Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

NERACA PEMBAYARAN DAN KEGIATAN EKONOMI TERBUKA

Dosen Pengampu :

Endang Kustini S.E.,M.M.

Disusun oleh :

Amelia Dwi Wahyuni (221010505823)

Fariz Rizki Wibawa (221010505607)

Gilang Alief Pratama (221010503660)

Metio Juliyanto (221010505662)

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS

UNIVERSITAS PAMULANG

2023

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.. .................................................................................................. ii................2

BAB I NERACA PEMBAYARAN...............................................................................3

1.1 Definisi neraca pembayaran.....................................................................................3

1.2 Ciri-ciri Neraca Pembayaran.....................................................................................5

1.3 Neraca Pembayaran Indonesia...................................................................................7

BAB II KEGIATAN PEREKONOMIAN TERBUKA...............................................9

2.1 Definisi Perekonomian Terbuka................................................................................9

2.2 Sirkulasi Aliran Pendapat........................................................................................10

2.3 Penentu Ekspor Dan Impor......................................................................................11

2.4 Peranan Perekonomian Terbuka..............................................................................12

BAB III PENUTUP..........................................................................................................13

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................14

i
i
BAB I NERACA PEMBAYARAN

1.1. Definisi Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran adalah suatu pembukuan yang menunjukkan aliran pembayaran yang
dilakukan dari negara-negara lain ke dalam negeri, dan dari dalam negeri ke negara-negara lain.
Pembayaran-pembayaran yang dilakukan tersebut meliputi (i) penerimaan dari ekspor dan
pembayaran untuk impor barang dan jasa; (ii) aliran masuk penanaman modal asing dan
pembayaran penanaman modal ke luar negeri; dan (iii) aliran ke luar dan lairan masuk modal
jangka pendek (seperti mendepositkan uang di luar negeri).

Dua neraca penting dalam suatu neraca pembayaran adalah neraca perdagangan dan neraca
keseluruhan. Neraca perdagangan menunjukkan perimbangan di antara ekspor dan impor.
Sedangkan neraca keseluruhan menunjukkan perimbangan di antara keseluruhan aliran
pembayaran ke luar negeri dan keseluruhan aliran penerimaan dari luar negeri. Defisit neraca
pembayaran berarti pembayaran ke luar negeri melebihi penerimaan dari luar negeri. Salah satu
faktor penting yang menimbulkan defisit tersebut.

Defisit dalam neraca pembayaran menimbulkan beberapa akibat buruk terhadap kegiatan dan
kestabilan ekonomi negara. Defisit sebagai akibat impor yang berlebihan akan mengakibatkan
penurunan dalam negeri dengan barang impor. Harga valuta asing akan meningkat dan
menyebabkan harga-harga barang impor bertambah mahal. Kegiatan ekonomi dalam negeri yang
menurun mengurangi kegairahan pengusahapengusaha untuk melakukan penanaman modal dan
membangun kegiatan usaha baru.

Dengan demikian, sama halnya dengan masalah pengangguran dan inflasi, masalah defisit
dalam neraca pembayaran dapat menimbulkan efek yang buruk ke atas prestasi kegiatan ekonomi
dalam jangka pendek dan jangka panjang. Oleh karenanya setiap negara harus berusaha
menghindari berlakunya defisit dalam neraca pembayaran.

Neraca pembayaran memberikan beberapa informasi penting mengani hubungan ekonomi di


antara satu negara dengan negara-negara asing. Neraca pembayaran akan memberikan informasi
mengenai nilai dan perkembangan ekspor dan impor. Ekspor dan impor adalah kegiatan yang
selalu dilakukan setiap negara dan sampai di mana peranan kegiatan tersebut dalam perekonomian
dapat diamati dari perkembangan neraca pembayaran. Defisit dalam neraca pembayaran, yang
disebabkan oleh impor yang melebihi ekspor, mengurangi tingkat kegiatan ekonomi di dalam
negeri dan masalah pengangguran yang lebih serius akan dihadapi. Masalah lain yang mungkin
timbul adalah
3
kehilangan kepercayaan orang terhadap prospek ekonomi negara akan mengalir ke luar dan modal
luar negeri tidak akan ditanam di negara tersebut.

Infromasi penting lain yang dapat di lihat dari suatu neraca negara. Seterusnya neraca
pembayaran menunjukkan pula pertimbangan mutasi-mutasi keuangan dari satu negara ke
negaranegara lain. Perimbangan ini dinamakan neraca keseluruhan. Neraca keseluruhan yang
negatif, dan dinamakan defisit neraca pembayaran, berarti mutasi-mutasi keungan ke luar negeri
adalah lebih banyak dari yang diterima dari luar negeri. Disamping dapat menunjukkan besarnya
defisit yang dialami dalam suatu waktu tertentu, dari neraca pembayaran dapat juga dilihat sebab-
sebab yang menimbulkan defisit tersebut. Mungkin sebabnya adalah impor yang lebih besar dari
ekspor.
Disamping itu ia dapat disebabkan pula oleh pengaliran modal yang terlalu besar ke luar negeri.

Neraca pembayaran mengukur transaksi ekonomi yang terjadi antar-negara baik barang
maupun jasa, baik asset riil maupun reset finanisal, ataupun pembayaran transfer karena neraca ini
mencerminkan volume transaksi yang terjadi selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun,
maka neraca pembayaran mengukur aliran atau flow.

Beberapa transaksi yang termasuk dalam neraca pembayaran tidak menggunakan pembayaran
dalam bentuk uang. Sebagai contoh, jika masalah Time mengirim mesin press cetak ke cabangnya
di Australia, tidak terjadi pembayaran dalam bentuk uang; tetapi karena telah terjadi transaksi
ekonomi antar negara, maka transaksi ini harus dimasukkan dalam neraca pembayaran. Demikian
juga, jika CARE mengirim makanan ke Afrika, atau jika Pentagon mengirim bantuan militer ke
Israel, transaksi ini juga harus dimasukkan dalam neraca pembayaran. Jadi ingat, meskipun kita
membicaran neraca pembayaran, istilah yang lebih tepat sebenarnya adalah neraca transaksi
ekonomi.

Neraca pembayaran disusun sesuai prinsip double entry bookkeeping, yaitu pembukuan ke
salah satu sisi neraca disebut debit, pembukuan ke sisi yang satunya disebut kredit. Seperti akan
kita lihat, neraca pembayaran tersusun atas beberapa rekening; defisit dalam satu atau beberapa
rekening harus diimbangi dengan surplus pada rekening yang lain. Jadi, debit total harus
seimbang atau sama dengan kredit total, sehingga sesuai dengan istilah balance atau neraca.
Neraca pembayaran memberikan perbandingan dalam periode waktu tertentu, satu tahun
misalnya, antara pembayaran memberikan ke luar atau outflow keluar negeri yang dibukukan
sebagai debit, yang dibukukan sebagai kredit. Bagian selanjutnya akan menggambarkan rekening
utama dalam neraca pembayaran.
1.2. Ciri-ciri Neraca Pembayaran

Sebagai suatu neraca pembukuan, neraca pembayaran dapat dibedakan kepada dua bagian:
passive dan aktiva. Dalam bagian passive di catat transaksi-transaksi yang menyebabkan negara itu
melakukan pembayaran ke negara-negara lain. Dan dalam bagian aktiva dicatatkan
transaksitransakit yang menyebabkan negara itu menerima pembayaran dari negara lain.
Selanjutnya suatu neraca pembayaran dibedakan pula menjadi dua jenis pembukuan, yaitu transaki
berjalan atau current account dan lalu lintas modal atau capital account.

1. Transaksi berjalan. Dalam transaksi berjalan atau current account dicatat transaksi-transaksi
berikut:

a. Ekspor dan impor barang-barang. Ia dinamakan juga dengan istilah perdagangan nyata.
Transaksi ini meliputi hasil-hasil sector pertanian, barang-barang produksi industri, neraca
(yaitu perbedaan di antara ekspor dan impor) dari perdagangan tampak yaitu perdagangan
dalam barang-barang tampak dinamakan neraca perdagangan. Apabila nilai neraca itu
positif berarti ekspor barang melebihi impornya. Sebaliknya apabila negatif maka impor
barang melebihi ekspornya.

b. Ekspor dan impor jasa-jasa. Transaksi ini dikenal sebagai perdagangan tak nyata. Yang
termasuk dalam golongan ini adalah transaksi-transaksi dalam kegiatan pengangkutan,
kegiatan perjanalan luar negeri, pendapatan dari investasi modal, dan beberapa kegiatan
jasa lainnya.

Nilai neraca suatu negara positif bila neraca tersebut lebih banyak menjual jasajasanya ke
luar negeri dan membelinya dari negara-negara lain. Nilanya negatif bila negara itu lebih
banyak membeli jasa pihak-pihak luar dan menjual jasanya ke luar negeri.

c. Pembayaran pindahan atau transfer onilateral

Transaksi ini meliputi pembayaran dimana penerimanya tidak perlu membayar dalam
bentuk uang atau jasa.

Contoh: bantuan bahan makanan Amerika Serikat ke penderita kelaparan di Aprika.


Mengirimkan uang untuk membiayai perbelanjaan anak-anak bersekolah di luar negara
merupakan contoh lainnya.

6
2. Lalu lintas modal. Neraca lalu lintas modal atau Capital account mencatat dua golongan
transaksi: (i) aliran modal pemerintah, dan (2) aliran modal swasta.

a. Aliran modal pemerintah. Ini biasanya berupa pinjaman dan bantuan dari negaranegara
asing yang diberikan kepada pemerintah atau badan-badan pemerintah. Misalnya
pinjaman untuk membangun irigasi termasuk dalam golongan transaksi ini.

b. Aliran modal swasta Ia dibedakan dalam tiga jenis, yaitu investasi langsung, investasi
portfolio dan amortasi. Investasi langsung adalah investasi untuk mengembangkan
perusahaan-perusahaan. Investasi portfolio adalah investasi dalam bentuk membeli
sahamsaham di negara lain. Amortisasi adalah pembelian kembali saham-saham atau
kekayaan lain yang pada masa lalu telah dijual kepada penduduk negara-negara lain.
Bentuk Suatu Neraca Pembayaran

(dalam triliun rupiah)


Passive (pembayaran) Aktiva (penerimaan)

A. Transaksi berjalan (current accout)


1. Impor barang Rp 270 1. Ekspor barang Rp 320

2. Impor jasa 40 2. Ekspor Jasa 30

jumlah 310 Jumlah 350


ca Transaksi Berjalan Rp + 40
B. Lalu lintas modal (capital account)
Sementara transaksi perjalanan mencatat transaksi
internasional yang berkaitan dengan barang, jasa dan transfer
unilateral, sedangkan transaksi modal atau capital account
mencatat transaksi internasional yang berkaitan dengan aliran
aset keuangan, seperti peminjama, pemberian pinjaman, dan
investasi.

4. Modal pemerintah Rp 20 4. Modal pemerintah Rp 50

5. Modal swasta 20 5. Modal swasta 40

Jumlah 40 Jumlah 90

Neraca lalu lintas Rp + 50


C. Gabungan neraca transaksi berjalan dan lalu lintas modal Rp + 90

D. Selisih perhitungan + 2
NERACA KESELURUHAN Rp - 92

7
1.3 Neraca Pembayaran Indonesia

Susunan neraca pembayaran ini dapat di bedakan menjadi 3 golongan mutasi keuangan, yaitu
transaksi berjalan, transaksi modal, dan selisih perhitungan. a. Transaksi berjalan

Memberikan gambaran tentang nilai transaksi yang diakibatkan oleh kegiatan perdagangan
barang dan jasa. Dengan demikian data yang di tunjukkan menggambarkan nilai barang (seperti
karet, minyak, hasil industri manufaktur) dan jasa (seperti pelancongan) yang di perdagangkan. b.
Transaksi modal

a. Transaksi ini dibedakan menjadi dua kelompok nilai neto aliran modal kepada pemerintah dan
nilai neto aliran swasta.

b. Selisih perhitungan

Nilai selisih perhitungan meningkat dari US$ 701 juga menjadi lebih dari US$ 3,8 milyar.
Pertambahan ini menggambarkan aliran modal yang tak dicatat semakin meningkat.

Neraca keseluruhan menggambarkan jumlah aliran neto yang di catat di ketiga kelompok transaksi,
yaitu transaksi berjalan, transaksi modal dan selisih perhitungan.

Sebagai contoh: Aliran modal bukan saja memerlukan kestabilan ekonomi dan prospek keteguhan
sector moneter, tapi juga bergantung kepada kestabilan politik dan sosial masyarakat, seterusnya
neraca perdagangan yang bertambah baik memerlukan perkembangan ekspor yang pesat.

Neraca Pembayaran Indonesia, Tahun Terpilih

Di antara 1969-1993
1969 1980 1985 1990 1993
995 17.489
Jenis transaksi

A. Transaksi Berjalan 49.901 26.807 37.186 1. Barang 995 9.962


14.427 29.198 10.875

a. Ekspor 425 -5.537 -7.663 -8.592 __

b. Impor __ 20 __ __ 748

8
2. Jasa-jasa 284 1.773 4.783 633 5.583
3. Pemberian
71 -1.315 1.191 4.113 3.443

B. Lalu lintas modal


-70 2.478 - 1.823 247 1.506 293 -2.716

1. Modal pemerintah 50 788 -2.070 -2.099 -727


2. Modal swasta
+20 -1.690
C. Jumlah (A) + (B) D. Selisih perhitungan

Kedudukan neraca pembayaran defisit


(+)/Surplus (-)
Sumber : Bank Indonesia, Laporan Tahunan, beberapa tahun

BAB II KEGIATAN PEREKONOMIAN TERBUKA

9
2.1 Definisi Perekonomian Terbuka

Ekonomian yang meliputi kegiatan ekspor dan impor dinamakan perekonomian empat
sector atau perekonomian terbuka. Dalam model ini akan wujud dua aliran baru di dalam sirkulasi
aliran pendapatan: (i) aliran pendapatan yang diterima dari mengekspor yang merupakan suntikan
kepada aliran pendapatan, dan (ii) aliran pengeluaran untuk membeli barang yang diimpor dari
negera-negara lain yang merupakan bocoran kepada aliran pendapatan. Kedua aliran ini akan
mempengaruhi keseimbangan perekonomian Negara. Ekspor akan meningkatkan ekonomi. Akan
tetapi sebaliknya, impor menurunkan pendapatan nasional pada keseimbangan dan merumitkan
masalah ekonomi yang dihadapi Negara.

Perdagangan internasional dapat terjadi karena beberapa alasan

• Keanekaragaman kondisi produksi. Perdagangan diperlukan karena adanya keanekaragaman


kondisi produksi di setiap Negara. Misalnya Negara A karena beriklim tropis dapat berspesialisasi
memproduksi pisang, kopo: untuk dipertukarkan dengan barang dan jasa dari Negara lain.

• Penghematan biaya. Alas an kedua adalah timbulnya increasing returns to scale (penurunan biaya
pada skala produksi yang besar). Banyak proses produksi menikmati skala ekonomis, artinya
proses produksi tersebut cenderung memiliki biaya produksi rata-rata yang lebih rendah ketika
volume produksi ditingkatkan. Cara apa yang lebih baik untuk meningkatkan produksi selain
menjualnya ke pasar global?

• Perbedaan selera. Sekalipun kondisi produksi di semua daerah serupa, setiap Negara mungkin
akan melakukan perdagangan jika selera mereka berbeda. Conothnya, Negara A dan B
menghasilkan daging sapid an daging ayam dalam jumlah yang hampir sama, tetapi karena
masyarakat Negara A tidak menyukai daging sapi, sedang Negara B tidak menyukai daging ayam,
dengan demikian ekspor yang saling menguntungkan dapat terjadi di antara kedua Negara
tersebut, yaitu bila Negara A mengimpor daging ayam dan mengekspor daging sapi, sebaliknya
Negara B mengimpor daging sapid an mengekspor daging ayam.

• Prinsip keunggulan kompratif (comparative advantage). Prinsip ini mengatakan bahwa setiap
Negara akan berspesialisasi dalam produksi dan mengekspor barang dan jasa yang biayanya
realatif lebih rendah (artinya lebih efisien disbanding Negara lain); sebaliknya setiap negara akan
mengimpor barang dan jasa yang biaya produksinya relative tinggi (artinya kurang efisien
disbanding Negara lain).

10
Dengan adanya perekonomain terbuka dan setiap Negara berkonsentrasi pada bidang yang
memiliki keunggulan komperatif, maka kehidupan semua orang akan menjadi lebih baik. Pekerja
di setiap Negara dapat memperoleh konsumsi dalam jumlah yang meningkat untuk jumlah jam
kerja yang sama.

2.2 Sirkulasi Aliran Pendapatan

Dalam perekonomian terbuka, seperti ditunjukkan dalam Gambar sector-sektor ekonomi


dibedakan kepada 4 golongan: perusahaan, rumahtangga, pemerintah dan luar negeri. Penggunaan
faktor-faktor produksi oleh sector perusahaan akan mewujudkan aliran pendapatan ke sector
rumahtangga, yang berupa gaji dan upah, sewa, bunga dan keuntungan – yaitu seperti ditunjukkan
oleh aliran 1. Aliran pendapatan ini telah dikurangi oleh pajak keuntungan perusahaan (Aliran 2),
tetapi belum dikurangi oleh pajak pendapatan rumahtangga (Aliran 3). Rumahtangga-
rumahtangga dalam perekonomian akan menggunakan pendapatan mereka untuk transaksi yang
berikut:

i. Membeli barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksi sector perusahaan dan pengeluaran
konsumsi ini akan dinamakan sebagai konsumsi ke atas barang dan jasa yang
diproduksikan di dalam negerai atau Cdn (Aliran 4).

ii. Membayar pajak pendapatan kepada pemerintah, yaitu seperti ditunjukkan oleh aliran 3.

iii. Mengimpor, yaitu membeli barang-barang yang diproduksikan di Negara lain, yang
ditunjukkan oleh Aliran 5.

iv. Menabung sisa pendapatan yang diperoleh ke dalam lembaga keuangan, dan ini
digambarkan oleh aliran 6.

Di samping oleh adanya aliran uang ke luar untuk membayar impor, perekonomian
terbuka mewujudkan pula aliran pengeluaran ke sector perusahan, yaitu aliran yang diakibatkan
oleh pembayaran ke atas ekspor sector perusahaan. Aliran pengeluaran yang diperoleh dari
Negaranegara luar ditunjukkan oleh Aliran 10.

Aliran 8 adalah perbelanjaan (pengeluaran) penanam modal (investor) untuk membeli


barang modal dan peralatan modal dari sector perusahaan. Sedangkan Aliran 9 adalah pengeluaran
pemerintah ke sector perusahaan untuk membeli barang-barang kebutuhan administrasi
pemerintah dan barang modal untuk investasi pemerintah.

11
Dari aliran-aliran pengeluaran dari berbagai sector ke atas sector perusahaan seperti yang
ditunjukkan dalam gambar dapatlah disimpulkan bahwa dalam perekonomian terbuka komponen
pengeluaran agregat ke atas pendapatan nasional adalah:

i. Pengeluaran konsumsi rumahtangga ke atas barang-barang konsumsi dan jasa-jasa yang


diproduksikan di dalam negeri (Cdn).

ii. Investasi perusahaan, yaitu perbelanjaan penanaman modal ke atas barang-barang modal
yang diproduksikan di dalam negeri.

iii. Pengeluaran pemerintah (pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah).

iv. Ekspor, yaitu pengeluaran Negara-negara lain ke atas barang-barang dan jasa-jasa yang
dihasilkan sektor perusahaan.

KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL

Sebelum menerangkan secara grafik keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian


terbuka, terlebih dahulu akan diterangkan secara aljabar persamaan keseimbangan dalam
perekonomian tersebut, dan ciri-ciri fungsi ekspor dan impor.

PERSAMAAN KESEIMBANGAN Dalam perekonomian terbuka barang-barang jasajasa yang


diperjualbelikan terdiri dari yang diproduksikan di dalam negeri – yaitu pendapatan nasioanl, dan
yang diimpor dari Negara-negara lain. Dengan demikian dalam perekonomian terbuka penawaran
agregat (AS) terdiri dari pendapatan nasional (Y) dan impor (M). dalam persamaan:

AS = Y + M

2.3 Penentu Ekspor dan Impor

Faktor yang penting adalah kemampuan dari Negara tersebut untuk memproduksikan
barang-barang yang dapat bersaing di pasaran luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga barang
produksi dalam negeri itu haruslah paling sedikit sama baiknya dengan yang diperjualbelikan
dalam pasaran luar negeri. Makin banyak jenis barang yang mempunyai keistimewaan yang
demikian.

Ekspor adalah satu komponen pengeluaran agregat, oleh sebab itu ekspor dapat
mempengaruhi tingkat pendapatan nasional yang akan dicapai. Apabila ekspor bertambah,

12
pengeluaran agregat bertambah tinggi dan selanjutnya akan menaikkan pendapatan nasional. Akan
tetapi sebaliknya pendapatan nasional tidak dapat mempengaruhi ekspor. Ekspor belum tentu
bertambah apabila pendapatan nasional bertambah, atau ekspor dapat mengalami perubahan
walaupun pendapatan nasional tetap. Dengan demikian fungsi ekspor mempunyai bentuk yang
sama dengan fungsi investasi dan fungsi pengeluaran pemerintah, Penentu impor besarnya impor
yang dilakukan sesuatu Negara antara lain ditentukan oleh sampai di mana kesanggunpan
barangbarang yang diproduksikan di Negara-negara lain untuk beaing dengan barang-barang yang
dihasilkan di Negara itu. Apabila barang-barang dari luar negeri mutunya lebih baik, atau
hargaharganya lebih murah, daripada barang-barang yang sama yang dihasilkan di dalam negeri,
maka akan terdapat kecenderungan bahwa Negara tersebut akan mengimpor lebih banyak barang
dari luar negeri. Akan tetapi apakah kecenderungan tersebut akan terwujud atau tidak, masih
tergantung kepada kesanggupan penduduk Negara itu membayar impor. Ini berarti bahwa
besarnya impor lebih dipengaruhi oleh besarnya pendapatan nasional daripada oleh kemampuan
barang-barang luar negeri untuk bersaing dengan barang-barang produksi dalam negeri oleh sebab
itu dalama analisis makroekonomi dianggap impor mempunyai ciri-ciri, yaitu makin besar tingkat
pendapatan nasioanl, makin besar pula nilai impor.

2.4 Peranan Perekonomian Terbuka

1. Mempertinggi efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi.

2. Memperluas pasar produksi dalam negeri dan teknologi modern.

3. Mempertinggi produktivitas kegiatan ekonomi

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Neraca pembayaran adalah suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai transaksi
perdagangan dan aliran dana yang dilakukan di antara suatu Negara dengan Negara lain dalam
suatu tahun tertentu. Neraca pembayaran dapat di bedakan pada dua bagian utama, yaitu neraca
berjalan dan neraca modal.

13
2. Neraca pembayaran selalu seimbang

Neraca pembayaran akan selalu seimbang, yaitu aliran uang dan modal ke luar negeri adalah
sama dengan aliran uang dan modal yang masuk ke Negara tersebut. Yang menyebabkan neraca
pembayaran selalu seimbang adalah ketidakseimbangan dalam neraca berjalan dan neraca modal
dan akan di seimbangankan oleh perubahan cadangan valuta asing yang dimiliki oleh bank
sentral.

3. Nilai tukar baluta asing adalah harga dimana-dimana pembelian dan penjualan valuta asing
berlangsung; nilai tukar merupakan jumlah mata uang dalam negeri yang harus dibayarkan
untuk memperoleh satu unit mata uang asing.

4. Tingkat nilai tukar ditentukan oleh perubahan dalam cita rasa masyakarat, perubahan harga
barang barang ekspor-ekspor, inflasi, aliran modal, perkembangan ekonomi serta faktor politis
dan psycologi.

5. Model perekonomian yang meliputi kegiatan ekspor dan impor di namakan perekonomian empat
sektor atau perekonomian terbuka.

6. Setiap perubahan ekspor atau impor akan secara otomatis menyebabkan perubahan dalam
pendapatan nasional dan tingkat kegiatan ekonomi Negara.

DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono, Pengantar Teori Makroekonomi, ed. 2. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
2001.

Eachern. MA. Ekonomi Makro Pendekatan Kontemporer, PT. Salemba Empat Jakarta. 2000.

14
Prayitno, Soediyono, Ekonomi Makro, BPFE. Yogyakarta. 2000.

Syahril, Ekonomi Internasional. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 1996.


http://m?isc.Swoullege.com org.organisasi komunitas perpustakaan Indonesia.
Com [1]Sadono sukirno, Pengantar Makro Ekonomi, hlm.17.
[2]Lihat http://www.brook.edu/pol/review/oldtoc.htm.

[3]Lihat org. organisasi komunitas perpustakaan Indonesia. com

[4]Sadono Sukarno. Pengantar Teori Makro Eknomi, hlm. 362.

[5]Nopirin, Ekonomi Internasional, hlm. 97.


[6]Mc. Eachern, Ekonomi Makro. Hlm. 177.
[7]Lihat. http://mcisl.swollege.com

15

Anda mungkin juga menyukai