Anda di halaman 1dari 11

A.

Kepribadian
Secara umum, Pengertian Keperibadian adalah corak tingkah laku sosial yang teridiri
dari corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap yang melekat pada seseorang jika
berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan. Istilah kepribadian adalah
konsep yang luas sehingga tidak mungkin membuat definisi berlaku untuk semua orang.
Dapat dikatakan kepribadian merupakan latar belakang corak perilaku seseorang.
Kepribadian mencakup kebiasaan, sikap,sifat, yang dimiliki seseorang yang
berkembang ketika seseorang berhubungan dengan orang lain. Kepribadian sangat kaitannya
dengan nilai dan norma, dan perilaku.. Keterkaitan tersebut dapat dilihat dibawah ini..

Kepribadian Menurut Para Ahli

Seperti penjelasan diatas, kepribadian merupakan konsep luas yang, sehingga


pengertian kepribadian banyak ditanggapi berbeda-beda oleh para ahli Sosiologi. Namun dari
definisi pengertian kepribadian saling melengkapi dan memperkata konsep kepribadian.
Pengertian Kepribadian Menurut Para Ahli - Beberapa definisi kepribadian menurut para ahli
sosiologi antara lain :

Gordon W. Allport: Menurutnya, pengertian kepribadian adalah organisasi sistem jiwa


raga yang dinamis dalam diri individu yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik
terhadap lingkungannya.
M.A.W. Brower: Pengertian kepribadian menurut M.A.W. Brower adalah corak tingkah
laku sosial yang terdiri dari corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap
seseorang.
Theodore M. Newcomb: Menurut Theodore M. Newcom bahwa pengertian kepribadian
adalah organisasi sikap-sikap (predispositions) yang dimiliki seseorang sebagai latar
belakang pemiliknya.
John F. Cuber: Menurut John F. Cuber, kepribadian adalah keseluruhan sifat yang
tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
J. Milton Yinger: Kepribadian adalah keseluruhan perilaku seseorang individu dengan
sistem kecenderungan tertentu dengan berinteraksi dengan serangkaian situasi.
B. Kepribadian Produktif
Kepribadian yang Produktif Seorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki
kepribadian yang produktif. Apakah yang dikatakan produktif? Produktif ialah kegiatan
yang menimbulkan atau meningkatkan kegunaan (utility). Kita mengenal beberapa
macam utility, yaitu:
a) Utility of Place (kegunaan tempat)
b) Utility of Time (kegunaan waktu)
c) Utility of Form (kegunaan bentuk)
d) Utility of Ownership/ possession (kegunaan kepemilikan), dan sebagainya.

Jadi segala bentuk kegiatan yang meningkatkan kegunaan suatu barang disebut
produktif. Misalkan beras diangkut dari desa ke kota (nilainya bertambah), kursi di ruang
kuliah berserakan, lalu disusun rapi (nilai gunanya bertambah), ini disebut place utility.
Bahan makanan disimpan untuk menghadapi musim paceklik (time utility). Karet mentah
diubah bentuk menjadi ban mobil (form utility). Kepemilikan barang berpindah dari
penjual ke pembeli (ownership utility).
Gilmore menyatakan bahwa pribadi yang produktif (productive person) ialah individu
yang menghasilkan kontribusi bermanfaat bagi lingkungannya. Seorang wirausaha
jelas selalu memberi kontribusi positif bagi lingkungannya, antara lain menampung
tenaga kerja, memberi sumbangan sosial, menjaga kebersihan, bergaul dengan
sesama, dan sebagainya. Seorang wirausaha memiliki perasaan tanggung jawab sosial
yang tinggi terhadap lingkungannya.
Seorang wirausaha memiliki tanggung jawab sosial, untuk itu ia harus senang
berinteraksi, bergaul, toleransi, terbuka sesama teman. Dia harus memiliki rasa
menolong orang lain yang membutuhkan pertolongannya.
Sebagai kesimpulan, pribadi yang produktif ialah seseorang yang memberikan
kontribusi kepada lingkungannya, dia imajinatif, dan inovatif, bertanggung jawab dan
responsif dalam berhubungan dengan orang lain. Seorang yang produktif ini adalah
individu yang matang (maturity). Matang disini bukan berarti dewasa secara fisik,
tetapi lebih banyak mengandung aspek psikologisnya.
Ciri-ciri pribadi yang matang ialah :
Tidak banyak tergantung pada orang lain
Memiliki rasa tanggung jawab
Obyektif dan kritis (tidak asal terima issu)
Emosinya stabil
Sociability, artinya dalam lingkungan yang cocok ia akan tampil ke depan. Dalam
lingkungan yang tidak cocok, ia akan menjaga jarak.
Keyakinan agama
Yang terakhir ini adalah aspek paling tinggi dalam jenjang kematangan yang dicapai
seseorang, yaitu pengakuan akan pertolongan dan kekuasaan Allah Swt.
Selanjutnya jika ada pribadi yang produktif, tentu ada pula pribadi yang non-
produktif. Ciri pribadi yang non produktif ialah :
Pribadi yang hanya senang mendengar saja, dia pendengar yang baik, tidak pernah
mengemukakan ide. Dia tidak bisa mengatakan Tidak, dia lebih senang mengatakan
Ya.
Dia lebih senang mengeksploitasi orang lain untuk keuntungan pribadinya.
Dia lebih senang menyimpan segala macam informasi, tidak pernah ia keluarkan
kembali informasi yang pernah ia terima.
Sifatnya sentimentil, suka merenung masa lalu.
Dia banyak mengetahui segala sesuatu, tetapi tidak bisa mengungkapkan buah
pikirannya.
Dia suka memasarkan pribadinya dengan memperoleh imbalan/balas jasa/honor.
Dia lebih senang mengikuti anggapan orang lain terhadapnya.
Tipe pribadi non-produktif ini adalah pribadi yang immaturity (belum matang).
Pribadi immaturity mempunyai ciri-ciri:
Lebih bersikap pasif
Ketergantungan kepada orang lain
Tidak punya pandangan ke depan
posisinya selalu di bawah
Kurang menghargai dirinya, kurang mencintai dirinya
Seseorang tidak akan bisa mencintai orang lain apabila ia tidak respek dan tidak
mencintai dirinya sendiri. Jelas tipe pribadi yang non-produktif ini bukan tipe seorang
wirausaha. Pribadi wirausaha adalah mutlak tipe pribadi produktif, sebagaimana yang
telah diuraikan di atas.

C. Temperamen
Temperamen adalah gejala karakteristik daripada sifat emosi individu, termasuk juga
mudah tidaknya terkena rangsangan emosi, kekuatan serta kecepatannya bereaksi,
kualitas kekuatan suasana hatinya, segala cara daripada fluktuasi (gelombang) dan
identitas suasana hati.
Istilah temperamen menunjukkan cara bereaksi atau bertingkah laku yang bersifat
tetap, sedangkan istilah watak dibentuk oleh pengalaman semasa kanak-kanak dan dapat
berubah pada batas-batas tertentu karena diperolehnya pengalaman-pengalaman baru.
Hippocrates membedakan 4 macam temperamen :
1. Choleri
2. Sanguine
3. Melancholic
4. Phlegmatic (Erich Fromm, 1975)
Secara simbolik dapat disamakan:
1. choleric= api, panas, cepat, dan kuat= easily angered= gampang marah.
2. Sanguine= udara, panas dan lembab, cepat dan lemah, dalam istilah lain= over
estimated= terlalu optimis.
3. Melancholic disimbolkan dengan bumi, dingin, kering, lemah dan kuat, dan
pendiam. Jadi tipe ini kuat dalam kelemahannya yang bersifat pendiam
(depressed).
4. Phlegmatic, simbolnya air, dingin, lembab dan lemah (too slow)

Temperamen ini menunjukkan pada acara bereaksi yang bersifat tetap dan tidak
berubah. Temperamen ini akan diimbangi oleh watak, yaitu suatu pola tingkah laku
yang khas yang terdapat pada seseorang.
Berbagai bentuk temperamen di atas tidak boleh dikatakan ini jelek, itu bagus.
Temperamen ini akan diimbangi oleh watak. Seorang bertemperamen choleric cara
bereaksinya sangat cepat. Bila ia berwatak produktif dan pecinta keadilan, maka ia
akan mencintai dan berlaku adil. Tetapi bila wataknya sadistik maka ia cepat
menganiaya dan merusak.
Jenis Jenis Temperamen
Secara umum jenis temperamen dapat dibedakan menjadi 4 bagian, dimana
masing-masing bagian memiliki kelebihan dan kekurangan. Kita bisa memiliki secara
dominan dari salah satu temperamen yang ada atau bahkan perpaduan dari beberapa
temperamen. Untuk dapat menentukan seseorang itu memiliki temperamen yang
mana maka personal tersebut dapat mengikuti tes kepribadian (psikotes), tes ini harus
diisi dengan sejujurnya, agar hasil yang didapatkan sesuai atau hampir sama dengan
kepribadian kita yang sesungguhnya. Dengan demikian kita akan dapat mengetahui,
kita itu sebenarnya cenderung memiliki kepribadian atau sifat yang bagaimana? Maka
kita akan tahu kelebihan dan kekurangan yang ada dalam diri kita.

Adapun jenis-jenis tempramen adalah sebagai berikut :

1. Sanguinis
Kelebihan:

Kepribadian yang menarik


Suka berbicara, suka bercerita
Mudah berteman, orangnya bersifat suppel, tidak jaim alias mau bergaul
sama siapa saja yang penting nyambung atau asyik diajak bicara.
Memukau pendengar
Baik di panggung
Lugu dan polos, orangnya tidak banyak neko-neko atau tampil dengan apa
adanya, tidak terlalu banyak penambahan gaya yang bukan menjadi
karakteristiknya.
Antusias dan eksresif
Penuh rasa ingin tahu
Kekanak-kanakan
Suka relawan untuk tugas
Kreatif dan inovatif

Kelemahan:

Tidak disiplin
Emosi tidak stabil
Tidak produktif
Eksentris
Membesar-besarkan masalah

2. Koleris
Kelebihan:

Dilahirkan sebagai pemimpin


Sangat memerlukan perubahan
Berkemauan kuat dan tegas
Bisa menjalankan apa saja
Berorientasi tujuan
Mengorganisir degan baik
Mendelegasikan pekerjaan
Berkembang karena tantangan
Tidak terlalu perlu teman
Biasanya selalu benar
Unggul dalam keadaan darurat

Kelemahan:

Dominan
Ceroboh
Merasa puas diri
Pekerja keras (terlalu)
Pemarah
Sarkastis (kasar)

3. Melankolis
Kelebihan :

Serius dan tekun


Berbakat dan kreatif
Sadar perincian
Tertib dan terorganisasi
Teratur dan rapi
Perfeksionis dan standar tinggi
Ekonomis
Perhatian dan belas kasihan yang mendalam
Mencari teman hidup yang ideal

Kelemahan :

Pemurung
Berpusat pada diri
Pembalas (pendendam)
Perasa
Sangat teoritis
Kurang bermasyarakat
Berfikiran negatif terhadap diri sendiri

4. Flegmatis (stabil)
Kelebihan :

Rendah hati
Selalu santai
Diam, tenang dan terkendali
Sabar
Berbahagia menerima kehidupan
Punya kemampuan administrasi
Menengahi masalah
Mudah diajak bergaul
Punya banyak teman
Menjadi pendengar yang baik

Kelemahan :

Tidak punya motivasi


Tampaknya malas
Tidak tegas
Penakut suka khawatir

D. Watak
Menurut ahli psikologi behavioristik, sifat-sifat watak dapat disamakan dengan sifat
tingkah laku (behavior). Sedangkan menurut sosiopsikologis manusia selalu berhubungan
dengan sesamanya, berhubungan dengan alam, dan berhubungan dengan dirinya sendiri.
Cara manusia berhubungan itu bermacam-macam, senang, marah, kasihan, benci,
sayang, cinta, bekerja sama, bersaing, dan sebagainya. Dengan segala cara berhubungan
itu, manusia berusaha menyesuaikan diri, mencoba berorientasi dengan sesama, dengan
alam, bahkan dengan diri sendiri. Oleh sebab itu, dikatakan bahwa inti dari watak ialah
orientasi.
Seorang wirausahawan yang sukses, sebagai salah satu kuncinya ia harus mempunyai
kepribadian yang menarik. Dengan melihat adanya kekurangan yang terdapat pada
dirinya, ia harus berusaha belajar dari sesama manusia atau lingkungannya. Bakat
seorang wirausaha akan bertambah dan berkembang berkat pengetahuan, pengalaman
yang diperoleh dari hasil interaksi dengan lingkungan.
Faktor-faktor yang dapat dipelajari untuk mengembangkan bakat yang kita miliki
diantaranya:
a) Pikiran
b) Perasaan
c) Pertimbangan
d) Sikap

Dengan cara mengasah pikiran, diharapkan daya ingat menjadi tajam dan kreatif,
berwujud menjadi cepat berpikir, sistematis, dan terarah pada tujuan di samping
terbukanya kemungkinan bertambahnya pengetahuan.
Perasaan akan berkembang menjadi lapang dan leluasa, memiliki jiwa besar, sehingga
tumbuh daya energi yang agresif, berani, sabar, dan penuh perhitungan dalam menguji
perasaan orang lain.
Setiap wirausaha harus dapat memberikan keterangan-keterangan kepada relasi
dengan jelas dan menarik. Setiap kata dan kalimatnya harus meyakinkan dan setiap
keberatan orang lain harus dapat dijawab dengan tepat dan memuaskan.
Memang seorang wirausaha itu perlu mempunyai kecakapan untuk memberikan
pertimbangan-pertimbangan ke arah proses lancarnya pembicaraan. Sikap yang serius
dibubuhi dengan humor pada tempatnya, maka seorang wirausaha sudah menempatkan
dirinya untuk mendapatkan perhatian. Pada saat-saat menentukan ia harus dapat
mengambil keputusan yang matang. Sehingga, setiap keputusan yang diambil dapat
memuaskan kedua belah pihak dan hubungan dengan relasi akan semakin harmonis.
Dengan demikian, wirausaha dapat membuka hati dan pikirannya lebar-lebar dalam
menerima tambahan pengetahuan, kecakapan dan keterampilan sehingga membentuk
pribadi yang betul-betul teruji dan menyenangkan.
No Ciri Watak

1 Percaya diri Keyakinan,


ketidaktergantungan,individualistis,
dan optimism

2 Berorientasi Kebutuhan untuk berprestasi,


pada tugas dan berorientasi laba, ketekunan dan
hasil ketabahan, tekad kerja keras,
mempunyai dorongan kuat,
energetik dan inisiatif

3 Pengambilan Kemampuan untuk mengambil


resiko resiko yang wajar dan suka
tantangan

4 Kepemimpinan Perilaku sebagai pemimpin,


bergaul dengan orang lain,
menanggapi saran-saran dan kritik

5 Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel

6 Berorientasi ke Pandanga ke depan, perspektif


masa depan

Sumber : dari Meredith, et.a., dalam Suryana, 2001 : 8.


Hubungan antara Kepribadian, Watak dan Temperamen
Kepribadian adalah organisasi dinamis di dalam individu yang terdiri dari system
psikolgis yang menentukan tingkah laku dan pikiran secara karakteristik dalam
menyesuakan diri terhadap lingkungan atau bisa juga dikatakan sebagai sifat,
pembawaan yang khas.
Watak adalah sifat yang lebih mendasar berasal dari turunan atau totalitas dari
keadaan dan cara bereaksi jiwa terhadap perangsang. Watak biasanya berasal dari
bawaan sejak lahir, dimana ketika personal itu dilahirkan maka dia telah memiliki
satu watak atau suatu sikap yang mendasar yang ada pada dirinya. Watak ada juga
yang berasal dari pengaruh lingkungan, maksudnya disini watak ini diperoleh
berdasarkan pengaruh dari lingkungan yang telah memberikan perubahan terhadap
kehidupannya ataupun gaya hidup yang dia jalankan.
Jadi dapat kita katakan di sini bahwa watak merupakan bagian dari pada kepribadian
atau watak itu terdapat di dalam kepribadian, watak juga bisa membentuk suatu
kepribadian sedangkan tempramen merupakan suatu karakteristik daripada sifat
emosi yang juga terdapat
di dalam kepribadian dan watak.
Tujuan kita untuk mempelajari Kepribadian, Sikap dan Watak adalah :
Supaya kita dapat mengenali watak kita tergolong kedalam jenis tempramen yang
mana sehingga kita akan lebih mengetahui akan kelebihan dan kekurangan yang kita
miliki, dan dapat melakukan usaha untuk menutupi kekurangan itu, sehingga
kekurangan bukan lagi menjadi suatu hambatan dalam mengembangkan diri.
Manfaat yang didapatkan dalam mempelajari Kepribadian, Watak danTempramen
Kita akan lebih memahami watak masing-masing personal (orang lain), bisa bersikap
lebih dewasa karena kita sudah mengetahui karakteristik yang mereka miliki,
mengurangi rasa buruk sangka dan lebih sabar dalam menghadapi sikap orang lain
yang bertentangan dengan diri kita, karena kita
tahu bahwa tidak ada manusia yang bersifat sama

Anda mungkin juga menyukai