Anda di halaman 1dari 2

Upacara N gerasakin adalah salah satu tradisi yang berada di Kabupaten

B uleleng Desa K alis ada dan upacara ini dilakukan setiap 1 tahun sekali atau 6
bulan s ekali. Secara umum mas yarakat memiliki pedewas aan di dalam
melaksanakan upacara, seperti halnya Upacara Ngeras akin. U mat Hindu
menyadari bahw a dalam menjalani hidupnya di dunia ini tidak bis a berdiri
s endiri (individu ) tetapi selalu membutuhkan orang lain s ebagai teman untuk
mengarungi hidupnya sampai pada tujuannya yang terakhir, maka itu manus ia
dis ebut sebagai makhluk sosial (Purnomohadi, 1993: 25).
D alam pros es Upacara Ngeras akin ada beberapa tahapan yang dilaks anakan.
S ebelum pros es intinya maka terlebih dahulu Nunas T ir ta Pengelukatan
dengan cara Nyonteng atau dengan menggunakan mantram . Dilanjutkan dengan
N gelukat Banten dan Pelinggih Ida Betare termas uk pemimpin upacara dan
juga yang melaksanakan upacara dengan tujuan agar bers ih atau suci. Setelah
s emuanya sudah bersih maka sarana (s imbol) ar ak ber em , maka dalam
melakukan tetabuhan dengan tujuan prelina dalam hal ini yang dituangkan
terlebih dahulu. adalah araknya kemudian baru beremnya dengan puja
s esontengan . dilanjutkan dengan proses ngeluar ang dengan memakai Segehan
Panca Warna , perlu diingat bahwas anya dalam pros es ngelar ang ini
merupakan memberikan suguhan kepada Bhuta Kala . Bhuta Kala supaya ikut
juga menikmati persembahan Guling ini maka telubih , kuping , layah , kuku
kaki dan ekornya di potong untuk di pers embahkan ke pada bhuta kala yang di
taruh di segehan dan di ayabang atau di manter ai atau bisa juga memakai
Ses ontengan. Dengan tujuan supaya tidak mengganggu atau merus ak abian
s ecara nis kala.
Upacar a Ngeras akin dengan maksud untuk mengucapkan ras a s yukur atau
terima kasih kepada Tuhan dalam manifes tasi sebagai Jero Sedahan abian
maupun carik yang dikenal dengan membayar upeti atau dis ebut dengan
N gaturang T iga Sana Suku Empat yang menjadi pers embahan utamanya adalah
Babi G uling.
Upacar a Nger asakin juga merupakan pelaks anaan Panca Maha Y adnya yaitu
D ew a Yadnya ini dapat kita lihat dalam persembahan kepada Ida Hyang Widhi
Was a s ebagai rasa bhakti kepada Tuhan, yang diw ujudkan dalam persembahan
upakara (banten) kepada Tuhan dalam manifes tasinya sebagai Sur ya
(Siwaraditya ). P ers embahan dengan segehan merupakan perw ujudan ras a bakti
dan hormat kepada para Bhuta kala merupakan pelaksanaan Bhuta Y adnya.
S ecara r eligius Upacara Nger as akin bermakna sebagai wujud rasa terima kas ih
kepada yang memiliki dan menjaga Abian (perkebunan) dan Carik (sawah)
s ecara nis kala yang merupakan manis festas i Ida Sang H yang Widhi Was a
dalam bentuk Jero Sedahan Abian dan Jero Sedahan Car ik . S ecara religius
pelaksanaan Upacara Ngeras akin mengandung makna untuk menyerap nilai etis
dan religius yang dis imbolkan berbagai jenis banten yang digunakan dalam
Upacar a Ngeras akin . Bentuk banten yang di gunakan dalam Upacara
N geras akin yaitu Daks ina s ebagai s imbol Ida S ang Hyang Widhi Wasa. P ada
daksina misalnya terdapat kelapa, T elur , pisang kayu, tingkih , beras, bija
ratus rampak , dan peselan. Banten daksina menggambarkan badan alam
makroskos mos, dalam mithologi bahw a kelapa itu tidak lain wujud
makrokosmos atau alam jagad raga karena berasal dari kepala Dewa Brahma.
T elur s ebagai jantung atau papus uh karena bentunknya menyerupai jantung,
tingkih sebagai ungsilan, pangi simbolik s ebagai hati karena bentuknya
menyerupai hati dan w arnanya. P is ang kayu sebagai tulang karena bentuknya
s eperti tulang. Bija ratus s ebagai jeroan (usus ). Kemudian tampak sebagai
s imbol cakra berputar yang melambangkan hukum alam selalu bergerak.
P elaksanaan Upacara Ngeras akin mengandung makna ungkapan rasa syukur ke
hadapan Tuhan Yang Maha Es a melalui manifestas inya s ebagai Jer o Sedahan
Abian atau Carik atas segala karunianya, berupa has il bumi yang melimpah
ruah. S ehingga dengan has il bumi ini mas yarakat bis a hidup tentram nyaman
tanpa ada masalah.
D alam pros es pembuatan karya busana Tradis i Upacara N gerasakin
diw ujudkan menjadi tiga (3) karya bus ana yaitu, r eady to wear, r eady to w ear
deluxe dan sem i coutur e. K etiga des ain ters ebut merupakan pres entasikan dari
kata kunci terpilih dari mindmaping yaitu antara lain,
tam as,poleng,s as ihkapat,sawah/kebun,glam dan etnik

Bibliography
Sukmadewi, M. A. (2021). Bhumidevi. In M. A. Sukmadewi, Bhumidevi (pp. 100-109). Denpasar: Institut
Seni Indonesia Denpasar .

Anda mungkin juga menyukai