Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Grup Astra merupakan kelompok bisnis nasional yang memiliki sistem manajemen termaju
di Indonesia. Astra menyebut sistem manajemennya dengan nama Astra Management System
(AMS). Sistem manajemen ini menjadi roda penggerak organisasi Astra untuk mewujudkan visi,
misi, tujuan, moto, dan filosofi korporat Astra. Kehadiran AMS menjadi cermin PT. Astra
Internasional Tbk sebagai organisasi yang tanggap terhadap perubahan dan seringkali menjadi
motor perubahan dalam konteks bisnis nasional.
Menurut Dean Anderson dkk (2001)cit Rochyadi (2008), faktor yang dapat mendorong
terjadinya perubahan adalah Lingkungan (environment), sukses menembus pasar (market place
requirements for success), kepentingan usaha (business imperative), kepentingan organisasi
(organizational imperatives), kepentingan budaya (cultural imperatives), perilaku pemimpin dan
karyawan (learder and employe behavior) dan kerangka pikir pemimpin dan personal atau
karyawan (leader and employee mindset).
Manajemen perubahan atau change management merupakan pendekatan terstruktur dalam
rangka membawa PT. Astra Internasional Tbk dari kondisi saat ini (current state) ke masa depan
yang diinginkan (desired future state) untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Dalam lingkungan
PT. Astra Internasional Tbk, perubahan tersebut meliputi perubahan didalam struktur organisasi,
proses, tata laksana, sumber daya manusia, pola pikir dan budaya kerja. Fokus utama dari dari
manajemen perubahan adalah sumber daya manusia yang pada akhirnya akan mengarah kepada
pembelajaran organisasi (Building Learning Organization).
Pembelajaran organisasi merupakan kegiatan organisasi ketika pemimpin dan karyawan
secara terus menerus meningkatkan kapasitas mereka untuk mencapai tujuan, saat pola pikir baru
dipelihara, aspirasi kolektif bebas, diutamakan dalam rangka perbaikan dan orang-orangnya
memiliki keinginan untuk belajar.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah PT. Astra International Tbk.


Perusahaan ini pertama kali didirikan pada tanggal 20 Februari 1957 dengan nama PT.
Astra International Incorporation (AII) oleh Bapak Drs. Tjia Kian Tie, Bapak William Soerdjaya
(Tjia Kian Liong), dan Bapak E. Harman (Liem Peng Hong). Pada mulanya perusahaan ini
bergerak di bidang perdagangan umum, mulai dari menjual soft drink, merek Prem Club dan juga
ekspor-impor hasil bumi.
Pada tahun 1965 PT. Astra International Incorporation mengalihkan usahanya menjadi
pengimpor kendaraan bermotor, alat-alat berat, dan alat-alat teknik yang dapat
menunjang kebutuhan pembangunan nasional.
Pada tanggal 1 Juli 1969 PT. Astra International Incorporation mendapat pengakuan resmi
dari pemerintah sebagai agen tunggal mobil merek Toyota untuk seluruh wilayah Indonesia.
Sebagai kelanjutannya PT. Astra International Incorporation membentuk “Toyota Division” yang
menangani distributor dan pemasaran kendaraan merek Toyota.
Pada tahun 1971 didirikan perusahaan baru dengan nama PT. Toyota Astra Motor (TAM)
yang merupakan patungan antara PT. Astra International Incorporation dengan Toyota Motor
Company (TMC). PT. Toyota Astra Motor ini kegiatannya yaitu mengimpor mobil-mobil merek
Toyota dalam keadaan Completely Knock Down (CKD) dari Jepang, kemudian dirakit di PT.
Multi Astra serta menyalurkan pada dealer-dealer utama di Indonesia. Sehingga status agen
tunggal Toyota untuk seluruh Indonesia dialihkan kepada PT. Toyota Astra International
Incorporation sejak itu berubah menjadi penyaluran utama.
Tahun 1973, PT. Astra International Incorporation ditunjuk sebagai agen tunggal untuk
produk-produk Daihatsu, dengan demikian Toyota Astra Motor tidak hanya memasarkan
kendaraan merek Toyota saja tetapi juga kendaraan merek Daihatsu.
Karena perkembangan yang semakin pesat, maka pada tanggal 1 Januari 1976 didirikan
PT. Astra Motor Sales (AMS) berdasarkan Akta Notaris Kartini Mulyadi, S.H. No.195 tanggal 30
Juli 1975 dan No.52 tanggal 10 Oktober 1975. Sejak saat itu PT. Astra Motor Sales menjadi
penyalur utama mobil merek Toyota dan memiliki puluhan kantor cabang.
Selanjutnya pada bulan Maret 1990, PT. Astra Motor Sales telah menjual sahamnya (go
public) terhadap masyarakat, dan pada saat bersamaan PT. Astra Motor Sales yang berada di Jl.
Asia Afrika No.125 Bandung diubah menjadi PT. All Toyota Divisions.
Dan pada tanggal 19 Februari 1991, berdasarkan Akta Notaris No.43 yang dibuat oleh Ny.
Indirani Soepojo, S.H. PT. All Toyota Division berubah menjadi PT. Astra International Tbk.
Toyota Sales Operation Cabang Bandung atau yang lebih dikenal dengan nama AUTO 2000.
AUTO 2000 ini merupakan tempat penjualan resmi Authorized Main Dealerbagi kendaraan merek
Toyota yang berkantor pusat di Jl. Gaya Motor III No.3 Jakarta 14330.
B. Strategi PT. Astra International Tbk.
Prioritas I
Menerapkan strategi CRM (Customer Relationship Management)
Prioritas II
Memperkuat pelayanan dengan menambah jaringan atau network distribusi yang luas Strategi Unit

1. Menerapkan strategi CRM (Customer Relationship Management)


Faktor Penentu Keberhasilan
 ketersediaan peralatan ( tlpn dan lain lain)
 memiliki banyak tenaga ahli dibidangnya
 pelayanan pelanggan
Aktifitas Yang dilakukan
 Follow up 1 yaitu melakukan pendekatan melalui telepon terhadap pelanggan yang akan
melakukan pembelian pada showroom.
 Apabila telah terjadi pembelian mobil, maka 3 hari setelah pengiriman mobil pelanggan akan
dihubungi melalui telepon oleh Auto 2000 TSO kertajaya, untuk menanyakan dan memastikan
kembali apakah mobil telah sampai kepada pelanggan dan kondisi kendaraan baik.
 Follow up 2 yaitu mengingatkan pelanggan untuk melakukan service perawatan pertama yang
dilakukan satu bulan setelah mobil dikirim kepada pelanggan atau mobil telah mencapai
1000km.Dan kegiatan tersebut akan dilakukan hingga service berkala 5000km, 10000km,
20000km, dst.
 Follow up 3 yaitu kegiatan yang dilakukan melalui telepon kepada pelanggan yang telah
melakukan service mobil pada Auto 2000 TSO kertajaya untuk memastikan bahwa kendaraan
yang telah di service 3 hari yang lalu telah kembali dalam kondisi yang baik, apabila masih terdapat
masalah pada kendaraan maka pelanggan dapat kembali ke bengkel untuk perbaikan ulang.
Output : mempertahankan pelanggan dan menetapkan loyalitas pelanggan
Outcame : Profit, baik financial maupun non financial, loyalitas pelanggan
Impact : Image terhadap perusahaan akan meningkat sehingga akan Menjadi Dealer Otomotif
yang terbaik di Indonesia

2. Memperkuat pelayanan dengan menambah jaringan atau network distribusi yang luas.
Faktor Penentu Keberhasilan
 Kemudahan pelayanan
 Networking
Aktifitas Yang dilakukan.
 bekerjasama dengan anggota leasing Astra yaitu Astra kredit Company dan Toyota Astra Finance
Service menyediakan program kredit yang dapat disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan
pelanggan
 bekerjasama dengan mobil 88 memberikan kemudahan dengan layanan Trade In (tukar tambah).
Mobil 88 akan melakukan appraisal (menghitung harga kendaraan) dan memberikan harga yang
kompetitif bagi pelanggan sehingga pelanggan tidek repot lagi untuk menjual kendaraannya.
 Memperkuat layanan aftersales
 membuka outlet diberbagai tempat
Output : mempermudah pelanggan untuk membeli dan menjual kendaraan
Outcame : Profit, baik financial maupun non financial, dapat memperlebar
sayap perusahaan
Impact : Kepuasan pelanggan dan kesetiaan para konsumen AUTO 2000

C. Visi dan Misi PT. Astra International Tbk.

1. Filosofi Perusahaan (Catur Dharma)


- Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara
- Memberikan Pelayanan Terbaik kepada Pelanggan
- Menghargai Individu dan Membina Kerja Sama
- Senantiasa Berusaha Mencapai yang Terbaik
1. Visi
Visi dari AUTO 2000 adalah “Menjadi Dealer Otomotif yang terbaik di Indonesia melalui proses
dan layanan pelanggan yang bertaraf international”.

2. Misi
- Memberikan layanan terbaik kepada pelanggan
- Mencapai pangsa pasar nomor 1 untuk kendaraan Toyota
- Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan baik bagi karyawan
- Menciptakan nilai tambah ekonomis yang positif bagi shareholders

3. Tujuan
- Market leader number one in sales, volume, and market share. Yaitu menjadi pemimpin pasar
dalam bisnis otomotif dengan volume penjualan nomor 1.
- Best distribution network. Adalah memiliki jaringan distribusi yang luas
- Customer satisfaction and good attitude people. Yaitu menciptakan kepuasan pelanggan dan
karyawan AUTO 2000
- Highly compenence and good attitude people. Adalah karyawan AUTO 2000 memiliki sikap,
perilaku, etika kerja serta kepribadian yang tinggi
- Financial soundeness. Yaitu kondisi keuangan AUTO 2000 yang sehat, mampu menciptakan laba
yang memadai untuk perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan di masa mendatang.

D. Produk PT. Astra International Tbk.


Jaringan bisnis otomotif Astra telah berkembang menjadi yang terluas, terdepan dan
terintegrasi di Indonesia. Astra menawarkan variasi pilihan kendaraan bermotor sesuai kebutuhan
konsumen individu dan komersil, mulai dari sepeda motor Honda hingga berbagai model dan
ukuran mobil dan truk bermerek Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot dan UD Trucks, serta
beragam jenis suku cadang dan aksesoris otomotif hasil produksi Astra Otoparts. Pada tahun 2012,
untuk pertama kalinya Astra berhasil melekatkan namanya pada dua model kendaraan terbaru:
Astra Toyota AGYA dan Astra Daihatsu AYLA, hasil kolaborasi yang dikembangkan oleh tim
internal Astra bersama dengan Toyota dan Daihatsu.
Untuk tahun 2013, hampir seluruh jajaran perusahaan otomotif Astra berhasil mencetak
kinerja positif, dimotori berbagai inisiatif dan program kerja yang dirancang dengan seksama
untuk selalu mengedepankan kebutuhan, kepuasan dan loyalitas pelanggan. Bagi setiap segmen
konsumen selalu tersedia variasi pilihan model kendaraan terbaru yang ekstensif dan trendi.
Sejumlah alternatif kredit konvensional dan syariah yang inovatif dan terjangkau juga ditawarkan
melalui kerja sama erat yang dibina dengan perusahaan pembiayaan Astra. Layanan purnajual juga
senantiasa dikembangkan. Pola pelayanan yang menyeluruh dan multi fase ini memastikan
terjalinnya hubungan pelanggan yang berkualitas sehingga Astra dapat terus bermitra dengan
pelanggan secara menyeluruh pada setiap tahap dalam siklus kepemilikan dan penggunaan
kendaraan. Komitmen tersebut menghasilkan kemudahan, kenyamanan dan kesempurnaan yang
melekat pada setiap produk Astra dan pada akhirnya memposisikan kendaraan Astra dalam jajaran
favorit pilihan masyarakat Indonesia.

E. Struktur Organisasi PT. HM Sampoerna.Tbk


Struktur Organisasi Perusahaan, yang merupakan salah satu unsur yang menentukan sukses
tidaknya perusahaan mencapai tujuan yang diharapkan. Struktur organisasi yang baik harus
mampu berfungsi sebagai alat pengatur maupun pengawas usaha pelaksanaan pencapaian tujuan
perusahaan, sehingga usaha-usaha yang dilakukan dapat berjalan secara efisien dan efektif.
Struktur organisasi peerusahaan yang disusun dengan baik dan jelas akan mencerminkan sumber-
sumber yang dimiliki oleh perusahaan digerakan untuk mencapai tujuan dari suatu perusahaan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
- Grup Astra merupakan kelompok bisnis nasional yang memiliki sistem manajemen termaju di
Indonesia. Astra menyebut sistem manajemennya dengan nama Astra Management System
(AMS).
- Perusahaan ini pertama kali didirikan pada tanggal 20 Februari 1957 dengan nama PT. Astra
International Incorporation (AII) oleh Bapak Drs. Tjia Kian Tie, Bapak William Soerdjaya (Tjia
Kian Liong), dan Bapak E. Harman (Liem Peng Hong). Pada mulanya perusahaan ini bergerak di
bidang perdagangan umum, mulai dari menjual soft drink, merek Prem Club dan juga ekspor-
impor hasil bumi.
- Jenis usaha yang bekerja sama di PT. Astra International Tbk.TSO antara lain Leasing dan
Asuransi jiwa
Leasing terbagi 2 yaitu :
1. Astra Credit Company atau di singkat ACC
2. Federal International Finance atau disingkat FIF
Asuransi Jiwa terbagi dua yaitu :
1. Garda Oto
2. Commonwealt life

PT.Astra International Tbk merupakan suatu badan usaha swasta yang juga merupakan perusahaan
public,yang kini memiliki enam divisi,yaitu:
1. Vehicle Division
2. Heavy Equipment Division
3. Property Division
4. Resources Division
5. Finance division dan System Division.
Divisi-divisi yang memasarkan produk astra kemudian satu persatu memisahkan diri dan
berkembang dan juga memiliki cabang di daerah.

B. Saran
- Berdasarkan analisis Sebaiknya Perusahaan harus meningkatakan loyalitas tenaga wira niaga dan
karyawan, yaitu dengan lebih memperhatikan karyawan. Karyawan jangan dipandang sebagai alat
tetapi dipandang sebagai rekan kerja. Pimpinan dalam pemberian arahan dilakukan secara
kekeluargaan dan sapaan familiar.
- Perusahaan harus mengevaluasi setiap kegiatan yang telah dijalankan sehingga akan diketahui
kegiatan mana yang telah berjalan efisien dan efektif terutama di bidang pemasaran. Hal tersebut
dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam membuat kebijakan ke depan bagi perusahaan.
- Meningkatkan kualitas SDM PT. Astra International Tbk sehingga dapat meningkatkan pelayanan
konsumen.
- Hubungan masyarakat sebaiknya perlu ditingkatkan dalam upaya meningkatkan kredibilitas dan
citra perusahaan dalam dunia bisnis.
- Hubungan persaudaraan antara karyawan perlu ditingkatkan dalam kegiatan perusahaan langsung
maupun tidak langsung

Anda mungkin juga menyukai