Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS EKSTERNAL DAN

INTERNAL STUDI KASUS PT. LION AIRLINES

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Perencanaan Strategis SI/TI

Disusun oleh Kelompok 4 :

1. Budi Hendriawan (160613016)


2. Enyang Indra (161014054)
3. Faradillah Agustin (160613062)
4. Maulana Sidang H (161014053)
5. Muhammad Najich (161014001)
6. Rian Aditya Nugraha (161014002)

STMIK&POLITEKNIK LPKIA BANDUNG


PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA
KONSENTRASI TEKNIK INFORMATIKA
BANDUNG 2019

i
DAFTAR ISI

Halaman
Judul ............................................................................................................ i
Daftar isi ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1 Sejarah Perusahaan ................................................................ 1
1.2 Struktur Organisasi ................................................................ 2
1.3 Visi dan Misi Perusahaan....................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 3
2.1 Perencanaan Strategi SI/TI .................................................... 3
2.2 Analisis PEST ........................................................................ 5
2.3 Analisis Five Forces Of Competitive ..................................... 5
2.4 Analisis Critical Succes Factor .............................................. 6
2.5 Analisis Balanced Scorecard.................................................. 6
BAB III METODE PERANCANGAN ................................................... 8
3.1 Metode Pengumpulan Data .................................................... 8
3.2 Metode Analisis Dan Interpretasi Data .................................. 8
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN ............................................ 10
4.1 Analisis PEST ........................................................................ 10
4.2 Analisis five Forces Of Competitive...................................... 12
4.3 Analisis balance score card .................................................... 13
4.4 Analisis critical success factors ............................................. 13
BAB V KESIMPULAN .......................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Perusahan


Lion Air merupakan maskapai penerbangan swasta nasional asal Indonesia
yang secara hukum didirikan pada tanggal 15 November 1999 dan mulai beroperasi
pertama kali pada tanggal 30 Juni 2000, dengan melayani rute penerbangan dari
Jakarta menuju Pontianak menggunakan pesawat dengan tipe Boeing 737-200 yang
pada saat itu berjumlah 2 unit.
Berkantor pusat di Lion Air Tower, Jl. Gajah Mada No. 7 yang berada di
kawasan Jakarta Pusat, PT. Lion Mentari Airlines atau yang biasa dikenal dengan
Lion Air merupakan maskapai penerbangan berbiaya rendah (Low Cost Carrier)
dengan mengusung slogan “We Make People Fly”. Melalui hal ini Lion Air
mencoba mewujudkan dan merubah stigma masyarakat bahwa siapapun bisa
terbang bersama Lion Air dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan,
keamanan, dan kualitas penerbangan.
Lima belas tahun lebih mengudara dan melayani masyarakat, hingga saat ini
Lion Air telah terbang ke 183 rute penerbangan yang terbagi dalam rute domestik
yang tersebar ke seluruh penjuru Indonesia dari sabang sampai merauke, dan rute
Internasional menuju sejumlah negara seperti, Singapore, Malaysia, Saudi Arabia
dan China. Jumlah rute tentunya akan terus bertambah karena melihat pasar
penerbangan di Indonesia yang terus berkembang begitu pesat. Dengan
kepemilikan pesawat sebanyak 112 armada yang terbagi dalam beberapa tipe
seperti Boeing 747-400, Boeing 737-800, Boeing 737-900 ER, dan Airbus A330-
300. Jumlah armada pun juga akan bertambah sesuai dengan pengiriman
pemesanan pesawat yang dilakukan oleh Lion Air.
Dalam perjalanannya, Lion Air telah banyak memiliki rangkaian prestasi dan
penghargaan, serta sertifikasi internasional yang tentunya diraih untuk terus
meningkatkan kualitas dalam pelayanannya kepada masyarakat dan pelanggan
setianya. Beberapa diantaranya adalah sertifikasi ISSA yaitu sebuah standar
keselamatan dan keamanan berskala internasional yang diberikan oleh IATA dan
diraih pada Januari 2016, Lalu sertifikasi ISO 9001:2015 mengenai delay

1
1.2 Struktur Organisasi
Berikut ini adalah struktur organisasi PT. Lion Airlines :

STASION MANAGER

STAFF MEKANIK
ACCOUNTING MANAGER

STAF/SENIOR
ACCOUNTING

STAFF LOST AND STAFF SENIOR


STAFF CARGO STAFF PASASI
FOUND TIKET SALES
STAFF ACCOUNTING

STAFF TIKET
SALES

STAFF TIKET SALES


ACCOUNTING
STAFF TIKET
SALES
STAFF GROUND HANDLING
PIHAK KEDUA

DRIVER

OFFICE BOY

1.3 Visi dan Misi Perusahaan


Visi dari PT. Lion Airlines adalah Menjadi perusahaan penerbangan swasta
nasional yang melayani penerbangan domestik dan internasional dengan
berpedoman kepada prinsip-prinsip keselamatan dan keamanan penerbangan yang
telah ditetapkan Lion Air.
Adapun Misinya adalah Menjadi perusahaan penerbangan nasional inovatif,
efisien dan profesional dalam menjangkau beberapa kota yang ada di Indonesia
sehingga akan lebih banyak pengguna yang dapat terbang bersama armada Lion
Air.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Strategi SI/TI


Menurut Ward dan Peppard (2002. p44) “Strategi sistem informasi
adalahstrategi yang mendefinisikan kebutuhan organisasi atau perusahaan
terhadapinformasi dan sistem yang mendukung keseluruhan strategi bisnis yang
dimilikiorganisasi tersebut.
Sedangkan “Strategi teknologi informasi adalah strategi yang berfokus pada
penetapan visi tentang bagaimana teknologi dapatmendukung dalam memenuhi
kebutuhan informasi dan sistem dari sebuah informasi.”
Dan juga pada dasarnya Strategi SI menekankan pada penentuan aplikasi
sistem informasi yang dibutuhkan rganisasi. Esensi dari strategi SI adalah
menjawab pertanyaan “apa ?”. Strategi SI menekankan pada penentuan aplikasi
sistem informasi yang dibutuhkan organisasi. Esensi dari strategi SI adalah
menjawab pertanyaan “apa ?”. Sedangkan strategi TI lebih menekankan pada
pemilihan teknologi, infrastruktur, dan keahlian khusus yang terkait atau menjawab
pertanyaan “bagaimana ?”.

3
Hubungan antara strategi bisnis, strategi SI, dan strategi TI dalam suatu
pendekatan yakni untuk menyusun strategi sistem dan teknologi informasi yang
terintegrasi dengan strategi bisnis perusahaan. Untuk merencanakan suatu strategi
SI/TI terlebih dahulu perlu diketahui kondisi lingkungan, arah dan tujuan bisnis
perusahaan, informasi apa yang dibutuhkan, peluang dan hambatan bisnis yang
dihadapi serta alternatif solusinya. Setelah mengetahui kondisi lingkungan, arah
dan tujuan dari kegiatan bisnis perusahaan, maka kita dapat mengevaluasi sistem
apa yang sesuai dengan kebutuhan dan mendukung strategi bisnis perusahaan
dalam pencapaian visi dan misi perusahaan, selanjutnya untuk menghasilkan suatu
sistem informasi yang strategis bagi perusahaan, perlu dilakukan penyeleksian dan
pemilihan secara tepat teknologi apa yang paling sesuai untuk digunakan dalam
menunjang sistem informasi tersebut. Adapun tahapan proses perencanaannya
adalah sebagai berikut :
1. Inisiasi proses perencanaan strategis.
Pada tahap inisiasi proses perencanaan strategis ditentukan tujuan, ruang
lingkup serta deliverable. Selain itu juga ditentukan alat yang digunakan
dalam prosesnya. Setelah itu menentukan mekanisme kerja manajemen,
perencanaan waktu, tugas, peran serta tanggung jawab bagian yang
terlibat.
2. Analisis situasi saat ini dan memahami kebutuhan bisnis.
Tahap ini dilakukan proses analisis terhadap strategi bisnis, evaluasi
terhadap SI/TI saat ini, serta analisis terhadap lingkungan eksternal dan
internal perusahaan.
3. Menentukan strategi sistem informasi bisnis.
Tahap ini dilakukan pengumpulan permintaan sistem informasi yang
dibutuhkan oleh bisnis unit dan menjadikannya pilihan yangakan
dipetakan ke dalam portofolio aplikasi (saat ini dan yang akan datang).
4. Mengupdate informasi dan arsitektur sistem.
Pada tahap ini, hasil analisis terhadap proses dan informasi yang
diperlukan akan dibangun model bisnis yang menggambarkan target yang
ideal dari proses, informasi, dan sistem.

4
5. Memformulasikan strategi teknologi informasi.
Pada tahap ini ditentukan strategi teknologi informasi yang tepat bagi
perusahaan berdasarkan hasil analisis tahap sebelumnya.
6. Menyiapkan rencana migrasi dan business case.
Melakukan perencanaan migrasi yang disesuaikan dengan kondisi yang
ada sehingga tidak terlalu mengganggu proses bisnis yang sedang
berjalan.

2.2 Analisis PEST


PEST adalah singkatan dari Political (politik), Economy (ekonomi), Social
(sosial) dan Technological (teknologi). Jadi dapat dikatakan bahwaa Analisis PEST
adalah analisis atau alat perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
dampak dari faktor-faktor Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi terhadap suatu
proyek. Pada dasarnya, analisis PEST dapat membantu kita menentukan bagaimana
faktor Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi akan memengaruhi kinerja dan
aktivitas bisnis dalam jangka panjang. Analisis PEST Ini sering digunakan
bersamaan dengan alat bisnis analitik lainnya seperti analisis SWOT dan Lima
Kekuatan Porter untuk memberikan pemahaman yang jelas tentang suatu situasi
dan faktor-faktor internal dan eksternal terkait.

2.3 Analisis Five Of Forces Competitive


Five Forces Model atau yang lebih dikenal dengan Porter Five Forces adalah
suatu metode untuk menganalisis industri dan pengembangan strategi bisnis atau
lingkungan persaingan yang dipublikasikan oleh Michael E Porter, seorang
profesor dari Harvard Business School pada tahun 1979. Menurut Five Forces
Model ada lima hal yang dapat menentukan tingkat persaingan dan daya tarik pasar
dalam suatu industri. Daya tarik dalam konteks ini mengacu pada profitabilitas
industri secara keseluruhan. Hasilnya, setelah analisis dilakukan maka akan dapat
di nilai apakah industri tersebut masih “menarik” atau “tidak menarik”.

5
1.1 Gambar Analisis Five Of Forces Competitive

2.4 Analisis Critical Success Factor


Critical Success Factor (CSF) merupakan sebuah metode analisis dengan
mempertimbangkan beberapa hal yang kritis di dalam lingkungan perusahaan untuk
mendefinisikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dan
kesuksesan perusahaan atau organisasi dan dapat ditentukan jika objektif organisasi
telah diidentifikasi. Analisis CSF memberikan gambaran pada perusahaan tentang
aspek-aspek kritis apa saja di setiap aktivitas dan proses bisnis perusahaan yang
mempengaruhi kinerja perusahaan dalam mencapai visi dan misi serta keberhasilan
bisnisnya.
Tujuan dari CSF adalah menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk
menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.
Peranan CSF dalam perencanaan strategis adalah sebagai penghubung antara
strategi bisnis organisasi sengan strategi sistem informasinya, memfokuskan proses
perencanaan strategi SI pada area yang strategis, memprioritaskan usulan aplikasi
SI dan mengevaluasi strategi SI.

2.5 Analisis Balanced Scorecared


Balanced Scorecard atau BSC merupakan suatu sistem manajemen strategi
(Strategic Based Responsibility Accounting System) yang menjelaskan mengenai

6
misi serta strategi dari suatu perusahaan ke dalam tujuan operasional dan tolok ukur
kinerja perusahaan tersebut.
Scorecard sendiri memiliki makna kartu skor. Maksudnya yaitu kartu skor
yang akan di gunakan dalam merencanakan skor yang di wujudkan pada masa yang
akan datang. Sedangkan balanced memiliki makna berimbang, yang artinya dalam
mengukur kinerja seseorang atau suatu organisasi harus di ukur secara seimbang
dari dua sudut pandang seperti keuangan dan non keuangan, jangka panjang dan
jangka pendek, intern dan ekstern.
Balanced Scorecard merupakan suatu mekanisme pada sistem manajemen
yang mampu menerjemahkan visi serta strategi organisasi ke dalam suatu tindakan
yang nyata di lapangan. Sehingga balanced scorecard menjadi salah satu alat
manajemen yang terbukti membantu banyak perusahaan dalam
mengimplementasikan strategi bisnisnya.

1.2 Gambar Analisis Balanced Scorecared

7
BAB III
METODE PERANCANGAN

3.1 Metode Pengumpulan Data


Studi literatur adalah studi yang dilakukan dengan menggunakan literatur
sebagai objek kajiannya. Tujuan studi literatur adalah untuk mendapatkan peta
tentang domain penelitian yang akan dilaksanakan. Peta domain ini sebenarnya
berwujud pengetahuan tentang riset-riset yang dilakukan oleh peneliti lain dalam
area penelitian. Pengetahuan ini tidak hanya berupa pemahaman terhadap riset-riset
tersebut, tetapi juga saling terkait yang terbentuk antar riset-riset. Ada beberapa cara
dalam melakukan studi literatur, antara lain:
1. Membaca artikel yang berhuhubungan dengan pembahasan
Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu
yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dan
sebagainya) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat
meyakinkan, mendidik, dan menghibur. Dengan membaca artikel, dapat
membantu menambah materi ataupun data-data yang diperlukan untuk
penelitian.
2. Membaca jurnal yang berhubungan dengan perencanaan strategis
Jurnal berisi tulisan-tulisan dalam satu bidang disiplin ilmu yang sama,
misalnya ilmu manajemen dalam ilmu ekonomi atau teknik informatika
dalam ilmu komputer. Kegunaan utama jurnal ialah dapat digunakan
sebagai sumber data sekunder karena pada umumnya tulisan-tulisan di
jurnal merupakan hasil penelitian. Dapat juga menggunakan tulisan di
jurnal sebagai bahan kutipan untuk referensi dalam penelitian
sebagaimana buku-buku referensi.

3.2 Metode Analisis Dan Interpretasi Data


Data yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis dan diinterpretasikan
mengikuti alur model perencanaan strategis SI/TI yang merujuk kepada metode
Ward and Peppard. Analisis yang dilakukan menggunakan tools terdiri dari :
1. Analisis PEST

8
PEST merupakan suatu alat yang bermanfaat untuk meringkas lingkungan
eksternal dalam operasi bisnis. PEST harus ditindaklanjuti dengan
pertimbangan bagaimana bisnis harus menghadapi pengaruh dari
lingkungan politik, ekonomi, sosial, dan teknologi. Manfaat PEST adalah
suatu perusahaan dapat mengetahui pengaruh lingkungan politik,
ekonomi, sosial, dan teknologi yang mempengaruhi perusahaannya.
2. Analisis Five Forces of Competitive
Porter’s five forces model menganalisis persaingan bisnis berdasarkan
lima aspek utama yang dikenal dengan lima kekuatan bersaing (Five
Forces of Competitive). Dengan menggunakan Porter’s five forces model,
suatu perusahaan dapat mengidentifikasikan ancaman masuknya
pendatang baru, persaingan di antara perusahaan sejenis, ancaman dari
produk atau jasa pengganti., kekuatan tawar menawar pembeli, serta
kekuatan tawar menawar pemasok.
3. Analisis CSF
CSF merupakan sebuah metode analisis dengan mempertimbangkan
beberapa hal yang kritis di dalam lingkungan perusahaan untuk
mendefinisikan faktor - faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan
dan kesuksesan perusahaan atau organisasi dan dapat ditentukan jika
objektif organisasi telah diidentifikasi. Analisis CSF memberikan
gambaran pada perusahaan tentang aspek - aspek kritis apa saja di setiap
aktivitas dan proses bisnis perusahaan yang mempengaruhi kinerja
perusahaan dalam mencapai visi dan misi serta keberhasilan bisnisnya.
Tujuan dari CSF adalah menginterpretasikan objektif secara lebih jelas
untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang
dibutuhkan.

9
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis PEST


1. Political
Pada Tahun 2015 banyak maskapai yang melakukan perang harga tiket
pesawat untuk menarik minat para penumpangnya. Tidak mau kalah Lion Air
pun melakukan hal yang sama yakni menurunkan harga tiket kepada
penumpang nya karena banyak maskapai yang menurunkan harga tiket namun
tidak memikirkan keselamatan penumpang alhasil pemerintah mengeuarkan
pernyataan Adanya kebijakan tarif batas bawah minimal 40% dari tarif batas
atas.
Januari 2015 lalu, Menteri Perhubungan telah mengeluarkan kebijakan
seluruh perubahan penerbangan harus mendapatkan flight approval dari
pemerintah, sehingga menyebabkan sejumlah maskapai mengalami
keterlambatan.
Dasar kebijakan Asean Open Sky adalah liberalisasi pasar industri
penerbangan Asean. Melalui kebijakan ini, maskapai penerbangan Asean
yang disepakati diijinkan terbang ke kota-kota lain intra 10 negara anggota
Asean. Indonesia mengikutsertakan lima bandara internasionalnya di lima
kota dalam program ini, yakni Jakarta, Surabaya, Medan, Bali, dan Makassar
yang akan menghubungkan dengan sekitar 45 kota lain di kawasan Asean.
Dengan kebijakan ini, misalnya Thai Airways yang selama ini hanya dijinkan
terbang melayani Bangkok - Jakarta - Bangkok dan Bangkok - Bali -
Bangkok, pada awal tahun depan dibolehkan terbang dengan rute lebih
panjang Bangkok - Kuala Lumpur - Jakarta - Bangkok, atau Bangkok - Ho
Chi Minh - Bali - Bangkok. Dengan pemberlakuan ini, langit udara Indonesia
akan menjadi semakin ramai. Pasar penerbangan yang selama ini dikuasai
oleh maskapai nasional nantinya juga akan dikerubuti dengan maskapai-
maskapai Asean.

10
2. Economy
a. Dolar AS terus menerus meninggi. Hal ini dikhawatirkan berdampak
ke biaya operasional maskapai yang semakin meningkat.
b. Karena rendahnya harga minyak, dapat mengindikasikan
pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah karena itu dapat
menyebabkan daya beli masyarakat akan semakin lemah.
c. Lion Air melakukan pembangunan bandara baru khusus untuk
penerbangan maskapai LCC. Lion Air Group kini sedang berdiskusi
intensif dengan Kementerian Perhubungan dalam mempersiapkan tata
ruang udara di bandara barunya. Menurutnya, aturan tata ruang udara
ini harus disepakati oleh para stakeholders di enam bandara terdekat,
yaitu Soekarno-Hatta di Tangerang, Budiarto di Kabupaten
Tangerang, Atang Sanjaya dan Rumpin di Kabupaten Bogor, Pondok
Cabe di Tangerang Selatan, serta Halim Perdana Kusuma di Jakarta.
d. Pengelola 13 bandar udara di Indonesia bagian tengah dan timur, PT
Angkasa Pura (AP) I menaikkan empat tarif layanan di bandar udara
yang harus dibayar oleh perusahaan penyedia jasa penerbangan.
Kenaikan itu sesuai dengan isi surat Menteri Perhubungan Nomor: PR
003/4/4 PHB 2018. Layanan parkir pesawat untuk Boeing 747 atau
yang berbobot kurang dari 100 ton, misalnya, saat ini bertarif Rp 2,8
juta per hari untuk pesawat maskapai domestik, akan naik menjadi Rp
3,2 juta per hari. Untuk pesawat kurang dari 50 ton atau sejenis Boeing
737 dan Airbus 330, tarif per hari saat ini masih Rp 1,6 juta.
3. Social
a. Karena meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang semakin hari
semakin maju, membuat pertumbuhan kelas menengah pun mengubah
gaya perjalanan dari yang hanya menggunakan bis, atau kereta api
yang memakan waktu lama beralih ke pesawat yang relative cepat
sampai tujuan.
b. Pengaruh social media pun mejadikan media sharing dan promosi
yang menarik minat menjadikan masyarakat berbondong – bondong

11
melakukan travelling sehingga dengan menggunakan social media
menjadi sarana efektif untuk berpromosi.
c. Karena meningkatnya minat masyarakat untuk melalukan suatu
perjalanan jauh dan melakukan refreshing travelling menjadi salah
satu kebutuhan primer.
4. Technological
a. Dengan kemajuan teknologi di jaman sekarang, semua aspek pun
mengalami perkembangan dari segi teknologi, begitupun dengan
pesawat menjadikan nya lebih banyak armada nya dan fasilitasnya pun
sangat bagus,
b. Selain fasilitasnya yang berbeda dengan jaman dulu yakni dari segi
pemesanan tiket tidak harus datang langsung ke bandaranya atau ke
agen – agen yang ada. Sekarang tentu lebih mudah dengan ada nya
pemesanan tiket pesawat secara online.

4.2 Analisis five Forces Of Competitive


a. Pendatang Baru
Mempengaruhi nilai market share yang dipegang oleh Lion Airlines
b. Pelanggan
Memiliki daya beli yang berbeda – beda.
c. Produk atau Jasa Subtitusi
Mempengaruhi penjualan apabila atau jasa substitusi ini dapat
memberikan service yang lebih nyaman, harga yang jauh lebih meningkat.
d. Pemasok
Mempengaruhi harga bahan baku, dalam hal ini pertamina sebagai
pemasok bahan bakar.
e. Persaingan antar industry penerbangan
Persaingan anatan pemain – pemain di industry penerbangan untuk
merebut market share

12
4.3 Analisis BalanceScoreCard
a. Financial Perspective
sasaran bisnisnya adalah meningkatkan jumlah penumpang, dan
aukurannya ialah angka pertumbuhan penumpang pertahunnya dengan
target 8 sampai 10 persen tiap tahunnya dan aksinya adalah meningkatkan
promosi dan pelayanannya.
b. Customer Perspective
sasaran bisnisnya adalah Meningkatkan nilai on time performance, dan
ukurannya ialah Rating kinerja maskapai soal ketepatan waktu dari
kemenhub dengan target OTP 80% pada tahun 2020 dan aksinya adalah
Dengan meningkatkan management pemeliharaan setiap armada
pesawatnya.
c. Internal Perspective
sasaran bisnisnya adalah Meningkatkan jumlah asset perusahaan, dan
ukurannya ialah Menentukan prioritas pembelian aset perusahaan yang
diperlukan dengan target 850 armada pesawat yang beroperasi dan aksinya
adalah Meningkatkan pemesanan armada pesawat untuk melayani rute domestik
dan mancanegara.
d. Learning and growth
sasaran bisnisnya adalah Meningkatkan promosi untuk meningkatkan jumlah
penumpang dan ukurannya ialah Jumlah dan jenis promosi yang dilakukan
setiap tahunnya Dengan target Pertumbuhan penumpang minimal 8% per tahun
dan aksinya adalah Mengadakan event dan mengikuti event – event tentang
penerbangan.

4.4 Analisis Critical Success Factors


a. Meningkatkan jumlah penumpang
kebutuhan informasinya itu adalah data tentang riwayat penumpang sehingga
solusi IT nya ialah membuat CRM (customer relationship management).
b. Meningkatkan promosi
kebutuhan informasinya adalah data tentang profil perusahaan dan harga tiket
sehingga solusi IT nya adlah membuat website perusahaan dan aplikasi
pemesanan online.

13
BAB V
KESIMPULAN

Rumusan model perencanaan strategis sistem informasi pada maskapai


penerbangan dibentuk dengan metodologi Ward and Peppard sebagai framework
dasar dan dukungan metode-metode yang lain seperti PEST, BSC, dan CSF.
Mengingat proses bisnis dalam industri maskapai penerbangan sangat kompleks,
khususnya bagi perusahaan yang memiliki line of business yang lengkap dan
terintegrasi mulai dari hulu sampai hilir, maka penerapan metode analisis CSF
menjadi wajib untuk dapat mengenali seluruh kegiatan organisasi dan mengetahui
interaksi yang digunakan organisasi sebagai sumber kegiatan bersaing.

14

Anda mungkin juga menyukai