Anda di halaman 1dari 8

Nama : Fauzan Azima

Nim : 220602070
Mk : Manajemen Sumberdaya Alam Dan Lingkungan

Astra Otoparts

Profil perusahaan

Astra Otoparts merupakan grup perusahaan komponen otomotif terbesar dan terkemuka di
Indonesia yang memproduksi dan mendistribusikan beranekaragam suku cadang kendaraan
bermotor roda dua dan roda empat.

1. Tahun 1976
Berdiri sebagai PT Alfa Delta Motor, sebuah perusahaan yang bergerak di perdagangan
otomotif, perakitan mesin, dan konstruksi. Pemilik dari perusahaan ini adalah William
Soeryadjaja dan PT Djaya Pirusa.

2. Tahun 1977
PT Alfa Delta Motor berubah nama menjadi PT Pacifc Western.

3. Tahun 1981
PT Pacifc Western berubah nama menjadi PT Menara Alam Teknik dan berganti
kepemilikan, menjadi milik PT Summa Surya, PT Windu Tri Nusantara dan PT Multivest.

4. Tahun 1983
Astra membeli saham PT Summa Surya di PT Menara Alam Teknik.

5. Tahun 1993
Astra mengambil alih seluruh saham PT Menara Alam Teknik, dan merubah nama PT
Menara Alam Teknik menjadi PT Menara Alam Pradipta.

6. Tahun 1996
PT Menara Alam Pradipta berubah nama menjadi PT Astra Pradipta Internusa. Kemudian
terjadi merger antara beberapa perusahaan produsen komponen di lingkungan Grup Astra,
diantaranya PT Astra Pradipta Internusa & PT Federal Adiwira Serasi (PT Federal Adiwira
Serasi sebagai surviving company). PT Federal Adiwira Serasi berubah nama menjadi PT
Astra Dian Lestari.

7. Tahun 1997
PT Astra Dian Lestari berubah nama menjadi PT Astra Otoparts.

8. Tahun 1998
PT Astra Otoparts menjadi Perusahaan Publik dengan mencatatkan sahamnya di Bursa
Efek Jakarta, dengan kode transaksi: AUTO.

Visi-misi

Visi

Menjadi supplier komponen otomotif kelas dunia, sebagai mitra usaha pilihan utama di
Indonesia dengan didukung kemampuan engineering yang handal.

Misi

1. Mengembangkan industri komponen otomotif yang handal dan kompetitif, serta


menjadi mitra strategis bagi para pemain industri otomotif di Indonesia dan dunia.
2. Menjadi warga usaha yang bertanggungjawab dan memberikan kontribusi positif
kepada para pemangku kepentingan.

Dewan komisaris

1. Gidion Hasan ( Presiden Komisaris )


2. ohannes Loman ( Wakil Presiden Komisaris )
3. Bambang Widjanarko E S ( Komisaris Independen )
4. Agus Tjahajana Wirakusumah ( Komisaris Independen )
5. Bambang Trisulo ( Komisaris Independen )
6. Sudirman Maman Rusdi ( Komisaris )
7. Chiew Sin Cheok ( Komisaris )
8. Gunawan Geniusahardja ( Komisaris )

Direksi

1. Hamdhani Dzulkarnaen Salim ( Presiden Direktur )


2. Wanny Wijaya ( Direktur )
3. Lay Agus ( Direktur )
4. Kusharijono ( Direktur )
5. Heru Harsana ( Direktur )
6. Tujuh Martogi Siahaan ( Direktur )
7. Ronny Kusgianta ( Direktur )

Komite audit
1. Bambang Widjanarko E S ( Ketua )
2. Lianny Leo ( Anggota )
3. Wiwiek Dianawati Santoso ( Anggota )

Komite Nominasi dan Remunerasi

1. Bambang Widjanarko E S ( Ketua )


2. Gidion Hasan ( Anggota )
3. Sudirman Maman Rusdi ( Anggota )

Milestones

1. Indonesia Digital Popular Brand Award


GS Astra raih penghargaan Indonesia Digital Popular Brand Award (IDPBA) tahun 2018
untuk kategori aki, di Jakarta 2 November 2018 lalu.

2. Peluncuran AstraOtoshop.com
Peluncuran AstraOtoshop.com bersamaan dengan ajang Indonesia Motorcycle Show
(IMOS) 2018 di Jakarta Convention Center oleh Direktur Astra Otoparts Yusak Kristian
didampingi oleh Chief Executive Marketing Astra Otoparts Rio Sanggau, yang diharapkan
dapat menjadi otomotif online shopping terdepan dan #PilihanPasti untuk masyarakat di
Indonesia.

Penghargaan

Shop&Drive Dianugerahi Sebagai Indonesia Brand Champion 2023

PT Astra Otoparts Tbk melalui Shop&Drive memperoleh penghargaan Indonesia Brand


Champion 2023 di ajang The 3rd Annual Infobrand Forum 2023. Indonesia Brand Champion 2023
merupakan apresiasi tertinggi dari Infobrand.id atas prestasi dan kinerja yang terukir menjadi
raihan berbagai penghargaan dalam satu tahun terakhir ini oleh masing-masing brand di berbagai
industri.

Core Bisnis
Astra Otoparts tidak hanya mengembangkan produk untuk pasar industri otomotif (OEM)
saja, melainkan juga mengembangkan produk untuk disuplai ke pasar suku cadang pengganti
(Aftermarket). Dengan penguasan teknologi dan kemampuan yang dimiliki selama ini, kami
mampu menghasilkan produk berkualitas di sektor otomotif
Roda 4 dan roda 2

1. bagian-bagian mesin
2. Bagian Bodi & Sasis
3. Bagian listrik
4. Suku Cadang Elektronik & Listrik
5. Transmisi Berkendara & Kereta

Yang lain-lainnya

1. Baterai Tugas Berat


2. Desain teknik
3. Listrik, Kontrol & Pemrograman (Termasuk Robot)
4. Perakitan & Uji Coba
5. Uji Daya Tahan Khusus

Cakupan Bisnisnya

manufaktur
PT Astra Otoparts Tbk - Divisi Manufaktur memproduksi berbagai macam komponen
untuk kendaraan roda empat, baik untuk pabrikan otomotif (OEM) maupun untuk pasar suku
cadang pengganti (REM).

Pelanggan

Perusahaan Afiliasi
Perdagangan

1. domestik

PT Astra Otoparts Tbk – Divisi Domestik menjalankan pemasaran, penjualan dan


distribusi suku cadang untuk kendaraan roda empat dan roda dua untuk Pasar Pengganti
domestik (REM) dengan 52 Dealer Utama yang berada di luar Jawa Bali serta 24 Kantor
Penjualan. Dealer Utama dan Kantor Penjualan memiliki 12.000 Pengecer di seluruh
Indonesia.

2. Internasional

PT Astra Otoparts Tbk - Divisi Internasional merupakan bagian pemasaran untuk


produk Grup Astra Otoparts yang mengekspor baterai dan suku cadang roda empat dan
roda dua ke lebih dari 40 negara di seluruh dunia.

3. Ritel

PT Astra Otoparts Tbk - Divisi Ritel merupakan jaringan ritel otomotif yang
dipasarkan di bawah merek Shop&Drive dengan konsep "The Trusted Parts Shop" yang
berkomitmen untuk menyediakan suku cadang asli dan berkualitas bagi pelanggan, serta
layanan pelengkapnya. Dengan banyaknya peluang dalam lini bisnis ini, Shop&Drive
berkomitmen untuk memperluas jaringannya dengan mengundang calon investor untuk
bergabung dengan sistem waralaba yang diunggulkan.

Dampak Ekonomi, Lingkungan Dan Sosial Yang Ditimbulkan:

Aspirasi Sustainability Astra Otoparts 2030

 Menurunkan emisi Gas Rumah Kaca untuk scope 1 dan 2 sebesar 30%
 30% bauran Energi Baru Terbarukan untuk mendukung kegiatan operasional
 Mengurangi intensitas penggunaan air sebesar 15%
 Mencapai hingga 99% daur ulang dan rerecovery limbah padat
 Meningkatkan ketahanan model bisnis
Dampak ekonomi

 Laba bersih konsolidasi RP 1,3 triliun


 354 UMKM terdaftar terdaftar sebagai supplier value chaingrup Astra Otoparts
 62 UMKM tercatat sebagai UMKM Binaan

Dampak lingkungan

 8,7%, Penurunan emisi gas rumah kaca dari tahun 2019 (yang telah ditetapkan oleh
Perseroan sebagai base line penurunan emisi gas rumah kaca
 121,673g,j Total pemakaian energi Perseroan pada tahun 2022 yang dihasilkan oleh
sumber energi baru terbarukan (EBT)
 11,422ton c02, Penurunan emisi yang dihasilkan tahun 2022 dari tahun 2019
 0,0003𝑚2 Penurunan intensitas pemakaian air

Dampak social

 3,85% Perputaran Karyawan


 221,150 jam pelatihan yang diberikan kepada karyawan
 13,92% Persentase perempuanmengisi jabatan eksekutif
 0% Fatalitas
 RP 2,53 milyar Realisasi biaya CSR

Opini Saya Mengenai Kinerja Perusahaan Astra Otoparts Dalam Menjaga


Sustainability

Dengan adanya free trade para produsen komponen otomotif dunia akan semakin agresif
mengembangkan pasarnya ke negara-negara lain. Sebagai peserta AFTA & APEC berarti mungkin
mulai tahun 2003 nanti Indonesia akan memasuki era perdagangan bebas dan memiliki peluang
lebih besar untuk menembus pasar negara lain. Seiring dengan terbukanya peluang ekspor ke
negara lain, Indonesia pun harus mcmbuka pasar dalam negerinya seluas-luasnya bagi produk
impor dan negara-negara lain. Hal tersebut sudah mulai dirasakan oleh industri komponen otomotif
sejak tahun 1999, didahului dengan adanya deregulasi otomotif tahun 1999 yang diantaranya
mempermudah komponen impor otomotif untuk masuk ke Indonesia. Industri otomotif Indonesia
(termasuk industri komponennya) selama ini rnenikmati proteksi pemerintah sehingga
berkembang menjadi industri yang kurang tangguh karena membuat banyak Perusahaan
menggantungkan diri pada pasar dalam negeri dan bantuan prinsipal. Biaya produksi yang tinggi,
kurangnya penguasaan teknologi dan minimnya sumber daya manusia yang qualified merupakan
kelemahan industri ini. Disisi lain customer mereka tidak memiliki banyak alternatif pemasok dari
luar Indonesia karena adanya proteksi membuat hal tersebut tidak ekonomis. Adanya free trade
area nanti membuat industri komponen otomotif Indonesia harus segera bebenah diri untuk
bersaing dengan pesaing dari luar yang memasarkan produknya di Indonesia. Saat ini customer
terutama ATPM mulai memanfaatkan keleluasaan yang diberikan pemerintah melalui deregulasi
otomotif untuk melakukan sourcing dari luar Indonesia yang umumnya memiliki harga lebih
murah dengan tnutu yang sctara. Pcrusahaan-perusahaan komponen otomotif yang terdapat dalam
Component Group Astra pun harus mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan yang makin
ketat ini.

PT Astra Otoparts sebagai holding company selain membawahi perusahaan manufakturing


juga membawahi beberapa perusahaan trading. Pada Perusahaan manufakturing ada beberapa
kelemahan yang harus diwaspadai. Antaralain kekurangan kemampuan pada bidang engineering
terutama desain produk yang bergantung pada prinsipal dan customer. Kelemahan lainnya adalah
mesin produksi yang agak ketinggalan jaman serta penguasaan proses produksi yang kurang
merata (walaupun disebagian perusahaan hal tersebut justru menjadi kekuatannya).
Kekurangmampuan tersebut selama ini dicoba diimbangi dengan peningkatan kemampuan dalam
proses produksi disertai dengan penjagaan kualitas, pengurangan biaya dan kecepatan pengiriman
(quality, cost and delivery). Disisi lain, trading menjadi kelebihan bagi PT Astra Otoparts karena
menguasai jalur distribusi yang cukup baik hingga ke manca negara. Penguasaan distribusi
menjadi kapabilitas yang mendukung daya saing perusahaan ini terhadap pesaing. Digabung
dengan sumber daya lain yang dimiliki. sektor ini menjadi salah satu core competence PT Astra
Otoparts. Dalam menghadapi persaingan di era free trade ini ada beberapa strategi korporasi yang
bisa dijalankan PT Astra Otoparts. Diantaranya mengembangkan bisnis dengan low level
diversification melalui join venture, perusahaan mandiri dan merger, menerapkan strategi low cost
high volume melalui peningkatan quality, cost dan delivery; dan melakukan penetrasi pasar baru
terutama ekspor dengan memperkuat jalur distribusi, sertifikasi perusahaan dalam sistem mutu dan
menjaga awareness pelanggan.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Meskipun perusahaan mungkin memiliki program


kesehatan dan keselamatan kerja, masih perlu dipastikan bahwa program ini efektif dan terus
diperbarui sesuai dengan standar terbaru. Tinjau tingkat kecelakaan kerja dan langkah-langkah
yang diambil untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan karyawan. Astra Otoparts memiliki
tanggung jawab hukum untuk memastikan bahwa lingkungannya aman dan sehat bagi karyawan.
Dengan mematuhi peraturan K3 yang berlaku, perusahaan dapat menghindari sanksi hukum dan
denda. Perusahaan yang peduli terhadap K3 cenderung memiliki reputasi yang lebih baik di mata
karyawan, mitra bisnis, dan masyarakat. Ini dapat meningkatkan daya tarik perusahaan sebagai
tempat kerja yang baik dan dapat dipercaya. Meskipun investasi awal untuk meningkatkan K3
mungkin diperlukan, dalam jangka panjang hal ini dapat mengurangi biaya akibat kecelakaan
kerja, absensi karyawan, dan biaya perawatan kesehatan. Dengan demikian, K3 memiliki manfaat
yang signifikan bagi Astra Otoparts, baik dari segi kesejahteraan karyawan maupun kinerja
operasional perusahaan secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai