TUGAS AKHIR
DAFTAR ISI
i
1.7.4 Teknik Analisis Data
1.7.5 Daftar Pertanyaan untuk Kuesioner
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Komunikasi
2.2 Komunikasi Internal
2.3 Kerangka pemikiran
BAB III OBJEK PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
3.2 Sejarah Singkat POLITEKNIK LP3I BANDUNG
3.3 Visi, Misi dan Tujuan Politeknik LP3I Bandung
3.4 Jenjang Pendidikan, Sistem Pendidikan dan Kurikulum
3.5 STRUKTUR ORGANISASI
3.6 PROGRAM STUDI
Konsentrasi & Standar Kelulusan
3.6.1 Program Studi Administrasi Bisnis
3.6.2 Program Studi Manajemen Informatika
3.6.3 Program Studi Akuntansi
3.6.4 Program Studi Hubungan Masyarakat
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. a. Pelaksanaan Komunikasi Internal karyawan Politeknik LP3I
Bandung
b. Media Komunikasi Internal karyawan Politeknik LP3I Bandung
c. Iklim Komunikasi di Politeknik LP3I Bandung
4.2. Faktor Penghambat Komunikasi Internal karyawan
Politeknik LP3I Bandung
4.3. Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Faktor
Penghambat Komunikasi Internal karyawan Politeknik LP3I
Bandung
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
organisasi harus dapat bersifat terbuka dan dapat menerima secara terus
informasi yang cukup. Informasi tersebut digunakan sebagai bahan mentah dari
lingkungan luar untuk diproses dan dimanfaatkan oleh organisasi. Fungsi dari
informasi itu sendiri sebagai bahan pertimbangan dalam langkah yang strategis
untuk bertahan serta mencapai tujuan dari organisasi secara efektif dan efisien,
hubungan manusia dengan suatu organisasi. Hal tersebut dapat dilihat dengan
terlaksana dengan baik maka organisasi akan berjalan dengan lancar sehingga
kegiatan-kegiatan organisasi.
1
2
Proses komunikasi merupakan kegiatan yang sangat penting dan harus ada
ataupun perintah, Sedangkan komunikasi yang dilakukan oleh karyawan untuk untuk
tentang hasil yang telah dilaksanakan sesuai dengan perintah pimpinan. Komunikasi
juga digunakan sebagai sarana untuk menyampaikn ide, gagasan, kritik, saran dan
Hal tersebut menunjukan bahwa antara pimpinan dan karyawan merupakan satu
kesatuan dan harus terjalin komunikasi yang harmonis untuk dapat melaksanakan
terjadi sangat penting dalam menunjang kelancaran kegiatan, fungsi maupun tugas-
tugas kantor dalam mencapai tujuan. Komunikasi internal dapat dilakukan dengan
beberapa pola aliran informasi, yaitu komunikasi vertikal ke atas, komunikasi vertikal
mengikuti pola aliran komunikasi tersebut serta dilakukan secara teratur akan
tugas yang kurang jelas yang diberikan pimpinan karena merasa enggan dan
penundaan penyelesaian perintah dan program kerja hal ini terlihat dari seringnya
kurang sinkron pemberian informasi keluar dari bidang atau karyawan terkait
yang memudahkan karyawan menyampaikan ide, kritik dan saran, menjadi masalah
dibuktikan dengan tidak adanya kotak saran khusus untuk karyawan, sehingga hal
ini dapat mengganggu dalam proses penyampaian ide ataupun keluhan dari
karyawan kepada pimpinan, karena ketika karyawan sungkan atau takut untuk
4
kotak saran merupakan media yang paling tepat digunakan. Permasalahan Media
Komunikasi selanjutnya, walau sudah ada media komunikasi berbasis grup sosial
media (social network) satu divisi atau sub bagian, namaun berdasarkan
keluhan, kritik saran ke atasan, walau dari atasan sudah memanfaatkan untuk media
grup media sosial saat ini berperan penting dalam menunjang kefektifan
penyampaian informasi antar karyawan. Grup media sosial satu divisi atau
subbagian memiliki beberapa fungsi dan peranan penting, antara lain, sebagai
media saling berbagai informasi tentang pekerjaan, menjalin koordinasi yang baik
antar karyawan, dan wadah atau media untuk mendiskusikan masalah pekerjaan
BANDUNG.
5
atasan.
Bandung?
Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan, tujuan dari penelitian yang
Bandung.
Bandung.
penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain penelitian ini
karyawan Politeknik LP3I Bandung. Sebagai bahan informasi bagi karyawan atau
yang sebenarnya.
a. Tempat Penelitian
b. Waktu penelitian
Data yang akan digunakan adalah data primer yaitu data yang di
dapat secara langsung dari sumber asli (tidak memakai perantara). Data
8
peneliti.
35 karyawan Politeknik LP3I Bandung mulai dari level tertinggi sampai level
angket yang setiap pertanyaan yang diajukan telah memiliki lima alternatif
jawaban yaitu Sangat Sering, Sering, Cukup Sering, Kurang Sering, Sangat
Kurang Sering.
terhadap data yang telah diteliti. Teknik analisis yang digunakan dalam
sebagai berikut:
Sangat Sering =5
Sering =4
Cukup Sering =3
Kurang Sering =2
M=
∑ ( FxX )
n
f = frekuensi jawaban
misal tiga interpretasi terlaksana dengan baik, biasa saja dan belum
I = -----------------------------------------------------
5-1
I = -------- = 1,33
c. Menarik kesimpulan
dibawah ini.
KUESIONER
( X ) pada kolom jawaban yang tersedia sesuai yang dialami, dikerjakan dan
berikutt:
SKS = Sangat kurang Sering (rata rata dalam 1 minggu tidak ada)
SS = Sangat Sering (rata rata dalam satu minggu lebih dari 6 kali)
saudara?
informasi?.
pribadi?
Group?
secara lisan?
secara tertulis?
melalui email?
menggunakan WA pribadi?
menggunakan WA group?
2.1 Komunikasi
a. Definisi Komunikasi
penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan
baik secara tersirat maupun tersurat, dan pesan tersebut tidak muncul
yang dikirimkan dari sumber kepada penerima dengan tujuan untuk merubah
17
18
lain (komunikan). “
komunikasi adalah ―Suatu pikiran, suatu pesan yang dianut secara sama‖.
Sedangkan menurut Suranto A.w. (2005: 16) ―Komunikasi ialah suatu proses
pengiriman pesan atau simbol-simbol yang mengandung arti dari seseorang dari
pengiriman pesan dari satu pihak kepada pihak lain untuk mendapatkan saling
pengertian.
b. Unsur-unsur Komunikasi
Indonesia, Edisi Kedua Cetakan Ketiga Tahun 1994, komponen atau unsur
berarti bagian dari keseuruhan. Hal ini mengundang arti bahwa antara bagian
keberadaannya , karena kurang dari satu bagian yang tidak akan mempunyai arti
Pesan atau informasi, ada pola yang menyebut sebagai gagasan, ide,
kepada komunikan.
tersebut.
Umpan balik atau feed back sering pula disebut respon pesan yang
untuk membuat komunikasi menjadi efektif. Alo liliweri (2011: 39) juga
lain komunikator atau penerima pesan, pesan atau informasi, media, komunikan
atau penerima pesan, umpan balik atau feed back, dan gangguan atau noise.
Proses komunikasi ini dapat berjalan dengan lancar karena adanya unsurunsur
sebagai komunikan yang memberikan umpan balik atau feed back, sehingga
c. Bentuk Komunikasi
situasi dan kondisi. Menurut Suranto A.W (2010: 13) bentuk komunikasi dapat
proses berfikir untuk memecahkan masalah pribadi. Dalam hal ini ada
tertentu.
massa.
didalam diri individu atau dengan kata lain proses komunikasi dengan
alam dan lain sebagainnya baik yang terjadi di luar maupun di dalam
komunikasi khalayak.
pekerjaan dikantor berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan sebuah
organisasi tersebut.
d. Proses Komunikasi
atau urutan dalam penyampaian warta atau berita dari seorang komunikator
Alat
Komunikator Transmitter Tujuan
Penerim
Sumber
gangguan
bentuk lambang.
kepada komunikan.
27
komunikator kepadanya.
diterpa pesan.
kepadanya.
langkah mulai dari saat menciptakan informasi sampai dipahami oleh komunikan.
terkait‖. Dalam
2 sebagai berikut:
28
IDE
ECODING
PENGIRIMAN
Proses Komunikasi
DECODING
BALIKAN
Keterangan:
dikirimkan.
pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat tersampaikan dengan baik kepada
komunikan. Jadi komunikator harus tau khalayak mana yang dijadikan sasaran dan
tanggapan apa yang diinginkan. Komunikator harus terampil dalam menyandi pesan
sandi pesan. Seorang komunikator harus mengirimkan pesan melalui media yang
atau informasi, namun juga diartikan sebagai kegiatan individu dan kelompok
mengenai tukar menukar data, fakta, dan ide, beberapa ahli memberikan
yakni:
beberapa hal yang ada. Semua itu ditinjau dari kebutuhan masing-
dilakukan agar sebuah informasi dapat disampaikan dengan baik dan dapat
sebuah informasi tersebut dapat dipahami oleh orang lain, serta dapat
f. Media komunikasi
baik dari segi ruang dan waktu. Menurut Suranto A.W (2005: 122-123)
Hal lain yang disampaikan oleh Onong U. Effendy (2013: 37) mengemukakan
bahwa ― Untuk mencapai sasaran komunikasi kita dapat memilih salah satu
atau gabungan beberapa media, bergantung pada tujuan yang akan dicapai,
komunikasi dengan adanya media komunikasi akan jauh lebih mudah untuk
32
g. Hambatan Komunikasi
tentu tujuan komunikasi tercapai secara efektif. Suranto A.W (2005: 112)
berikut:
1) Hambatan sosiologis
2) Hambatan psikologi
3) Hambatan Semantis
33
berbeda.
4) Hambatan mekanis
5) Hambatan ekologis
1) Hambatan bahasa
2) Hambatan teknis
lalu lintas dan sebagainnya. Gangguan teknis ini sering terjai pada
tersebut dapat terjadi pada semua unsur komunikasi yaitu komunikator, pesan,
yang terjadi hanya di kantor dan hanya melibatkan orang-orang yang menjadi
Menurut Lawrence D. Brennan yang dikutip oleh Onong U. Effendy (2013: 122)
47) komunikasi internal adalah ―proses komunikasi yang terjadi disuatu kantor
Menurut Suranto A.W (2005: 49), arti penting komunikasi internal dalam
dalam suatu organisasi yang dilakukan oleh orang-orang yang terdapat dalam
(karyawan) baik secara vertikal maupun horizontal. Komunikasi internal ini dapat
Dalam suatu organisasi pasti memiliki tujuan yang ingin bisa dicapai.
terjalin di antara para anggota yang ada di dalam suatu organisasi tersebut.
dalam kantor.
kantor tersebut.
membentuk kelompok
memiliki beberapa tujuan bagi karyawan dan organisasi, bagi karyawan yakni,
terhadap pribadai karyawan, yaitu antara pimpinan dengan staf, dapat menolong
karyawan agar dapat lebih mengerti akan dirinya sendiri sebagai individu, dapat
kelancaran kerja, dapat mempererat hubungan antara atasan dan bawahan dan
39
menghilangkan rasa takut dan keragu-raguan yang tidak beralasan yang akan
suatu kantor dan bertujuan untuk meningkatkan kinerja kantor tersebut. Menurut
Suranto A.W (2005: 39) sifat komunikasi internal dibagi menjadi dua, yakni :
1) Komunikas formal
dinas.
tertulis.
2) Komunikasi non-formal
sebagai berikut:
tersedia terhambat
komunikasi formal
formal
yang baik saja belum cukup. Jika penyampaian pesan dan informasi melalui
menyampaikan usul dari bawah yang tidak tersalur melalui saluran formal.
1) Komunikasi vertikal
2) Komunikasi horizontal
3) Komunikasi diagonal
42
lain.
lembaga ada tiga, yaitu komunikasi vertikal (pimpinan dengan bawahan, dan
berikut :
a) Surat
43
b) Uraian tugas
karyawan.
d) Memo
e) Papan pengumuman
pula. Informasi dapat ditulis langsung pada papan atau dapat juga
f) Laporan
secara lisan.
g) Kotak saran
tersebut.
a) Obrolan langsung
perasaan tersinggung.
b) Telepon
c) Pertemuan
d) Wawancara
faktor pendukungnya. Oleh karena itu, semua orang yang tergabung dalam
komunikasi internal di kantor. Supaya terjalin komunikasi yang baik dan efektif,
maka setiap pihak harus sadar dalam hal pemanfaatan faktor-faktor pendukung
Wursanto (2008: 67) menjelaskan bahwa data yang akan disampaikan harus
diberlakukan.
dan dapat mencapai hasil yang diharapkan, maka dalam penyampaian data
1) Kejelasan
6) Kepercayaan
7) kepuasan
82), iklim komunikasi adalah ―kualitas yang relatif abadi dari lingkungan internal
mereka serta dapat diuraikan dalam istilah nilai-nilai suatu karakteristik tertentu
dari lingkaran.
Menurut Letwin dan Stringers (Arni Muhamad, 2007: 83), ada lima
yaitu:
4) Rasa persaudaraan.
5) Semangat Tim
yaitu:
Menurut Arni Muhamad (2007: 88) kepuasan yang dimaksud di sini adalah:
49
menerimanya.
dengan baik sesuai dengan yang diharapkan dan mereka akan memberikan
umpan balik atau hasil pelaksanaan tugas mereka tanpa rasa takut atau was-
kesempurnaan.
satu kesatuan.
kesempatan dan mendorong para karyawan untuk berlaku jujur dan terbuka,
Menurut Arni muhamad (2007: 119) bahwa hal lain yang mendukung
semua informasi yang dibutuhkan oleh bawahan, dan jika bawahan merasa
kurang jelas, mereka harus diberikan kesempatan untuk menanyakan. Selain itu
penyampaian informasi juga harus pada waktu yang tepat, supaya informasi itu
diproses.
52
dikantor, jika komunikasi itu dapat berlangsung secara efektif. Sebaiknya perlu
dikutip Wursanto (2008: 69) yang terkenal dengan istilah The seven C’s
communication, yaitu:
1) Credibility (kepercayaan),
komunikasi berlangsung,
3) Content (kepuasaan),
digunakan.
2) Rintangan perilaku,
3) Rintangan bahasa,
4) Rintangan struktur,
5) Rintangan jarak,
berkomunikasi ke atas,
tidak mencukupi.
karyawan sebelumnya kurang jelas dalam menerima instruksi itu, tetapi ia tidak
sesuai dengan penafsirannya sendiri. Distorsi yang terjadi merupakan salah satu
3) Keterbatasan komunikasi,
7) Ketidakpedulian pimpinan
berbeda levelnya
9) Jaringan komunikasi.
dihindari, karena tidak mungkin untuk dihilangkan sama sekali. Berikut ini
bebrapa cara yang dapat digunakan untuk mengurangi terjadinya distorsi yang
yang terjadi, hal tersebut masih dapat diminimalisir dan ditanggulangi dengan
simpatik, muka manis, tidak sombing, rendah hati, dan cukup tegas
hikmahnya.
harus dapat memahami kondisi sosil lawan bicaranya. Hal ini perlu
5) Positive thinking
komunikasi.
6) Jarak fisik
komunikasi.
9) Agar komunikasi lancar maka indera harus sehat, oleh karena itu
sangat penting.
memahami kondisi sosil lawan bicaranya, Positive thinking Mencoba untuk selalu
berfikir positif. Hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan prasangka yang sering
dipahami oleh komunikator dan komunikan, pemilihan bahasa yang tepat ini
bermakna jika hanya dengan kata-kata belaka. Pemilihan media tentunya juga
rumusan maalah yang telah dituliskan dalam bab sebelumnya. Adapun yang
menjadi pola pikir penulis untuk memperoleh data kemudian menolah dan
grup).
Hasil
Pelaksanaan Pelaksanaan
Komunikasi Komunikasi
Internal Internal
Komunikasi Horizontal
Komunikasi Diagonal
Tulisan
Cukup
Papan Pengumuman Terlaksana
Dengan Baik
Internal Memo
Surat Tugas
Uraian Pekerjaan
Email
Belum
WA pribadi Terlaksana
Dengan Baik
WA group
Transparansi Informasi
BAB IV
PEMBAHASAN
dikarenakan dalam komunikasi ada interaksi sosial yang ditandai dengan adanya
mendesak dalam suatu institusi pendidikan tinggi untuk mencapai tujuan yang
penelitian yaitu 35 karyawan dari semua level jabatan di Politeknik LP3I Bandung
berikut:
oleh semua bagian yang ada di dalam kantor, yakni antara karyawan satu
dengan karyawan yang lain baik dari bagian yang sama maupun bagian yang
berikut:
62
63
2 Sering 2 34,29% 4 48
3,857
3 Cukup Sering 8 22,86% 3 24
Sangat Kurang
5 Sering 0 0,00% 1 0
3 100,00
Jumlah 5 % 135
2 Sering 3 37,14% 4 52
1 3,914
Sangat Kurang
5 Sering 0 0,00% 1 0
65
3 100,00
Jumlah 5 % 137
dibuatkan suatu acara, itu dapat berlangsung dengan baik hingga selesai.
dengan prosedur.
TABEL
dengan baik
2 Sering 5 42,86% 4 60
1
3,743
3 Cukup Sering 0 28,57% 3 30
Sangat Kurang
5 Sering 0 0,00% 1 0
3 100,00
Jumlah 5 % 131
68
atasan
laporan bulanan dari karyawan kepada atasan selalu rutin dilakukan tiap
bulannya.
Sangat Kurang
5 Sering 1 2,86% 1 0
3 100,00
Jumlah 5 % 112
tinggi.
kantor.
atasan
terlaksana
c) Komunikasi Horizontal
2 Sering 3 65,71% 4 92
3,743
3 Cukup Sering 7 20,00% 3 21
3 100,00
Jumlah 5 % 131
2 Sering 4 40.00% 4 56
Sangat Kurang
5 Sering 2 5.71% 1 2
3 100.00
Jumlah 5 % 131
secara lisan
dan tidak terjadi kesalahpahaman baik antara sesama Kepala Seksi maupun
sesama karyawan setingkat. Hal ini dapat diketahui dari hasil wawancara
sama lain. Jika terdapat konflik mengenai masalah kantor diantara karyawan,
Komunikasi yang terjalin antar karyawan disebabkan oleh adanya rasa saling
membutuhkan dan kerjasama yang menuntut satu sama lain untuk saling
bertukar informasi.
76
sudah dilaksanakan dan berjalan. Hal ini dikarenakan kepala bagian dengan
karyawan lain selalu memberikan waktu dan saran yang baik agar
komunikasi yang berlangsung lebih banyak bersifat non formal, tidak baku
diperhatikan.
dengan baik
d) Komunikasi Diagonal
Tabel 4.4 Jawaban Responden tentang koordinasi pekerjaan dengan rekan kerja
2 Sering 4 40,00% 4 56
1
3,257
3 Cukup Sering 2 34,29% 3 36
Sangat Kurang
5 Sering 2 5,71% 1 2
3 100,00
Jumlah 5 % 114
hasil penyampaian informasi pekerjaan kepada rekan kerja tidak satu bagian
Tabel 4.22 Jawaban Responden tentang koordinasi kerja dengan rekan tidak satu
1
3.429
2 Sering 2 34.29% 4 48
Sangat Kurang 5
5 Sering 14.29% 1 5
3 100.00
Jumlah 5 % 120
LP3I Bandung mengenai koordinasi dengan rekan tidak satu bagian secara
antara karyawan pada tingkat kedudukan yang berbeda pada tugas atau
jadwal lain-lain.
terlaksana
Tabel 4.5 Jawaban Responden tentang atasan memberi intstruksi kerja melalui surat
(Pertanyaan No. 5)
2 Sering 8 22.86% 4 32
Sangat Kurang
5 Sering 5 14.29% 1 5
3 100.00
Jumlah 5 % 102
hasil terhadap instruksi kerja dari atasan kepada bawahan melalui surat
Bandung mengenai instruksi kerja dari atasan kepada bawahan melalui surat
cukup terlaksana.
2 Sering 4 11.43% 4 16
Sering
3 100.00
Jumlah 5 % 85
hasil terhadap instruksi kerja dari atasan kepada bawahan melalui surat
Bandung mengenai instruksi kerja dari atasan kepada bawahan melalui surat
cukup terlaksana.
(Pertanyaan No. 8)
84
2 Sering 6 17.14% 4 24
1 2.571
Sangat Kurang
5 Sering 7 20.00% 1 7
3 100.00
Jumlah 5 % 90
Tabel 4.9 Jawaban Responden tentang Pemberian Instruksi Pekerjaan melalui email
2 Sering 8 22.86% 4 32
3 100.00
Jumlah 5 % 94
menggunakan email
2 Sering 9 25.71% 4 36
Sangat Kurang
5 Sering 0 0.00% 1 0
3 100.00
Jumlah 5 % 142
menggunakan WA pribadi
2 Sering 9 25.71% 4 36
Sangat Kurang
5 Sering 1 2.86% 1 1
3 100.00
Jumlah 5 % 133
menggunakan WA grup
hasil terhadap instruksi kerja dari atasan kepada bawahan melalui surat
grup cukup terlaksana. Dilihat dari adanya perintah atasan yang dikirimkan
2 Sering 2 34.29% 4 48
1 3.286
3 100.00
Jumlah 5 % 115
90
2 Sering 8 22.86% 4 32
1
3.029
3 Cukup Sering 1 31.43% 3 33
3 100.00
Jumlah 5 % 106
mengenai laporan yang dikirim melalui email oleh karyawan mengenai hasil
2 Sering 1 31.43% 4 44
1
3.486
3 Cukup Sering 3 37.14% 3 39
Sangat Kurang
5 Sering 1 2.86% 1 1
3 100.00
Jumlah 5 % 122
93
2 Sering 8 22.86% 4 32
1 2.886
Sangat Kurang
5 Sering 3 8.57% 1 3
3 100.00
Jumlah 5 % 101
karyawan. Dilihat dari adanya grup yang dibuat khusus ,agar karyawan dapat
2 Sering 11 31.43% 4 44
secara lisan cukup terlaksana. Dilihat dari karyawan yang melakukan obrolan
Tabel 4.19 Jawaban Responden tentang koordinasi kerja dengan rekan kerja satu
2 Sering 1 31.43% 4 44
Sangat Kurang
5 Sering 4 11.43% 1 4
3 100.00
Jumlah 5 % 102
Politeknik LP3I Bandung mengenai laporan yang dikirim melalui email oleh
email cukup sering dilakukan. Dilihat dari adanya koordinasi yang dikirimkan
Tabel 4.20 Jawaban Responden tentang koordinasi kerja dengan rekan kerja satu
1 3.914
2 Sering 4 40.00% 4 56
Sangat Kurang
5 Sering 1 2.86% 1 1
3 100.00
Jumlah 5 % 137
..
Tabel 4.21 Jawaban Responden tentang koordinasi kerja dengan rekan satu bagian
melalui WA grup
2 Sering 2 34.29% 4 48
Sangat Kurang
5 Sering 1 2.86% 1 1
3 100.00
Jumlah 5 % 126
Tabel 4.23 Jawaban Responden tentang koordinasi kerja dengan rekan tidak satu
2 Sering 6 17.14% 4 24
Sangat Kurang
5 Sering 3 8.57% 1 3
3 100.00
Jumlah 5 % 104
hasil karyawan berkoordinasi pekerjaan dengan rekan kerja tidak satu bagian
Politeknik LP3I Bandung mengenai koordinasi tidak satu bagian sudah cukup
terlaksana.
103
Tabel 4.24 Jawaban Responden tentang koordinasi kerja dengan rekan tidak satu
2 Sering 9 25.71% 4 36
1
2.829
3 Cukup Sering 2 34.29% 3 36
3 100.00
Jumlah 5 % 99
melalui email misal melalui file yang memang seharusnya dikirimkan melalui
Tabel 4.25 Jawaban Responden tentang koordinasi kerja dengan rekan tidak satu
2 Sering 1 31.43% 4 44
1 3.343
3 100.00
Jumlah 5 % 117
hasil karyawan berkoordinasi pekerjaan dengan rekan kerja tidak satu bagian
Tabel 4.26 Jawaban Responden tentang koordinasi kerja dengan rekan tidak satu
2 Sering 1 31.43% 4 44
1
3.371
3 Cukup Sering 0 28.57% 3 30
Sangat Kurang
5 Sering 2 5.71% 1 2
3 100.00
Jumlah 5 % 118
107
hasil karyawan berkoordinasi pekerjaan dengan rekan kerja tidak satu bagian
Politeknik LP3I Bandung mengenai koordinasi antar rekan tidak satu bagian
kelancaran pekerjaan kantor. Oleh karena itu, segala upaya dilakukan untuk
108
dapat berlangsung secara maksimal dan efektif. Salah satu upaya untuk
Komunikasi yang terjadi tidak hanya terjadi secara langsung dengan tatap
demikian pula media komunikasi berbasis internet khususnya grup media sosial
(social network)
surat
menggunakan email
109
terlaksana
WA pribadi
WA grup
tertulis
menggunakan WA pribadi
menggunakan WA grup
terlaksana
111
Tabel 4.27 Jawaban Responden tentang bawahan mengikuti rapat koordinasi pada
2 Sering 5 42.86% 4 60
4.057
3 Cukup Sering 5 14.29% 3 15
Sangat Kurang
5 Sering 2 5.71% 1 2
3 100.00
Jumlah 5 % 142
dengan baik
Tabel 4.28 Jawaban Responden tentang bawahan mengikuti rapat koordinasi antar
1 3.914
2 Sering 2 34.29% 4 48
Sangat Kurang
5 Sering 0 0.00% 1 0
3 100.00
Jumlah 5 % 137
dengan baik
Tabel 4.29 Jawaban Responden tentang bawahan mengikuti rapat koordinasi pada
3 100.00
Jumlah 5 % 141
2 Sering 6 45.71% 4 64
4.029
3 Cukup Sering 6 17.14% 3 18
Sangat Kurang
5 Sering 0 0.00% 1 0
5 %
secara keseluruhan
terlaksana dengan baik. Hal tersebut dilihat dari banyaknya karyawan yang
dari atasan
2 Sering 0 57.14% 4 80
Sangat Kurang
5 Sering 0 0.00% 1 0
3 100.00
Jumlah 5 % 138
2 Sering 6 45.71% 4 64
3.857
3 Cukup Sering 3 8.57% 3 9
Sangat Kurang
5 Sering 3 8.57% 1 3
3 100.00
Jumlah 5 % 135
119
tranparan ke atasan.
dengan baik
121
TABEL
atasan
surat
menggunakan email
terlaksana
WA pribadi
WA grup
tertulis
124
menggunakan WA pribadi
menggunakan WA grup
dengan baik
termasuk kategori cukup terlaksana. Hal ini berarti pelaksanaan komunikasi internal
Bandung
yang ada di Politeknik LP3I Bandung yaitu: pertama faktor penghambat dari proses
komunikasi internal adalah adanya perilaku dan latar belakang yang berbeda dari
setiap karyawan yang ada, dan kedua penyampaian pesan ataupun gagasan
terkadang mengalami perubahan. arti dari yang sebenarnya sehingga tidak jarang
menimbulkan kesalahpahaman.
126
komunikasi internal karyawan Politeknik LP3I Bandung yaitu adanya perbedaan latar
belakang pendidikan, kedudukan, dan status sosial. Selain itu, terdapat karyawan
yang merasa minder, takut dan khawatir membuat pimpinan atau kepala kantor tidak
kepada pimpinan.
beberapa hambatan komunikasi yang terjadi, hal tersebut masih dapat diminimalisir
Misalnya dengan menjalin hubungan yang baik antar sesama karyawan atau
karyawan Politeknik LP3I Bandung adalah dengan menjalin hubungan baik antar
Misalnya dengan menjalin hubungan yang baik antar sesama karyawan atau
5.1 Kesimpulan
internal karyawan Politeknik LP3I Bandung yang telah dianalisis, dapat ditarik
media yang sudah digunakan media lisan dan media tertulis. Media
presensi, surat, memo, dan laporan tertulis. Namun tidak semua media
network).
128
129
pekerjaan.
melakukan komunikasi.
terjadi.
130
5.2 Saran
karyawan tidak sungkan dalam mengemukakan ide, saran atau kritikan baik
DAFTAR PUSTAKA
Adiwimarta, Sri Sukesi, dkk. (1994). Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia
Alo Liliweri. (2011). Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana
Rosdakarya.
Bandung: Armico.
Persad.
Hasan alwi. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Aditya Bhakti.
Onong Uchjana Effendy. (2013). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sri Haryani. (2001). Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan
AMP YKPN.
133
Yogyakarta: Medpress.
Alfabeta.
134
Biografi Penulis
1999.
beberapa Seminar dan Pelatihan yang diselenggarakan oleh Pihak Kampus maupun
NIM : 201604018
Dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir yang telah saya buat dengan judul
POLITEKNIK LP3I BANDUNG”, adalah asli, tidak plagiat dan belum pernah
Demikian surat pernyaaan saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan
dari pihak manapun juga. Apabila dikemudian hari ternyata saya memberikan
keterangan palsu dan atau ada pihak lain yang mengklaim bahwa tugas akhir yang
telah saya buat adalah hasil karya milik seseorang atau badan tertentu, saya
bersedia diproses baik secara pidana maupun perdata dan kelulusan saya dari
Dibuat di : Bandung
Yang menyatakan
Materai
TIETIE WINDAWATI
136
DAFTAR LAMPIRAN