Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

EKOSISTEM DARAT

EVA NOVRIANTI
NIM. 859514399

UPBJJ -UT JAKARTA POKJAR KAB. BEKASI-SMP 3 CIKARANG UTARA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
A. JUDUL PERCOBAAN
Ekosistem Darat

B. TUJUAN PERCOBAAN
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem alami dan buatan

C. ALAT DAN BAHAN


1. Seperangkat alat tulis
2. Loup/kaca pembesar
3. Barometer
4. Lingkungan sekitar
Ekosistem darat alami : hutan, gunung,
Ekosistem darat buatan : kebun, ladang, taman

D. LANDASAN TEORI
Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh sistem timbal balik
yang tidak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Secara struktural dalam ekosistem terdapat komponen biotik yang terdiri dari produsen
(tumbuhan), konsumen (hewan), dan dekomposer (pengurai), sertakomponen abiotik yang
terdiri dari bahan anorganik, bahan organik dan kondisi iklim. Dengan demikian setiap
ekosistem mempunyai keenam jenis komponen pembentuknya yang saling berinteraksi.
Berdasarkan cara terbentuknya ekosistem dikelompokan menjadi dua yakni ekosistem
alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami terciptanya suatu sistem ekologi timbal balik
tanpa adanya campur tangan manusia. Sedangkan ekosisten buatan tercipta karena ada
campur tangan manusia. Kedua ekosistem ini, bila dilihat dari tempat/ habitatnya terbagi lagi
menjadi dua yakni ekosistem darat dan ekosistem air.
Ekosistem darat merupakan ekosistem merupakan suatu ekosistem yang berada di
wilayah daratan (kehidupan makhluk hidup dan lingkungannya yang ada di wilayah daratan).
Ekosistem darat ini meliputi wilayah yang sangat luas dan seringkali kita sebut
sebagai bioma. Ekosistem darat atau bioma ini sangat dipengaruhi oleh hal tertentu, yakni
iklim, letak geografis dan letak astronomis. Contoh ekosistem darat alami adalah Bioma
Taiga, Bioma Gurun, Bioma Trunda, Hutan Hujan Tropis, dsb. Sedangkan contoh ekosistem
darat buatan adalah kebun, ladang, taman, dsb.
Ciri-ciri dari ekosistem darat yakni, ekosistem yang memiliki lingkungan fisik berupa
daratan, memiliki tipe struktur vegetasi dominan dalam skala luas dan jenis tumbuhan dan
juga hewan beradaptasi pada lingkungan atau wilayah daratan.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2. Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin dan jenis/warna
tanah.
3. Menggunakan barometer untuk mengetahui suhu udara, untuk mengetahui keadaan
pencahayaan, angin, atau tanah menggunakan perkiraan saja
4. Mencatat data pada tabel 1.1 dalam lembar kerja
5. Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar
6. Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya.
7. Mencatat jenis hewan sebagai konsumen yang ada di ekosistem, baik yang tetap maupun
yang singgah, termasuk hewan-hewan yang berukuran kecil
8. Mengamati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat dalam tanah/dekat
permukaan atau pada sela-sela daun/batang, dengan menggunakan kaca pembesar jika
perlu.
9. Mencatat data pada lembar kerja dan tabel 1.2
10. Melakukan kegiatan no 2 sampai no 8 seperti di atas. Kemudian semua data dicatat pada
tabel 1.3 dan 1.4 dalam lembar kerja.
11. Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua sistem tersebut.

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.1
Komponen Abiotik Ekosistem Darat Alami
No Komponen Kondisi/keadaan
Abiotik
-1 Suhu 290C
2 Cahaya Cukup
3 Angin Semilir
4 Tanah Subur
5 Air Cukup

Tabel 1.2
Komponen Biotik Ekosistem Darat Alami
No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Pohon Pisang(Musa) Ulat (spodoptera) Jamur/bakteri
2 Bambu (bambuseae) Lebah (apis) Rayap
3 Rumput (Poaceae) Jangkrik (Grylloidea) Cacing
4 Ceplukan(Physalis angulate) Belalang (caelifera) Jamur/bakteri
5 Tanaman Paku (Pteridophyta) Semut merah (formicidae) Jamur/bakteri

Tabel 1.3
Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan
No Komponen Abiotik Kondisi/keadaan
1 Suhu 290 C
2 Cahaya Cukup
3 Angin Semilir
4 Tanah Subur
5 Air Mengalir cukup
Tabel 1.4
Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan
No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Tanaman Cabai (Purus plantis) Lebah (apis sp) Jamur/bakteri
2 Pohon Jambu air (Syzygium aqueum) Laba-laba (Araneae) Jamur/bakteri
3 Pohon Singkong (Manihot esculenta) Angsa (Cygnus Olor) Jamur/bakteri
4 Tanaman Bunga Kencana Ungu (Ruellia Belalang (caelifera) Jamur/bakteri
simplex)
5 Pohon Mangga (Mangifera indica) Ulat (spodoptera) Jamur/bakteri

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang memiliki jenis komponen biotik lebih
banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara singkat!
Jawab :
Komponen biotik yang lebih banyak ada pada ekosistem darat alami karena ekosistem alami
memiliki jumlah populasi dan makhluk hidup yang tidak dikendalikan manusia.

H. PEMBAHASAN
Hutan merupakan contoh ekosistem alami, yang mana di hutan terjadi hubungan timbal
balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang sama sekali tidak ada campur tangan
manusia dan pertumbuhan komponen biotiknya pun tidak dikendalikan oleh manusia. Dari
hasil pengamatan yang kami lakukan di hutan sekitar tempat kami tinggal, kami menemukan
berbagai jenis komponen biotik dari jenis tumbuhan dan hewan. Contoh adalah Pohon Pisang
(Musa), Bambu (bambuseae), Rumput (Poaceae), Ceplukan(Physalis angulate)Tanaman Paku
(Pteridophyta) dan hewan yang dapat kami temui adalah Semut (formicidae), Lebah (apis),
Jangkrik (Grylloidea), Belalang (caelifera), Semut Merah (formicidae) dan pengurai berupa
jamur/bakteri.
Sedangkan di Kebun yang merupakan ekosistem buatan karena terjadinya Hubungan
timbal balik anatar komponen biotik dan komponen abiotik tersebut terdapat unsur campur
tangan manusia, yakni salah satunya dalam menentukan jenis komponen biotik dan jumlah
populasi komponen biotiknya. Komponen biotik yang kami temukan di kebun tempat kami
mengamati jenisnya terbatas diantaranya Tanaman Cabai(purus plantis), Pohon jambu air
(Syzygium aqueum), Tanaman Singkong (Manihot esculenta), Tanaman Bunga Kencana Ungu
(Ruellia simplex), Pohon Mangga (Mangifera indica)dan hewan yang kami temukan di kebun
bunga berupa Lebah (apis sp), Laba-laba (Araneae), Angsa (Cygnus Olor), Belalang (caelifera),
Ulat (spodoptera) dan pengurai berupa rayap, ccacing, dan jamur/bakteri.
I. KESIMPULAN
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama , yakni
meliputi air, tanah dan udaranya. Sedangkan pada komponen biotiknya terdapat perbedaan,
yang mana jumlah populasi komponen biotik dalam ekosistem alami jumlahnya lebih banyak
dari pada ekosistem buatan. Atau biasa dikatakan penyusun ekosistem darat alami lebih
lengkap dibandingkan ekosistem darat buatan (beragam). Hal ini dikarenakan ekosistem alami
terjadi begitu saja tanpa campur tangan manusia.

J. DAFTAR PUSTAKA
Farnsiska, Indah, Astrid. (2018). Tematik Terpadu untuk SD/MI kelas V Tema Ekosistem.
Jakarta: Erlangga.
Rumanta M.(2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta:PT.Trata Sejati Mandiri
https://blog.ruangguru.com/macam-macam-ekosistem-di-bumi
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/ekosistem-darat

K. KESULITAN YANG DIALAMI:


Dalam melaksanakan pengamatan pada praktikum kalai ini kami tidak menemukan
kesulitan yang berarti karena ketersediaan alat dan bahan mudah diperoleh. Untuk para
pembaca yang kesulitan menemukan barometer suhu, angina dan kelembaban pembaca bisa
menggunakan aplikasi barometer di hp android yang dimiliki dengan mengunduhnya di play
store.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
1. Foto komponen Abiotik darat
2. Foto Ekosistem darat alami (tumbuhan dan hewan)
3. Foto Ekosistem darat buatan (tumbuhan dan Hewan)

Anda mungkin juga menyukai