Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL MAGANG

IMPLEMENTASI AKAD MUSYARAKAH PADA PEMBIAYAAN MODAL


USAHA DI KSPPS NURI JATIM CABANG SOCAH BANGKALAN

Jl. Jend. A. Yani No.7 Kec Socah Kab Bangkalan


Dosen Pembimbing : MOH KARIM, SHI.,MSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Dalam Menempuh Mata Kuliah
Magang

Disusun oleh :

FATCHUR ROZIY
180711100125

PROGRAM STUDI HUKUM BISNIS SYARIAH


FAKULTAS KEISLAMAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2020
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL MAGANG
“IMPLEMENTASI AKAD MUSYARAKAH PADA PEMBIAYAAN MODAL
USAHA DI KSPPS NURI JATIM CABANG SOCAH BANGKALAN”

Nama Lengkap : Fatchur Roziy


NPM 180711100124
Program Studi : Hukum Bisnis Syariah
Semester : V (Lima)
Nomor HP 08239839204

Alamat Surel/email : roziybr@gmail.com


Tempat magang : Jl. Jend. A. Yani No.7 Kec Socah KabBangkalan
Waktu Pelaksanaan : 25 – 12 januari 2021

Bangkalan, 30 Januari 2021

Mengetahui ,

Dosen Pembimbing Magang/PKL Ketua Prodi Hukum Bisnis Syariah

Moh. Karim, SHI.,MSI Khoirun Nasikh, S.H.I., M.H.I


NIP. 198707082019031017 NIP.19791229201504100
Judul : IMPLEMENTASI AKAD MUSYARAKAH PADA
PEMBIAYAAN MODAL USAHA DI KSPPS NURI
JATIM CABANG SOCAH KABUPATEN BANGKALAN
Tempat :
KSPPS Nuri Jatim Kecamatan Socah Bangkalan Jl.
Jend. A. Yani No.7 Kecamatan Socah Kabupaten
Bangkalan

A. Latar Belakang
Lembaga Keuangan Syari’ah (LKS) merupakan lembaga yang
kegiataan uahanya di bidang keuangan berdasarkan pada syari’ah atau hukum
islam. Di indonesia Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) menjadi pedoman
oprasional lembaga keuangan syariah yang khususnya menyankut hukum
perjanjian (akad). Sejumlah akad yang menjadi landasaan oprasional lembaga
keuangan syariah antara lain : mudlarabah (bagi hasi), musyarakah
(perkongsian), rahn (gadai), wadi’ah (titipan), murabahah (jual beli yang
diketahui hasil dan keuntungannya), wakalah (pemberian kuasa).
Untuk meningkatkan peran Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dalam
kehidupan masyarakat, banyak produk-produk pembiayaan yang di
operasionalkan lembaga Keuangan Syariah (LKS) yang salah satunya adalah
pembiayaan musyarakah. Musyarakah atau syirkah dapat didefinisikan sebagai
suatu bentuk kerjasama di mana dua atau lebih untuk suatu usaha tertentu di
mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan
bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan
kesepakatan (Antonio, 2001:90).

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

a. Merupakan bentuk pelatihan mahasiswa mengenal dunia kerja secara


nyata.
b. Sebagai sarana penerapan bagi mahasiswa atas ilmu yang telah
diperoleh selama proses perkuliahan.
c. Sebagai bekal bagi mahasiswa dalam menghadapi tuntutan sebagai
praktisi lembaga keuangan syariah.
2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui apa itu implementasi akad di KSPPS Nuri Jatim Cabang


Socah Bangkalan.
b. Mengetahui implementasi akad musyarakah pada pembiayaan modal
usaha di KSPPS Nuri Jatim Cabang Socah Bangkalan
C. Target dan Sasaran Kegiatan

1. Target

Mahasiswa mampu mengetahui Implementasi akad musyarakah pada


pembiayaan modal usaha di KSPPS Nuri Jatim Cabang Socah Bangkalan
2. Sasaran

Seluruh pimpinan dan karyawan yang berkaitan dengan produk pembiayaan


modal usaha di KSPPS Nuri Jatim Cabang Socah Bangkalan.
D. Pelaksanaan Magang

1. Waktu Pelaksanaan Magang

Kegiatan magang akan dilaksanakan mulai tanggal 25 Januari - 12 Ferbruari


2021, dengan jam kerja menyesuaikan kebijakan KSPPS Nuri Jatim
Cabang Socah Bangkalan
2. Tempat pelaksanaan Magang

Kegiatan magang akan dilaksanakan di KSPPS Nuri Jatim Cabang Socah


Bangkalan

Nama : Fatchur Roziy

Nim 180711100125

Jenis kelamin : Laki - Laki

Prodi : Hukum Bisnis Syariah

Alamat : Jl. Kramat Paseseh Tanjung Bumi Bangkalan

No.hp 0823313983924

E. Tinjauan Pustaka
1. Profil Kspps Nuri Jatim Cab. Socah Kab. Bangkalan
Koperasi simpan pinjam pembiayaan syariah Nuri Jawa Timur (KSPPS
NURI JATIM) yang sebelumnya dikenal sebagai KSN Jatim merupakan salah
satu koperasi syariah berskala Provinsi Jawa Timur yang berpusat di Jalan raya
Palduding-Pegantenan, Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten
Pamekasan Jawa Timur. Koperasi ini didirikan oleh para tokoh alumni Pondok
Pesantren Banyuanyar pada hari Senin tanggal 1 Desember 2008 dan mulai
beroperasi pada tanggal 1 Januari 2009 dengan satu kantor pelayanan yang
beralamat di Jalan Raya Palengaan (Simpang Tiga Palduding) Desa Plakpak
Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan. 1
Koperasi ini bergerak dalam bidang usaha simpan pinjam yang
beroperasional berdasarkan legalitas badan hukum dari Dinas Koperasi dan
UKM Kabupaten Pamekasan dengan Nomor 02/BH/XVI.19/2010, tertanggal

11
https://nurijatim.com/sekilas-sejarah /tgl 31 Januari 2021 Jam 13:29
29 April 2010.
KSPPS NURI JATIM melaksanakan kegiatan usaha menghimpun dana
dalam bentuk simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan wajib khusus,
simpanan hari raya, simpanan berjangka, simpanan walimatul ursy, simpanan
pendidikan, simpanan haji dan umrah, simpanan qurban, simpanan rumah
tangga dan simpanan suka rela, serta memberikan pembiayaan untuk anggota
atau calon anggota, koperasi lain dan atau anggotanya antara lain pembiayaan
gadai emas, pembelian barang serba guna, modal usaha, modal pertanian, gadai
BPKB syariah, gadai sertifikat tanah, gadai kendaraan, pembelian mobil dan
motor, kebajikan barokah dan pembelian rumah sebagaimana diatur dalam
undang-undang Republik Indonesia tentang perkoperasian dan peraturan
pemerintah tentang pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi.

Sebagai salah satu lembaga keuangan non bank, KSPPS NURI JATIM
berperan sebagai lembaga intermediasi antara potensi yang dimiliki masyarakat
berekonomi kecil, maka pada tahun-tahun berikutnya membuka kantor
pelayanan yang hampir di setiap kecamatan di Madura dan bahkan hampir di
setiap kabupaten di tanah jawa dengan tujuan untuk membangun peradaban
ekonomi umat berbasis syariah.

2. Pengertian akad

Menurut Rachmad Syafe’I, (2004:43), dalam bukunya dengan judul


“Fiqh Muamalah”. Pengertia Akad adalah pengaitan ucapan (Ijab-Qabul)
salah seorang yang berakad dengan yang lainnya secara syara’ pada segi
yang tampak dan berdampak pada objeknya.

Menurut Ahamad Basyir (2004:65), dalam bukunya “asas – asas


hukum muamalat”. Akad adalah suatu perikatan ijab dan qabul dengan cara
yang dibenarkan syara’ yang menetapkan adanya akibat – akibat hukum
pada bjeknya.

Sedangkan yang dimaksud dengan perbuatan hukum adalah segala


perbuatan yang dilakukan oleh manusia secara sengaja untuk menimbulkan
hak da kewajiban. Dalam hal perbuatan hukum ini dapat dikemukakan
sebagai berikut:
1. Perbuatan hukum sepihak, yaitu perbuatan hukum yang
dilakukan oleh sepihak atau satu pihak saja dan menimbulkan
hak dan kewajiban pada satu pihak pula.

2. Perbuatan hukum dua pihak, yaitu perbuatan hukum yang


dilakukan oleh dua pihak dan menimbulkan hak-hak dan
kewajiban bagi pihak (timbal balik) misalnya membuat
persetujuan jual beli, sewa menyewa dan lain-lain. 2

3. Pengertian Musyarakah

Musyarakah adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk


suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi
dana dengan keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai
dengan kesepakatan. 3

Kedudukan para pihak yang ada dalam akad musyarakah, yaitu


bahwa nasabah dalam rangka menjalankan dana atau memperluas sejumlah
dana, dan untuk memuhi hal tersebut nasabah dipastikan telah mengajukan
permohonan kepada pihak bank untuk LKS untuk menyediakan
pembiayaannya sedangkah LKS adalah pihak yang telah menyatakan
persetujuannya, baik terhadap kegiatan usaha yang dijalankan nasabah
maupun terhadap pembagian keuntungan berdasarkan prinsip syariah. 4

Pembagian keuntungan, yaitu bahwa keuntungan dibagihasilkan


berdasarkan nisbah yang telah disejui akad musyarakah berdasarkan
pendapan bersih pendapatan nasabah.

Musyarakah dibagi dalam dua bentuk, yaitu syirkah amlak dan


syirkah uqud.

1. Syirkah Amlak berarti eksistensi suatu perkongsian tidak perlu


suatu kontrak dalam membentuknya, tetapi terjadi dengan
sendirinya serta mempunyai ciri masing-masing anggota tidak

2
Chairuman Pasaribu, Hukum Perjanjian..., 2.
3
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2004), hal.67
4
Destri Budi Nughraheni, “Asas Kesetaraan Dalam Akad Pembiayaan Musyarakah Pada Bank Syariah di
Yogyakarta”, Mimbar Hukum Vol. 22, No. 1, Februari 2010, Hal. 132.
mempunyai hak untuk mewakilkan dan mewakili terhadap
partnernya.

2. Syirkah Uqud yaitu sebuah perserikatan antara dua pihak atau


lebih dalam modal usaha, modal dan keuntungan.

Rukun akad musyarakah menurut para ulama meliputi;

1. Sighat (Ijab dan Qabul).

2. Al-‘Aqidain (subjek perikatan).

3. Mahallul Aqd (objek perikatan).

Adapun mengenai syarat – syarat musyarakah menurut idris ahmad


adalah :

1. Mengeluarkan kata- kata yangmenunjukkan izin masing-masing


anggota serikat kepada pihak yang akan mengendalikan harta
serikat.

2. Anggota serikat itu saling mempercayai, sebab masing-masing


adalah wakil dari yang lain.

3. Mencampurkan harta sehingga tidak dibedakan hak masing-


masing, baik berupa mata uang maupun bentuk yang lain
(Ahmad 1969:66).

4. Impelemntasi Akad Musyarakah Pada Pembiayaan Modal Usaha

Pembiayaan Modal Usaha adalah pembiayaan modal usaha dengan


akad musyarakah yang diberikan kepada perorangan atauu kelompok
pelaku UKM dengan sistem pengembaliannya diangsur dalam jangka
waktu tertentu.5

Pembiayaan yang dilakukan pada pengusaha dengan cara


pencatatan setiap masing-masing pengeluaran dan pemasukannya untuk

5
https://nurijatim.com/pembiayaan/ , tgl 31 Januari 2021 Jam 11:46.
dilaporkan kepada pihak koperasi agarr dapat diketahui sisa usahanya,
sehingga sisa hasil usahanya itu dibagi antara penguasa atau pemilik jasa
dngan pihak koperasi atau penyedia modal. Adapun persyaratan dan
pengajuan pembiayaan selain terdaftar menjadi anggota ada beberapa syarat
yang harus terpenuhi, antara lain : fc KTP suami isri, fc kartu keluarga, fc
surat nikah, fc surat-surat jaminan, dan surat pernyataan orang tua bagi
yang belum menikah.

Musyarakah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu
usaha tertentu, di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana
dengan ketentuan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersamma
sesuai dengan kesepakatan.", dalam penerapannya sperti contoh berikut ini
: seorang memiliki usaha alat tulis kemudian melakukan kerja sama dengan
pihak koperasi untuk penyediaan modal usaha, pengusaha alat tulis tersebut
setiap harinya melakukan pencatatan untuk masing-masing pengeluaran
dan pemasukan dalam usahanya, hal itu dilakukan untuk dilaporkan kepada
pihak koperasi agar dapat menentukan berapa sisa hasil dari usahanya
tersebut . Dari sisa hasil usaha nantinya akan digunakan untuk dibagi antara
pengusaha alat tulis ( pemilik jasa ) dan pihak koperasi ( penyedia modal)
dimana sudah disepakati dengan akad musyarakah.

Pada pembiayaan modal usaha akad musyarakah berdasar kepada


fatwa DSN No. 08/DSN-MUI/IV/2000 antara lain:

1. Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para pihak untuk
menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak (akad).
2. Pihak-pihak yang berkontrak harus cakap hukum.
3. Obyek akad (modal, kerja, keuntungan dan kerugian)
4. Biaya Operasional dan Persengketaan6

F. RENCANA KEGIATAN DAN JADWAL MAGANG

Pelaksnaan krgiatan magang ini dilakukan dengan cara ikut serta dalam
kegiatan oprasional rutin pada hari-hari kerja di KSPPS NURI JATIM Cab.
Socah Kab. Bangkalan. Adapun rencana pelaksanaan kegiatan magang (target

6
Fatwa DSN No.04/DSN-MUI/IV/2000
pencapaian) adalah sebagai berikut:

Minggu
NO Rencana Kerja
I II III

Adaptasi dan perkenalan dengan


lingkungan tempat magang dan
1 √
orang-orang sekeliling tempat
magang

Mengetahui struktur
kepemimpinan, menajemen, dan
2 √
job description secara umum di
KSPPS Nuri cab. Socah

Mengetahui dan memahami


3 mekanisme prosedur administrasi √ √
di KSPPS Nuri cab. Socah

Mengetahui dan memahami


mekanisme praktek akad
4 √ √
Musyarakah di KSPPS Nuri cab.
Socah

Mengetahui dan memahami


mekanisme pelaksanaan akad
5 Musyarakah pada pembiayaan √ √
Modal Usaha di KSPPS Nuri Cab.
Socah

6 Membuat laporan akhir. √

G. PENUTUP

Demikian proposal kegiatan magang ini disusun, untuk dapat


dipahami bersama dan dapat digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam
pelaksanaan kegiatan magang. Proposal ini masih bersifat fleksibel, segala
hal dan ketentuan yang belum ada dan tercakup dalam proposal ini dapat
direncanakan dan disusun kemudian berdasarkan kesepakatan bersama
sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan di instansi/ lembaga/
perusahaan, situasi dan kondisi yang terjadi baik di universitas maupun di
instansi/ lembaga/ perusahaan.
H. DAFTAR PUSTAKA

https://nurijatim.com/sekilas-sejarah /tgl 31 Januari 2021 Jam 13:29


Pasaribu, Chairuman,” Hukum Perjanjian”..., 2.
Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2004),
hal.67
Nughraheni, Destri Budi, “Asas Kesetaraan Dalam Akad Pembiayaan Musyarakah Pada
Bank Syariah di Yogyakarta”, Mimbar Hukum Vol. 22, No. 1, Februari 2010, Hal. 132.
https://nurijatim.com/pembiayaan/ , tgl 31 Januari 2021 Jam 11:46

Anda mungkin juga menyukai