Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhariman siregar

Nim : 0105183379

Kelas : Ikom 4 Humas /Semester 7

Mata Kuliah : Audit komunikasi

SOAL AKHIR SEMESTER MATAKULIAH AUDIT KOMUNIKASI

1.Jelaskan dimensi utama, prosedur dan model audit Komunikasi ?

2.Jelaskan pihak yang mengendalikan audit komunikasi dan kopetensi auditor komunikasi?

3.Jelaskan urgensi audit komunikasi dalam organisasi dan apa tujuannya?

4.Jelaskan bagaimana implementasi audit melalui social media ?

5.Jelaskan dimensi utama audit komunikasi melalui soaial media ?

JAWABAN :

1) Dimensi Audit Komunikasi dilakukan pada dimensi sebagai berikut:

1. proses penyampaian pesan,

2. gaya komunikasi,

3. model komunikasi yang diterapkan antara instansi pemerintah dan publiknya,

4. saluran komunikasi,

5. media komunikasi,

6. ketepatan waktu,

7. frekuensi.

Joyce F Jones : Proses prosedur Audit Komunikasi melalui 4 tahap

•Finding Out What We Think

Wawancara dengan manajemen puncak dan menengah lalu gunakan analisis SWOT untuk
menelaah kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang ada di lembaga, serta publik yang
relevan dan masalah-masalah terkait untuk dikembangkan secara efektif dan cepat.

•Finding Out What They Think


Audit untuk mengkaji kedekatan pandangan antara lembaga dan publik adakah kesamaan atau
tidak dan favourable atau unfavourable.

•Evaluating The Disfarity

Merupakan tolak ukur PR yang menggambarkan asset, kemampuan, kekuatan, kelemahan yang
dirancang berdasarkan analisis perbedaan melalui langkah I dan II.

• Recomending

Membuat perencanaan audit, program dan tujuan kerja PR secara jelas, lengkap dan
komprehensif yang direkomendasikan ke pimpinan agar diperoleh titik temu dengan tujuan
lembaga untuk mengantisipasi perbedaan yang mungkin timbul dikemudian hari.

MODEL AUDIT KOMUNIKASI

Menurut Howard Green Baum Komunikasi keorganisasian sebagai sebuah sistem memiliki
maksud atau tujuan akhir (purpose), tata kerja atau prosedur pelaksanaan (operational
prosedures) dan struktur (structures) Sistem komunikasi keorganisasian memadukan sekelompok
sub sistem, yakni jaringan-jaringan komunikasi fungsional, yang masing-masing terkait pada
tujuan organisasi.

2) Audit dilakukan oleh tim yang terdiri dari Penanggung Jawab, Pengendali Teknis, Ketua Tim
dan Anggota Tim yang diwakili oleh individu-individu yang berbeda latar belakang
pendidikan. Audit juga menjalankan aktivitas-aktivitas yang saling terkait. Maka dari itu
komunikasi yang baik dalam tim harus terjaga sehingga interaksi individu dan rangkaian
aktivitas dalam audit dapat berjalan dengan baik.

auditor internal memeriksa dan menganalisis data-data perusahaan, informasi, proses


bisnis, dan hal lain yang harus dipersiapkan untuk audit K3. Tugas auditor adalah untuk
menilai dan mengevaluasi operasi organisasi dengan tujuan mengidentifikasi peluang untuk
perbaikan dan mengurangi kesalahan.
Agar seluruh situasi yang ada di perusahaan dapat tergambar dengan baik,
beberapa keterampilan dan kompetensi inti wajib dimiliki oleh seorang auditor internal
dalam melakukan audit internal, di antaranya:
1. Keterampilan komunikasi, termasuk komunikasi lisan, penulisan laporan, dan
keterampilan presentasi
2. Keterampilan memecahkan masalah (mis., Pemikiran konseptual dan analitis)
3. Kemampuan untuk mempromosikan nilai audit internal di antara karyawan kunci
dalam organisasi
4. Mengikuti perkembangan perubahan peraturan dan standar industri
5. Pengetahuan dalam audit, seperti standar audit internal dan standar etika
profesional.
6. Pengetahuan dalam manajemen risiko perusahaan (mis., Analisis risiko dan
penilaian kontrol)
Kompetensi lain yang diidentifikasi dalam survei adalah keterampilan organisasi,
keterampilan manajemen perubahan, pemikiran kritis, kerja tim, dan keterampilan
negosiasi.
3) Pelaksanaan urgent audit komunikasi menjadi penting di dalam sebuah organisasi, karena
audit komunikasi merupakan diagnosa dini mengenai rupa dan bentuk organisasi pada saat
ini. Selain itu cakupan audit komunikasi juga luas, melingkupi seluruh komunikasi
keorganisasian di dalam sebuah perusahaan.

Tujuan Pokok Audit Komunikasi (Anthony Booth, 1988: 8-9)

1. Menentukan “lokasi” di mana kelebihan muatan informasi (overload) ataupun kekurangan


muatan informasi (underload) terjadi.

2. Menilai kualitas informasi yang dikomunikasikan oleh dan/atau kepada sumber-sumber


informasi.

3. Mengukur kualitas hubungan-hubungan komunikasi.

4. Mengenali jaringan-jaringan yang aktif-operasional untuk desas-desus (rumor), pesan-


pesan sosial, dan pesan-pesan kedinasan (job related)

5. Mengenali sumber-sumber kemacetan (bottlenecks) arus informasi dan para penyaring


informasi (gatekeepers) dengan memperbandingkan peran-peran komunikasi dalam praktek,
6. Mengenali kategori-kategori dan contoh tentang pengalaman-pengalaman dan peristiwa-
peristiwa komunikasi yang tergolong positif ataupun yang tergolong negatif.

7. Menggambarkan pola-pola komunikasi yang terjadi pada tingkatan pribadi, kelompok, dan
organisasi

8. Memberikan rekomendasi-rekomendasi tentang perubahan ataupun perbaikan yang perlu


dilakukan berkaitan dengan sikap, perilaku, praktek-praktek kebiasaan, dan keterampilan
yang didasarkan atas hasil analisis Audit Komunikasi.

4) Langkah pertama: menganalisa kinerja organisasi dan kapasitasnya. Dalam tahapan ini, kita
mencoba mengidentifikasi praktek komunikasi media sosial yang nantinya dijalankan
perusahaan dan tergabung dalam empat domain besar: strategi, implementasi, integrasi dan
support.
Langkah berikutnya, menyusun skala prioritas dari ketiga area di atas dan sesudahnya
menjabarkan aktivitas apa yang perlu dilakukan untuk mencapainya di setiap area beserta
penanggung jawab dan tenggat waktu seluruh aktivitas yang akan dilaksanakan.

Agar berkesinambungan, hasil audit harus dikomunikasikan kepada penanggung jawab


media sosial, divisi pemasaran perusahaan serta manajemen (jika dirasa perlu).

Tidak hanya itu, action plan juga harus dimonitor dan dilaporkan secara berkala, item mana
saja yang sudah dieksekusi, mana yang belum (disesuaikan dengan jadwal yang disusun).

Jika terjadi keterlambatan implementasi, maka perlu akselerasi dan sebagainya.


Dilakukannya audit setahun sekali merupakan langkah ideal, karena apabila terlalu intens
tentunya akan 'membebani' auditee.

5.) Audit komunikasi pada media biasanya dilakukan media bersangkutan dengan angket
pembaca atau polling. Selain pertanyaan-pertanyaan ‘basa-basi’ menyangkut profil gaya hidup
pembaca, pertanyaan terpenting yang biasanya diajukan dalam angket adalah menyangkut
pendapat, persepsi, kritik dan saran terhadap rubrik-rubrik atau isi media. Hal ini dilakukan
dalam suatu periode tertentu untuk keperluan perbaikan isi atau peluncuran format baru media
tersebut baik dari segi ukuran, perwajahan (lay-out), bahan kertas, maupun isi media secara
keseluruhan. Sementara stasiun-stasiun TV biasanya melakukan audit rating program acara
untuk mengetahui tingkat kesukaan pemirsa terhadap suatu acara. Hal ini tak berbeda dengan
stasiun-stasiun radio meskipun metode yang dilakukan bisa bervariasi tergantung kebutuhan dan
kepentingan audit.

Anda mungkin juga menyukai