Anda di halaman 1dari 22

Dokumentasi fitur fitur baru

Accurate Accounting Software


Versi 4
Oleh: CPSSoft Development

1. Invoicing DO dan Bill RI secara bertahap


Merupakan perbaikan fitur Invoicing dan Bill versi 3. Di versi 4 jika Item DO atau RI dilakukan invoicing atau Bill maka
Quantity dapat di edit/di Bill secara bertahap. Sehingga memungkinkan satu Item DO di Invoice lebih dari satu kali.
Cara Pakai :
Tinggal lakukan edit Quantity di Bill / Invoicing nya saja.
--- End of Feature ---

2. Perbaikan form Search Item


Formulir pencarian kode barang diperbaiki dengan menambahkan :
1. Search By : Difilter by All, Item Category atau Parent dulu sebelum di cari.
2. Show Qty on Warehouse. User dapat melihat kuantitas barang yang dipilih di masing masing atau total seluruh
gudang.

--- End of Feature ---

3. Warning Sales Price dibawah nilai COGS


Berfungsi untuk memberikan warning kepada user jika selling price yang diinput di formulir Sales Invoice dan Sales
Order dibawah nilai Harga Beli barangnya.
Cara Pakai :
1. Centang option Show Warning when Sales price is under COGS di formulir Preferences Tab Sales.
2. Saat input Unit Price di Form Sales Invoice dan Sales Order akan muncul confirmation message jika unit price
lebih kecil dari harga beli barangnya.

--- End of Feature ---

4. Model-model Layout template


Perbaikan di fitur template, dimana user bisa memilih model model layout template saat membuat template baru.
Dengan adanya model layout akan mempermudah user membuat template sesuai dengan template model
perusahaannya.

--- End of Feature ---

5. Import/Undo Import Journal


Merupakan Perbaikan dari fitur Import Company di versi 3. di versi 4 dinamakan Import Journal supaya sesuai dengan
fungsi dan membedakan dengan fitur baru Export Import Transaction.
Perbaikan yang dilakukan :
1. Jika di versi 3, semua journal di database source masuk ke database destination, diversi 4 dapat mengimpor
data source dengan range tanggal yang dapat ditentukan, jadi hanya jurnal dalam range tsb saja yg diimpor.
2. Dapat memetakan akun antara kedua database yang ingin di eleminasi. Sebagai contoh, akun Hutang Cabang
kepada Pusat adalah akun eleminasi dari akun Piutang Pusat kepada Cabang. Dengan dipetakan, maka akun
ybs akan dieleminasi sesuai dengan nilainya.

Contoh :
Pusat mempunyai hutang kepada Cabang, sehingga dijurnal per tgl 25/10/2008 sbb :
Opening Balance Equity
50.000
Account Payable
50.000
[Subledger Cabang]
Dengan begitu di data cabang jg akan dijurnal per tgl 25/10/2008 adalah :
Account Receivable
50.000
[Subledger Pusat]
Opening Balance Equity
50.000
Dilakukan proses import jurnal di database Pusat dengan setting range tgl 25/10/2008 25/20/2008, dengan Map data
Source Account
= Account Receivable, subledger Cabang
Destination Account
= Account Payable, subledger Pusat
Maka jurnal didatabase Pusat tgl 25/10/2008 akan terbentuk :
Opening Balance Equity
Account Payable
Account Payable
Opening Balance Equity

50.000
50.000
50.000

[Subledger Cabang]
[Subledger Cabang]

50.000

[Data Asli]
[Data Asli]
[Data Import]
[Data Import]

Dengan begitu, maka akan mengeleminasi Account Payablenya, sehingga Hutangnya menjadi Nol.
--- End of Feature ---

6. Control Quantity Measurement


Berfungsi untuk menghitung kuantitas kontrol di gudang. Yang dimaksud kuantitas kontrol adalah kuantitas
perhitungan menurut satuan di gudang dimana biasanya berbeda dengan satuan akunting. Contoh barangnya
misalnya kain, satuan akuntingnya adalah Meter namun biasanya digudang dihitung dalam satuan gulung atau bal.
Cara Pakai :
1. Aktifkan fitur ini melalui formulir Preferences, Tab Feature, centang Control Qty Measurement
2. Saat menginput form transaksi, di detail item akan muncul kolom Control Qty. isikan dengan kuantitas yang
dikeluarkan atau diterima oleh bagian gudang atas kuantitas akunting (kolom Quantity) yg diisikan.
History :
Untuk melihat historical dari Control qty dapat dilihat dari Item History, set combo pilihan ke Control Qty di bagian
kanan atas formulir Item History. Nilai kolom in, out dan quantity akan menyesuaikan sesuai pilihannya.

Laporan Terkait :
1. Quantity Item By Warehouse list
2. Inventory Stock Card (Control Qty)
3. Physical Inventory Count Sheet
Contoh di data sample training: Purchase Invoice PI/1002/2008, Sales Invoice 1015, 1016
--- End of Feature ---

7. Product Serial / Batch Number dan Expired Date


Berfungsi untuk mencatat nomor seri atau batch barang yang masuk atau keluar dari gudang. Ada 2 metode
penomoran, yakni Serial dan Batch. Perbedaannya untuk serial adalah 1 nomor serial hanya untuk 1 kuantitas barang,
sedangkan batch adalah 1 nomor batch bisa untuk lebih dari 1 kuantitas barang.
Cara Pakai :
1. Aktifkan fitur nomor serial di formulir Item, Tab Inventory Control. Centang Manage Serial Number dan
property-property lainnya.
Keterangan Property-property tersebut antara lain :
1. Manage Serial Number. Menandakan bahwa Item ybs menggunakan Nomor seri/batch
2. Force Serial Number Selection on Transaction. Menset bahwa setiap kali menginput item ybs dalam form
transaksi, Accurate akan selalu memaksa user untuk mengisikan nomor serial/batch, jika user tidak mengisi,
form tidak akan bisa disave.
3. Can Deliver Serial Number even has no stock available. Merupakan setting bahwa Accurate akan
memboleh user mengeluarkan nomor seri/batch meskipun nomor tsb tidak mempunyai stock digudang.
Idealnya adalah setiap pengeluaran serial number pasti barang yang mempunyai nomor seri tsb ada stoknya
digudang.
4. Serial Number Type. Setting untuk item ybs menggunakan tipe nomor mana, serial atau Batch. Serial biasa
dipakai untuk barang barang elektronik, batch biasa dipakai untuk barang barang makanan dan obat.
5. Manage Expired Date. Setting bahwa item ybs untuk menggunakan tanggal kadaluarsa atau tidak.
2. Saat mengisikan detail item di form transaksi, maka kolom SN dapat diklik untuk memunculkan form Input
Serial Number.
3. Jika pilihan force Serial Number selection on Transaction tidak dicentang, maka saat menginput item detil
transaksi user tidak dipaksa untuk harus mengisikan nomor seri. Hal ini bisa terjadi biasanya karena saat
pembuatan Invoice, bagian akunting tidak mengetahui nomor seri apa saja yg akan dikirimkan. Hanya bagian
gudang saat pengeluaran barang yg mengetahui SN apa saja yg keluar. Dalam kondisi seperti ini, Accurate
menyediakan satu formulir tambahan yang berfungsi untuk menginputkan kembali nomor seri atas invoice yg
sudah dibuat. Formulir tsb adalah Serial Number Transaction Entry. Jadi bagian gudang saat akan
mengeluarkan barang, mencatat semua SN yg dikeluarkan dan diinputkan ke form tsb.

Orang gudang memilih terlebih dahulu nomor transaksi penjualan atau pengiriman barang yg akan diisikan
nomor serialnya. Secara otomatis Accurate akan memunculkan semua item yg ada diinvoice tsb untuk diisikan
nomor serinya satu per satu item.
Contoh didata sample training: ITEM_BATCH

Formulir Input Serial/batch Number


Ketarangan :
1. Add, berfungsi untuk mengisikan
nomor serial dengan nomor yg berurut
dan banyak.
2. Create New number if not found,
berfungsi membuat nomor seri baru
jika di database tidak ditemukan nomor
seri yg dimaksud. Check box ini hanya
aktif jika user ybs di beri hak Create
Serial Number di user profile.
3. Quantity, hanya muncul jika tipe
nomor nya adalah Batch Number.
4. Expired Date. Berfungsi mencatat
tanggal kadaluarsa dari nomor yg
diisikan.

Laporan Terkait :
1. Received Serial/Batch Number.
2. Delivered Serial/Batch Number
3. Serial/Batch Number Stock
4. Item Expired Age
5. Item Expired Age Detail
--- End of Feature ---

8. Recurring Transaction (Perulangan Input Transaksi)


Berfungsi untuk memudahkan user menginput data formulir transaksi dimana informasinya selalu sama, hanya
dibedakan tanggal dan keterangan ketarangan lainnya.
Recurring dapat dilakukan di formulir Purchase Invoice, Sales Invoice, Journal Voucher, Other Payment dan Other
Deposit.
Formulir Recurring
Formulir ini berfungsi menyimpan detail dari informasi transaksi/Invoice yang akan dijadikan perulangan. Lalu diset
akan di lakukan perulangan berapa kali dengan rentang / jeda waktu berapa lama.

Keterangan :
1. Recurring Periode : Rentang / Jeda waktu perulangan
2. Number of Times : jumlah perulangan yg akan dibuat (termasuk transaksi pertamanya)
3. Assign Invoice Number : Jika option ini di centang, maka nomor Invoice yg diisikan di bagian detil akan diset
menjadi nomor Transaksi perulangannya, jika tidak dicentang, maka nomor transaksi mengikuti auto counting
yg didapat.
4. Executed : Jika tertanda Centang, maka artinya sudah dilakukan pembuatan transaksinya.
Accurate TIDAK OTOMATIS membuatkan transaksi perulangan di saat membuat formulir recurring atau saat jatuh
tempo recurring, namun Accurate hanya memberikan reminder (di formulir Reminder) bahwa Recurring sudah/akan
jatuh tempo dan perlu di execute oleh user.
Setting reminder untuk recurring jg dapat diset berapa hari melalui formulir Preferences Tab Reminder, dengan menset
berapa hari disitu, berarti Accurate akan memberikan pengingat xx hari sebelum recurring jatuh tempo.

--- End of Feature ---

9. Memorize dan Copy Detail


Berfungsi menyimpan dan menyalin informasi detail dari formulir transaksi yang digunakan oleh user untuk
mempermudah saat penginputan detail dimana informasinya sama atau hampir sama.
Formulir formulir yang dapat di memorize dan Copy detailnya antara lain :
1. Other Payment
2. Other Deposit
3. Journal Voucher
4. Sales Order
5. Delivery Order
6. Sales Invoice
7. Purchase Oder
8. Receive Item
9. Purchase Invoice
10. Inventory Adjustment
11. Job Costing
12. Project
Cara Pakai :
1. Saat detil transaksi ingin di simpan, lakukan langsung dari formulir transaksinya dengan tombol Memorize
Detail
2. Saat input formulir baru, detil simpanan tadi dapat langsung diambil/dipanggil dengan menggunakan Copy
Detail.lalu pilih nomor memorizenya.
--- End of Feature ---

10. Purchase Requisition


Berfungsi sebagai pencatatan department lain melakukan permintaan pembelian barang kepada department
pembelian. Sifat dan prilaku penginputannya mirip seperti Purchase Order, hanya saja tidak ada nama vendornya.
Urutan penginputannya adalah Purchase Requisition Purchase Order Receive Item Purchase Invoice.
--- End of Feature ---

11. Sales Quotation


Berfungsi untuk melakukan penawaran penjualan kepada customer. Biasanya dilakukan sebelum membuat Pesanan
Penjualan. Sifat dan prilakukan hampir sama dengan sales order.
Berbeda sedikit dengan purchase Requisition, untuk Sales Quotation user langsung dapat membuat Sales Invoice
tanpa melalui Sales order terlebih dahulu. Jadi kemungkinan alur yg bisa dilakukan antara lain :
- Sales Quotation Sales Order Delivery Order Sales Invoice.
- Sales Quotation Delivery Order Sales Invoice.
- Sales Quotation Sales Invoice.
--- End of Feature ---

12. Default Currency dalam mata uang asing.


Merupakan perbaikan dari default mata uang versi 3. diversi 3 jika user mempunyai default mata uang dalam dollar,
maka akan kesulitan jika mempunyai transaksi dengan mata uang rupiah dikarenakan exchange rate hanya
menyimpan 4 decimal dibelakang koma. Di versi 4, dimungkinkan untuk tetap menggunakan mata uang asing sebagai
default mata uang, hanya saja exchange rate diisikan dengan tujuan membagi, bukan mengalikan.
Cara Pakai :
1. Create New Company. Buat mata uang dollar, rate 1 dan set sebagai default Mata uang.
2. Buat mata uang Rupiah, namun jangan lupa set Tipe Exchange Rate menjadi 1 USD = XXX IDR seperti
gambar contoh.
3. Saat membuat invoice nantinya, jika customer yg dipilih bermata uang Rupiah, maka rate yang dimasukkan ke
Invoice tetap sesuai dengan kurs rate nya misal = 9.870 bukan hasil pembagian 1/9.870=0.0001013. Karena
mata uang rupiah sudah diset bahwa nilai dollar (mata uang default ) yang akan di jurnal adalah dibagi dengan
nilai kurs rupiahnya bukan dikalikan.
Sebagai contoh : Invoice dibuat dengan Customer Rupiah, Rate 9800. nilai invoice adalah Rp 1.200.000.
sehingga jurnal salesnya akan terbentuk :

Account Receivable
Revenue

$USD 122.45
$USD 122.45

Jadi Accurate langsung otomatis menjurnal sesuai dengan default mata uangnya.

--- End of Feature ---

13. Uang Muka Dan Faktur Pajaknya (Perbaikan Fitur Uang Muka Versi 3)
Merupakan perbaikan dari fitur uang muka Accurate versi 3 dimana uang muka dilakukan dengan membuatkan
Customer Receipt atau Vendor payment. Dari kondisi itu, kekurangan lainnya adalah uang muka tidak dapat dibuatkan
faktur pajakanya.
Di versi 4, uang muka dilakukan dengan Sales Invoice Down Payment dan Purchase Invoice Down Payment dengan
menggunakan Item Non Inventory part (kode barang : -1). Kode barang ini otomatis dibuatkan oleh Accurate.
alur uang muka dimulai dari Sales Order atau Purchase Order lalu Sales Invoice / Purchase Invoice DP. Dengan
begitu saat Sales Order atau purchase Order di buatkan Invoicenya, maka otomatis, nilai uang muka dari Sales
Invoice DP atas down payment order tadi akan masuk ke invoice baru tsb.

Sales Order

Sales Invoice DP

Invoice
Saat Invoice mengambil detail item Sales Order, maka di detail grid Used DP akan masuk nilai invoice dari Sales
Invoice DP. Dengan begitu secara otomatis Invoice sudah menggunakan Down payment dari Sales Order tsb tanpa
harus melakukan settlement atas down payment seperti pada Accurate versi 3.

Faktur Pajak Uang Muka.


Karena uang muka diversi 4 dilakukan melalui form Sales Invoice, maka untuk membuatkan faktur Pajak uang
mukanya, user hanya tinggal preview pajak standard seperti Pajak Standard biasanya.

Contoh didata sample training: Sales Order 1001, Sales invoice 1019, 1020
--- End of Feature ---

14. Alokasi bea Impor, cukai dan Pajak Impor.


Merupakan Fitur tambahan di Formulir Purchase invoice untuk dapat memasukkan bea masuk, cukai dan pajak impor,
dimana bea masuk dan cukai akan dialokasikan nilainya ke cost barang. Kemudian juga ditambahkan agar expense
pada grid expense dapat dialokasikan nilainya ke cost barang.
Bea Masuk dan Cukai
Merupakan biaya yang dibayarkan ke dirjen pajak saat proses impor barang.
Cara pakai :
1. Untuk dapat memunculkan bea masuk dan cukai, diform Item tab Sales/Purchase diset terlebih dahulu Rate
untuk bea masuk dan cukai. Untuk bea masuk ada 2 tipe, yakni persen dan per unit. Nilai rate bea masuk dan
cukai yang harus ditentukan dapat dilihat referensinya dan link Title See Reference
2. Dengan setting tesebut saat membuat Purchase Invoice, maka otomatis nilai bea masuk dan cukai dihitung
dan otomatis dialokasikan ke cost barang saat jurnal.

Pajak Impor
Merupakan pajak yang harus dibayarkan ke dirjen pajak sehubungan dengan kegiatan impor barang.
Cara pakai :
1. Buat Tax baru dengan rate yang dikenakan untuk pajak impor. Biasanya untuk perusahaan non API (Angka
pengenal Impor) dikenakan 2,5 % sedangkan perusahaan yg mempunya API adalah 7.5 %.
2. Setting pajak tersebut di formulir Company info, tab Tax.
3. set kode pajak tersebut di item (kolom Purchase Tax) yg sering dilakukan pembelian dengan cara impor, atau
langsung isikan kode pajak impor ini di detil item tax saat membuat purchase invoice.
4. Saat membuat formulir Purchase Invoice dan memilih barang yg mempunyai kode pajak pembelian yang sama
dengan kode pajak impor maka otomatis form Purchase invoice akan menghitungkan nilai Pajak impor nya.

Alokasi Expense ke cost Item.


Merupakan tambahan fungsi agar user dapat mengalokasikan biaya biaya tambahan saat pembelian barang ke cost
barang.
Cara Pakai :
Cukup tinggal centang kolom Apply to Items di grid Expense formulir Purchase Invoice. Secara otomatis akun tsb tidak
akan dijurnal, namun nilainya akan dimasukkan ke cost barang (HPP)

Contoh didata sample training : Purchase Invoice PI/IMPOR/1001


--- End of Feature ---

15. Accountants Review


Berfungsi bagi Akuntan External untuk mereview database perusahaan tanpa harus menghentikan proses input data
oleh bagian akunting. Pada akhir tahun atau menjelang pelaporan pajak, biasanya customer menyewa akuntan untuk
mereview data perusahaannya, termasuk database Accurate dimana bertujuan memastikan data tersebut wajar dan
layak dilaporkan ke dirjen pajak.
Namun bagi akuntan, untuk memeriksa data tersebut dibutuhkan kehadirannya di kantor perusahaan tersebut agar
dapat melihat datanya dari aplikasi Accurate langsung. Dengan kondisi seperti itu, akuntan tidak dapat membawa
database perusahaan tesebut untuk di review di kantornya sendiri, karena jika itu dilakukan, maka bagian akunting
harus berhenti menginput data agar sementara datanya dibawa dulu nutuk direview.
Namun dengan adanya Fitur ini, akuntan external tetap dapat membawa data perusahaan tersebut sementara bagian
akunting tetap terus menginput data transaksinya.
Cara pakai :
1. buat Accountant Copy. Accountant copy berfungsi untuk menduplikasi database yang sama persis isinya
dengan database aslinya.
2. Dengan proses tsb maka akan dihasilkan 1 file baru hasil duplikasi. Data ini yang di berikan ke akuntan
external untuk di review di kantornya sendiri.

Keterangan
1. Dividing Period, merupakan period yg kita batasi agar user tidak dapat menginput atau merubah data
dibawah tanggal periode tsb.
2. FileName, nama file untuk duplikasi database company.

3. Data aslinya tetap seperti semula, hanya saja user tidak dapat menginput atau merubah data di bawah tanggal
divided period.
4. Akuntan didata hasil duplikasi, hanya dapat melakukan login dengan nama user akuntan dan password
akuntan. Dan hanya dapat melakukan input transaksi Create dan Delete. Jadi tidak dapat mengedit transaksi.
5. Setelah akuntan melakukan review dengan melakukan transaksi adjustment pada datanya, akuntan melakukan
proses Export Changes for Client yang artinya transaksi transaksi yg dilakukan oleh akuntan akan di export ke
file. File yg dihasilkan adalah berekstensi XML.
6. File export changes tersebut lalu dibawah ke kantor perusahaan customernya untuk dilakukan proses Import
Accountants Changes sehingga transaksi transaksi adjustment hasil review akuntan masuk ke database
utamanya. Jangan lupa untuk membackup database utama sebelum melakukan proses ini.

--- End of Feature ---

16. Mengembalikan Overpay yang tidak terpakai


Overpay dapat terjadi jika customer melakukan pembayaran atas invoicenya, namun nilai pembayarannya berlebih.
Bisa atas dasar di depositkan, yakni untuk membayar invoice yg lain dilain waktu atau memang benar benar kelebihan
bayar.
Namun di versi 3, tidak ada cara untuk mengembalikan overpay ini jika memang ternyata tidak diperlukan lagi, atau
customer ybs menagih atas overpay tersebut untuk meminta kita bayarkan kepadanya. Dapat saja kita lakukan
langsung dengan membuatkan journal voucher, namun tetap saja overpay masih menggantung di customer receipt
dan sewaktu waktu bisa salah untuk digunakan kembali.
Diversi 4, dari formulir Customer receipt, kita dapat melakukan pengembalian overpay ke customer ybs, sehingga
untuk pelunasan faktur selanjutnya, sudah tidak ada lagi overpay yg bisa dipakai.
Cara Pakai :
1. buat Customer Receipt dari Customer yang masih menyisakan overpay.
2. centang apply from credit sehingga seolah olah kita akan menggunakan overpay tersebut.
3. centang Return Overpay, dengan begitu Accurate akan menjurnal balik overpay pada banknya.

--- End of Feature ---

17. Quantity pada Fixed Asset


Merupakan fitur tambahan pada formulir Fixed Asset. Dengan adanya kolom quantity, maka untuk asset yang
mempunyai kuantitas dapat diisikan jumlahnya. Dan nanti pada saat dispose user dapat menentukan berapa jumlah
kuantitas yang akan didispose, sehingga Accurate akan mendispose sebagian saja.

--- End of Feature ---

18. Impor Selling Price dari file Excel


Berfungsi untuk melakukan impor selling price item dari file Excel. Jadi Accurate akan membuatkan Selling Price
Adjustment baru dengan detil nilai selling price yang diisikan sesuai file excelnya.
Cara Pakai :
Sama seperti impor impor data data yg lain dari Quick setup.
--- End of Feature ---

19. Bukti Potong PPh 23


Berfungsi untuk mencatat pajak penjualan/pembelian atas jasa. Pajak PPh 23 dapat di kenakan di Customer Receipt
ataupun Vendor Payment. Fungsinya mirip seperti Discount Write off di Cutomer Receipt / Vendor payment hanya saja
diisikan difield khusus dan buki ptong dapat di print out.
Cara Pakai :
1. Buat Pajak Baru untuk bukti potong, isikan Rate sesuai dengan penganaan pajaknya
2. Saat melakukan Vendor Payment atau Customer Receipt, langsung isikan PPh 23, pilih Ratenya. Otomatis payment
atas invocie tsb dikurangi dengan pajaknya.

20. Export Import Transaction


Merupakan perbaikan fitur Export import versi 3 dimana diversi 3 hanya dapat dilakukan untuk module Sales invoice,
Sales Return dan Customer Receipt saja. Di versi 4, lebih banyak modul yg dapat di export dan import. Modul tersebut
antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.

Currency
Item
Account
Customer
Vendor

6.
7.
8.
9.
10.

Sales Order
Delivery Order
Sales Invoice
Sales Return
Customer Receipt

11.
12.
13.
14.
15.

Purchase Invoice
Purchase Return
Vendor Payment
Journal Voucher
Other Deposit

16.
17.
18.
19.
20.
21.

Other Payment
Customer Type
Salesman
Commission Range
Selling Price Adjustment
Tax

Sama halnya seperti di Export Import Versi 3, file yang digunakan sebagai media export dan import data transaksi
adalah berstruktur XML file, hanya saja struktur Tag nya berbeda dengan versi sebelumnya.
Export Import Accurate 4 bisa dilakukan per transaksi atau sekelompok transaksi dan hanya dapat mengexport data
Insert dan Delete, tidak untuk kondisi Edit (Update), jadi data dalam kondisi insert atau edit, Accurate tetap
menganggap data tersebut adalah mode Insert saat diimport ke database lain.
Alur Proses Export Import:
1. Menduplikasi database utama untuk membuat data cabang baru.
User melakukan proses Create New branch, dimana fungsi ini, Accurate akan membuatkan duplikasi data dari data
utama dengan kode cabang yang berbeda dan otomatis membuatkan data-data master seperti Item, Customer,
Vendor, Tax, dll, sehingga data cabang siap untuk memulai input transaksi.
Note : Versi Accurate saat training ini belum ada menu ini.
2. Cabang Mengekspor transaksi-transaksi yang diinginkan untuk di kirimkan ke data utama melalui formulir
Export Import Transaction.
Penjelasan dari informasi didalam formulir Export Import Transaction antara lain :
Bagian Filter
- Filter by Created date, berfungsi memfilter data transaksi berdasarkan tanggal pembuatannya.
- Filter Data Type : - Data Type
- Original
: Data yang dibuat didatabase itu sendiri
- Imported
: Data hasil import transaksi.
- Status
- No Status
: Data yang belum diexport
- Exported
: Data sudah pernah diexport
- Source Status
- Inserted
: Data di buat
- Deleted
: Data di hapus
- User Name
: filter nama-nama user yang melakukan pembuatan transaksi.
- Transaction Type
: filter transaksi mana saja yang diingin di munculkan di daftar
transaksinya.
Grid Daftar Transaksi
- Source No
: Nomor Transaksi / invoice
- Source Date
: Tgl Transaksi / Tgl Invoice
- Created Time
: Tgl dan jam transaksi dibuat
- Type
: Tipe transaksi
- Data Type : Original / Imported
- Source Status : Inserted/Deleted
- Status
: No Status/Exported
- Users
: Nama user yg membuat

Preferences
Merupakan informasi setting saat proses export dan import, antara lain :
1. Default Folder Export : Accurate akan menuju folder tersebut saat user melakukan Export data
2. Default Forlder Import : Accurate akan menuju folder tersebut saat user melakukan Import data
3. Import Data Manipulation, Berfungsi untuk menset data import tertentu untuk diimport ke data lain.
Contohnya misal semua Customer atas cabang XXX akan di petakan ke customer YYY di data pusat, artinya
ketika proses import dilakukan, begitu Accurate menemukan data atas cabang XXX, maka transaksi yang
dibuat akan diset customernya ke YYY.

Export Import history


Merupakan daftar atas histori export dan import yang telah dilakukan user.
1. Export Import name : nama history, diambil dari nama file exportnya atau importnya
2. Date dan Time, tgl dan waktu proses export atau import dilakukan
3. User Name, nama user yang melakukan proses import atau export
4. Status, Exported atau Imported.
5. Message, Pesan hasil dari proses import

Log Grid
Menampilkan detail transaksi-transaksi atas data yang diexport atau error error saat proses import.

3. Didata Pusat, dilakukan Import atas file Export dari data Cabang
Atas hasil file export dari database cabang, dari formulir Export Import, maka user dapat melakukan import data ke
database utama/pusat. Sebelum melakukan import, pastikan kode cabang dari data cabang ini sudah didaftarkan
diformulir Company info data pusat. Karena jika belum, proses import tidak dapat dilakukan.

Setelah selesai melakukan Import data, maka akan ada konformasi message yg menyatakan berapa sukses dan
berapa transaksi yg failed diimport. Untuk mengetahui transaksi apa apa saja yg error, bisa dilihat dari Log historynya.
--- End of Feature ---

21. Contractor Project (Perbaikan fitur project Accurate 3)


Merupakan fitur perbaikan dari fitur Project Accurate 3 dimana dilengkapi dengan modul modul yang spesifik
diperuntukkan untuk input data data proyek.
Urutan atau alur proyek di gambarkan sebagai berikut :

1. Work Price Analysis


Merupakan analisa formula dari pekerjaan terkecil proyek. Bahwa dalam pekerjaan tersebut membutuhkan bahan
baku apa saja dan biaya tenaga kerjanya, mirip seperti Bill of material Accurate 3 enterprise. Biasanya formula ini
bergantung dari masing masing kontraktor yang menjalankan. Sebagai contoh pekerjaan memasang dinding per 1
Meter persegi berisikan bahan baku yg bisa jadi berbeda dan komposisinya, tergantung jg dengan spesifikasi kekuatan
dinding yg diinginkan.
Dengan mendefine Work Price Analysis, memudahkan user setiap kali menginput RAB untuk tidak perlu satu per satu
lagi memasukkan bahan baku dan biaya pekerjaannya.

2. Formulir Utama Proyek


Merupkan formulir untuk mencatat semua data-data informasi Proyek, seperti Nama Proyek, Pemilik, lokasi proyek,
RAB, Budget & Quantity, juga termasuk setting akun akun yg digunakan Accurate untuk menjurnal entry yg dibuat
nantinya. Berikut detil dari informasi proyek :
General
- Master Project : Menjelaskan bahwa project ybs merupakan proyek tambahan / anak dari proyek lain.
- Item for Bill
: kode barang yang bertipe non inventory yg digunakan untuk membuat penagihan atas
proyek tsb. Lebih baik buat 1 item baru khusus untuk penagihan ini.
- Akun Project in Process : Akun untuk menampung nilai cost/biaya proyek yang sedang berjalan. Biasa
disebut PDP atau Proyek Dalam Proses. tipe akunnya Other Current Asset.
- Advance Revenue : PDD atau Pendapatan Dibayar Dimuka. Merupakan pendapatan yg belum bisa kita akui
sebagai pendapatan, tipe akunnya Other Current Liability.
- Revenue
: Akun Pendapatan proyek
- Cost of goods sold : Akun harga pokok penjualan proyek
- Payment Schedule, merupakan schedule penagihan proyek, biasa di jadwalkan dalam bentuk per termin.

Schedule penagihan dengan Progress 0 % menandakan itu adalah Down Payment dari proyek. Contoh diatas, Down
payment proyek adalah 20 %. Jika ada down payment, maka nilai penagihan penagihan selanjutnya akan dikurangi
oleh down payment ini sehingga meskipun tagihan selanjutya sebesr 25 %, namun nilai tagihan invoicenya langsung
otomatis dikurangi oleh down payment yg dihitung secara proprosional % Bill.
RAB
Merupakan Rencana Anggaran Biaya yang dirincikan dalam bentuk daftar detail pekerjaan-pekerjaan. Dari masing
masing pekerjaan tsb ditentukan komponen bahan baku apa saja yg digunakan dan upahnya, sehingga total dari
semua nilai pekerjaan itu adalah nilai proyek yang diserahkan kepada pemilik sebagai penawaran.
Budget & Quantity
Merupakan daftar akumulasi dari bahan baku dan biaya proyek lainnya yang dihitung dari komponen komponen detail
masing masing pekerjaan. Nilai total dari Budget & Quantity menunjukan nilai Cost Proyek tersebut.

3. Material and Cost in Used


Merupakan formulir untuk mencatat pemakaian bahan baku dan tenaga kerja. Biasa dilakukan secara periodik per
minggu. Mandor atau penanggung jawab proyek mencatat bahan baku yg terpakai berapa dan mencatat berapa hari
dan berapa banyak tukang yg dipekerjakan.
Di formulir ini Accurate akan melakukan pemotongan stok bahan baku yg terpakai, jurnalnya adalah
Proyek Dalam Proses
Pesediaan bahan baku

XXXX
XXXX

Dan juga menjurnal untuk upah tenaga kerja dan biaya proyek lainnya ke biaya belum dibayar.
Biaya Gaji
Biaya belum dibayarkan
Proyek dalam Proses
Biaya Gaji

XXXX
XXXX
XXXX
XXXX

Accurate menjurnal ke biaya gaji (akun Expense di project Cost) supaya nilai biaya gaji / upah bisa terlihat di laporan
profit loss per project (karena bertipe Profit loss) yang seharusnya nilainya masuk ke biaya belum dibayarkan(Akun
Prepaid di form project Cost). Akun biaya belum dibayarkan akan dibalik oleh bagian akunting dengan menggunakan
Journal Voucher / other Payment saat bayar upah mingguan.
Biaya belum dibayarkan
Kas/Bank

XXXX
XXXX

4. Project Survey
Merupakan formulir untuk mencatat berapa persen progress dari proyek tesebut sebagai laporan ke pemilik proyek.
Diformulir ini didaftarkan semua pekerjaan dan berapa kuantitas progressnya. Project Survey biasanya dilakukan
sebelum kontraktor melakukan penagihan ke Pemilik, sehingga pemilik bisa menyesuaikan antara persentase
progress termin yg disepakati dengan hasil progress sesungguhnya.

Formulir project survey tidak mempengaruhi perhitungan dalam proyek ataupun penagihannya, namun dengan adanya
data survey ini, accurate bisa menyajikan laporan progress proyek dan juga sebagai laporan ke pemilik proyek.

5. Project Bill
Merupakan penagihan atau pelunasan atas proyek kepada pemilik. Perhitungan dan jurnal saat penagihan di jelaskan
dalam contoh berikut :
Project A, Total RAB = 100.000
Total Budget & Quantity = 80.000 (Qty = 60.000, Cost = 20.000), dengan kesepakatan termin sebagai berikut :
Pembayaran

Progress (%)

Bill (%)

DP

20

30

30

50

40

60

20

100

10

Maka saat dibuat penagihan pertama (Down Payment) Jurnalnya :


AR
PDD

20% x 100.000 =
20% x 100.000 =

Jurnal Pembayaran ke-1


AR
(30% x 100.000) (30% x 20.000) =
PDD
Penjualan - AR =
Penjualan
30% x 100.000 =
HPP
30% x 80.000 =
PDP
30% x 80.000 =
Jurnal Pembayaran ke-2
AR
(40% x 100.000) (40% x 20.000) =
PDD
Penjualan-AR
Penjualan
50%-30% x 100.000 =
HPP
50%-30% x 80.000 =
PDP
50%-30% x 80.000 =
Jurnal Pembayaran ke-3
AR
(20% x 100.000) (20% x 20.000) =
PDD
Penjualan-AR =
Penjualan
60%-50% x 100.000 =
HPP
60%-50% x 80.000 =
PDP
60%-50% x 80.000 =
Jurnal Pembayaran ke-4
AR
(10% x 100.000) (10% x 20.000) =
PDD
Penjualan-AR
Penjualan
100%-60% x 100.000 =
HPP
100%-60% x 80.000 =
PDP
100%-60% x 80.000 =

20.000
20.000

24.000
6.000
30.000
24.000
24.000

32.000
12.000
20.000
16.000
16.000
16.000
6.000
10.000
8.000
8.000
8.000
32.000
40.000
32.000
32.000

6. Project Ending
Merupakan formulir yg berfungsi untuk menjurnal deviasi Harga Pokok Proyek. Nilai HPP saat invoice di hitung dari
nilai harga Budget & Quantity yang merupakan nilai standard cost dan bisa jadi terdapat selisih dengan nilai pembelian
actualnya. Dan juga sekaligus formulir ini akan menutup project ybs, sehingga tidak bisa lagi digunakan di form input.

Jurnal Jurnal
Jurnal untuk Project Ending adalah menghitung total persediaan dari semua jurnal atas project ybs, Lalu hitung semua
jurnal PDP dari semua jurnal dengan project yg sama. Selisihnya dijurnal ke HPP pada PDP. Debit kreditnya
disesuikan dengan nilainya, posifit atau negatif. Tujuannya adalah bahwa selama jurnal jurnal dilakukan, PDP dan
HPP dihitung menggunakan standard cost dimana bisa jadi berbeda dengan actual cost pembeliannya. Dengan
menghitung selisihnya, maka nilai selisih tsb dimasukkan ke HPP kembali untuk mengkoreksi HPP menjadi nilai
Actual.
Harga Pokok Proyek XXX
Proyek Dalam Proses
ATAU,
Proyek Dalam Proses XXX
Harga Pokok Proyek

XXX
XXX

10. Quantity and Cost Control


Merupakan daftar quantitas bahan baku dan biaya proyek atas budget, requisition, order, receipt dan
invoicenya. Pengadaan barang dimulai dari Purchase Requisition, lalu berlanjut untuk di order dan
selanjutnya. Setiap masing masing alur tersebut dihitung di formulir ini yang berfungsi sebagai control
manager proyek atas bahan baku dan biaya yg dikeluarkan.

Laporan Terkait :
- Profit and Loss by project
- Project Overview
- Project Budget and Quantity
- Project RAB
- Project Progress
--- End of Feature ---

Anda mungkin juga menyukai