NIM : 21210004
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas ke hadirat Allah Swt. Yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan
proposal penelitian yang berjudul “Evaluasi Kawasan Tanpa Asap Rokok” dalam
mata kuliah Metode Penelitian Sosial.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah turut memberikan kontribusi dalam penulisan proposal penelitian ini.
Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai
pihak.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................11
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
• Apa Pengertian komunikasi administrasi
• Apa saja macam macam komunikasi administrasi
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
kerja, pertanggung jawaban karyawan kepada pimpinan atau tugas yang
dipercayakan padanya.
4
Salah satu kelemahan komunikasi dari bawah ke atas adalah
kemungkinan bawahan hanya menyampaikan informasi yang baik-baik
saja, sedangkan informasi yang agaknya mempunyai kesan negatif atau
tidak disenangi oleh manajer cenderung disimpan atau tidak disampaikan,
demi menjaga posisinya, serta mendapatkan rasa aman dalam suatu
organisasi.
Sharma (Muhammad, 1995:118) mengatakan Beberapa kesulitan
untuk mendapatkan informasi dari pegawai mungkin disebabkan oleh
beberapa hal di antaranya sebagai berikut:
5
2. Komunikasi ke bawah (downward communication)
Komunikasi ini dapat disebut juga komunikasi dari dan atasan
disemua level kepada bawahan, komunikasi ini umumnya terkait dengan
tanggung jawab kewenangannya dalam suatu organisasi. Komunikasi ini
bertujuan untuk menyampaikan informasi, mengarahkan, mengoordinasi-
kan, memotivasi, memimpin, dan Mengendalikan berbagai kegiatan yang
ada di level bawah.
Komunikasi dari atas ke bawah merupakan penyampaian pesan yang
dapat berbentuk perintah, instruksi, maupun prosedur untuk dijalankan para
bawahan dengan sebaik-baiknya. Komunikasi ini juga dapat berbentuk lisan
(oral communications) maupun tulisan (written communications)
(Purwanto, 2011:50).
Komunikasi ini diberikan oleh pimpinan kepada para anggota
organisasi dengan maksud untuk memberikan pengertian kepada mereka
mengenai apa yang harus mereka kerjakan dalam kedudukannya sebagai
anggota organisasi. Pemberian pengertian ini dapat dijalankan melalui
macam- macam kegiatan misalnya:
a. Pemberian Petunjuk
Petunjuk ialah keterangan-keterangan pimpinan yang di
dalam menjadi dasar pegangan para personil pembantu dalam
menyelenggarakan tugas-tugas pekerjaan organisasi. Petunjuk-
petunjuk pimpinan hendaknya meliputi bidang-bidang
operasional maupun penunjang dan mencangkup baik aspek-
aspek organisatoris maupun teknis penyelenggaraannya.
6
kegiatan-kegiatan untuk dapat memanfaatkan kesempatan
menemukan kemungkinan perkembangan dan mempercepat
masa datang organisasi yang lebih baik. Untuk dapat
mewujudkan fungsi tersebut di atas personil- personilnya harus
disiapkan supaya terdapat gambaran yang sama akan
kemungkinan langkah-langkah tindakan yang akan diambil oleh
pimpinan. Guna mencapai sasaran inilah maka pimpinan
organisasi berkewajiban memberikan keterangan keterangan
umum yang sifatnya umum akan tetapi mempunyai prospek efek
mempercepat menggandakan tujuan organisasi. Supaya
pemberian keterangan umum cocok dengan tujuan diatas maka
pimpinan organisasi mengintersipkan pemasukan pengetahuan-
pengetahuan umum yang ada hubungan dengan pengetahuan
dalam bidangnya serta mengintensipkan organisasi. pengawasan
pelaksanaan tugas-tugas Berdasarkan jalan pikiran diatas, maka
diharapkan pimpinan organisasi, di samping memberikan
petunjuk petunjuk juga memberikan pula tambahan
pengetahuan- pengetahuan umum dalam bidang apa pun yang
dipandang perlu.
c. Pemberian Perintah
Menurut konsepsi modern maka pemberian perintah
dalam organisasi yang rapi dan teratur baik harus terlepas sama
sekali dari keadaan atau hubungan perorangan. Perintah adalah
fakta fungsional tidak bersifat pribadi, artinya perintah itu haruas
jelas menyebutkan tugas atau kewajiban apa yang harus
dilakukan.
d. Teguran
Teguran ialah komunikasi yang dilakukan oleh pimpinan
untuk menunjukkan kesalahan-kesalahan atau kekurangan-
kekurangan yang ada pada para anggota organisasi dalam
organisasi dalam menjalankan tugas-tugas pekerjaannya. Dalam
7
memberikan teguran ini seorang pemimpin hanya sebagai alat
organisasi saja yaitu untuk menjamin kelancaran jalannya
organisasi. Karena itu harus dilakukan seobyektif mungkin dan
jangan sampai sentimen pribadi dibawa serta. Efek yang
diharapkan dari pemberian teguran ialah agar par pegawai yang
ditegur merasa dengan insyaf kalau melakukan kesalahan dan
menginsafi pula apa yang seharusnya diperbuat.
8
memberi kan informasi kepada bagian atau departemen yang memiliki
kedudukan sejajar.
1) Mengkoordinasikan tugas-tugas.
9
Kontak interpersonal dalam komunikasi horizontal yang mungkin
terjadi dapat berupa rapat-rapat komite, interaksi informal pada waktu jam
istirahat, percakapan telepon, memo dan nota, serta aktivitas sosial.
10
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
12