Anda di halaman 1dari 12

VISUAL AUDIO

NO
1 LIVE 5”

MusikInstrument
(IN-UP-DOWN)

Pan right –Zoom Out


- Tulisan UNP - Rektorat UNP

2 LIVE 5”

MusikInstrument
(IN-UP-DOWN)

Low angle – zoom out


- Fakultas Ilmu Pendidikan TampakDepan

3 LIVE 5”

MusikInstrument
(IN-UP-DOWN)

- Jurusan Kurikulum dan Teknologi


Pendidikan
4 CAPTION 5”

MusikInstrument
(IN-UP-DOWN-UNDER)

Zoom out
5 LIVE 35”
MusikInstrument
(UNDER)

Roza : Assalamualaikum warohmatullahi


JURUSAN KURIKULUM DAN wabarokatuh. Hai teman-teman semua. Semoga
kita selalu diberikan kesehatan oleh Allah ya.
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Baiklah, kami dari jurusan Kurikulum dan
Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri
Padang. Video ini merupakan salah satu tugas
kami dari mata kuliah Pengembangan Medua
Video dan Televisi.

- Roza dan Rianda berdiri di depan pintu Rianda : Kami akan mengajak teman-teman
Jurusan Kurikulum dan Teknologi semua untuk mengunjungi salah satu pesona dari
Pendidikan Sumatera Barat, yaitu Kabupaten Tanah Datar.
Dan mari kita lihat wisata bersejarah yang ada
disana.

Roza & Rianda : Kalau begitu ayo ikuti kami!

6 LIVE 5”

Musik: Ayam Den Lapeh


(IN-UP-DOWN-UNDER)

Perjalanan menuju Kabupaten Tanah Datar


7. LIVE + CAPTION 10”
Musik : Ayam Den Lapeh
(IN-UP-DOWN-UNDER)

SelamatDatang di Kabupaten Tanah


Datar Narator : Alhamdulillah kitasudahsampai di
KabupatentanahDatar. Gapuraini,
merupakanGerbangutamauntukmasukkekab
upaten Tanah Datar. Apa ya wisata
bersejarah pertama yang akan kita kunjungi?
Bagaimana kalau Istana Baso Pagaruyuang?
Ayo kita kesana.
- MenampilkanGapura
8 live15”
Musik : Ayam Den Lapeh
(IN-UP-DOWN-UNDER)

Rianda : Nah sekarang kita sudah sampai di


Istano Basa Pagaruyuang. Wah indah sekali ya
la pemandangan disini?

Yolanda : Benar nda, disini bagus sekali. Oh iya,


Roza tadi kemana ya?

Rianda : Roza ? iya ya, kemana dia? Mari Kita


Pemandangan dari gerbang dan sekitar cari dia la.
Istano Basa Pagaruyung
Yolanda : Ayo nda.
(Talent berbicara di depan Rumah
Gadang)

9 LIVE 5’ (Masuk kedalam istana Pagaruyung)

Rianda : Nah itu roza, ayo kita ke sana.

Yolanda : Iya nda.

( Mendekati Roza yang memakai baju adat


Minangkabau )

Yolanda : Tadi dari mana saja za ?

Roza : Aku tadi kesini, Ternyata disini boleh


menyewa pakaian adat ini la. Makanya aku
Isi di dalam Istano Basa Pagaruyuang pakai. Oh iya ola, rianda, sudah tau dengan
Anjuang belum?
Rianda & Yolanda : Belum za.

Roza :Jika istana dilihat dari luar maka akan


tampak bangunan yang memanjang
dengan bagian yang lebih tinggi diujung
kanan dan kirinya bukan? Bagian ini disebut
sebagai anjuang. Anjuang yang berada di
sebelah kanan disebut sebagai anjuang Rajo
Babandiang sedangkan yang di sebelah kiri
disebut anjuang Perak. Anjuang ini adalah
ruang kehormatan bagi keluarga kerajaan.
Anjuang Rajo Babandiang adalah ruangan
khusus untuk raja dan terdiri dari 3 langgam
/ tingkatan.

Rianda : Aku tau sejarah tentang 3 langgam


itu za. Langgam pertama adalah tempat raja
bermusyawarah dan memimpin
persidangan. Langgam kedua adalah tempat
beliau beristirahat. Sedangkan langgam
ketiga adalah ruangan tidur raja dan
permaisurinya. Sementara anjuang Perak
adalah ruangan untuk ayah dan ibu raja.

Roza : Benar nda, nah pada bagian tengah


terdapat 7 kamar tidur untuk anak raja yang
sudah menikah. Anak yang paling tua
menempati kamar yang paling kanan, begitu
seterusnya sampai anak yang
termuda menempati kamar yang berada
paling kiri. Tepat ditengah ruangan, persis di
depan pintu masuk terdapat sebuah
singgasana yang disebut sebagai Bundo
Kanduang karena yang duduk di sana
memang ibunda raja. Itu lah sekilas sejarah
tentang anjuang dan langgam. Selengkapnya
ayo kita tanya kepada pemandu wisata
disini?

Rianda & Yolanda : Ayo za..


10 LIVE 10’ Pertanyaan dari talent:
Roza :Assalamualaikum kak, perkenalkan kak
nama saya Roza Agustia, nama kakak siapa?

Narasumber : Ira

Yolanda : kalau boleh tau sejarah pagaruyung ini


apa ya kak?

Narasumber : oke, istano ini kenapa namanya


istano basa pagaruyung itu bermula dari abad
ke 13 dengan raja pertama yang namanya raja
- Mewawancarai Pemandu wisata di Istana adityawarman. Beliau pada masa itu, yang
Pagaruyung memerintah dari tahun 1347 sampai 1375 dan
saat itu masih menganut corak agama Budha
dengan sekta Bairawa. Islam mulai masuk ke
daerah Minangkabau sekitar awal dari abad ke
16 dengan sultan pertama, Sultan Alif
Khalifatullah dan untuk akhir kerajaan ini sendiri
yaitu pada abad ke 18 yaitu pada 1804 terjadi
perang,Perang Paderi atau Perang Imam Bonjol.
Nah, pada 1803 istana ini terbakar waktu itu
dan lokasi aslinya bukan disini tapi dibalik bukit
ada kawasan Bukit Batu Patah namanya,
disitulah lokasi asli semasa perang dan
kemudian dibangunlah replika pertama oleh
pemerintah daerah pada 1976, lokasinya disini
dan sejak saat itu sudah berfungsi sebagai
museum terbuka. Kebakaran kedua terjadi pada
tahun 27 Februari 2007 lalu di akibatkan oleh
sambaran petir, menghabiskan hampir dari
100% bangunan terbakar dan untuk koleksi
yang tersisa 15% saja yang bisa kita selamatkan,
kemudian pemerintah daerah kembali replika
kedua tahun 2008 sampai tahun 2013. Pada 30
Oktober 2013 bapak Presiden Susilo Bambang
Yudoyono waktu itu yang meresmikan kembali
untuk dibuka lagi untuk menjadi museum
terbuka. Itu sekilas tentang sejarah bangunan
istana ini.

Rianda : nah, kalau untuk struktur rumah


gadang ini, bangunan rumah gadang ini sendiri
bagaimana ya kak?

Narasumber : di Istano Basa Pagaruyung terdiri


dari tiga lantai. Nah, sekarang kita berada pada
lantai pertama dengan sembilan ruangnya.
Sembilan ruang tersebut memiliki fungsi yang
berbeda juga. Ruang yang pertama namanya
ruang Anjuang Rajo Babandiang, itu adalah
ruangan untuk ibu dan ayah ratu dari raja.
Kemudian untuk diujung sana ada kawasan
Anjuang Perak yaitu ruangan untuk ibu dan
ayah raja, untuk Ibu Suri. Kemudian selebihnya
ada tujuh kamar untuk putrinya yang sudah
menikah, sedangkan bagi yang belum menikah
putri raja akan ditempatkan dilantai dua yang
bernama Anjuang Paranginan, terdapat lima
ruangan. Dilantai tiga hanya ada satu ruangan
kecil namanya Mahligai, itu adalah tempat
menyimpan harta pustaka raja. Istana ini juga
memiliki kawasan dapur, kawasan surau dan
kawasan Komplek Tabuah Larangan yang
berada dibelakang areal Istano. Didepan areal
Istano kita juga mempunyai kawasan Rangkiang,
namanya Rangkiang Patah Sambilan yaitu
adalah lumbung padi dan juga untuk pemandian
keluarga raja kita ada Pinjuran Tujuah.
Disamping kawasan Pinjuran Tujuah terdapat
Balairong tempat bermusyawarah. Seperti itu

Roza : kira-kira berapa pengunjung yang datang


kesini sehari kak?

Narasumber : oke, kalau untuk jumlah


kunjungan sesuai dengan seasonnya, kalau
misalnya lagi low season itu kunjungan dalam
sehari itu bisa 100 sampai 600 orang. Kalau lagi
big season kayak liburan, pas lebaran, itu bisa
1000 sampai 3000 orang per harinya, tapi kalau
yang paling ramai itu pas lebaran sehari bisa
sampai 18.000. jadi, tergantung musimnya
musim apa, musim liburan sekolah atau akhir
tahun, beda-beda.

Rianda : baiklah kak, terimakasih waktunya,


semoga kedepannya Istano Basa Pagaruyung ini
menjadi lebih baik lagi, labih bagus lagi,
terimakasih kak.

Narasumber : iya, sama-sama

Roza : kak, ayo kita foto bersama sebelum kita


pulang.

Narasumber : ayo

(Foto bersama)

11 LIVE 10”
Rianda : ayo kita lanjutkan perjalanan kita

Roza : kita mau kemana?

Rianda : kita mau ke Prasasti Adityawarman

Roza : oke
Musik: Bunyi “Ayam Den Lapeh”
(IN-UP-DOWN)

12 LIVE 3’ Rianda : akhirnya kita sampai ya di Prasati


Adityawarman Ol?

Yolanda : ooo, jadi ini ya Prasasti itu?

Rianda : iya, ayo kita kesana

Yolanda : ayo

Rianda : nah, ini loh Ol Prasasti Adityawarman


itu, tapi kalau di Minang itu namanya Batu
Basurek. Jadi, Batu Basurek ini adalah salah satu
- Talent berdiri di depan Prasasti peninggalan Adityawarman dimana dia adalah
seorang tokoh besar dari kerajaan Melayu yang
bertahta selama 30 tahun yaitu pada tahun
1347 sampai dengan tahun 1377 Masehi.

Yolanda : Prasasti ini menggunkan bahasa apa


ya Nda?

Rianda : sebagian bahasa yang digunakan dalam


Prasasti ini adalah bahasa Sansekerta Ol dan
bahasa Melayu. Disini juga dapat kita baca
bahwa prasasti ini menggambarkan kisah hidup
perjalanan Adityawarman dalam memimpin
sebuah kerajaan. Dulunya, Adityawarman itu
adalah raja yang bijaksana sehingga diberi gelar
Dimaharja Diraja dan kerajaannya itu bernama
Suwarnadwipa.

Yolanda : hah, bukannya Suwarnadwipa itu


nama pulau di Sumbar ya ri ?

Rianda : oh iya, mingkin terinspirasi dari itu ya


Ol?

13 LIVE 10” Musik


(IN-UP-DOWN)

Roza : Hai teman-teman, kemana lagi kita


setelah ini?
Talent di depan Prasasti lainnya. Rianda : Nah sudah pernah melihat desa terindah
di dunia belum?
Yolanda : Belum na, dimana itu?
Rianda : Ayo kita berkunjung ke Nagari Tuo
Pariangan.
Roza &Yolanda : Ayoo...

14 LIVE 5”

Musik : Rumah gadang


(IN-UP-DOWN)

Roza , Rianda dan Yolanda : Selamat datang di


Koto Tuo Pariangan. Ayo masuk!

-Talent berdiri di depan gapura


13 LIVE 15”
Musik : Rumah Gadang
(UNDER)

Narator : Inilah Nagari Tuo Pariangan, salah satu


desa terindah di dunia versi Travel Budget,
sebuah majalah internasional. Pemukiman warga
disinilah yang membuat desa ini menarik, karena
disini masih banyak rumah-rumah gadang
sehingga kita di ajak bernostalgia ke masa lalu.
Di bagiantengahnagariiniterdapat Masjid Ishlah.
Masjid
inidibangundengangayaarsitektur dongson ala
-Memperlihatkan keindahan Nagari Tuo datarantinggi Tibet. Hal
Pariangan inibisakitalihatdaribentukatapnya yang
lebihmenyerupaibangunan – bangunan yang ada
di datarantinggi Tibet.
Meskitelahberusiaratusantahun, masjid
inimasihberdirikokohdanmemberipesona.
Selainitu, bangunan masjid
inimenggambarkanbetapamajunyaperadaban
Minangkabau tempo dulu.

14 LIVE 15”
Roza : Darimano asa titiak palito, Dibaliak
telongnam batali. Darimano asa niniak moyang
kito, Dari lereang gunuang marapi.
Rianda : Benar sekali pantun Roza, asal nenek
moyang Minangkabau adalah dari lereng
Gunung merapi. Dan pemukiman pertama yang
di buat oleh mereka adalah disini, makanya di
sebut nagari Tuo Pariangan karena dari seluruh
Nagari di Minangkabau, disinilah yang paling
tertua.
Roza : Indah sekali pemandangannya ya nda. Oh
Talent berdiri di tengah Nagari Tuo iya, aku mau melihat indahnya balairung sari
Pariangan nda. Ayo kita kesana!

15 LIVE 15” Roza : Nah ini dia Balairung Sari karya dari
Datuk TantejoGurhano. Ternyata panjang juga
Balairung ini nda.
Rianda : BangunanBalairung Sari
terbentangdariutarakeselatan,
denganukuranpanjang 48,24 meter danlebar 3,40
meter.
Bangunaninisecarakeseluruhanterbuatdarikayuna
mununtukatapnyaterbuatdaribahanijuk la.
Yolanda : Pada zaman
dahuluPemimpinkotoPiliangdanBodiChaniagoke
tikaberdiskusiatauhendakbersidangmemutuskans
- Talent berdiri di tengah Balairung Sari. esuatudilakukan di Balairung Sari
sebagaitempatyg paling netral. Hal
inimenandakanbahwa, Balairung Sari
Tabekmerupakanwujudharmonibudayabermusya
warahmasyarakat Minangkabau.
Roza : Iya la. Selanjutnya ayo kita ke tempat
terakhir kita.
Yolanda & Rianda : Ayo za!
16 LIVE 5”

Musik: Coldplay – A Sky Full Of Star


(IN-UP-DOWN-UNDER)

Perjalanan menuju Surau Lubuk Bauak


17 LIVE 15” Rianda : Perasaan pernah lihat surau ini
sebelumnya, dimana ya ?
Yolanda : Pasti di film Tenggelamnya kapal Van
Der Wijck, tempat Zainuddin mengaji nda.
Rianda : Oh iya la. Benar. Jadi ini lokasi syuting
nya ?
Yolanda : Benar nda, pengarang dari novel
Tenggelamnya kapal Van Der Wijck adalah
Buya Hamka. Kabarnya Buya Hamka mengaji
- Talent berdiri di depan Surau
dan tidur disini, karena dekat dengan rumahnya
nda. Nah kebetulan ada bapak/ibu narasumber,
ayo kita tanya-tanya tentang surau ini.
18 LIVE 5’
Pertanyaan ke narasumber :
- Roza : Pak/buk, bagaimana sejarah dari
Surau ini ?
- Yolanda : Ukuran dari surau ini berapa
sih pak/buk?
- Rianda : Apakah orang kesini sering
orang berkunjung untuk berwisata atau
beribadah kesini pak/buk?
Roza : Terimakasih banyak pak/buk atas
waktu dan jawabannya pak.
- Talent mewawancarinarasumber di
Surau Nagari Lubuak Bauk
19 LIVE 5” Musik
(IN-UP-DOWN-UNDER)

Roza : Terimakasih teman-teman sudah


menemani perjalanan kami ke tempat wisata
bersejarah di Kabupaten Tanah Datar.

Yolanda : Jangan lupa, Sejarah bukan untuk


dikenang ataupun dilupakan, tetapi untuk
dipelajari karena dengan melihat sejarah, akan
Talent berdiri di gerbang surau Lubuk bauak melihat masa depan. kehidupan dunia memiliki
pola yang teratur dengan alu yang sama, cerita
yang sama, namun dengan pemain yang berbeda.

Rianda : Kami dari kelompok 3, Mata kuliah


Pengembangan Media Video dan Televisi,
jurusan Kurikulum dan Teknologi
Pendidikan, UNP. Izin Undur diri.

Roza, Yolanda, & Rianda :


Assalamualaikum Wr.Wb

20 CAPTION 4’

THANKYOU FOR WATCHING


Musik :Coldplay – A Sky Full Of Star
THANKS TO CREW
(IN-UP-DOWN-OUT)
(GAMBAR CREW BERSAMA)

Produser

Yolanda Purnama P

(GAMBAR)

Sutradara

Diamesa Indah F
(GAMBAR)

Kameramen

Zulfa Ramadanti

(GAMBAR)

Skenario

Jensi Afriliana

(GAMBAR)

Narator

Roza Agustia

(GAMBAR)

Talent

Roza Agustia, Rianda J Martin, Yolanda


Purnama P.

(GAMBAR)

Perlengkapan

Rianda J Martin

(GAMBAR)

Editing

Diamesa Indah F

(GAMBAR)

(GAMBAR ALL CREW)

Anda mungkin juga menyukai