Anda di halaman 1dari 15

TEORI AKUNTANSI

AKUNTANSI PERUBAHAN HARGA

Nama : Imaculada Maia Nahak


Nim : 17013006
AKUNTANSI PERUBAHAN HARGA
1. MASALAH AKUNTANSI
2. POS MONETER DAN MONETER
3. PERUBAHAN HARGA UMUM, SPESIFIK DAN
RELATIF
4. ASPEK INSTITUSIONAL AKUNTANSI INFLASI
5. PANDANGAN MENYELURUH AKUNTANSI
INFLASI
6. MODEL AKUNTANSI DAN APLIKASI AKUNTANSI
PERUBAHAN HARGA
Akuntansi perubahan harga
(accounting for price changes)
mengacu pada perlakuan akuntansi
terhadap perubahan  atau selisih harga dan
masalah akuntansi dalam kondisi yang
didalamnya harga-harga berubah.
MASALAH AKUNTANSI
1. Masalah Penilaian
2. Masalah Unit Pengukur
3. Masalah Pemertahanan Kapital
POS MONETER DAN NONMONETER
1. POS MONETER
Pos-pos moneter terdiri atas aset moneter dan
kewajiban moneter.
2. POS NON MONETER
Pos-pos nonmoneter adalah pos-pos selain yang
bersifat moneter yang juga terdiri atas aset
nonmoneter dan kewajiban nonmoneter.
PERUBAHAN HARGA UMUM, SPESIFIK DAN
RELATIF
1. Perubahan harga umum
Perubahan harga umum yaitu perubahan karena inflasi atau daya
beli. Terjadi perubahan meskipun manfaat atau daya tukar barang
sama.
2. Perubahan harga spesifik
Perubahan harga spesifik adalah perubahan harga barang tertentu
karena nilai instrinsik barang tersebut berubah sehingga nilai
tukarnya juga berubah baik di pasar masukan maupun pasar
keluaran.
3. Perubahan harga relatif
Perubahan harga relatif mengukur tingkat penyimpanan perubahan
harga barang atau jasa tertentu terhadap perubahan akibat
perubahan tingkat harga umum seluruh barang dan jasa.
ASPEK INSTITUSIONAL AKUNTANSI INFLASI
Inflasi menyebabkan dua masalah dasar.
Pertama, angka dalam laporan keuangan yang
menggunakan historical value tidak lagi relevan
secara ekonomi karena terjadi perubahan harga.
Kedua, angka dalam laporan keuangan
mencerminkan jumlah uang yang dibelanjakan
pada waktu tertentu. Artinya, jumlah uang
tersebut memiliki purchasing power yang
berbeda.
ASPEK KELEMBAGAAN AKUNTANSI INFLASI
SEBELUM PSAK No.33
Pada pertengahan 1930, AAA dan AICPA mendukung digunakannya
historical cost. Namun pada awal tahun 1951, AAA
mengeluarkan Supplementary Statement No. 2 yang merekomendasikan
bahwa laporan keuangan harus dinyatakan dalam unit general purchasing
power sebagai pelengkap historical cost. Hal ini diperkuat oleh hasil study
yang dilakukan oleh AICPA yang dituangkan dalam Accounting Principles
Board Statement No. 3 yang mendukung  general price- level adjusted
statements. Konsep ini kembali dikuatkan oleh Trueblood Committee yang
mengidentifikasi adanya permasalahan akibat perubahan harga dalam
laporan keuangan.
SEC meminta adanya disclosure mengenai informasi replacement cost yang
mencerminkan efek karena penggantian aset baru yang lebih efisien, dan
produktif. Selama 40 tahun, price- level restarted financial statement terus
menggunakan historical value tanpa ada keinginan untuk mengganti sistem
pengukuran menjadi current value.Namun sekarang, pendekatan mulai
bergeser pada current value seiring dengan dikeluarkannya ASR 190 oleh
SEC.
KETENTUAN PSAK NO 33 DAN PENOLAKAN PSAK
NO 82 DAN 89
1. PSAK No.33
Melalui PSAK No. 33, FASB mewajibkan informasi pelengkap atas pengaruh inflasi dan
perubahan harga spesifik dalam laporan tahunan. PSAKNo. 33 tidak menuntut
penyajian komprehensif statemen keuangan atas dasar kos sekarang atau daya beli
kostan tetapi hanya mewajibkan pengungkapan sebagian informasi yang membantu
pemakai untuk mengevaluasi pengaruh perubahan harga.

2. PSAK No.82
FASB menerbitkan PSAK No. 82 yang isinya meniadakan beberapa pengungkapan yang
sebelumnya diatur dalam PSAK No. 33. Standar baru ini meniadakan atau
membatalkan ketentuan untuk mengungkapkan informasi daya beli konstan.

3. PSAK No.89
SFAS No. 89 tidak lagi mewajibkan (to require) pengungkapan pengaruh perubahan
harga sebagai informasi pelengkap tetapi sangat menganjurkan (to encourage)
pengungkapan tersebut.
 
PANDANGAN MENYELURUH AKUNTANSI
INFLASI
Menurut Drs. Ainun Na’im, Ak, pengertian
Akuntansi Inflasi adalah sebagai berikut :
(1989:12)
“Merupakan suatu proses data akuntansi untuk
menghasilkan informasi yang telah
memperhitungkan perubahan-perubahan tingkat
perubahan harga, sehingga informasi yang
menunjukkan ukuran satuan mata uang dengan
tingkat harga yang berlaku.”
MANFAAT AKUNTANSI INFLASI
1. Dapat menciptakan manajemen modal kerja yang lebih efektif.
2. Menghasilkan analisa profitabilitas produksi lebih realistis.
3. Memberikan perhatian yang lebih besar pada harga uang yang lebih
besar.
4. Manajemen aktiva tetap yang lebih baik.
5. Penentuan harga yang lebih baik.
6. Meningkatkan kemampuan penaksiran aliran kas dan tingkat pajak dan
deviden yang dibayarkan secara efektif.

METODE AKUNTANSI INFLASI


1. General price level
2. Current cost accounting
3. Net realizable value
4. Selling price
5. Expected value
MODEL AKUNTANSI DAN APLIKASI
AKUNTANSI PERUBAHAN HARGA
1. Akuntansi daya beli konstans
Tujuan akuntansi daya beli konstan adalah
mempertahankan kapital atas dasar daya beli.
2. Akuntansi kos sekarang
Tujuan akuntansi kos sekarang adalah mengukur
laba suatu perioda dengan mempertahankan
kapital semula.
3. Akuntansi hibrida
PERBEDAAN AKUNTANSI DAYA BELI
KONSTANS DAN KOS SEKARANG
Akuntansi Daya Beli Konstan
1. Mengatasi masalah unit pengukur.
2.  Merevisi atau merevaluasi aset moneter pada akhir perioda.
3.  Menggunakan indeks harga umum karena sasaeannya perubahan umum.
4.  Mengabaikan untung atau rugi penahanan pada saat revaluasi.
5. Mengungkapkan untung atau rugi daya beli atas aset monoter reto.
6.    Untung atau rugi sebagai selisih lebih bermakna sebagai penyesuai kapital daripada
komponen laba dalam rangka pemertahanan kapital.

Akuntansi Kos Sekarang


1.   Mengatasi masalah penilaian.
2.   Merevisi atau merevaluasi aset nonmoneter secara terus menerus.
3.   Menggunakan indeks harga spesifik karena sasarannya perubahan harga spesifik.
4.   Mengabaikan untung atau rugi daya beli.
5.   Mengungkapkan untung atau rugi penahanan atas aset nonmoneter neto.
6.   Untung atau rugi sebagai selisih lebih bermakna sebagai komponen laba daripada
penyesuai kapital dalam rangka pemertahanan kapital.
BERBAGAI KEMUNGKINAN MODEL AKUNTANSI
PERUBAHAN HARGA
Model 1. Berbasis kos historis dengan skala pengukuran nomimal untuk capital bersifat
financial.
Model 2. Besarnya untung atau rugi daya beli suatu periode ditentukan oleh indeks
harga yang dipilih sebagai basis
Model 3. Kos sekarang sebenarnya adalah kos sekarang pada saat penjualan.
Model 4. Model ini merupakan model hibrida yaitu penggabungan akuntansi daya
beli   konstan dan akuntansi kos sekarang yang semula berdiri sendiri.
Model 5. Model ini sama dengan model 3 tetapi jenis capital yang diukur adalah fisis
Model 6. Laba yang didistribusi sama dengan model 5. Perbedaannya terletak pada
unit pengukur yang berubah dan diperhitungkannya rugi daya beli dan besarnya jumlah
penyesuaian capital fisis untuk mempertahankan kapital
Model 7. Model ini tidak berbeda dengan kos sekarang hanya kos sekarang didefinisi
sebagai harga jual sehingga laba dimaknai sebagai aliran kas bersih masa datang baik
yang telah terealisasi maupun belum.
Model 8. Model ini merupakan pengembangan model 7 dengan memasukkan unsur
perubahan daya beli dalam hitungan laba sehingga semua angka rupiah dikalikan
dengan indeks yang sesuai.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai