Contoh :
Pusat mempunyai hutang kepada Cabang, sehingga dijurnal per tgl 25/10/2008 sbb :
Opening Balance Equity
50.000
Account Payable
50.000
[Subledger Cabang]
Dengan begitu di data cabang jg akan dijurnal per tgl 25/10/2008 adalah :
Account Receivable
50.000
[Subledger Pusat]
Opening Balance Equity
50.000
Dilakukan proses import jurnal di database Pusat dengan setting range tgl 25/10/2008 25/20/2008, dengan Map data
Source Account
= Account Receivable, subledger Cabang
Destination Account
= Account Payable, subledger Pusat
Maka jurnal didatabase Pusat tgl 25/10/2008 akan terbentuk :
Opening Balance Equity
Account Payable
Account Payable
Opening Balance Equity
50.000
50.000
50.000
[Subledger Cabang]
[Subledger Cabang]
50.000
[Data Asli]
[Data Asli]
[Data Import]
[Data Import]
Dengan begitu, maka akan mengeleminasi Account Payablenya, sehingga Hutangnya menjadi Nol.
--- End of Feature ---
Laporan Terkait :
1. Quantity Item By Warehouse list
2. Inventory Stock Card (Control Qty)
3. Physical Inventory Count Sheet
Contoh di data sample training: Purchase Invoice PI/1002/2008, Sales Invoice 1015, 1016
--- End of Feature ---
Orang gudang memilih terlebih dahulu nomor transaksi penjualan atau pengiriman barang yg akan diisikan
nomor serialnya. Secara otomatis Accurate akan memunculkan semua item yg ada diinvoice tsb untuk diisikan
nomor serinya satu per satu item.
Contoh didata sample training: ITEM_BATCH
Laporan Terkait :
1. Received Serial/Batch Number.
2. Delivered Serial/Batch Number
3. Serial/Batch Number Stock
4. Item Expired Age
5. Item Expired Age Detail
--- End of Feature ---
Keterangan :
1. Recurring Periode : Rentang / Jeda waktu perulangan
2. Number of Times : jumlah perulangan yg akan dibuat (termasuk transaksi pertamanya)
3. Assign Invoice Number : Jika option ini di centang, maka nomor Invoice yg diisikan di bagian detil akan diset
menjadi nomor Transaksi perulangannya, jika tidak dicentang, maka nomor transaksi mengikuti auto counting
yg didapat.
4. Executed : Jika tertanda Centang, maka artinya sudah dilakukan pembuatan transaksinya.
Accurate TIDAK OTOMATIS membuatkan transaksi perulangan di saat membuat formulir recurring atau saat jatuh
tempo recurring, namun Accurate hanya memberikan reminder (di formulir Reminder) bahwa Recurring sudah/akan
jatuh tempo dan perlu di execute oleh user.
Setting reminder untuk recurring jg dapat diset berapa hari melalui formulir Preferences Tab Reminder, dengan menset
berapa hari disitu, berarti Accurate akan memberikan pengingat xx hari sebelum recurring jatuh tempo.
Account Receivable
Revenue
$USD 122.45
$USD 122.45
Jadi Accurate langsung otomatis menjurnal sesuai dengan default mata uangnya.
13. Uang Muka Dan Faktur Pajaknya (Perbaikan Fitur Uang Muka Versi 3)
Merupakan perbaikan dari fitur uang muka Accurate versi 3 dimana uang muka dilakukan dengan membuatkan
Customer Receipt atau Vendor payment. Dari kondisi itu, kekurangan lainnya adalah uang muka tidak dapat dibuatkan
faktur pajakanya.
Di versi 4, uang muka dilakukan dengan Sales Invoice Down Payment dan Purchase Invoice Down Payment dengan
menggunakan Item Non Inventory part (kode barang : -1). Kode barang ini otomatis dibuatkan oleh Accurate.
alur uang muka dimulai dari Sales Order atau Purchase Order lalu Sales Invoice / Purchase Invoice DP. Dengan
begitu saat Sales Order atau purchase Order di buatkan Invoicenya, maka otomatis, nilai uang muka dari Sales
Invoice DP atas down payment order tadi akan masuk ke invoice baru tsb.
Sales Order
Sales Invoice DP
Invoice
Saat Invoice mengambil detail item Sales Order, maka di detail grid Used DP akan masuk nilai invoice dari Sales
Invoice DP. Dengan begitu secara otomatis Invoice sudah menggunakan Down payment dari Sales Order tsb tanpa
harus melakukan settlement atas down payment seperti pada Accurate versi 3.
Contoh didata sample training: Sales Order 1001, Sales invoice 1019, 1020
--- End of Feature ---
Pajak Impor
Merupakan pajak yang harus dibayarkan ke dirjen pajak sehubungan dengan kegiatan impor barang.
Cara pakai :
1. Buat Tax baru dengan rate yang dikenakan untuk pajak impor. Biasanya untuk perusahaan non API (Angka
pengenal Impor) dikenakan 2,5 % sedangkan perusahaan yg mempunya API adalah 7.5 %.
2. Setting pajak tersebut di formulir Company info, tab Tax.
3. set kode pajak tersebut di item (kolom Purchase Tax) yg sering dilakukan pembelian dengan cara impor, atau
langsung isikan kode pajak impor ini di detil item tax saat membuat purchase invoice.
4. Saat membuat formulir Purchase Invoice dan memilih barang yg mempunyai kode pajak pembelian yang sama
dengan kode pajak impor maka otomatis form Purchase invoice akan menghitungkan nilai Pajak impor nya.
Keterangan
1. Dividing Period, merupakan period yg kita batasi agar user tidak dapat menginput atau merubah data
dibawah tanggal periode tsb.
2. FileName, nama file untuk duplikasi database company.
3. Data aslinya tetap seperti semula, hanya saja user tidak dapat menginput atau merubah data di bawah tanggal
divided period.
4. Akuntan didata hasil duplikasi, hanya dapat melakukan login dengan nama user akuntan dan password
akuntan. Dan hanya dapat melakukan input transaksi Create dan Delete. Jadi tidak dapat mengedit transaksi.
5. Setelah akuntan melakukan review dengan melakukan transaksi adjustment pada datanya, akuntan melakukan
proses Export Changes for Client yang artinya transaksi transaksi yg dilakukan oleh akuntan akan di export ke
file. File yg dihasilkan adalah berekstensi XML.
6. File export changes tersebut lalu dibawah ke kantor perusahaan customernya untuk dilakukan proses Import
Accountants Changes sehingga transaksi transaksi adjustment hasil review akuntan masuk ke database
utamanya. Jangan lupa untuk membackup database utama sebelum melakukan proses ini.
Currency
Item
Account
Customer
Vendor
6.
7.
8.
9.
10.
Sales Order
Delivery Order
Sales Invoice
Sales Return
Customer Receipt
11.
12.
13.
14.
15.
Purchase Invoice
Purchase Return
Vendor Payment
Journal Voucher
Other Deposit
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Other Payment
Customer Type
Salesman
Commission Range
Selling Price Adjustment
Tax
Sama halnya seperti di Export Import Versi 3, file yang digunakan sebagai media export dan import data transaksi
adalah berstruktur XML file, hanya saja struktur Tag nya berbeda dengan versi sebelumnya.
Export Import Accurate 4 bisa dilakukan per transaksi atau sekelompok transaksi dan hanya dapat mengexport data
Insert dan Delete, tidak untuk kondisi Edit (Update), jadi data dalam kondisi insert atau edit, Accurate tetap
menganggap data tersebut adalah mode Insert saat diimport ke database lain.
Alur Proses Export Import:
1. Menduplikasi database utama untuk membuat data cabang baru.
User melakukan proses Create New branch, dimana fungsi ini, Accurate akan membuatkan duplikasi data dari data
utama dengan kode cabang yang berbeda dan otomatis membuatkan data-data master seperti Item, Customer,
Vendor, Tax, dll, sehingga data cabang siap untuk memulai input transaksi.
Note : Versi Accurate saat training ini belum ada menu ini.
2. Cabang Mengekspor transaksi-transaksi yang diinginkan untuk di kirimkan ke data utama melalui formulir
Export Import Transaction.
Penjelasan dari informasi didalam formulir Export Import Transaction antara lain :
Bagian Filter
- Filter by Created date, berfungsi memfilter data transaksi berdasarkan tanggal pembuatannya.
- Filter Data Type : - Data Type
- Original
: Data yang dibuat didatabase itu sendiri
- Imported
: Data hasil import transaksi.
- Status
- No Status
: Data yang belum diexport
- Exported
: Data sudah pernah diexport
- Source Status
- Inserted
: Data di buat
- Deleted
: Data di hapus
- User Name
: filter nama-nama user yang melakukan pembuatan transaksi.
- Transaction Type
: filter transaksi mana saja yang diingin di munculkan di daftar
transaksinya.
Grid Daftar Transaksi
- Source No
: Nomor Transaksi / invoice
- Source Date
: Tgl Transaksi / Tgl Invoice
- Created Time
: Tgl dan jam transaksi dibuat
- Type
: Tipe transaksi
- Data Type : Original / Imported
- Source Status : Inserted/Deleted
- Status
: No Status/Exported
- Users
: Nama user yg membuat
Preferences
Merupakan informasi setting saat proses export dan import, antara lain :
1. Default Folder Export : Accurate akan menuju folder tersebut saat user melakukan Export data
2. Default Forlder Import : Accurate akan menuju folder tersebut saat user melakukan Import data
3. Import Data Manipulation, Berfungsi untuk menset data import tertentu untuk diimport ke data lain.
Contohnya misal semua Customer atas cabang XXX akan di petakan ke customer YYY di data pusat, artinya
ketika proses import dilakukan, begitu Accurate menemukan data atas cabang XXX, maka transaksi yang
dibuat akan diset customernya ke YYY.
Log Grid
Menampilkan detail transaksi-transaksi atas data yang diexport atau error error saat proses import.
3. Didata Pusat, dilakukan Import atas file Export dari data Cabang
Atas hasil file export dari database cabang, dari formulir Export Import, maka user dapat melakukan import data ke
database utama/pusat. Sebelum melakukan import, pastikan kode cabang dari data cabang ini sudah didaftarkan
diformulir Company info data pusat. Karena jika belum, proses import tidak dapat dilakukan.
Setelah selesai melakukan Import data, maka akan ada konformasi message yg menyatakan berapa sukses dan
berapa transaksi yg failed diimport. Untuk mengetahui transaksi apa apa saja yg error, bisa dilihat dari Log historynya.
--- End of Feature ---
Schedule penagihan dengan Progress 0 % menandakan itu adalah Down Payment dari proyek. Contoh diatas, Down
payment proyek adalah 20 %. Jika ada down payment, maka nilai penagihan penagihan selanjutnya akan dikurangi
oleh down payment ini sehingga meskipun tagihan selanjutya sebesr 25 %, namun nilai tagihan invoicenya langsung
otomatis dikurangi oleh down payment yg dihitung secara proprosional % Bill.
RAB
Merupakan Rencana Anggaran Biaya yang dirincikan dalam bentuk daftar detail pekerjaan-pekerjaan. Dari masing
masing pekerjaan tsb ditentukan komponen bahan baku apa saja yg digunakan dan upahnya, sehingga total dari
semua nilai pekerjaan itu adalah nilai proyek yang diserahkan kepada pemilik sebagai penawaran.
Budget & Quantity
Merupakan daftar akumulasi dari bahan baku dan biaya proyek lainnya yang dihitung dari komponen komponen detail
masing masing pekerjaan. Nilai total dari Budget & Quantity menunjukan nilai Cost Proyek tersebut.
XXXX
XXXX
Dan juga menjurnal untuk upah tenaga kerja dan biaya proyek lainnya ke biaya belum dibayar.
Biaya Gaji
Biaya belum dibayarkan
Proyek dalam Proses
Biaya Gaji
XXXX
XXXX
XXXX
XXXX
Accurate menjurnal ke biaya gaji (akun Expense di project Cost) supaya nilai biaya gaji / upah bisa terlihat di laporan
profit loss per project (karena bertipe Profit loss) yang seharusnya nilainya masuk ke biaya belum dibayarkan(Akun
Prepaid di form project Cost). Akun biaya belum dibayarkan akan dibalik oleh bagian akunting dengan menggunakan
Journal Voucher / other Payment saat bayar upah mingguan.
Biaya belum dibayarkan
Kas/Bank
XXXX
XXXX
4. Project Survey
Merupakan formulir untuk mencatat berapa persen progress dari proyek tesebut sebagai laporan ke pemilik proyek.
Diformulir ini didaftarkan semua pekerjaan dan berapa kuantitas progressnya. Project Survey biasanya dilakukan
sebelum kontraktor melakukan penagihan ke Pemilik, sehingga pemilik bisa menyesuaikan antara persentase
progress termin yg disepakati dengan hasil progress sesungguhnya.
Formulir project survey tidak mempengaruhi perhitungan dalam proyek ataupun penagihannya, namun dengan adanya
data survey ini, accurate bisa menyajikan laporan progress proyek dan juga sebagai laporan ke pemilik proyek.
5. Project Bill
Merupakan penagihan atau pelunasan atas proyek kepada pemilik. Perhitungan dan jurnal saat penagihan di jelaskan
dalam contoh berikut :
Project A, Total RAB = 100.000
Total Budget & Quantity = 80.000 (Qty = 60.000, Cost = 20.000), dengan kesepakatan termin sebagai berikut :
Pembayaran
Progress (%)
Bill (%)
DP
20
30
30
50
40
60
20
100
10
20% x 100.000 =
20% x 100.000 =
20.000
20.000
24.000
6.000
30.000
24.000
24.000
32.000
12.000
20.000
16.000
16.000
16.000
6.000
10.000
8.000
8.000
8.000
32.000
40.000
32.000
32.000
6. Project Ending
Merupakan formulir yg berfungsi untuk menjurnal deviasi Harga Pokok Proyek. Nilai HPP saat invoice di hitung dari
nilai harga Budget & Quantity yang merupakan nilai standard cost dan bisa jadi terdapat selisih dengan nilai pembelian
actualnya. Dan juga sekaligus formulir ini akan menutup project ybs, sehingga tidak bisa lagi digunakan di form input.
Jurnal Jurnal
Jurnal untuk Project Ending adalah menghitung total persediaan dari semua jurnal atas project ybs, Lalu hitung semua
jurnal PDP dari semua jurnal dengan project yg sama. Selisihnya dijurnal ke HPP pada PDP. Debit kreditnya
disesuikan dengan nilainya, posifit atau negatif. Tujuannya adalah bahwa selama jurnal jurnal dilakukan, PDP dan
HPP dihitung menggunakan standard cost dimana bisa jadi berbeda dengan actual cost pembeliannya. Dengan
menghitung selisihnya, maka nilai selisih tsb dimasukkan ke HPP kembali untuk mengkoreksi HPP menjadi nilai
Actual.
Harga Pokok Proyek XXX
Proyek Dalam Proses
ATAU,
Proyek Dalam Proses XXX
Harga Pokok Proyek
XXX
XXX
Laporan Terkait :
- Profit and Loss by project
- Project Overview
- Project Budget and Quantity
- Project RAB
- Project Progress
--- End of Feature ---