Persidangan Tanpa Kehadiran Dokter Terlapor dalam Penanganan ISSN 2598-179X (cetak)
Kasus Pelanggaran Etik Kedokteran. JEKI. 2018;2(2):73–8. doi: 10.26880/jeki.v2i2.19. ISSN 2598-053X (online)
dapat berasal secara langsung dari pasien, teman (UNHCR) dan European Court of Human Rights
sejawat, tenaga kesehatan lainnya, institusi (ECtHR) menyatakan bahwa persidangan in
kesehatan, atau organisasi profesi; dan dapat absentia dapat dilaksanakan dalam beberapa
pula diperoleh melalui temuan IDI setingkat kondisi, yaitu: (1) teradu telah mendapatkan
dan Divisi Pembinaan Etika Profesi MKEK notifikasi akan persidangan, (2) teradu harus
setingkat, rujukan atau banding dari MKEK direpresentasikan secara legal pada persidangan
Cabang untuk MKEK Wilayah atau MKEK dan memiliki bantuan pengacara, dan (3) teradu
Wilayah untuk MKEK Pusat, hasil verifikasi mempunyai hak untuk pengadilan ulangan
MKDKI atau lembaga disiplin profesi atau atau pengadilan ex novo dengan kehadirannya.
lembaga pembinaan etika, atau hal lainnya yang Penjaminan bahwa teradu telah mengetahui
ditentukan kemudian oleh MKEK Pusat. dan mendapatkan pemberitahuan akan
Setelah pengaduan dianggap lengkap atau persidangan, diharapkan telah disampaikan
sah, selanjutnya dilakukan pemanggilan pengadu pemerintah negara bagian secara resmi, misalnya
dan teradu. Pasal 22 Ayat 7 dan 8 Pedoman pengumuman melalui koran. Pengacara yang
MKEK menyatakan bahwa pemanggilan ditunjuk untuk merepresentasikan teradu
pengadu dan teradu dapat dilakukan sampai 3 pun harus mampu memenuhi tugasnya secara
kali, namun apabila pengadu tetap tidak dapat efektif dan memiliki kompetensi sesuai dengan
hadir tanpa alasan yang sah maka pengaduan level kriminal yang disidangkan. Kemudian,
dibatalkan; sebaliknya jika teradu tetap tidak hak untuk pengadilan ulang memiliki artian
dapat datang tanpa alasan yang sah, maka yang berbeda antara UNHCR dan ECtHR.
penanganan kasus dapat dilanjutkan tanpa Pengadilan ulang menurut UNHCR bersifat
kehadiran teradu dan putusan yang ditetapkan ex novo, sedangkan dari sudut pandang ECtHR
dinyatakan sah dan tidak dapat dilakukan bersifat de novo atau berdasarkan fakta. Proses
banding.2 pengadilan ulang pun masih menimbulkan
pertanyaan akan organisasi yang sesuai untuk
Menelisik Kontroversi Persidangan In menjalankan pengadilan tersebut dan pihak
Absentia yang bertanggung jawab untuk mendanai.4
Pada esensinya, persidangan adalah Di Filipina, persidangan in absentia
suatu wadah bagi teradu untuk membela boleh dilaksanakan dalam kondisi tertentu,
diri dari bukti yang menjatuhkannya dan sebagaimana tertera dalam artikel 3, bagian
menyampaikan pernyataan dari sisinya. Dengan 14, butir 2 Konstitusi Tahun 1987 yang
demikian, kehadiran teradu sepatutnya menjadi menyatakan: In all criminal prosecutions, the
persyaratan persidangan yang adil. Berbagai accused shall be presumed innocent until the contrary
negara di dunia memiliki kebijakan berbeda- is proved, and shall enjoy the right to be heard by
beda dalam hal menyikapi persidangan in himself and counsel, to be informed of the nature and
absentia. Di Australia, hasil persidangan in cause of the accusation against him, to have a speedy,
absentia memiliki batasan hukuman, yaitu tiga impartial, and public trial, to meet the witnesses face
tahun penjara. Di Jerman, hasil persidangan to face, and to have compulsory process to secure
in absentia tidak boleh memberikan hukuman the attendance of witnesses and the production of
penjara sama sekali. Sementara itu, Afrika evidence in his behalf. However, after arraignment,
Selatan hanya memperbolehkan pelaksanaan trial may proceed notwithstanding the absence of the
persidangan in absentia dalam kondisi teradu accused: Provided, that he has been duly notified and
dikeluarkan dari persidangan karena perilaku his failure to appear is unjustifiable.”5 Persidangan
tidak baik. in absentia hanya dapat dilaksanakan apabila
Artikel 14 dari The International Covenant terdapat tuduhan, teradu telah mendapat
on Civil and Political Rights menyatakan bahwa pemberitahuan, dan ketidakhadiran teradu
teradu harus diadili dengan kehadirannya tidak dapat diterima karena alasan yang tidak
dalam persidangan.3 Namun demikian, jelas. Di sisi lain, argumen akan hilangnya hak
United Nations for Human Rights Committee teradu untuk membela diri dalam persidangan
Jurnal Etika Kedokteran Indonesia Vol 2 No. 2 Jun 2018 75
Persidangan Tanpa Kehadiran Dokter Terlapor dalam Penanganan Kasus Pelanggaran Etik Kedokteran
in absentia dipatahkan dengan aturan 115 telah dipanggil secara sah dan tidak hadir di
butir 1 Revised Rules on Criminal Procedure yang persidangan tanpa alasan yang sah, sehingga
menyatakan bahwa ketidakhadiran teradu pengadilan melaksanakan pemeriksaan
tanpa alasan yang dapat diterima, dianggap di pengadilan tanpa kehadiran terdakwa.
sebuah pengabaian akan haknya sendiri.6 Berdasarkan Pasal 196 ayat (1) UU No. 8 Tahun
Berlangsungnya persidangan in absentia 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP)
menunjukkan bahwa teradu tidak dapat yang menyatakan “Pengadilan memutus perkara
menunda proses peradilan dengan memilih dengan hadirnya terdakwa kecuali dalam hal
untuk tidak hadir dalam sidang. Persidangan undang-undang ini menentukan lain”.8 Surat
in absentia mendukung fungsi persidangan Edaran Mahkamah Agung No. 6 Tahun 1988
untuk mengusung kebenaran dan keadilan. tentang Penasihat Hukum atau Pengacara yang
Penundaan pelaksanaan sidang tidak hanya Menerima Kuasa dari Terdakwa/Terpidana “In
membuang waktu publik, sumber daya dan Absentia” yang memerintahkan hakim untuk
dana, tetapi teradu yang berada dalam tahanan menolak penasihat hukum/pengacara yang
pun dirugikan. Persidangan yang terus berjalan mendapat kuasa dari terdakwa yang sengaja
bagi teradu yang melarikan diri, berdampak tidak mau hadir dalam pemeriksaan pengadilan
positif dalam upaya penegakan hukum. Hal sehingga dapat menghambat jalannya
itu menghindari kesan publik bahwa teradu pemeriksaan pengadilan dan pelaksanaan
mendapat keuntungan atas pelarian dirinya. putusannya.9
Apabila korban atau pengadu mendapatkan Ketentuan Pasal 196 KUHAP jika terdapat
kompensasi atas klaimnya, maka persidangan in suatu penyimpangan dalam perkara pelanggaran
absentia juga memastikan kompensasi tersebut lalu lintas sebagaimana diatur Pasal 213
tersampaikan dengan semestinya. KUHAP yang menyatakan bahwa “terdakwa
Korban, pengadu, dan publik juga memiliki dapat menunjuk seorang dengan surat untuk
hak untuk mendapatkan kejelasan atas suatu mewakilinya di sidang”. Selain itu, Pasal 214
kasus. Hal itu hanya dapat disampaikan melalui ayat (1) dan ayat (2) KUHAP menyatakan: Jika
persidangan in absentia jika teradu tak kunjung terdakwa atau wakilnya tidak hadir di sidang,
hadir, atau bahkan tidak mungkin hadir, pemeriksaan perkara dilanjutkan. Dalam hal
dalam persidangan. Pada Mei 2008, sebuah putusan diucapkan di luar hadirnya terdakwa,
persidangan dilaksanakan di Court of Appeal surat amar putusan segera disampaikan kepada
of Paris, untuk mengadili 15 mantan pejabat terpidana.8
tingkat tinggi yang berkuasa selama era diktator Berdasarkan Surat Edaran Mahkamah
Augusto Pinochet di Chile pada 1973-1990, yang Agung No. 9 Tahun 1985 tentang Putusan
diduga berkomplot untuk menyelenggarakan yang Diucapkan di Luar Hadirnya Terdakwa,
kudeta dan melenyapkan 4 orang pejabat dari Mahkamah Agung berpendapat bahwa
kubu oposisi. Walaupun tuduhan, tanggal perkara-perkara yang diperiksa dengan Acara
persidangan dan daftar saksi telah disampaikan; Pemeriksaan Cepat (baik perkara tindak pidana
tetapi tidak ada satu pun dari 15 teradu yang ringan maupun perkara pelanggaran lalu lintas
hadir, bahkan 4 tersangka telah meninggal saat jalan) dapat diputus di luar hadirnya terdakwa
sidang dilakukan, termasuk Pinochet sendiri. (verstek).10 Jadi, hukum acara pidana tidak hanya
Namun demikian, pada akhirnya keluarga mengakui keberadaan persidangan secara in
korban beranggapan bahwa persidangan in absentia untuk perkara pelanggaran lalu lintas
absentia tersebut telah memberikan kepuasan jalan, melainkan berlaku juga bagi perkara
signifikan.7 tindak pidana ringan (lihat Pasal 205 KUHAP).
Persidangan in absentia secara khusus
Persidangan In Absentia di Mata Hukum diatur dalam beberapa Undang-Undang (UU).
Indonesia Seperti pada UU No. 20 Tahun 2001 yang
Persidangan dalam perkara pidana konsep menyatakan dalam hal terdakwa telah dipanggil
in absentia adalah konsep di mana terdakwa secara sah, dan tidak hadir di sidang pengadilan
76 Jurnal Etika Kedokteran Indonesia Vol 2 No. 2 Jun 2018
Rozaliyani A, Wasisto B, dan Librianty N