Anda di halaman 1dari 21

Oleh:

Kelompok : 6
Romes Andreas Surbakti 180430006
Febriani Sinaga 180430012
One Simon Zalukhu 180430015
Winda Princhilia Sibarani 180430029
Novita Parhusip 180430031
Hendra Sagala 180430034
PRODI: AGRIBISNIS
Latar Belakang Masalah
Padi merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian besar
penduduk Indonesia. Keadaan pangan disuatu negara dapat menjadi
tidak stabil apabila antara kebutuhan dan penyediaan tidak
seimbang. Hal ini akan mendorong para petani untuk lebih giat
mengerjakan sawahnya. Ketahanan pangan terhadap produksi padi
dapat dilakukan melalui strategi budidaya tanaman padi yang tepat.
Pembudidayaan padi secara tepat diharapkan mampu memenuhi
kebutuhan pangan masyarakat. Selain itu,  pembudidayaan padi
secara tepat diharapkan juga dapat memperbaiki ketahanan  pangan.
Permasalahan utama padi adalah terdapat pada produktivitas yang
stagnan. Penurunan produksi dan produktivitas padi yang
disebabkan kurangnya pengetahuan petani terhadap sistem
penanaman dan pola tanaman merupakan salah satu yang menjadi
masalah dalam pertanian (Prihatman K., 2000).
Rumusan Masalah
1.Apa itu Tanaman Padi dan Macam
Sistem Tanaman Padi ?
2.Bagaimana Teknik Budidaya Tanaman
Padi secara Konvensional ?
3.Bagaimana Teknik Budidaya Tanaman
Padi secara Sistem SRI (System of Rice
Intensification) ?
Apa itu Tanaman Padi ?...
Padi (Oryza sativa L. ) adalah salah satu bahan
makanan yang mengandung gizi dan penguat yang cukup
bagi tubuh manusia, sebab di dalam padi terkandung
bahan yang mudah diubah menjadi energi. Nilai gizi yang
diperlukan oleh setiap orang dewasa adalah 1821 kalori
yang apabila disetarakan dengan beras maka setiap hari
diperlukan beras sebanyak 0,88 kg, beras mengandung
berbagai zat makanan antara lain: karbohidrat, protein,
lemak, serat kasar, abu, vitamin, dan unsur mineral antara
lain: kalsium, magnesium, sodium, fosphor dan lain
sebagainya (Amirullah, 2008).
Sist e m Tanam Tabe la ( Tanam TaBur L angsung )

Sist e m Tanam Tabe la ( Tanam TaBur L angsung )

Sistem tanam padi dengan cara


ditaburkan secara langsung sudah
Gambar Sistem Tanah Tabela
dikenal oleh petani Indonesia.
Salah satu dasar dikembangkannya
sistem ini adalah untuk
meningkatkan efisiensi produksi,
terutama efisiensi dalam
penggunaan tenaga kerja tanam.
Sistem tanam benih langsung
(tabela) merupakan sistem
penanaman tanaman padi tanpa
melalui persemaian dan
pemindahan bibit (Pane, H., 2003).
Lanjutan

Keuntungan Sistem Tanam Tabela ( Tanam TaBur


Langsung )
 Biaya tenaga kerja diluar panen 25-30 persen lebih

rendah
 Biaya sarana produksi 5-10 persen lebih rendah
 Memperpendek umur panen

Kerugian Sistem Tanam Tabela ( Tanam


TaBur Langsung ):
 Menghabiskan waktu yang lama
 Memutuhkan tenaga yang besar baik tenaga

manusia, hewan dan lainnya.


Siste m Tanam Jajar Le gowo

Siste m Tanam Jajar Le gowo

Jajar Legowo adalah salah satu sistem


penanaman padi di Indonesia yang pada intinya
dilakukan dengan cara mengatur jarak antar
benih pada saat penanaman. Sistem ini telah
terbukti dapat meningkatkan hasil padi
dibanding dengan penggunaan sistem
tradisional. Sistem tanam jajar legowo yang
diterapkan oleh petani dapat meningkatkan hasil
tanaman padi dari 4 ton/ha menjadi 6 ton/ha.
Gambar Sistem Tanam Jajar legowo

TIPE 2.1 TIPE 4.1


Lanjutan
Keuntungan sistem tanam jajar legowo 
 Populasi tanaman akan bertambah sekitar 30%.
 Sirkulasi udara akan lebih lancar dan optimal
 Megendalikan hama tikus
 Meningkatkan produktivitas 7 - 15%.

Kerugian sistem tanam jajar legowo :


 Membutuhkan tenaga dan waktu tanam yang banyak.
 Membutuhkan benih dan bibit lebih
 Pada baris kosong jajar legowo biasanya akan ditumbuhi

lebih banyak rumput/gulma.


 Meningkatkan jumlah penggunaan pupuk karena
tanahnya kurang subur (Nalwida, dkk.2018).
Siste m Tanam Inte rmiten Ir ri gation

Siste m Tanam Inte rmiten Ir ri gation

Gambar Sistem Tanam Intermiten


Irrigation

Pengairan berselang
(intermittent irrigation)
adalah pengaturan kondisi
lahan dalam kondisi
kering dan tergenang
secara bergantian.
Lanjutan

Keuntungan Sistem Tanam Pengairan berselang


( intermitten irrigation) :
 Menghemat air irigasi,
 Mencegah timbulnya keracunan besi
 Mengurangi jumlah anakan yang tidak produktif

Kerugian Sistem Tanam Pengairan berselang


( intermitten irrigation):
Menghasilkan produksi yang sedikit,
Memakan waktu yang besar dalam pergiliran perairan
Ketika akan diambil dari tanah akar akan tertinggal

sebagian tanah,
Sistem Tanam Tegel

Sistem Tanam Tegel

Gambar Sistem TanamTegel

Pada sistem tegel, setiap


individu atau rumpun
tanaman mendapat intensitas
cahaya, iklim mikro, air, dan
unsur hara yang relatif sama
sehingga memungkinkan
pengamatan dilakukan
berdasarkan contoh untuk
individu tanaman.
Lanjutan

Keuntungan Sistem Tanam Tegel :


 Mudah dalam pengawasan
 Dekat dengan tempat penyimpanan
 Mudah dalam pemanenan
 Biaya yang dibutuhkan sedikit
 Lahannya terbatas
 Pengolahan lahannya mudah

Kerugian Sistem Tanam Tegel :


 waktu panen lama
 sedikit jumlah produksinya (Balitbang., 2015)
Teknik budidaya tanaman padi
secara Konvensional

Sistem tanam padi konvensional atau lebih


dikenal dengan sistem tanam padi biasa adalah
sistem tanam padi yang di terapkan oleh petani
dengan mengatur sama jaraknya antar baris
tanaman sehingga tanaman terlihat berbaris rapi
dan lahan terisi penuh. Teknik penanaman ini
sudah lama diterapkan oleh kebanyakan petani.
Pengolahan Tanam Secara Konvensional
Benih
Pada pertanian konvensional tidak ada teknik khusus untuk menyeleksi
benih. Benih hanya direndam di dalam air selama 1 hari 1 malam, selanjutnya
benih diperam selama 2 hari 2 malam, dan benih siap untuk disemaikan. 
Persemaian
Pada pertanian konvensional persemaian dilakukan langsung di lahan
sawah dengan kebutuhan benih yang banyak yaitu antara 35-45 kg/ha.
Sebelum Bibit Ditanam
Pada pertanian konvensional bibit yang siap ditanam dicabut dan
dibersihkan dari tanah yang melekat pada akar dan sebagian daun dipotong
dan dibagi perikatan untuk ditanam. Bibit juga harus diistirahatkan selama 1
jam hingga 1 hari sebelum ditanam.
Penanaman
Pada pertanian konvensional umur bibit yang siap ditanam adalah 18-25
hari setelah semai. Satu lubang tanam berisi 5-8 bibit tanaman. Bibit ditanam
dengan kedalaman 5 cm (lebih).
Pengairan
Pada pertanian konvensional Lahan digenangi air sampai 
setinggi 5-7 cm di atas  permukaan tanah secara  terus
menerus.
Pemupukan
Pupuk  yang  sering  digunakan  oleh  petani berupa :
Pupuk Urea 250 -300 kg / ha
Pupuk SP 36 75 -100 kg / ha
Pupuk KCI 50 -100 kg / ha

Penyiangan
Pada pertanian konvensional hanya bertujuan membuang
gulma dan dengan menggunakan herbisida
Pengendalian Hama
Pada pertanian konvensional menggunakan pestisida
kimia (Sudirman, 2005).
Teknik budidaya tanaman padi secara
Sistem SRI (System of Rice
Intensification

Sistem SRI (System of Rice Intensification)


merupakan usahatani yang dapat menghemat
penggunaan input seperti benih, penggunaan
air, pupuk kimia dan pestisida kimia melalui
pemberdayaan petani dan kearifan lokal.
Terdapat beberapa daerah di Indonesia yang
telah menerapkan sistem usahatani SRI.
Pengolahan Tanam secara SRI (System of Rice
Intensification
Benih
Pada metode SRI ada teknik khusus yaitu benih diseleksi dengan
menggunakan larutan garam, lalu benih diperam selama 1 hari 1 malam
(tidak lebih) dan benih siap untuk dsemaikan.
Persemaian
Pada metode SRI persemaian bisa dilakukan dengan menggunakan
wadah dengan kebutuhan benih yang sedikit yaitu antara 5-10 kg/ha.
Sebelum Bibit Ditanam
Pada metode SRI bibit diangkat (tidak dicabut) bersama tanah yang
melekat pada akar  dan langsung ditanam di sawah (kurang dari 30 menit).
Penanaman
Pada metode SRI mur bibit yang siap ditanam adalah 7-12 hari setelah
semai. Satu lubang tanam berisi 1 bibit tanaman. Bibit ditanam dengan
kedalaman 2-3 cm dengan bentuk perakaran horizontal berbentuk huruf L
Pengairan
Pada metode SRI menggunakan pola pengairan intermitten/pola
pengairan terputus (sawah tidak terus menerus digenangi air). Ada
sistem drainase yang baik di tiap petak-petak sawah. Ketika padi
mencapai umur 1-8 hari sesudah tanam (HST), keadaan air di lahan
adalah “macak-macak”. Sesudah padi mencapai umur 9-10 HST  air
kembali digenangkan dengan ketinggian 2-3 cm selama 1 malam saja.
Pemupukan
Pada metode SRI menggunakan pupuk kandang/bokashi yang diberi
tambahan pupuk organik cair yang mengandung mikroorganisme lokal.
Penyiangan
Pada metode SRI selain bertujuan membersihkan gulma, teknik
membenamkan gulma yang tercabut ke dalam tanah juga bertujuan
memperbaiki struktur tanah dan dilakukan menggunakan tenaga
manusia dan alat bantu “susruk”.
Pengendalian Hama
Pada metode SRI menggunakan pestisida organik (Mars, Santa. 2013)
Kesimpulan
 Padi adalah salah satu bahan makanan yang mengandung
gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh manusia dan
dalam penanaman padi pada umumnya menggunakan 4
sistem yaitu Sistem Tabela, Jajar Legowo, Intermiten,
Tegel.
 Sistem tanam padi konvensional atau lebih dikenal
dengan sistem tanam padi biasa adalah sistem tanam padi
yang di terapkan oleh petani dengan mengatur sama
jaraknya antar baris tanaman.
 Sistem SRI (System of Rice Intensification) merupakan
usahatani yang dapat menghemat penggunaan input
seperti benih, penggunaan air, pupuk kimia dan pestisida
kimia melalui pemberdayaan petani dan kearifan lokal.
 TERIMAKASIH 
Kelompok 6

Anda mungkin juga menyukai