Anda di halaman 1dari 9

AKUNTANSI

PERUBAHAN HARGA
ANGGOTA :
ALWIN NADELL
FANI RISKI ARBANI 18.0102.0035
RIZAL
DEFINISI AKUNTANSI PERUBAHAN
HARGA
Akuntansi perubahan harga (accounting for price changes) mengacu pada
perlakuan akuntansi terhadap perubahan atau selisih harga dan masalah akuntansi
dalam kondisi yang didalamnya harga-harga berubah.
MENGAPA LAPORAN KEUANGAN MEMILIKI POTENSI UNTUK
MENYESATKAN SELAMA PERIODE PERUBAHAN HARGA?

• Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang
mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang dinyatakan lebih
rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba yang dinilai lebih tinggi.
Nilai aktiva yang dinyatakan lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah
dan laba yang dinilai lebih tinggi
AKUNTANSI INFLASI

• 1. Pengertian Akuntansi Inflasi


Menurut Drs. Ainun Na’im, Ak, pengertian Akuntansi Inflasi adalah sebagai berikut :
(1989:12)
“merupakan suatu proses data akuntansi untuk menghasilkan informasi yang telah
memperhitungkan perubahan-perubahan tingkat perubahan harga, sehingga informasi yang
menunjukkan ukuran satuan mata uang dengan tingkat harga yang berlaku.”
MANFAAT AKUNTANSI INFLASI

• a. Dapat menciptakan manajemen modal kerja yang lebih efektif.


• b. Menghasilkan analisa profitabilitas produksi lebih realistis.
• c. Memberikan perhatian yang lebih besar pada harga uang yang lebih besar.
• d. Manajemen aktiva tetap yang lebih baik.
• e. Penentuan harga yang lebih baik.
• f. Meningkatkan kemampuan penaksiran aliran kas dan tingkat pajak dan deviden yang
dibayarkan secara efektif.
METODE AKUNTANSI INFLASI

• a. General Price Level


Dalam metode General Price Level misalnya metode historical cost disesuaikan dengan
perubahan tingkat harga sehingga pada masa inflasi GPL ini lebih besar daripada nilai
historical cost.
• b. Current Cost Accounting
Yaitu biaya yang diperlukan untuk mengganti satu set pada periode berjalan.
c. Net Realizable Value
Harga pasar sekarang adalah harga atau kas yang di peroleh jika suatu aktiva dijual sekarang. Namun, harga ini
didasarkan pada prinsip likuidasi bukan prinsip going concern sehingga menyalahi prinsip akuntansi. Salah satu
metode current market value ini adalah net realizable value.

d. Selling Price
Di sini nilai yang dipakai adalah harga jual tanpa dikurangi biaya penjualan sehingga laporan keuangan yang
disusun menurut selling price ini akan lebih besar daripada net realizable value dan metode lain yang disebut
sebelumnya.

e. Expected value
Metode ini sangat tergantung pada pengharapan seseorang jadi bisa lebih besar atau lebih kecil dibanding dengan
metode lain karena expected value ini merupakan gambaran dari present value kas di masa yang akan datang.
Kegagalan untuk menyesuaikan data keuangan perusahaan terhadap  perubahan dalam daya beli unit moneter juga
menimbulkan kesulitan bagi  pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan kinerja
operasi perusahaan yang dilaporkan. Fungsi mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit yaitu :
 
1. Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan.
Para pengguna tidak memiliki informasi yang lengkap mengenai faktor-faktor ini.
 
2. Mengelola masalah yang ditimbulkan oleh perubahan harga bergantung  pada pemahaman yang akurat atas
permasalahan tersebut. Pemahaman yang akurat memerlukan kinerja usaha yang dilaporkan dalam kondisi-kondisi
yang memperhitungkan pengaruh perubahan harga.
 
3. Laporan dari para manajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh  perubahan harga lebih mudah
dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan informasi keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut.
 
PERBEDAAN MODEL AKUNTANSI BIAYA TERKINI DAN KONVENSIONAL
Dalam akuntansi konvensional, laporan keuangan disajikan menurut nilai historis yang mengasumsikan bahwa
hargaharga (unit moneter) yakni stabil. Akuntansi konvensional tidak mengakui adanya perubahan tingkat harga
umum maupun perubahan tingkat harga khusus. Sebagai konsekuensinya, jikalau terjadi perubahan daya beli
menyerupai pada periode inflasi, maka laporan keuangan historis secara hemat tidaklah relevan. Pada periode ini
pendapatan umumnya dinilai lebih tinggi sedangkan aktiva tetap dinilai lebih rendah. Sebenarnya, terdapat
beberapa metode akuntansi mengenai imbas perubahan harga, antara lain akuntansi harga tetap, akuntansi nilai
sekarang, dan akuntansi tingkat harga umum. Akuntansi tingkat harga umum akan mengadakan restatement
komponen-komponen laporan keuangan ke dalam rupiah pada tingkat daya beli yang sama, namun sama sekali
tidak mengubah prinsip-prinsip akuntansi yang dipakai dalam akuntansi menurut nilai historis.Pada prakteknya,
kontroversi yang menyangkut relevansi penggunaan akuntansi tingkat harga umum masih berlanjut sampai
ketika ini. Beberapa argumentasi yang mendukung maupun menolak penerapan akuntansi tingkat harga umum
akan disajikan dalam artikel ini. Demikian juga hasil dari dua penelitian mengenai imbas penerapan akuntansi
tingkat harga umum terhadap laporan keuangan akan diperbandingkan guna melihat apakah pembiasaan
menurut akuntansi tingkat harga umum memang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai