• Perambatan Panas • Penyebaran suhu diatas permukaan bumi • Penyebaran suhu menurut waktu • Siklus suhu harian • Amplitudo suhu Suhu dan Panas • Istilah “suhu” dan “panas” mempunyai pengertian yang berbeda. • Mnrt hukum Thermodinamika panas mempunyai pengertian jumlah energi (energi total) dari pergerakan- pergerakan molekul suatu benda. Sedangkan suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata dari pergerakan molekul suatu benda • Jadi panas merupakan ukuran energi total dan suhu merupakan energi rata-rata dari tiap molekul. Makin besar pergerakan-pergerakan molekul-molekul itu, makin panas benda itu • Pada gas seperti udara, hubungan antara energi kinetik dengan suhu dapat dijabarkan sbb.: Ek = ½ m v2 = 3/2 NkT dimana Ek = energi kinetik rata-rata dari molekul gas, m = massa sebuah molekul, V2 = kecepatan kuadrat rata-rata dari gerakan molekul, N = jumlah molekul per satuan volume, k = tetapan Boltzman dan T = suhu mutlak (oK) • Rumus di atas menunjukkan hubungan yg linier antara energi kinetik dgn suhu mutlaknya. Berdasarkan hal ini, suhu merupakan gambaran umum keadaan energi suatu benda. • Panas yg terkandung dalam suatu benda tergantung dari : (a) aktivitas molekuler rata-rata, (b). massa benda dan (c). susunan molekuler dari benda • Massa dan susunan molekuler tetap (tdk berubah), tetapi aktivitas molekul rata-ratalah (suhu) yg mempengaruhi kandungan panas. • Jumlah panas dinyatakan dlm gr. cal., atau joule. Gr cal adalah jumlah panas yg diperlukan utk menaikkan suhu dari 1 gr air sebesar oC • Panas yg dibutuhkan utk menaikkan suhu berbagai benda tergantung dari panas jenis benda tsb. • Panas jenis (specific heat) adalah jumlah panas (calori) yg diperlukan oleh 1 gr bahan utk menaikkan suhunya 1 oC. • Panas jenis air lebih tinggi dari benda-benda lainnya, maka panas (bahang) yg dikandungnya lebih besar shg perairan dpt menyimpan panas yg lebih besar dan lebih lama dibandingkan dgn daratan. BAHAN PANAS JENIS Air 1. 0 Oksigen 0.22 Uap air 0.48 Tanah 0.20 Udara 0.24 Gelas 0.11 Tembaga 0.09 • Jika dibandingkan dalam jumlah massa yg sama, air dan tanah kering, maka air memerlukan 5 kali lebih banyak energi panas yg harus diserap utk menaikkan suhunya. • Jika air dan tanah dibandingkan dalam satuan volume, maka kapasitas panas air 2 kali lebih besar dari tanah kering.Krn itu laut merupakan penyimpan panas yg efektif. • Bila setebal 1 m lapisan air lut didinginkan hingga 1 oC, maka panas yg dilepaskan cukup utk menaikkan suhu udara 10 oC pada lapisan udara setebal 30 m. Perambatan panas (transfer energi) • Energi panas merambat (ditransfer) dari satu tempat ke tempat lain melalui proses (a) konduksi, (b) konveksi dan (c) radiasi (a) Konduksi • Pemindahan panas pada benda-benda padat seperti tanah terjadi secara konduksi. Pada proses ini sebagian energi kinetik molekul benda atau medium yg bersuhu tinggi dipindahkan ke molekul benda yg bersuhu lebih rendah melalui tumbukan molekul-molekul. • Syarat terjadinya proses konduksi; ada medium perambatan, ada pergerakan molekul dan harus ada perbedaan suhu. Jika perbedaan suhu antara sumber panas dgn daerah yg akan dirambati cukup besar, maka perambatan panas menjadi semakin cepat G = - k dT/dz G = fluks panas k = konduktivitas panas dT/dz = gradien suhu • Kecepatan perambatan panas tergantung dari daya hantar panas (thermal conductivity). • Daya hantar panas adalah jumlah panas yg dirambatkan per detik melalui suatu permukaan yg luasnya 1 cm2, tebal 1 cm dgn perbedaan suhu antara permukaan 1 oC • Udara merupakan suatu penghantar panas yg jelek, shg proses perambatan panas secara konduksi bukanlah merupakan proses penting di atmosfer • Proses perambatan panas secara konduski lebih berarti di dalam tanah Daya hantar panas beberapa benda BAHAN DAYA HANTAR PANAS Tembaga 0.918 Besi 0.161 Air Raksa 0.19 Pasir Basah 0.004 Humus 0.003 Air 0.0013 Pasir Kering 0.0004 Udara 0.0000568 CO2 0.0000307 Granit 0.011 (b) Konveksi • Konveksi adalah proses perambatan panas akibat dari benda-benda yg dipanasi. • Bila udara dipanasi, maka udara akan mengembang membubung ke atas, sebaliknya udara yg dingin akan turun ke bawah sebagai kompensasi dari udara panas yg naik. • Proses ini juga berlaku utk cairan, proses konveksi dalam cairan dapat kita lihat apabila kita merebus air • arus konveksi yg terjadi pada udara (gas) disebakan krn sentuhan udara dgn permukaan bumi yg panas shg udara menjadi panas dan mengembang ke atas (terjadi gerakan vertikal). Gerakan udara horizontal adveksi H = ρ Cp/Ra dT/dz
H = fluks panas dari permukaan ke atm
dan sebaliknya ρ = kerapatan udara kering cp = panas jenis udara pada tekanan tetap ra = tahanan aerodinamik dT/dz = grdien suhu secara vertikal Penyebaran suhu di atas permukaan bumi a. Jumlah radiasi yg diterima b. Pengaruh daratan dan lautan c. Pengaruh ketinggian tempat (elevasi) d. Pengaruh keadaan permukaan (relief) e. Pengaruh panas laten f. Pengaruh angin g. Pengaruh arus laut b. Pengaruh Daratan dan Lautan • Perbandingan antara daratan dan lautan penting dalam neraca energi. • Air cenderung utk menyimpan panas yg diterima, sebaliknya daratan lebih cepat melepaskan panas ke atmosfer. • Perbedaan kualitas pemanasan antara daratan dan lautan disebabkan krn perbedaan panas jenis • Pemindahan panas ke dalam tanah hampir seluruhnya berlangsung secara konduksi dgn daya hantar yg bervariasi tergantung dari kandungan air dan porositas partikel-partikel tanah • Permukaan tanah yg berpasir lebih cepat panas pada siang hari. • Meningkatnya kandungan air atau kelembaban tanah (pori-pori tanah terisi air) akan meningkatkan daya hantar panas. • Sinar matahari hanya dapat menembus permukaan tanah beberapa cm saja, oleh krn itu hasil pemanasan per satuan luas menjadi lebih besar. • Di lautan sinar matahari dpt menembus sampai kedalaman ± 200 m. Permukaan laut senantiasa bergerak dan udara diatasnya banyak mengandung uap air. Hasil pemanasan per satuan luas menjadi lebih kecil. • Secara singkat perbedaan daratan dan lautan dalam menerima panas adalah: Daratan • Cepat menerima/menjadi panas dan cepat pula mengeluarkan panas menjadi dingin • Daratan lebih panas dari pada lautan pada musim panas, sebaliknya daratan lebih dingin daripada lautan pada musim dingin Lautan • Lambat menjadi panas dan lambat pula mengeluarkan panas • Lautan lebih hangat dari pada daratan pada musim dingin, sebaliknya lautan lebih dingin dari pada daratan pada musim panas c. Pengaruh Ketinggian tempat • Makin tinggi tempat dari permukaan laut, makin menurun suhunya. Kecepatan penurunan suhu pada lapisan troposfer rata- rata sebesar 0.60 oC setiap naik 100 m. angka tsb dinamakan gradien thermis • Braak (1929) telah mencari hubungan antara ketinggian tempat (h) dan suhu rata-rata tahunan (t) sampai pda ketinggian 2000 m dpl utk daerah di pulau Jawa, hasilnya sbb.: T = 26.3 - 0.61 h dimana T = suhu rata-rata tahunan (oC), h = tinggi tempat dalam hektometer = (h/100) m d. Pengaruh Keadaan Permukaan • Daerah yg bergunung (berelief kasar) mempunyai permukan yg lebih luas dibandingkan dgn daerah yg mempunyai permukaan datar. Oleh krn itu hasil pemanasan daerah pegunungan per satuan luas lebih kecil dibandingkan dgn daerah dataran • Penerimaan radiasi pada berbagai lereng sgt berbeda-beda, krn pada saat tertentu secara bergantian lereng-lereng itu akan mengalami sebagai daerah bayangan yg tdk menerima radiasi. • Keadaan ini sgt nyata terutama di daerah pegunungan yg berada di daerah lintang tengah, dimana ada lereng-lereng yg tetap merupakan daerah bayangan yaitu lereng-lereng yg menghadap ke arah kutub. Akibatnya lereng tsb mempunyai suhu lebih rendah dibandingkan dengan lereng yg menghadap ke arah equator. e. Pengaruh Panas laten • Tdk semua energi radiasi matahari yg diterima atmosfer dan bumi diubah menjadi energi panas yg dipakai utk memanasi permukaan bumi dan atmosfer yg merupakan panas yg dpt kita rasakan (sensible heat), tetapi sebagian akan disimpan dalam atmosfer sebagai panas potensial (panas laten) • Panas laten mempunyai peranan penting dalam proses evaporasi dan kondensasi. Pada proses evaporasi panas laten diperlukan utk mempengaruhi perobahan zat cair menjadi uap air, tetapi panas laten ini tdk mempunyai efek thdp peningkatan suhu zat cair atau uap air. • Uap air yg mengalami proses kondensasi akan mengeluarkan energi panas dan energi panas ini akan memanasi udara f. Angin Angin mempunyai sifat menyebarluaskan panas maupun dingin. Penyebaran panas yg dilakukan oleh angin merupakan proses penyebaran/perambatan secara adveksi. Jika angin datngny dari daerah panas/dingin, mak daerah yg dilalui akan menjadi panas/dingin Penyebaran suhu dgn waktu • Suhu rata-rata harian t = 1/n ∑ ti dimana ti = suhu pengamatan pertama, n = jumlah pengamatan. • Suhu maksimum + suhu minimum 2 • Rumus BMKG T rata-rata harian = 2 I + II + III 4 dimana I = hasil pengamatan pertama pada jam 7.00 WS, II = hasil pengamatan kedua pada jam 13.30 WS dan III = hasil pengamatan ketiga pada jam 17.30 WS Siklus Suhu Harian • Suhu minimum sebelum matahari terbit (sekitar jam 04 – 06 pagi). Pada saat itu permukaan bumi sudah mulai menerima radiasi yg tdk langsung yg berasal dari awan yg sudah lebih dulu menerima radiasi langsung dari matahari. Energi radiasi awan inilah yg menyebabkan suhu mulai meningkat meskipun matahari belum terbit • Peningkatan suhu yg terus sesudah matahari terbit hingga lewat tengah hari disebabkan krn insolansi lebih besar dari pada yg dipancarkan kembali oleh bumi • Suhu maksimum tercapai setelah insolansi seimbang dgn radiasi kembali dari permukaan bumi terjadi sekitar jam 13.30 • Penurunan suhu pada malam hari disebabkan krn radiasi bumi lebih besar dari insolansi bahkan insolansi menjadi nol setelah matahari terbenam, sedangkan radiasi bumi terus berlangsung Amplitudo Amplitudo suhu adalah perbedaan (selisih) antara suhu tertinggi (maksimum) dgn suhu terendah (minimum) dalam jangka waktu tertentu