksi sebuah lini dari beberapa
model atau gaya dimana calon pelanggan menganggap memiliki keterkaitan satu
sama lain. Dalam kasus seperti ini perusahaan seharusnya menyesuaikan harga dari
barbagai model untuk merefleksikan persepsi pelayanan dari nilai relatif mereka.
Hal terbaik yang dapat dilakukan para manajer adalah menetapkan harga setiap
kecenderunan bahwa pelanggan akan menaikkan harga atau menurunkan dan akan
memandang harga dari produk terkait adalah wajar dan layak. (Boyd at, al
2000,h.27)
Ada beberapa langkah dalam penetapan harga menurut kotler dan Kevin
2. Menentukan permintaan
Setiap harga akan menghasilkan tingkat permintaan yang berbeda dan karena itu
perusahaan
3. Memperkirakan biaya
untuk produknya.
suatu atau lebih diantara ketiga pertibangan ini (permintaan pekerja, fungsi
lain, kebijakan penetapan harga perusahaan, penetapan harga yang berbagi laba
Dalam membuat rencana bisnis, pemilihan lokasi usaha adalah hal utama
yang perlu dipertimbangkan. Lokasi strategis menjadi salah satu faktor penting dan
dipertimbangkan dalam memilih lokasi, sebagai salah satu faktor mendasar, yang
sangat berpengaruh pada penghasilan dan biaya, baik biaya tetap maupun biaya
transportasi, sifat bahan baku atau sifat produknya, dan kemudahannya mencapai
maupun tak langsung dalam proses produksi untuk menambah output. Masalah
modal dapat ditinjau dari dua aspek yaitu kekurangan dalam alat-alat modal dan
Terbatasnya modal dalam usaha dagang dapat dilihat dari terbatasnya jumlah
prasarana dan terbatasnya alat-alat modal yang modern yang dapat digunakan dalan
kegiatan produksi. Hal ini merupakan salah satu faktor penting yang menyebabkan
tingkat pendapatan.
yang tersedia. Kemudian didalam ongkos juga terdapat hasil atau pendapatan bagi
pemilik modal yang besarnya sama dengan seandainya pedagang menanamkan
modalnya di dalam sektor ekonomi lainnya dan pendapatan untuk tenaga kerja
sendiri. Sehingga keuntungan merupakan hal yang sangat berat bagi seorang
pedagang.
Modal juga akan digunakan sebagai biaya dalam pembelian suatu sumber-
sumber produksi yang dikatakan sebagai biaya usaha. Biaya usaha ini biasanya
diklasifikasikan menjadi dua yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap
(variable cost). Biaya tetap (FC) adalah biaya yang 23elative tetap jumlahnya dan
terus dikeluarkan walaupun barang yang dijual banyak atau sedikit. Biaya variabel
(VC) adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh barang yang dijual,
contohnya biaya untuk tenaga kerja. Total biaya (TC) adalah jumlah dari biaya tetap
Harga jual sangat berkaitan dengan pendapatan di karenakan jika harga juala
meningkat maka pendapatan sebuah perusahaan akan ikut meningkat. Maka dari itu
selalu menetapkan harga produknya dengan harapan produk tersebut laku terjual
dan boleh memperoleh laba yang maksimal. Hansen dan Mowen (2001, h. 633)
mendefinisikan “harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit
usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau
diserahkan”. Menurut Mulyadi (2001:78) “pada prinsipnya harga jual harus dapat
menutupi biaya penuh ditambah dengan laba yang wajar. Harga jual sama dengan
dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa ditambah dengan
persentase laba yang diinginkan perusahaan, karena itu untuk mencapai laba yang
diinginkan oleh perusahaan salah satu cara yang dilakukan untuk menarik minat
konsumen adalah dengan cara menentukan harga yang tepat untuk produk yang
terjual. Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu