Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

DIGITALPRENEUR
Disusun untuk menyelesaikan UAS

Dosen Pengampuh : Meiske Wenno, SE.M.M

Nama : Vegy Ritiauw

Nim : 201828217

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Pattimura

Ambon

2021
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul  DIGITALPRENEUR ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah
Kewirausahaan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang DIGITALPRENEUR bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Ambon, 8 Januari 2021

Vegy Ritiauw
DAFTAR ISI
JUDUL …………………………………………………………………………………………………………………………………. i

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………………………… ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………………………………. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………………………………. 1


B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………………………………………. 1
C. Tujuan Pembahasan ……………………………………………………………………………………………………………. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Digitalpreneur ………………………………………………………………………………………………………… 2


B. Pengertian Digitalpreneur …………………………………………………………………………………………………… 2
C. Cara Menjadi Digitalpreneur yang Sukses ………………………………………………………………….. 3
D. Tips Menjadi Digitalpreneur ……………………………………………………………………………………….. 4
E. Tren Kewirausahaan & Franchising …………………………………………………………………………….. 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………………………………………………………………… 12

DAFTAR PUSAKA …………………………………………………………………………………………………………………… 13


BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Setiap orang pasti ingin berbisnis akan tetapi takut untuk melakukan karena belum tau
cara membaca peluang dalam dunia bisnis. Zaman sekarang banyak sekali orang membuka
bisnis tapi gagal karena kurangnya informasi tentang bisnis yang mereka jual. Disini kita akan
belajar bagaimana menjadi pembisnis yang bisa memanfaatkan peluang dalam media social
untuk memberitahu tentang bisnis yang akan dijual.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah Digitalpreneur ?
2. Apa pengertian Digitalpreneur ?
3. Bagaimana cara menjadi Digitalpreneur yang sukses ?
4. Bagaimana tips menjadi Digitalpreneur ?
5. Jelakan tentang tren kewirausahaan dan franchising ?

C. Tujuan Masalah
1. Mengenal Digitalpreneur serta tips,taktik, dan strategi untuk membangunya
2. Mampu memahami franchising sebagai salah satu alternative pengembangan usaha
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Digitalpreneur
Digitalpreneur mulai berkembang pertama kali saat jejaring sosial friendster tercipta dan
berkembang di Amerika bahkan dunia. Kesukesan friendster tidak datang dengan sendirinya,
Jonathan Abrams lah yang membuat dan mengembangkan friendster tersebut.

Jonathan Abrams merupakan sosok pemuda workaholic dan innovator, lulus dari Computer
Science di Mc. Master University, ia mendedikasikan dirinya pada perusahan internet terkenal
yaitu Netscape dan Nortel (inilah awal dari munculnya digitalpreneur yang berasal dari dunia
kerja). Awalnya, salah satu media teknologi yang berhasil diciptakannya adalah Social
Bookmarking Startup yang diberi nama Hotlink (awal kedua adalah ia berhasil menjadi penemu
dan inovator). Jonathan Abrams adalah senior engineer dan dengan keahliannya ia
mendapatkan banyak ilmu, menemui masalah-masalah yang belum ada jawabannya (sebuah
awal inspirasi) dan berusaha mencari permasalahan kreatif (sebagai awal keinginan untuk tidak
mau menjadi biasa-biasa aja). Hanya 9 bulan ia bekerja, ia mengetahui, berpengalaman,
memahami, dan menguasai pengetahuannya. Inilah pemicu ia keluar dari Netscape dan
membuat hotlink yang menjadi cikal bakal friendster, membuat orang-orang dari berbagai
belahan dunia saling berinteraksi (awalnya menjadi socialpreneur) kemudian berkembang
menjadi digitalpreneur.

B. Pengertian Digitalpreneur

Pertumbuhan teknologi yang sangat cepat terutama pada teknologi internet membuat
generasi baru dari entrepreneur, biasa disebut dengan digital entrepreneur atau singkatnya
disebut digitalpreneur. Pamudi (2010) menjelaskan bahwa seorang digital entrepreneur adalah
individu yang menggunakan internet sebagai alat untuk membuat peluang komersial,
menyebarkan informasi dan bekerja sama dengan klien dan partner.

Perubahan demi perubahan telah mengubah tatanan pola persaingan, visi, strategi, dan
taktik perusahaan sehingga secara langsung berdampak pada munculnya banyak peluang bisnis,
ide-ide yang brilian, dan cara-cara cerdas untuk memulai sebuah bisnis. Faktor teknologi
informasi telah mendorong timbulnya digitalpreneur dan creativepreneur. Teknologi informasi
sebagai pemicu produktivitas perusahaan itu sudah biasa, tetapi sekarang perusahaan
mengubah fokus penggunaan teknologi informasi sebagai integrator proses bisnis sekaligus
sebagai senjata baru untuk bersaing dan menjadi “roh” bagi seorang wirausahawan dalam
memulai sebuah bisnis.

C. Cara Menjadi Digitalpreneur yang Sukses

Kunci Sukses untuk menjadi seorang digitalpreneur cukup mudah intinya hanya
mempertahankan eksistensi usahanya. Inilah bagaimana cara menjadi digitalpreneur sukses.

1. Menguasai dunia internet

Salah satu kunci untuk menjadi digitalpreneur sukses adalah menguasai dunia internet,
khususnya media sosial dan situs e-commerce.

Dunia internet yang luas dan tanpa batas merupakan peluang yang sangat bagus dalam
mengembangkan usaha. Ada berbagai macam media sosial dan situs e-commerce yang ada.

Cara untuk menguasai dunia internet hanya memperluas jaringan akun. Sehingga usahakan
untuk mempunyai akun di setiap media sosial dan juga situs e-commerce.

2. Memperluas jaringan bisnis

Dengan menguasai dunia internet, sangat mudah untuk memperluas jaringan bisnis. Caranya
hanya dengan melakukan berbagai macam promosi dan penawaran dalam setiap golongan.

Selain itu manfaat pula peluang dalam kerja sama dengan sesama digitalpreneur.

3. Mempunyai strategi yang matang

Untuk mendapatkan hasil bisnis yang memuaskan, harus mempunyai strategi yang baik
khususnya dalam promosi.

Selain itu perhatian pula kritik dan saran dari konsumen serta lakukan suatu inovasi yang
kreatif.

4. Memperluas wawasan
Dunia yang dinamis memaksakan diri untuk mengendalikan pola pikir sesuai dengan perubahan
lingkungan dan menerima berbagai macam masukan. Pikiran pun harus terbuka dengan dunia
yang luas.

D. Tips Menjadi Digitalpreneur

1. Membidik Segmen Dengan Tepat


Ketika anda ingin menggunakan teknologi modern, anda juga harus mempersiapkannya dengan
matang, dan menjadi sangat sulit bagi anda yang buta akan perkembangan teknologi ini yang
begitu cepat.Salah satu bekal utamanya adalah anda harus memiliki segmen yang tepat dan
sudah diperhitungkan dengan matang. Kita ketahui bersama, bahwa dunia teknologi informasi
dan komunikasi itu tidak seperti yang anda bayangkan yaitu sekedar bermain teknologi saja.
Anda harus bisa mengetahui berita maupun tren terpopuler saat ini, maka anda baru
menentukan produk apa yang akan anda keluarkan

2. Melihat Peluang Pasar

Jangan tergesa-gesa ketika Anda hendak terjun dalam dunia digitalpreneur, anda anda
mempersiapkan konsepan strategi dengan matang dengan cara melihat peluang yang ada.
Seorang digitalpreneur harus melakukan perhitungan dengan cara melihat peluang pasar saat
ini.

Jangan memaksakan ide anda yang terlalu mewah maupun berlebihan namun tidak mengikut
perkembangan zaman saat ini.

3. Menjadi Kreatif

Seorang digitalpreneur harus memiliki jiwa kreatif dalam menjalani usahanya. Karena
persaingan yang begitu ketat di dunia bisnis mewajibkan anda harus mempunyai kekreatifan
untuk membuat produk anda memiliki ciri khas maupun produk unggulan.

Lengah sedikit anda akan mudah digulingkan oleh para pesaing anda yang sama-sama pada
bidang bisnis yang sama dengan anda. Maka dari itu berikan sentuhan perbedaan pada produk
anda agar konsumen mudah tertarik dengan produk yang anda tawarkan saat ini lewat media
teknologi.

4. Fokus Dengan Bisnis Yang Dijalankan

Fokus adalah kunci utama keberhasilan anda ditengah persaingan bisnis yang sangat ketat.
Setiap pelaku bisnis akan banyak mengalami jatuh bangun didalam menjalankan sebuah bisnis.
Disinilah fungsi dari fokus untuk menjalankan niat awal anda dalam mempertahankan serta
memperbaiki usaha yang anda bangun ini.

Anda juga tidak mudah goyah ketika ada pelaku bisnis lain yang hasilnya lebih bagus dari anda,
yang anda lakukan hanya perlu mengevaluasi saja tanpa harus meniru produk lain.

5. Penuh Perhitungan

Perhitungan dan tidak gegabah dalam mengambil sebuah keputusan adalah buah hasil dari
keberhasilan anda. Ketika sedang menghadapi sebuah permasalahan seorang digitalpreneur
harus menganalisis terlebih dahulu sebelum anda benar-benar melakukan tindakan. Beberapa
pertimbangan dari aspek lain juga turut mempengaruhikeputusan anda.

6. Memberikan Pelayanan Secara Transparan

Ketika bisnis yang anda miliki saat ini telah berjalan maka hal paling penting berikutnya yaitu
ketransparanan dengan konsumen anda. Salah satu bukti transparan yaitu anda harus memiliki
informasi yang jelas mengenai produk yang anda tawarkan maupun toko anda saat ini. Hal ini
juga akan membuat konsumen jauh menjadi lebih percaya kepada produk anda.

E. Tren Kewirausahaan & Franchising

Tren Kewirausahaan
Tren adalah segala sesuatu yang sedang dibicarakan, disukai atau bahkan digunakan oleh
sebagian besar masyarakat pada saat tertentu. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam
mengerjakan sesuatu yang baru atau kreatif dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam
memberikan nilai lebih.
Jadi tren kewirausahaan adalah sesuatu yang kreatif, inovatif, bernilai lebih, sangat disukai,
hangat diperbincangkan, dan sering kita temui dalam lingkungan kita.

Tren Entrepeneurship Yang Terjadi Dari Dulu Dan Dimasa Sekarang

A. Entrepeneurship based on economics (ecopreneur)


Orientasi entrepeneurship dipengaruhi oleh tren perubahan pasar, perilaku konsumen, dan
pola persaingan pasar. Faktor perubahannya adalah faktor ekonomi pasar sehingga tren
entrepeneurship ditentukan oleh faktor kuncinya yaitu ekonomi.
B. Entrepeneurship based on technology (tecnopreneur)
Dunia bisnis, pasar, persaingan, perilaku konsumen berubah setelah aspek teknologi telah
mengubah segalanya baik dari sisi konsumen hingga proses produksinya. Teknologi telah
menajdi change driver dari kunci kesuksesan dunia usaha sehingga para entrepeneur telah
menempatkan sisi teknologi sebagai awal pijakan dalan memulai usahanya agar bisa cepat
tumbuh, bertahan, dan sukses dalam bisnisnya.

C. Entrepeneurship based on creativity (creativepreneur)


Perubahan faktor-faktor kunci kesuksesan bisnis yang bersumber dari aspek teknologi juga
mengalami perkembangan. Untuk itu keunggulan bersaing sebuah bisnis tidak lagi
mengandalkan sebuah teknologi saja, tetapi ada faktor lain yang menjadi kunci sukses dalam
memulai sebuah bisnis dan dapat dijadikan sebuah peluang bisnis, yaitu kemampuan berpikir
kreatif serta pemikiran untuk menciptakan produk atau jasa yang kreatif agar bisnis yang baru
dimulai bisa berkembang.
Persaingan yang semakin ketatakan membuat perusahaan-perusahaan justru meningkatkan
anggaran belanja iklan dan segala hal yang menunjang. Disaat itulah secara otomatis sektor
desain, perancang, pencipta dan pekerja yang kreatif untuk membuat bisnisbisnis yang
membutuhkan konsep marketing yang kreatif agar mereknya tetap bertahan dipasar. Pebisnis
yang kreatif akan menciptakan model entrepeneur gaya baru, yaitu “creativepreneur”.

Kemitraan ( Networking )
Membangun jaringan kemitraan pada hakikatnya adalah sebuah proses membangun
komunikasi atau hubungan, berbagi ide, informasi dan sumber daya atas dasar saling percaya
(trust) dan saling menguntungkan di antara pihak-pihak yang bermitra, yang dituangkan dalam
bentuk nota kesepahaman atau perjanjian kontrak tertentu guna mencapai kesuksesan
bersama yang lebih besar.
Dari definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa membangun jejaring kerja dan kemitraan pada
dasarnya dapat dilakukan jika pihak-pihak yang bermitra memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
1) Ada dua pihak atau lebih organisasi;
2) Memiliki kesamaan visi dalam mencapai tujuan organisasi;
3) Ada kesepahaman atau kesepakatan;
4) Saling percaya dan membutuhkan;
5) Komitmen bersama untuk mencapai tujuan yang lebih besar.
Franchising
1.Definisi Franchising (pewaralabaan)

Franchising (pewaralabaan) adalah pemberian sebuah lisensi oleh seseorang (franchisor)


kepada pihak lain (franchise). Lisensi tersebut dapat memberikan hak kepada franchise untuk
menggunakan merek dagang franchisor dan seluruh elemen yang diperlukan untuk
menjalankan bisnisnya dengan dasar-dasar yang telah ditentukan. Selain itu, ada yang
menyebutkan bahwa definisi Franchising berasal dari kata wara yang berarti istimewa dan laba
yang berarti keuntungan, Yang berarti suatu usaha akan memberikan keuntungan yang
istimewa. Franchising merupakan suatu konsep pemasaran untuk memperluas jaringan usaha
secara cepat.

Jadi, franchising bukan suatu alternatif melainkan suatu cara yang sama kuat, sama strategsi
dengan cara konvensional untuk pengembangan usaha. Sistem franchise memiliki banyak
kelebihan terutama dalam pendanaan, SDM dan managemen, kecuali kerelaan pemilik merek
untuk berbagi dengan pihak lain.

Franchising juga dapat di artikan sebagai hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa
maupun layananFranchising juga dikenal sebagai jalur distribusi yang sangat efektif untuk
mendekatkan produk kepada konsumennya melalui tangan-tangan franchisee.

2.Beberapa istilah dasar dalam Franchising

 Franchise
Franchise (waralaba) adalah suatu strategi pengembangan produk, jasa atau teknologi
yang saling berkerjasama secara erat antara perusahaan baik secara hukum maupun
financial dan independen yaitu franchisor (pemberi waralaba) dan franchisee ( penerima
waralaba).

 Franchisor
Franchisor(pemberi waralaba) memberikan kepada franchisee hak untuk menggunakan
kekayaan intelektual yang dimilik franchisor dan berkewajiban mematuhi peraturan
yang berlaku. Franchisor sebagai pemimpin perusahaan yang harus memiliki keahlian
dan kompeten dan menghindari tindakan tanpa pertimbangan matang. Franchisor juga
memberikan teknik secara berkesinambungan, sesuai dengan kontrak franchise tertulis.

 Franchisee
Franchisee, dalam memberikan kontribusi keuangan/finansial, baik secara langsung dan
tidak langsung, metode dan teknik komersial, prosedur, dsb.
 Initial service
jasa-jasa pendahuluan

 Continuing service
jasa terus-menerus

 Initial fee
biaya keseluruhan item untk mmbuka bisnis

 Frenchise fee
biaya yg menutupi jasa frenchisor

 Continiung fee
biaya akan jasa frenchisor nantinya yg secara terus-menerus

3.Format Bisnis Franchising

Ada 3 format bisnis Franchising, yaitu :

 Konsep bisnis yang menyeluruh


 Konsep permulaan dan pelatihan berdasarkan konsep franchisor
 Proses bantuan dan bimbingan yang terus menerus

4.Jenis Fanchising (Waralaba)

Waralaba dapat dibagi menjadi dua:

 Waralaba luar negeri, cenderung lebih disukai karena sistemnya lebih jelas, merek
sudah diterima diberbagai dunia, dan dirasakan lebih bergengsi.
 Waralaba dalam negeri, juga menjadi salah satu pilihan investasi untuk orang-orang
yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak memiliki pengetahuan cukup piranti
awal dan kelanjutan usaha ini yang disediakan oleh pemilik waralaba.

5.Keuntungan Franchising (waralaba)

 Bagi para wiraswastawan yang ingin memulai usaha baru akan mendapatkan rencana
operasi bisnis dengan arah yang jelas dari pemberi franchise.
 Penerima franchise diberikan nasihat atau sebuah lokasi usaha yang telah ditetapkan.
 pemberi hak bisa mendapatkan manfaat dari ekspansi cepat dan luas tanpa meminjam
atau menanggung resiko finansial penting.
 tiap-tiap penerimaan hak berdasarkan volume penjualan, organisasi keseluruhan bisa
mengadakan pengiklanan besar-besaran untuk memperkuat nama franchise.
 Penerima franchise individu dapat melakukan promosi di daerah mereka sesuai dengan
persetujuan yang ada.
 Mendapatkan bantuan modal
 Profit tinggi karena telah teruji
 Standarisasi mutu
 Mendapatkan bantuan manajemen

6.Kekurangan Franchising

 Menjadi Independen, terdominasi


 Tidak mandiri
 Kreativitas tidak berkembang
 Rentan terhadap perubahan franchisor

7.Kriteria Franchising

 Franchise Industrial
hubungan yg terjalin antara perusahaan manufaktur dan pedagang besar

 Franchise generasi pertama


hubungan yg terjalin antara perusahaan manufaktur dan pedagang eceran

 Bisnis Franchise antara pedagang besar dan pedagang eceran


 Bisnis Franchise antara sesama pedagang eceran

8.DASAR HUKUM PERATURAN FRANCHISE :

 Perjanjian sebagai dasar hukum KUH Perdata pasal 1338 (1), 1233 s/d 1456 KUH Perdata
 Hukum keagenan sebagai dasar hukum; KUH Dagang (Makelar & Komisioner)
 Undang-undang Merek, Paten dan Hak Cipta sebagai dasar hukum
 UU Penanaman Modal Asing

Jenis-Jenis Model Bisnis Digital


Perkembangan digital memunculkan banyaknya model bisnis baru yang semakin beragam dan
adaptif. Dengan berbagai teknologi seperti pembayaran online, model langganan, dan lain
sebagainya membuat bisnis juga bisa mengeksplorasi peluang-peluang lain di dunia digital.
Bisnis pun bisa mendapatkan keuntungan dengan lebih modern menggunakan satu atau
berbagai macam model bisnis digital seperti layaknya startup.

Model bisnis yang bagus adalah salah satu faktor utama dalam keberhasilan bisnis. Model-
model ini seringkali muncul dari adaptasi model bisnis lama yang adaptif di era digital. Terdapat
banyak jenis model bisnis dalam dunia digital, namun secara sederhana kita akan
mengklasifikasikan hal tersebut dalam 9 model, yaitu:

1.Brokerage/Marketplace

Model bisnis ini pada intinya menghubungkan penjual dan pembeli pada satu tempat.
Brokerage atau lebih modern disebut marketplace akan mendapatkan keuntungan dari biaya
layanan penggunaan platform, komisi penjualan, maupun jasa iklan untuk penjual.Model bisnis
ini mengarahkan upaya bisnis untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya penjual dan pembeli.
Contoh yang paling umum di Indonesia seperti: Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan lain
sebagainya.

2.Advertising

Model bisnis ini menghubungkan para pemasang iklan dengan pemilik media. Dalam digital,
seringkali pemilik media juga mempunyai model bisnis advertising untuk menyediakan iklan
langsung ke platformnya. Model bisnis ini mendapatkan keuntungan dari persentase komisi
menjual iklan, atau biaya iklan jika memiliki platform media.Model ini mengandalkan
banyaknya pengguna yang bisa diberi iklan oleh para pemasang iklan.

Contoh perusahaan yang menggunakan model ini adalah Google dengan Google Ads, Facebook
dan Instagram dengan Facebook Ads, serta beberapa marketplace seperti Shopee dengan
Shopee Iklanku.

3.Infomediary

Model bisnis ini menghubungkan konsumen dengan kurasi informasi yang bersifat spesifik dan
bernilai. Model bisnis ini mendapatkan keuntungan dari biaya langganan atau biaya
akses.Model ini mengandalkan kualitas dari kurasi informasi yang disediakan, semakin
berkualitas atau bermanfaat maka semakin mahal harga yang ditawarkan. Contoh perusahaan
yang memakai model bisnis ini adalah Kompas dengan kompas.id dan Bloomberg dengan
Bloomberg Terminal.

4.Merchant
Model bisnis ini sama seperti model bisnis yang sudah ada sebelum era digital, namun
perbedaannya terletak pada pemanfaatan digital sebagai saluran distribusi dan pemasaran.
Model bisnis ini mendapatkan keuntungan dari penjualan produk yang dihasilkan.

5.Manufacturer

Model bisnis ini sama dengan sebelumnya, memanfaatkan kekuatan digital untuk membuat
proses bisnis lebih efisien dan efektif. Model bisnis ini mendapatkan keuntungan dari penjualan
produk yang dibuat. Manufacturer dapat menjual produk langsung ke konsumen maupun ke
jaringan distributor yang dimiliki.

6.Affiliate

Model bisnis ini menawarkan produk yang dimiliki oleh perusahaan lain, dengan keuntungan
berupa persentase keuntungan jika terjadi penjualan. Model bisnis ini tidak membayar komisi
apapun jika tidak ada penjualan atau aksi konversi apapun yang terjadi.

7.Community

Model bisnis ini mengandalkan komunitas yang aktif dan engagement yang tinggi untuk
menjalankan bisnisnya. Cara perusahaan mendapatkan keuntungan dari model bisnis
community bisa dengan biaya langganan, jasa iklan, berjualan langsung, ataupun lainnya.

8.Subscription

Model bisnis ini membebankan biaya tertentu kepada konsumen sebagai ganti untuk
menggunakan layanan yang ditawarkan. Semakin banyak pengguna yang dimiliki maka semakin
besar penghasilan yang didapatkan. Contoh perusahaan yang menjalankan model bisnis ini
adalah Netflix, Spotify, dan lainnya.

9.Utility/On-demand

Model bisnis ini membebankan biaya sesuai layanan yang digunakan. Kita banyak melihat
model bisnis ini semakin efektif dengan banyaknya tawaran layanan yang ditawarkan. Contoh
perusahaan yang menjalankan model bisnis ini adalah Gojek dan Grab.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari peluang-peluang yang dijabarkan tersebut, mereka yang menjalankan bisnisnya secara
digital boleh disebut sebagai Digitalpreneur. Peran seorang digitalpreneur di era modern seperti
saat ini, tentu sangat dibutuhkan.Dunia internet menjadi salah satu bagian paling penting di
dalam kehidupan manusia sekarang ini. Internet memiliki peran yang sangat luar biasa untuk
berbagai hal, termasuk dalam dunia bisnis.

Nah, sekarang ini dunia bisnis sangat bergantung pada internet, lalu kemudian berkembang
dunia internet marketing. Pengenalan internet marketing ini menjadi hal yang penting, terlebih
lagi dalam menjalankan sistem marketing bisnis modern.Oleh karena itu, menurut saya
digitalpreneur berperan dalam perkembangan dunia teknologi, karena menjadi bagian paling
penting dalam dunia internet marketing.Mudahnya akses internet dan didukung dengan
teknologi yang baik, maka internet marketing yang dijalankan akan lebih maksimal.Internet
marketing sendiri sebenarnya bukan hanya untuk berjualan, juga bisa menggunakan teknik
internet marketing untuk mempromosikan instansi dan lain sebagainya.Saya juga
memanfaatkan keberadaan teknologi sebagai sumber pendapatan, dan dengan kehadiran
teknologi yang semakin canggih, tentunya ini yang membuat cara berpikir kita juga harus terus
berkembang.
DAFTAR PUSAKA

https://multitopique.blogspot.com/2019/05/digitalpreneur-sejarah-pengertian-
tips.html

https://wahyublahe.id/digitalpreneur-itu-profesi-yang-menjanjikan/

http://oasis03.blogspot.com/2016/06/tren-kewirausahaan-dan-networking.html

Anda mungkin juga menyukai