Anda di halaman 1dari 26

Suhu Udara

• Defenisi suhu dan panas


• Perambatan Panas
• Penyebaran suhu diatas permukaan bumi
• Penyebaran suhu menurut waktu
• Siklus suhu harian
• Amplitudo suhu
Suhu dan Panas
• Istilah “suhu” dan “panas” mempunyai pengertian yang
berbeda.
• Mnrt hukum Thermodinamika panas mempunyai
pengertian jumlah energi (energi total) dari pergerakan-
pergerakan molekul suatu benda. Sedangkan suhu adalah
ukuran energi kinetik rata-rata dari pergerakan molekul
suatu benda
• Jadi panas merupakan ukuran energi total dan suhu
merupakan energi rata-rata dari tiap molekul. Makin
besar pergerakan-pergerakan molekul-molekul itu,
makin panas benda itu
• Pada gas seperti udara, hubungan antara
energi kinetik dengan suhu dapat dijabarkan
sbb.:
Ek = ½ m v2 = 3/2 NkT
dimana Ek = energi kinetik rata-rata dari
molekul gas, m = massa sebuah molekul, V2 =
kecepatan kuadrat rata-rata dari gerakan
molekul, N = jumlah molekul per satuan
volume, k = tetapan Boltzman dan T = suhu
mutlak (oK)
• Rumus di atas menunjukkan hubungan yg linier antara
energi kinetik dgn suhu mutlaknya. Berdasarkan hal ini, suhu
merupakan gambaran umum keadaan energi suatu benda.
• Panas yg terkandung dalam suatu benda tergantung dari :
(a) aktivitas molekuler rata-rata, (b). massa benda dan (c).
susunan molekuler dari benda
• Massa dan susunan molekuler tetap (tdk berubah), tetapi
aktivitas molekul rata-ratalah (suhu) yg mempengaruhi
kandungan panas.
• Jumlah panas dinyatakan dlm gr. cal., atau joule. Gr cal
adalah jumlah panas yg diperlukan utk menaikkan suhu dari
1 gr air sebesar oC
• Panas yg dibutuhkan utk menaikkan suhu
berbagai benda tergantung dari panas jenis
benda tsb.
• Panas jenis (specific heat) adalah jumlah panas
(calori) yg diperlukan oleh 1 gr bahan utk
menaikkan suhunya 1 oC.
• Panas jenis air lebih tinggi dari benda-benda
lainnya, maka panas (bahang) yg dikandungnya
lebih besar shg perairan dpt menyimpan panas
yg lebih besar dan lebih lama dibandingkan dgn
daratan.
BAHAN PANAS JENIS
Air 1. 0
Oksigen 0.22
Uap air 0.48
Tanah 0.20
Udara 0.24
Gelas 0.11
Tembaga 0.09
• Jika dibandingkan dalam jumlah massa yg sama,
air dan tanah kering, maka air memerlukan 5
kali lebih banyak energi panas yg harus diserap
utk menaikkan suhunya.
• Jika air dan tanah dibandingkan dalam satuan
volume, maka kapasitas panas air 2 kali lebih
besar dari tanah kering.Krn itu laut merupakan
penyimpan panas yg efektif.
• Bila setebal 1 m lapisan air lut didinginkan
hingga 1 oC, maka panas yg dilepaskan cukup utk
menaikkan suhu udara 10 oC pada lapisan udara
setebal 30 m.
Perambatan panas
(transfer energi)
• Energi panas merambat (ditransfer) dari satu tempat ke
tempat lain melalui proses (a) konduksi, (b) konveksi dan
(c) radiasi
(a) Konduksi
• Pemindahan panas pada benda-benda padat seperti
tanah terjadi secara konduksi. Pada proses ini sebagian
energi kinetik molekul benda atau medium yg bersuhu
tinggi dipindahkan ke molekul benda yg bersuhu lebih
rendah melalui tumbukan molekul-molekul.
• Syarat terjadinya proses konduksi; ada medium
perambatan, ada pergerakan molekul dan harus ada
perbedaan suhu. Jika perbedaan suhu antara sumber
panas dgn daerah yg akan dirambati cukup besar, maka
perambatan panas menjadi semakin cepat
G = - k dT/dz
G = fluks panas
k = konduktivitas panas
dT/dz = gradien suhu
• Kecepatan perambatan panas tergantung dari daya
hantar panas (thermal conductivity).
• Daya hantar panas adalah jumlah panas yg
dirambatkan per detik melalui suatu permukaan yg
luasnya 1 cm2, tebal 1 cm dgn perbedaan suhu
antara permukaan 1 oC
• Udara merupakan suatu penghantar panas yg jelek,
shg proses perambatan panas secara konduksi
bukanlah merupakan proses penting di atmosfer
• Proses perambatan panas secara konduski lebih
berarti di dalam tanah
Daya hantar panas beberapa benda
BAHAN DAYA HANTAR PANAS
Tembaga 0.918
Besi 0.161
Air Raksa 0.19
Pasir Basah 0.004
Humus 0.003
Air 0.0013
Pasir Kering 0.0004
Udara 0.0000568
CO2 0.0000307
Granit 0.011
(b) Konveksi
• Konveksi adalah proses perambatan panas akibat dari
benda-benda yg dipanasi.
• Bila udara dipanasi, maka udara akan mengembang
membubung ke atas, sebaliknya udara yg dingin akan
turun ke bawah sebagai kompensasi dari udara panas
yg naik.
• Proses ini juga berlaku utk cairan, proses konveksi
dalam cairan dapat kita lihat apabila kita merebus air
• arus konveksi yg terjadi pada udara (gas) disebakan
krn sentuhan udara dgn permukaan bumi yg panas shg
udara menjadi panas dan mengembang ke atas
(terjadi gerakan vertikal). Gerakan udara horizontal 
adveksi
H = ρ Cp/Ra dT/dz

H = fluks panas dari permukaan ke atm


dan sebaliknya
ρ = kerapatan udara kering
cp = panas jenis udara pada tekanan
tetap
ra = tahanan aerodinamik
dT/dz = grdien suhu secara vertikal
Penyebaran suhu
di atas permukaan bumi
a. Jumlah radiasi yg diterima
b. Pengaruh daratan dan lautan
c. Pengaruh ketinggian tempat (elevasi)
d. Pengaruh keadaan permukaan (relief)
e. Pengaruh panas laten
f. Pengaruh angin
g. Pengaruh arus laut
b. Pengaruh Daratan dan Lautan
• Perbandingan antara daratan dan lautan penting
dalam neraca energi.
• Air cenderung utk menyimpan panas yg diterima,
sebaliknya daratan lebih cepat melepaskan panas ke
atmosfer.
• Perbedaan kualitas pemanasan antara daratan dan
lautan disebabkan krn perbedaan panas jenis
• Pemindahan panas ke dalam tanah hampir
seluruhnya berlangsung secara konduksi dgn daya
hantar yg bervariasi tergantung dari kandungan air
dan porositas partikel-partikel tanah
• Permukaan tanah yg berpasir lebih cepat panas pada
siang hari.
• Meningkatnya kandungan air atau kelembaban tanah
(pori-pori tanah terisi air) akan meningkatkan daya
hantar panas.
• Sinar matahari hanya dapat menembus permukaan
tanah beberapa cm saja, oleh krn itu hasil pemanasan
per satuan luas menjadi lebih besar.
• Di lautan sinar matahari dpt menembus sampai
kedalaman ± 200 m. Permukaan laut senantiasa
bergerak dan udara diatasnya banyak mengandung uap
air. Hasil pemanasan per satuan luas menjadi lebih kecil.
• Secara singkat perbedaan daratan dan lautan dalam
menerima panas adalah:
Daratan
• Cepat menerima/menjadi panas dan cepat pula
mengeluarkan panas menjadi dingin
• Daratan lebih panas dari pada lautan pada musim panas,
sebaliknya daratan lebih dingin daripada lautan pada musim
dingin
Lautan
• Lambat menjadi panas dan lambat pula mengeluarkan panas
• Lautan lebih hangat dari pada daratan pada musim dingin,
sebaliknya lautan lebih dingin dari pada daratan pada musim
panas
c. Pengaruh Ketinggian tempat
• Makin tinggi tempat dari permukaan laut,
makin menurun suhunya. Kecepatan
penurunan suhu pada lapisan troposfer rata-
rata sebesar 0.60 oC setiap naik 100 m. angka
tsb dinamakan gradien thermis
• Braak (1929) telah mencari hubungan antara
ketinggian tempat (h) dan suhu rata-rata
tahunan (t) sampai pda ketinggian 2000 m dpl
utk daerah di pulau Jawa, hasilnya sbb.:
T = 26.3 - 0.61 h
dimana T = suhu rata-rata tahunan (oC), h =
tinggi tempat dalam hektometer = (h/100) m
d. Pengaruh Keadaan Permukaan
• Daerah yg bergunung (berelief kasar)
mempunyai permukan yg lebih luas
dibandingkan dgn daerah yg mempunyai
permukaan datar. Oleh krn itu hasil pemanasan
daerah pegunungan per satuan luas lebih kecil
dibandingkan dgn daerah dataran
• Penerimaan radiasi pada berbagai lereng sgt
berbeda-beda, krn pada saat tertentu secara
bergantian lereng-lereng itu akan mengalami
sebagai daerah bayangan yg tdk menerima radiasi.
• Keadaan ini sgt nyata terutama di daerah
pegunungan yg berada di daerah lintang tengah,
dimana ada lereng-lereng yg tetap merupakan
daerah bayangan yaitu lereng-lereng yg
menghadap ke arah kutub. Akibatnya lereng tsb
mempunyai suhu lebih rendah dibandingkan
dengan lereng yg menghadap ke arah equator.
e. Pengaruh Panas laten
• Tdk semua energi radiasi matahari yg diterima atmosfer
dan bumi diubah menjadi energi panas yg dipakai utk
memanasi permukaan bumi dan atmosfer yg merupakan
panas yg dpt kita rasakan (sensible heat), tetapi sebagian
akan disimpan dalam atmosfer sebagai panas potensial
(panas laten)
• Panas laten mempunyai peranan penting dalam proses
evaporasi dan kondensasi. Pada proses evaporasi panas
laten diperlukan utk mempengaruhi perobahan zat cair
menjadi uap air, tetapi panas laten ini tdk mempunyai efek
thdp peningkatan suhu zat cair atau uap air.
• Uap air yg mengalami proses kondensasi akan
mengeluarkan energi panas dan energi panas ini akan
memanasi udara
f. Angin
Angin mempunyai sifat menyebarluaskan
panas maupun dingin. Penyebaran panas yg
dilakukan oleh angin merupakan proses
penyebaran/perambatan secara adveksi. Jika
angin datngny dari daerah panas/dingin, mak
daerah yg dilalui akan menjadi panas/dingin
Penyebaran suhu dgn waktu
• Suhu rata-rata harian
t = 1/n ∑ ti
dimana ti = suhu pengamatan pertama, n = jumlah
pengamatan.
• Suhu maksimum + suhu minimum
2
• Rumus BMKG
T rata-rata harian = 2 I + II + III
4
dimana I = hasil pengamatan pertama pada jam 7.00 WS, II =
hasil pengamatan kedua pada jam 13.30 WS dan III = hasil
pengamatan ketiga pada jam 17.30 WS
Siklus Suhu Harian
• Suhu minimum sebelum matahari terbit (sekitar jam
04 – 06 pagi). Pada saat itu permukaan bumi sudah
mulai menerima radiasi yg tdk langsung yg berasal dari
awan yg sudah lebih dulu menerima radiasi langsung
dari matahari. Energi radiasi awan inilah yg
menyebabkan suhu mulai meningkat meskipun
matahari belum terbit
• Peningkatan suhu yg terus sesudah matahari terbit
hingga lewat tengah hari disebabkan krn insolansi lebih
besar dari pada yg dipancarkan kembali oleh bumi
• Suhu maksimum tercapai setelah insolansi
seimbang dgn radiasi kembali dari permukaan
bumi terjadi sekitar jam 13.30
• Penurunan suhu pada malam hari disebabkan
krn radiasi bumi lebih besar dari insolansi
bahkan insolansi menjadi nol setelah matahari
terbenam, sedangkan radiasi bumi terus
berlangsung
Amplitudo
Amplitudo suhu adalah perbedaan (selisih)
antara suhu tertinggi (maksimum) dgn suhu
terendah (minimum) dalam jangka waktu
tertentu

Anda mungkin juga menyukai