Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM PENGETAHUAN LINGKUNGAN

ANALISIS KOMPONEN LINGKUNGAN DAN KOMPONEN BIOTIK YANG ADA


DI ALAM

KELOMPOK 5

1. RIDWAN R. B. NAPPOE (085238502412)


2. GIOVANNI TAKENE
3. MARIA G S M WALE
4. HARBRITA FALLO
5. NELCI W Y ATI BALE
6. AYUB B WAANG

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2017
BAB I

A. LatarBelakang
Komponen-komponen yang ada di dalam lingkungan hidup merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan membentuk suatu system kehidupan yang
disebut ekosistem. Suatu ekosistem akan menjamin keberlangsungan kehidupan apa
bila lingkungan itu dapat mencukupi kebutuhan minimum dari kebutuhan organisme.
Komponen abiotic adalah komponen-komponen yang tidak hidup atau benda mati.
Komponen abiotic dapat kita temui dimanasaja. Komponen abiotik sama seperti
komponen biotik, dimana juga berfungsi bagi kehidupan manusia. Sedangkan faktor
biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik
tumbuhan maupun hewan.Dalamekosistem, produsen (tumbuhanhijau), konsumen
(herbivora, karnivora, danomnivora), dandekomposer/pengurai (mikroorganisme).
Pengetahuan lingkungan merupakan pengetahuan yang mengkaji hubungan makhluk hidup
dengan lingkungannya dalam hubungannya dengan kegiatan manusia serta berupaya untuk
menjaga kelestarian lingkungan hidup.Ada ahli yang memasukkan pengetahuan
llingkungan kedalam lingkup ilmu pengetahuan, namun ada pula yang memasukkan
ke dalam lingkup pengetahuan.Masing-masing memiliki alasan sendiri-sendiri.
Ilmu pengetahuan adalah suatu kegiatan mencari kebenaran dengan obyek tertentu
yang konkrit dengan kajian bidang yang khas dan memiliki metode yang sistematis,
obyektif, konsisten dan berlaku umum atau universal. Sedangkan pengetahuan adalah
pencarian kebenaran berdasarkan pegalaman danbidang kajian yang belum jelas serta
belum menggunakan metode yang sistematis, cenderung subyektif dan kurang konsisten.
Pengetahuan juga di dapatkan melalui penafsiran atau prasangka.Pada perjalanan
waktu, setelah persyaratan-persyaratan dipenuhi, kegiatan semula digolongkan
pengetahuan bisa dimasukkan ke dalam kegiatan ilmiah. Ruanglingkup pengetahuan
lingkungan itu sendiri meliputi segala permasalahan yang melindungi manusia, terdiri
dari lingkungn biotik, abiotik, sosial, budaya, ekonomi dan sebagainya.Permasalahan
lingkungan bukan merupakan permasalahan yang baru, melainkan muncul sejak
lahirnya bumi, hanya saja karena berbagai sebab maka permasalahan ini tidak
mencuat keatas.Ada anggapan bahwa masalah lingkungan hidup menjadi besar
karena pada dasarnya teknologi bukan hanya dapat merusak lingkungan, tetapi
teknologi juga bisa dimanfaatkan untuk mengatasi pencemaran lingkungan. Masalah
lingkungan yang mengkhawatirkan saat ini, sebenarnya diakibatkan oleh terjadinya
kepadatan penduduk, terutama pada abad 20 ini. Dengan semakin besarnya populasi
manusia, kebutuhan makin meningkat, dan untuk memenuhi kebutuhan itu umat
manusia mengekploitasikan lingkungannya. Dampak yang bias ditimbulkan adalah
terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan, sebagai akibat adanya hubungan
timbal balik antara komponen biotik dan abiotik di dalam lingkungan, adanya
pencemaran dan kerusakan ligkungan itu kemudian menjadi sebab timbulnya
masalah-masalah yang lain baik dalam skala regional maupun global. Pengertian
keseimbangan lingkungan : kemampuan lingkungan untuk mengatasi tekanan dari
alam maupun dari aktivitas manusia, serta kemampuan lingkungan dalam menjaga
kestabilan hidupnya.
Pernahkah terpikir olehmu mengapa bencana alam seperti banjir dan tanah
longsor demikian sering terjadi? Manusia tanpa sadar mengeksploitasi lingkungannya
tanpa memperhatikan aspek kelestariannya. PERAMBAHAN kawasan hutan bakau
telah menyebabkan banjir yang rutin dating bersama periode pasang surut pantai.
Penebangan pohon di bukit-bukit telah menyebabkan tanah longsor. Dapatkah kita
bayangkan apa yang akan terjadi bila manusia tidak berupaya menjaga keseimbangan
lingkungan? Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga keseimbangan
lingkungan? Mari kita pelajari materi pembelajaran ini untuk meningkatkan kesadaran
dan memantapkan kita untuk merealisasikan pelestarian lingkungan.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkanlatarbelakangdiatasmakadapatdirumuskanmasalahsebagaiberikut.
1) Apa itu keseimbangan lingkungan?
2) Apaitukomponenbiotikdanabiotik?
3) Apa itu lingkungan ternaungi dan lingkungan yang tak ternaungi atau terbuka?

C. TUJUAN
Untuk mengetahui apa itu lingkungan, serta komponen komponen yang ada
dalam suatu lingkungan serta untuk mengetahui kondisi biotik dan abiotik dari suatu
tempat.
D. MANFAAT
Agar mahasiswa mampu mengetahui lingkungan yang paling baik dalam hal
keseimbangan ekosistem.
Agar mahasiswa mampu mengetahui kondisi biotik dan abiotik dari suatu tempat.
Agar mahasiswa mampu mengetahui komponen komponen yang ada dalam suatu
lingkungan atau ekosistem.
BAB II
DASAR TEORI

2.1. Pengertian Lingkungan

Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya


keadaan, dan makhlukhidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya.
Keseimbangan lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk mengatasi tekanan dari
alam maupun dari aktivitas manusia, serta kemampuan lingkungan dalam menjaga
kestabilan hidupnya.
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya
alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas
tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia
seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga
dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia.
Lingkungan ternaungi adalah lingkungan yang dimana tertutupi atau terlindungi dari
sinar matahari secara langsung
Lingkungan tidak ternaungi adalah lingkungan yang tidak tertutupii atau biasa disebut
lingkungan terbuka yang tidak terlindungi dari sinar matahari.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik.
Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim,
kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang
bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
Hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan ekosistem yaitu Terjadinya
perubahan berupa pengurangan fungsi dari komponen atau hilangnya sebagian
komponen yang dapat menyebabkan putusnya matarantai dalam ekosistem. Intiny adalah
jika gangguan yang masuk ke dalam suatu lingkungan berada di luar ambang batas
toleransi.). Ada dua macam gangguan yang dapat menyebabkan ketidak seimbangnya
suatu ekosistem Gangguan alam yang bersifat merusak. Contoh :kebakaran, gempabumi,
badai, tornado, letusan gunung berapi, dsb. Yang ke dua Gangguan akibat campur tangan
manusia. Contoh : Pembabatan hutan alam untuk keperluan pengambilan hasil hutan,
perkebunan, pabrik, jalanraya, perumahan, dsb.Penggunaan pestisida, insektisida, dan
fungisi dan secara terus menerus dan tidak bertanggungjawab.
Lingkungan ternaungi adalah lingkungan yang dimana tertutupi atau terlindungi dari
sinar matahari secara langsung. Sedangkan lingkungan tidak ternaungi adalah lingkungan
yang tidak tertutupii atau biasa disebut lingkungan terbuka yang tidak terlindungi dari
sinar matahari.

2.2. Komponen Biotik

Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang
hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu
ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa).
Di dalam alam semesta ini hanya tumbuhan hijaulah yang mampu menyusun zat
makanan. Zat tersebut berupa karbohidrat, disusun melalui proses yang disebut
fotosintesis.
Untuk fotosintesis ini diperlukan energi cahaya matahari serta bahan dan air.
Secara langsung maupun tidak langsung, semua organisme heterotrofik bergantung
pada tumbuhan, karena zat yang diperlukan diperoleh dengan memakan tumbuhan.
Sedangkan organisme yang tidak memakan tumbuhan, zat makannya diperoleh
dengan memakan organisme lain. Dengan cara memakan dan dimakan tersebut maka
terjadilah perpindahan zat atau materi serta energi dari satu makhluk hidup ke mahluk
hidup lainnya. Perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan
dengan urutan tertentu disebut rantai makanan. Di mana rantai makanan dibagi
menjadi dua bagian, yaitu rantai makanan perumput dan rantai makanan detritus.

Rantai makanan Perumput adalah proses makan dan dimakan yang dimulai
dari tumbuhan hijau sebagai produsen, herbivora, karnivora dan seterusnya.

Rantai makanan Detritus adalah proses makan dan dimakan yang dimulai dari
organisme yang sudah mati atau sampah organik. Sebagai contoh, tanaman
dimakan ulat. Selanjutnya ulat dimakan burung. Oleh karena itu, terjadilah
aliran materi danenergi berturut-turut dari tanaman ke ulat kemudian ke burung.
Tiap dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme
pertama yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan maka
tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau atau produsen. Tingkat
selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan,
yang biasanya disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen primer
merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora. Jumlah
tingkat trofi antar daerah atau ekosistem yang satu dengan ekosistem yang
lainnya tidak selalu sama. Biasanya dalam suatu ekosistem terdapat maksimal
lima tingkat trofi.
Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi empat macam,
yaitu:

1. Produsen
Produsen adalah makhluk hidup yang mampu mengubah zat anorganik
menjadi zat organik (organisme autotrof). Proses tersebut hanya bisa dilakukan
oleh tumbuhan yang berklorofil dengan cara fotosintesis. Contoh produsen adalah
alga, lumut dan tumbuhan hijau.

2. Heterotrof / Konsumen
Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-
bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya.
Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan
yang dimakan berukuran lebih kecil. Yang tergolong heterotrof adalah manusia,
hewan, jamur, dan mikroba.

3. Detritivora
Detrivora yaitu organisme yang memakan partikel-partikel organik atau
detritus. Detritus ini merupakan hancuran jaringan hewan dan tumbuhan yang
melapuk. Yang termasuk di dalam golongan detritivora ini antara lain cacing tanah,
siput, lipan, keluing, teripang, dan berbagai jenis heterotrof lainnya.

4. Pengurai / dekomposer
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan
organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro
(sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme
pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-
bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang
tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur. Ada pula pengurai yang disebut
detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya
adalah kutu kayu.

2.3. Komponen abiotik


Komponen abiotik adalah komponen yang terdiri atas benda-bendatidak
hidup, seperti tanah, air, udara, cahaya, suhu, serta keadaanyang terbentuk sebagai
hasil interaksi dari berbagai benda tidak hidup. Misalnya, kelembaban, arus angin,
derajat keasaman, danarus air.
BAB III
METODELOGI

3.1. Alat dan Bahan


Kuadrat berukuran 1x1 meter
Kantong plastik
Lup/ kaca mata pembesar

3.2. Cara Kerja


1) Memililah dua tempat atau lingkungan yang berbeda intensitas cahayanya (tempat
terdedah dan ternaungi).
2) Melemparkan kuadrat secara acak ke kedua tempat tersebut, masing masing 3 kali.
3) Mencatat dan menghitung apa saja yang ditemukan dalam kuadrat masing masing
tempat dan memasukan data ke dalam tabel pengamatan.
4) Megolongkan komponen komponen biotik yang anda temui di tempat berbeda
tersebut berdasarkan struktur ekosistimnya.
5) Membuat rantai makanan dari setiap komponen yang anda temukan di dalam
kuadrat.

3.3.1 Analisis data


Lingkungan terbuka atau tidak ternaungi
a. Tabel kuadrat pertama

No Komponen yang di temukan Hidup Mati Jumblah


Banyak
1 Kirinyu
Sedikit
3
2 Burung pemakan serangga

5
3 Belalang

4 Rumput Banyak
Sedikit
5 Kupu-kupu 2

b. Tabel kuadrat kedua


No Komponen yang di temukan Hidup Mati Jumblah
Banyak
1 Rumput teki (Ciperus rotundus)
sedikit

2 Tanah
Banyak

3 Batu
Banyak
Ulat (Handeuleum doleschallia 3
4
polibete).
5 Burung pipit 1
(Lonchurapunctulata)

c. Tabel kuadrat ketiga


No Komponen yang di temukan Hidup Mati Jumblah
Banyak
1 Rumput teki (Ciperus rotundus)
sedikit

2 Putri malu (Mimosa pudica)


Banyak
Rumput alang-alang
3
(Imperatacylindrica)
Ulat (Handeuleum doleschallia 8
4
polibete)

Lingkungan tertutup atau ternaungi


a. Tabel kuadrat pertama
No Komponen yang di temukan Hidup Mati Jumblah
DaunKering
1
Banyak
Siput darat (Amphidromus 5
2
perversus) 1
a.
Kaki seribu (Trigoniulus 3
3
corallines)
Banyak
4 Semut hitam (Dolichoderus sp)

5 Cacing tanah (Lumbricusrubellus) 2

b. Tabel Kuadrat Kedua

No Komponen yang di temukan Hidup Mati Jumblah


1 Jangkrik 4

2 Kaki seribu (Trigoniulus 5


. corallines)
3 Siput darat ( Amphidromus 5
perversus) 3
4 Rumput teki (Ciperus rotundus) Sedikit

c. Tabel Kuadrat Ketiga

No Komponen yang di temukan Hidup Mati jumblah


1 Laba laba 2

2 Kaki seribu (Trigoniulus 3


corallines)
3 Lumut (Bryophyta) Banyak

4 Belalang 7

5 BurungCabak (Caprimulgidae) 1
3.4 Pertanyaan

1. Tempat manakah yang komponen biotiknya lebih beragam. Jelaskan


mengapa?

2. Bagaimana kondisis abiotik di tempat tersebut?


3. Apa yang menjadi pembeda utama dari dua tempat tersebut? Sehingga
keanekaragaman hayatinya berbeda?
4. Lingkungan manakah menurut anda lebih baik dalam hal keseimbangan
lingkunganya? Jelaskan?
5. Apa kesimpulan anda?

Jawaban:

1. Setelah melakukan pengamatan pada dua tempat yang lingkungannya


berbeda beda, praktikan melihat bahwa tempat yang komponen biotiknya
lebih beragam yaitu pada lingkungan terbedah atau lingkungan terbuka
bukan, pada lingkungan ternaungi. Karena pada lingkungan terbedah
makhluk hidup tersebut, tempatnya bebas dan dapat melindungi diri dari
pemangsanya karena tempatnya yang begitu luas.
2. Kondisi abiotik kedua lingkungan tersebut berbeda beda, suhu dari
lingkungan terbedah lebih tnggi dibandingkan pada lingkungan ternaungi
yang suhunya agak lebih rendah. Kelembaman tanahnya lebih lembab
pada lingkungan ternaungi, karena terdapat pepohonan pepohonan yang
kaya akan CO2 sehingga tanahnya lembab. Berbeda dengan lingkungan
terbedah yang tidak dinaungi sedikitpun oleh pepohonan, tanahnya tidak
lembab atau agak kering.
3. Yang menjadi pembeda dari kedua tempat tersebut yaitu lingkungannya.
Di mana suhu, kelembaman dan intensitas cahayanya benar benar
berbeda.
4. Menurut praktikan lingkungan yang baik dalam hal keseimbangan
lingkungannya yaitu pada lingkungan terbedah. Karena, pada lingkungan
terbuka makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dari musuh
karena luasnya tempat dan beraneka macam tanaman yang warnanya mirip
dengan hewan. Dan tanaman tumbuh dengan kokoh, berbeda dengan
tanman yang berada pada lingkungan ternaungi tanmannya cendrung
kerdil, karena kurang mendapat banyak cahaya matahari. Yang medapat
cahaya matahari lebih banayak adalah pepohonan yang menaunginya,
sehingga pohon pohon tersebut besar dan kuat.
5. Kesimpulannya, menurut praktikan lingkungan yang paling bagus adalah
lingkungan terbuka atau terbedah. Karena, tanaman tanamannya
bertumbuh dengan subur karena mataharinya langsung terkena pada
tanaman tersebut berbeda dengan tanaman pada lingkungan terbuka tidak
terkena cahaya matahari langsung, sehingga tanamannya tumbuh menjadi
kerdil.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan

Lingkungan Terbuka

No Komponen Yang Di Temukan Hidup Mati Jumblah

Banyak
1 Kirinyu
Sedikit
3
2 Burung pemakan serangga

5
3 Belalang

Banyak
4 Rumput teki (Ciperus rotundus)
sedikit

5 Tanah
Banyak

6 Batu
Banyak
3
7 Ulat (Handeuleum doleschallia polibete).

1
8 Burung pipit (Lonchurapunctulata)

Banyak
9 Putri malu (Mimosa pudica)

Banyak
10 Rumputalang-alang (Imperatacylindrica)

2
11 Kupu-kupu
Lingkungan tertutup atau ternaungi
No Komponen Yang Di Temukan Hidup Mati Jumblah
4
1 Jangkrik

8
2 Kaki seribu (Trigoniulus corallines)

8
3 Siput darat ( Amphidromus perversus)
3
1
4 Burung cabak (Gryllidae)

2
5 Laba laba

6 DaunKering
Banyak
7 Lumut (Bryophyta) Banyak
7
8 Belalang

2
9 Cacing tanah (Lumbricusrubellus)

Sedikit
10 Rumput teki

Banyak
11 Semut hitam (Dolichoderus sp)
4.2. Pembahasan

Pada praktikum kali ini praktikan melakukan pengamatan tentang analisis komponen
lingkungan berupa komponen biotic dan abiotik. Pengamatan ini praktikan lakukan di Belo,
Kabupaten kota Kupang. Di sini praktikan memilih dua tempat, yaitu tempat yang
lingkungannya terbedah dan ternaungi.

Pada tempat petama, yaitu pada lingkungan terbuka praktikan melakukan pelemparan
kuadrat sebanayak tiga kali perulangan. Pada pelemparan kuadrat petama, praktikan
menemukan tumbuhan dan hewan seperti kirinyu di mana yang hidup jumlahnya banyak,
sedangkan yang mati hanya sedikit saja, Burung pemakan serangga dimana yang hidup ada
tiga ekor sedangkan yang mati tidak ada, belalang rumput yang hidup ada lima dan yang
mati tidak ada, rumput yang hidup banyak dan yang mati hanya sedikit, dan kupu-kupu yang
masih hidup ada dua dan yang mati tidak ada juga. Selanjutnya, paktikan membuat rantai
makanan dari pelemparan kuadrat pertama, sebagai berikut.

Rumput Kupu kupu Belalang Burung Pemakan Serangga Dekomposer

Pada pelemparan kuadrat kedua, terdapat Rumput teki (Ciperus rotundus) di mana
yang hidup banyak dan jumlah yang mati hanaya sedikit saja, terdapat tanah yang kosong ada
juga batu dalam jumlah yang banyak, Ulat (Handeuleum doleschallia polibete) jumlah yang
hidup ada tiga dan yang mati tidak ada dan Burung pipit (Lonchurapunctulata) yang hidup
ada satu dan yang mati tidak ada. Berikut rantai makanannya.

Rumput teki (Ciperus rotundus) Ulat (Handeuleum doleschallia polibete) Burung


pipit (Lonchurapunctulata) Dekomposer

Pada pelemparan kuadrat ketiga terdapat Rumput teki (Ciperus rotundus) di mana
yang hidup banyak dan mati sedikit, Putri malu (Mimosa pudica) yang hidup tidak ada dan
yang mati hanya sedikit saja, Rumput alang-alang (Imperatacylindrica) hanya ada yang mati
saja sedangkan yang hidup tidak ada, Ulat (Handeuleum doleschallia polibete) jumlah yang
hidup jumlahnya delapan dan yang mati tidak ada. Berikut rantai makanannya.

Rumput Teki

Putri Malu Ulat Dekomposer

Rumput Alang alang


Berikutnya pada tempat kedua, yaitu pada lingkungan yang ternaungi atau tidak
terbedah. Pelemparan kuadrat dilakukan sebanyak tiga kali, sama seperti pelemparan kuadrat
pada lingkungan terbedah atau tak ternaungi.

Pada pelemparan kuadrat pertama praktikan menemukan daun kering dalam jumlah
yang banyak., Siput darat (Amphidromus perversus) di mana jumlah yang hidup ada lima dan
yang mati ada satu, Kaki seribu (Trigoniulus corallines) yang hidup ada tiga dan yang mati
tidak ada, Semut hitam (Dolichoderus sp) jumlah yang hidup banyak dan yang mati tidak ada
dan Cacing tanah (Lumbricusrubellus) jumlah yang hidup ada dua dan yang mati tidak ada.
Berikut rantai makanannya.

Daun kering Semut Kaki seribu Dekomposer

Pada pelemparan kuadrat kedua pada lingkungan ternaungi terdapat makhluk hidup
seperti Jangkrik yang hidup jumlahnya empat dan yang mati tidak ada, Kaki seribu
(Trigoniulus corallines) jumlah yang hidup ada lima dan yang mati tidak ada juga, Siput
darat ( Amphidromus perversus)jumlah yang hidup ada lima dan jumlah yang mati ada tiga,
dan Rumput teki (Ciperus rotundus) jumlah yang hidup hanya sedikit dan yang mati tidak
ada. Berikut rantai makanannya.

Rumput teki Siput Darat Dekomposer

Jangkrik

Pada pelemparan kuadrat ketiga atau yang terakir terdapat Laba laba, jumlah yang
hidupnya ada dua dan yang mati tidak ada, Kaki seribu (Trigoniulus corallines) jumlah yang
hidup ada tiga dan yang mati tidak ada, Lumut (Bryophyta) yang hidup jumlahnya banyak dn
yang mati tidak ada, Belalang jumlah yang hidup ada tujuh dan yang mati tidak ada dan
BurungCabak (Caprimulgidae) jumlah yang hidup ada satu dan yang mati tidak ada. Berikut
rantai makanannya.

Lumut Belalang

Kaki seribu Laba laba Burung Cabak Dekomposer


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber
daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di
atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia
seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga
dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia.

Komponen biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu
yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu
ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa).
Komponen abiotik adalah komponen yang terdiri atas benda-bendatidak hidup, seperti
tanah, air, udara, cahaya, suhu, serta keadaanyang terbentuk sebagai hasil interaksi dari
berbagai benda tidak hidup. Misalnya, kelembaban, arus angin, derajat keasaman,
danarus air.
DAFTAR PUSTAKA

Wardono,Seto. 2005. Lingkungan Hidup. Jakarta : Vilar Bamboo Kuning

Ikhwan.2006.Lingkungan dan Makhluk Hidup.Yogyakarta : Tiga Putra

Nindchild .2013. Ekosistem.Blogspot (online)


(http://nindchild.blogspot.com/2012/02/ekosistem.html , Diakses tanggal 29 Mei 2013)
Bert. 2002. Interaksi dan Timbalbalik Makhluk Hidup. Jakarta : Erlangga
Soedjiran. 2001. Pengantar Ekologi. Bandung : Remajarosda Karya Offset
Darmono. 2001. Lingkungan Hidup Dan Pencemaran. Jakarta : U Press

Anda mungkin juga menyukai