1. Pendapatan bersih :
Modal kerja diperoleh dari hasil penjualan barang dan hasil-hasil lainnya yang
meningkatkan uang kas dan pihutang. Tetapi sebagian dari modal kerja ini harus
digunakan untuk menutup harga pokok penjualan dan biaya usaha yang telah
dikeluarkan untu memperoleh revenue yakni berupa biaya penjualan dan biaya
administrasi. Jadi sebenarnya yang merupakan sumber modal kerja adalah pendapatan
bersih dan jumlah modal kerja yang diperoleh dari operasi jangka pendek, dan ini bisa
ditentukan dengan cara menganalisa laporan perhitungan laba rugi perusahaan.
Dalam laporan perhitungan laba rugi terdapat 2 jenis biaya usaha yakni: (a) pos-pos
biaya yang memerlukan penggunaan modal kerja, contohnya yaitu pembelian barang
dagang atau bahan baku, pembayaran gaji, upah, dan premi asuransi; (b) pos-pos biaya
yang tidak memerlukan pengeluaran kas atau menimbulkan hutang yang akhirnya juga
tidak memerlukan penggunaan modal kerja, contohnya yaitu beben penyusutan, deplesi,
amortisasi
Meskipun biaya-biaya ini diperhitungkan sebagai biaya usaha dalam menentukan
pendapatan bersih, tetapi dalam menghitung jumlah modal kerja yang berasal dari hasil
operasi perusahaan, biaya-biaya (noncash) tersebut harus dikeluarkan karena biaya-biaya
tersebut tidak menggunakan modal kerja. Lain halnya dengan kasus kerugian karena
pihak pihutang tak terbayar. Kerugian pihutang tak terbayar akan mengurangi pihutang,
sedangkan pihutang adalah salah satu unsur modal kerja. Sebaliknya penyusutan harus
dikurangkan dari aktiva tetap yang tidak ada pengaruhnya terhadap modal kerja.
Gambar pengaruh berbagai unsur dari laporan perhitungan laba rugi terhadap modal
kerja,digambarkan sebagai berikut:
Ilustrasi 5.1.
Pos-pos Laporan Laba-Rugi Pengaruhnya terhadap
modal kerja
* Catatan :
3. Penjualan aktiva tetap, investivasi jangka panjang, dan aktiva tidak lancar lainnya
:sumber lain untuk menambah modal kerja adalah hasil penjualan aktiva tetap,
investasi jangka panjang, dan aktiva tidak lancar tersebut menjadi kas akan menabah
modal kerja sebanyak hasil bersih penjualan aktiva tidak lancar tersebut.
4. Penjualan obligasi dan saham serta konstribusi dana dari pemilik: hutang hipotik,
obligasi, dan saham dapat dikeluarkan oleh perusahaan apabila diperlukan sejumlah
modal kerja misalnya untuk ekspansi perusahaan. Pinjaman jangka panjang
berbentuk obligasi biasanya tidak begitu disukai karena adanya beban bunga
disamping kewajiban mengembalikan pokok pinjaman
5. Dana pinjaman dari bank dan pinjaman jangka pendek lainnya: pinjaman jangka
pendek (seperti kredit bank ) bagi beberapa perusahaan merupakan sumber penting
dari aktiva lancar lainnya, terutama tambahan modal kerja yang diperlukan untuk
membelanjai kebutuhan modal kerja musiman, siklis, keadaan darurat, atau
kebutuhan jangka pendek lainnya.
Karena ketergantungan akan kredit bank dan kredit jangka pendek lainnya, maka
adanya credit rating yang tinggi tingkatnya bagi perusahaan yang bersangkutan
adalah sepenuhnya penting.
6. Kredit dari supplier atau trade creditor :
Salah satu sumber modal kerja yang penting adalah kredit yang diberikan oleh
supplier,dan jasa-jasa biasa dibeli secara kredit atau dengan wesel bayar. Apabila
perusahaan kemudian dapat mengusahakan menjual barang dan menarik pembayaran
pihutang sebelum waktu hutang harus dilunasi, perusahaan hanya memerlukan
sejumlah kecil modal kerja.