Anda di halaman 1dari 8

MATA KULIAH PRAKTIKUM IPA DI SD

(PDGK 4107)

EKOSISTEM

DI SUSUN OLEH :
ATICA SELLA
A. Judul Percobaan : Mengenal Ekosistem
B. Tujuan Percobaan : Membandingkan komponen biotik dan abiotik penyusun
Ekosistem darat dan Ekosistem air
C. Alat dan Bahan:
1. Alat
a. Seperangkat alat tulis
b. Loup/Kaca pembesar
c. Tabel hasil pengamatan
d. Termometer
e. Lux meter
2. Bahan: Lingkungan Sekitar
D. Landasan Teori
1. Pengertian ekosistem
Di dalam ekosistem, organisme yang ada selalu berinteraksi secara
timbal balik dengan lingkungannya. Interaksi timbal balik ini membentuk
suatu sistem yang kemudian kita kenal sebagai sistem ekologi atau
ekosistem. Dengan kata lain ekosistem merupakan suatu satuan fungsional
dasar yang menyangkut proses interaksi organisme hidup dengan
lingkungannya. Lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan
biotik (makhluk hidup) maupun abiotik (non makhluk hidup). Sebagai
suatu sistem, di dalam suatu ekosistem selalu dijumpai proses interaksi
antara makhluk hidup dengan lingkungannya, antara lain dapat berupa
adanya aliran energi, rantai makanan, siklus biogeokimiawi,
perkembangan, dan pengendalian (Wulandari, 2019)
Ekosistem sendiri merupakan kesatuan antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. Ilmu yang mempelajari ekosistem disebut ekologi.
Ekologi berasal dari dua kata dalam Bahasa Yunani yaitu oikos dan logos.
Oikos artinya rumah atau tempat tinggal dan logos artinya ilmu. Istilah
ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834-1914).
Dengan demikian ekosistem sebuah ekosistem terdiri dari beberapa
komponen. Komponen0komponen dalam ekosistem saling berhubungan
atau berinteraksi sehingga membentuk suatu satuan fungsional (Kuswata,
2013)
Ekosistem merupakan interaksi bolak balik antar makhluk hidup
(biotik) dengan lingkungannya (abiotik)”. Ilmu yang mempelajari tentang
ekosistem disebut ekologi. Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos
yang artinya rumah, dan logos yang artinya ilmu. Jadi, ekologi merupakan
ilmu yang mempelajari tentang interaksi antarmakhluk hidup, dan
interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya (Puspita, 2009).
2. Komponen ekosistem
Secara garis besar komponen ekosistem terdiri atas komponen
abiotik dan komponen biotik.
a. Komponen biotik
Komponen biotik merupakan komponen ekosistem yang bersifat
tak hidup (Subardi, 2009: 198). Komponen ekosistem abiotik meliputi
hal-hal berikut:
1) Tanah, habitat sebagian besar makhluk hidup. Tumbuhan
membutuhkan tanah sebagai sumber unsur hara maupun air.
Demikian pula hewan-hewan yang menggunakan tanah sebagai
tempat hidupnya serta melakukan segala aktivitasnya.
2) Air, tidak akan ada kehidupan tanpa air. Semua makhluk hidup
membutuhkan air untuk keperluan hidupnya. Hewan dan manusia
membutuhkan air untuk minum.
3) Udara, atmosfer bumi merupakan campuran berbagai macam gas
serta partikel-partikel debu. Subardi (2009: 199) menyatakan
bahwa “Sekitar 78% gas di atmosfer berupa gas nitrogen, 21% gas
oksigen, 1% gas argon, serta 0,035% terdiri gas CO 2, sisanya
berupa uap air”.
4) Suhu, setiap makhluk hidup membutuhkan suhu tertentu yang
sesuai untuk melakukan aktivitas hidupnya dengan optimum.
5) Sinar matahari, tumbuhan hijau mampu mengubah zat anorganik
menjadi zat organik jika ada bantuan energi sinar matahari.
6) Kelembaban. Kelembaban udara menyatakan persentase jumlah
uap air di udara. Udara lembab membantu pertumbuhan jamur dan
bakteri.
7) Altitude dan latitude, ketinggian tempat dari permukan laut
disebut altitude dan perbedaan jarak dari garis lintang disebut
latitude. Altitude dan latitude sangat memengaruhi sebaran
makhluk hidup.
b. Komponen abiotik
1) “Produsen, semua organisme yang memiliki kemampuan
melakukan sintesis senyawa organik dari zat-zat anorganik disebut
produsen”. (Rohina, 2009: 176)
2) Konsumen, organisme yang mendapatkan makanan dari
organisme lain.
3) Detritivor, sisa-sisa organisme maupun bangkai organisme yang
telah hancur atau lapuk. Detritus merupakan sumber energi bagi
detritivor.
4) Dekomposer, merupakan organisme pengurai sampah organik
menjadi zat-zat anorganik.
3. Organisme dan Ekosistem
Berdasarkan cara mendapatkan makanannya, organisme dalam
ekosistem dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Organisme Autotrof
Organisme autotrof merupakan organisme yang mampu
mensintesis zat makanannya sendiri. Organisme autotrof dibedakan
menjadi fotoautotrof dan kemoautotrof.
b. Organisme Heterotrof
Organisme heterotrof merupakan organisme yang tidak mampu
menghasilkan zat makanan sendiri, hidupnya bergantung pada
organisme lain. “Satuan organisasi kehidupan dalam ekosistem terdiri
dari beberapa tingkatan, yaitu individu, populasi, komunitas,
ekosistem, bioma, biosfer”. (Campbell, 2002: 200)
1) Individu, merupakan organisme tunggal. Misalnya seekor ayam,
sebatang pohon mangga.
2) Populasi, merupakan sekumpulan organisme sejenis yang
mendiami habitat tertentu pada waktu tertentu. Misalnya populasi
padi di sawah.
3) Komunitas, merupakan kumpulan dari beberapa populasi yang
menempati suatu habitat tertentu. Misalnya komunitas sawah,
terdiri dari populasi padi, populasi belalang, dan populasi wereng
yang hidup di satu sawah.
4) Ekosistem, merupakan interaksi antara komunitas dengan
lingkungan biotik dan abiotoknya.
5) Bioma, merupakan sekelompok ekosistem pada suatu benua yang
mempunyai struktur dan ketampakan vegetasi yang sama.
6) Biosfer, merupakan kesatuan dari berbagai ekosistem yang ada di
muka bumi.
E. Prosedur Percobaan
1. Siapkan alat-alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan
2. Tentukan ekosistem darat dan ekosistem air yang ada disekitar tempat
tinggalmu.
3. Setelah anda temukan tempatnya kemudian amati komponen – komponen
abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin. Untuk mengetahui
kadar pencahayaan, angin, suhu udara, anda dapat memperkirakan saja.
4. Catat semua data pada Tabel 2.1 dalam lembar kerja dibelakang modul ini.
5. Setelah mengamati komponen abiotik, anda perhatikan komponen
biotiknya. Catatlah semua makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut.
6. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada. Jika dPt
lengkapi dengan nama latinnya.
7. Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang anda temui di ekosistem
tersebut, baik yang etatp maupun yang hanya singgah (Hewan terbang).
8. Amati lebih teliti hewan – hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam
tanah/dekat permukaan, atau pada sela-sela daun/batang. Gunakan kaca
pembesar jika perlu.
9. Semua data dicatat pada tabel 2.2 dalam lembar kerja dibelakang modul
ini.
10. Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada di
sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat mengajar anda.
11. Lakukan semua kegiatan dari no 2 sampai dengan nomor 8 seperti diatas.
Kemudian semua data dicatat pada Tabel 2.3 dan Tabel 2.4 dalam Lembar
Kerja dibelakang modul.
12. Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosostem
tersebut.
F. Hasil Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan Praktikum 2.1. Ekosistem Darat
N Komponen Abiotik Kondisi / Keadaan Keterangan
O
1 Tanah Kering
2 Air Mengalir sedikit
3 Angin Cukup
4 Cahaya Sangat cukup
5 Suhu 28 derajat

Tabel Hasil Pengamatan Praktikum 2.2 Komponen Biotik Ekosistem


Darat
No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai Keterangan
1 Pisang Tikus Jamur
Payung
2 Rumput Burung Rayap
3 Pohon jati Semut Cacing
4 Pohon sengon Belalang Bakteri
G. Pertanyaan-Pertanyaan
1. Dari hasil pengamatan anda, manakah yang mempunyai jenis komponen
biotik yang lebih banyak ? Mengapa demikian
Jawaban:
Komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan
dengan ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah
populasi, dan jenis makhluk hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia
2. Apakah yang membedakan kedua ekosistem tersebut ?
Jawaban:
Komponen abiotik merupakan segala benda mati baik bersifak fisik dan
kimia yang memengaruhi suatu ekosistem. Sedangkan biotik merupakan
semua komponen mahluk hidup dalam ekosistem seperti hewan dan
tumbuhan
H. Pembahasan
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik
yang terjadi pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami.
Hal ini sama sekali tidak ada campur tangan manusia. Sedangkan
pertumbuhan komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh manusia.
Hubungan timbal balik anatar komponen biotik dan komponen abiotik
yang terjadi di sawah merupakan ekosistem buatan. Dimana disitu terdapat
unsur campur tangan manusia diantaranya adalah dalam menentukan jenis
komponen biotik dan jumlah populasi komponen biotiknya.
I. Kesimpulan
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada
air, tanah dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem
darat alami tidak dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan
penyusun Ekosistem darat alami lebih lengkap diband ingkan ekosistem darat
buatan.
J. Daftar Pustaka
Campbell, Neil A, dkk. 2002. Biologi Jilid III. Jakarta: Penerbit Erlangga
Kuswata Kartawinata. 2013. Diversitas Ekosistem Alami Indonesia. Jakarta:
Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Puspita, Diana dan Iip Rohima. 2009. Alam Sekitar Terpadu Kelas 8. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Subardi, dkk. 2009. Biologi Untuk Kelas X SMA dan MA. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Wulandari S. 2019. Ekosistem Perairan. Semarang: Alprin.
K. Foto Praktikum

Tanah Air

Anda mungkin juga menyukai