Anda di halaman 1dari 15

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA di SD

=EKOSISTEM DARAT DAN PERAIRAN=

1. Ekosistem Darat
A. Tujuan
Membandingkan komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.

B. Dasar Teori
Ekosistem darat atau yang dikenal juga dengan ekosistem terrestrial adalah
ekosistem darat di mana populasi spesies berbasis lahan mencakup interaksi biotik
dan abiotik di area tertentu. Ekosistem darat didefinisikan sebagai komunitas
organisme darat dan interaksi komponen biotik dan abiotik di area tertent yang
umumnya ditemukan di benua dan pulau. Sementara Price dan Waldbauer (1075)
mengatakan bahwa ekosistem merupakan interaksi dari semua faktor dalam suatu
area tertentu.
Lebih lanjut, Huffaker dan Messenger (1964) mengemukakan ekosistem adalah
sistem interaksi yang terdiri atas semua organisme hidup dan lingkungan fisiknya
(non-living environment) dalam suatu area sehingga dapat melangsungkan terjadinya
pergantian karakteristik energi dan pengembangan komponen organisme.
Dari pengertian-pengertian tersebut disimpulkan bahwa ekosistem merupakan
tempat untuk makhluk hidup tumbuh dan berkembang serta dapat memperoleh
segala hal yang dibutuhkan. Mulai dari makanan dan air, tempat berteduh, hingga
pasangan untuk berkembang biak.
Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem memiliki dua macam, yaitu ekosistem
alami dan ekosistem buatan.
1) Ekosistem alami
Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa ada
campur tangan manusia. Ekosistem alami terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu
ekosistem darat dan perairan. Contoh ekosistem darat yakni hutan, sedangkan
ekosistem perairan antara lain rawa, danau, dan laut.
2) Ekosistem buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia. Contoh
ekosistem buatan antara lain waduk, kolam, akuarium, sawah, kebun, dan
sebagainya.
Komponen Ekosistem
Setelah mengetahui apa itu ekosistem, berikut penjelasan mengenai komponen di
dalam ekosistem. Komponen ini terdiri dari dua, yaitu biotik dan abiotik.
Komponen biotik
Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang tergolong makhluk hidup,
misalnya tumbuhan, hewan, hingga manusia. Komponen biotik menurut
peranannya:
Menurut peranannya, berikut empat komponen biotik yang ada di dalam ekosistem.
a) Produsen: Produsen adalah organisme yang mampu melakukan sintesis
senyawa organik dari bahan senyawa anorganik dengan bantuan energi
matahari. Contohnya adalah tumbuh-tumbuhan.
b) Konsumen: Konsumen adalah organisme yang memperoleh bahan organik dari
organisme lain. Contohnya adalah hewan dan manusia.
c) Pengurai: Dekomposer adalah organisme yang mampu merombak sisa produk
organisme atau organisme yang telah mati menjadi senyawa anorganik.
Contohnya adalah bakteri, jamur, cacing tanah, dan bintang laut

Menurut cara memperoleh makanan, berikut dua komponen biotik yang ada di
dalam ekosistem.
a) Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan atau melakukan sintesis
makanan sendiri. Maka dari itu, komponen autotrof berperan sebagai produsen.
Contohnya adalah tumbuhan.
b) Heterotrof adalah organisme yang memanfaatkan senyawa organik dari
makhluk hidup lain. Contohnya adalah hewan dan manusia..

Komponen Abiotik
Komponen abiotik adalah komponen materi yang tergolong makhluk tak hidup,
misalnya cahaya matahari, air, udara, tanah, kelembapan, hingga iklim.
Meski merupakan benda tak hidup, tetapi semua komponen abiotik memiliki
peranan penting bagi makhluk hidup.
C. Alat dan Bahan
1) Alat Tulis
2) Kaca pembesar
3) Barometer
4) Lingkungan sekitar

D. Cara Kerja
1) Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2) Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin dan
jenis/warna tanah
3) Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja
4) Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar
5) Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya
6) Mencatat hewan yang ada, baik yang tetap maupun yang singgah, termasuk
hewan-hewan yang berukuran kecil
7) Mencatat data pada lembar kerja
8) Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua system tersebut.

E. Hasil Pengamatan

 Komponen Abiotik ekosistem darat


No Komponen abiotik Kondisi/keadaan
1
2
3
4
5
 Komponen Biotik ekositem darat alami
No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1
2
3
4
5
 Komponen abiotik ekosistem darat buatan
No Komponen abiotik Kondisi/keadaan
1
2
3
4
5

 Komponen biotik ekosistem darat buatan


No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1
2
3
4
5

F. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan komponen abiotik untuk ekosistem darat ditemukan
beberapa makhluk tak hidup diantara tanah, suhu udara, cahaya matahari air.
Karakter yang amati berwarna coklat kehitam-hitaman, suhu tempat pengamatan
cukup dingin 200C, terdapat cukup air dst.

G. Kesimpulan

H. Jawaban Pertanyaan
Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen
biotik lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara singkat?
2. Judul Percobaan Ekosistem Perairan
A. Tujuan
Mengamati komponen-komponen yang terdapat dalam ekosistem perairan

B. Dasar Teori
Ekosistem perairan adalah lingkungan yang terdiri dari komponen
biotik dan abiotik serta didominasi oleh air sebagai habitat dari komponennya. Ada
bagian dari ekosistem ini yang bukan perairan, tapi jumlahnya kecil. Ekosistem ini
dihuni oleh beragam makhluk yang hidupnya di air ataupun di dua alam (air
dan darat). Makhluk hidup ini bisa berupa binatang dan tumbuhan. Pada ekosistem
ini cahaya matahari terbatas. hal ini karena sulitnya cahaya matahari menembus
perairan. Sehingga perubahan suhu tidak ekstrim. Pada ekosistem ini yang bertindak
sebagai produsen adalah fitoplankton. Sedangkan yang bertindak
sebagai konsumen adalah hewan dan juga predator air.
Ekosistem air tawar
Ekosistem air tawar adalah suatu tatanan yang ada di dalam air tawar dan sekitarnya
yang terdiri dari makhluk hidup di dalamnya dan lingkungan air tawar itu sendiri.
Ekosistem ini disebut juga perairan darat. Ciri-ciri ekosistem ini antara lain
variasi suhu tidak mencolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh
oleh iklim dan cuaca. Secara fisik dan biologis ekosistem ini merupakan perantaraan
ekosistem darat dan laut, yang sering disebut sebagai air
payau (lingkungan estuarin), estuarin merupakan lingkungan perairan setengah
tertutup di pinggiran daratan yang terpengaruh oleh pasang surut air laut. Jenis
tumbuhan yang subur adalah ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir
semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Ekosistem air tawar dapat dibedakan
menjadi ekosistem lentik dan lotik. Jenis-jenis ekosistem air tawar:
Danau
Danau merupakan suatu kumpulan air yang menggenang dan memiliki bentang yang
luas. Berdasarkan produksi materi organiknya, danau dibedakan menjadi oligotropik
dan eutropik. Fitoplankton tidak produktif sehingga danau oligotropik kekurangan
dalm suplai makanan untuk organisme di dalamnya. Air penyusunnya jernih,
organisme yang tinggal sedikit, banyak oksigen pada kandungan airnya karena
kondisi kedalamannya. Eutropik adalah danau yang dangkal dan terdapat kandungan
makanan, karena fitoplankton produktif. Ciri-cirinya, airnya keruh, terdapat
bermacam-macam organisme, dan oksigen terdapat di daerah dasar danau.
Rawa
Rawa memiliki habitat yang digenangi air tawar dengan mineral pH 6, kondisi
permukaan airnya naik atau turun, mengering serta tidak stabil tergantung kondisi
cuaca. Merupakan lahan basah, terbentuk dari tatanan alami atau buatan, dengan air
yang tidak mengalir. Air tawar, payau, air asin. Lahan rawa merupakan peralihan
antara sistem daratan dan perairan (sungai, danau, atau laut). Sebelum di buka
untuk lahan pertanian, lahan rawa ditumbuhi tumbuhan
air, rumput, vegetasi semak dan kayu. Terdapat zona rawa air payau, zona rawa air
tawar, zona rawa lebak
Kolam
Kolam adalah ekosistem air tergenang yang dangkal dan memiliki banyak vegetasi.
Kolam dibedakan menjadi alami dan buatan. Kolam alami dapat ditinggali hewan-
hewan filum invertebrata. Kolam buatan hanya ditinggali hewan-hewan yang
dikehendaki saja.
Waduk
Waduk adalah perairan menggenang akibat pembendungan sungai secara sengaja
untuk kepentingan tertentu.Tujuan dibuat waduk yaitu mencegah banjir, pembangkit
listrik, menyuplai air bagi irigasi pertanian, serta untuk
kegiatan perikanan dan pariwisata. Waduk menerima air dari sungai yang
mengalirinya. Air sungai ini mengandung bahan yang dapat menyuburkan perairan.

C. Alat dan Bahan


1) Alat tulis
2) Kaca Pembesar
3) Barometer
4) Termometer
D. Cara Kerja
1) Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2) Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin dan
jenis/warna tanah
3) Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja
4) Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar
5) Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya
6) Mencatat hewan yang ada, baik yang tetap maupun yang singgah, termasuk
hewan-hewan yang berukuran kecil
7) Mencatat data pada lembar kerja
8) Membuat kesimpulan secara singkat.
E. Hasil pengamatan
 Komponen abiotik ekosistem perairan
Tabel 2.5 Hasil pengamatan komponen abiotik pada ekosistem perairan
No Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan
1
2
3
4
5

 Komponen biotik ekosistem perairan


Tabel 2.6 Hasil pengamatan komponen biotik pada ekosistem perairan
No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Ganggang Spirogyra sp
2 Padi
3 Eceng gondok
4
5
F. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan sebagaimana tabel 2.5 ditemukan beberapa
komponen abiotik diantara air, tanah, udara, suhu, cahaya matahari

G. Kesimpulan

H. Jawaban pertayaan
Jelaskan menuruit pendapat Anda perbedaan apa yang tampak jelas antara
ekosistem darat pada percobaan 1 dengan ekosistem perairan ini?
3. Judul Percobaan : Rantai makanan, jaring - jaring makanan, dan piramida
ekologi

A. Tujuan
Menentukan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi dalam
ekosistem darat dan ekosistem perairan.
B. Dasar Teori
Rantai Makanan
Rantai makanan adalah representasi sederhana dan linear tentang bagaimana
energi dan nutrisi ditransfer dari satu organisme ke organisme lain dalam
suatu ekosistem. Biasanya, rantai makanan mencakup tiga tingkat trofik: produsen
(tumbuhan), konsumen (hewan herbivora dan karnivora), dan dekomposer
(mikroorganisme yang membantu mencerna sisa-sisa organisme mati). Misalnya,
rantai makanan dasar bisa berbentuk seperti berikut: rumput (produsen) -> kelinci
(konsumen herbivora) -> rubah (konsumen karnivora). Kekurangan dari rantai
makanan adalah bahwa ini adalah representasi yang sangat sederhana dan sering
kali tidak mencerminkan kenyataan di alam liar, di mana banyak organisme memiliki
lebih dari satu pilihan makanan dan berada pada beberapa tingkat trofik.

Jaring-jaring Makanan
Jaring-jaring makanan adalah representasi yang lebih realistis tentang interaksi
kompleks antara berbagai organisme dalam suatu ekosistem. Ini mencakup banyak
rantai makanan yang saling terhubung karena beberapa organisme memiliki
beberapa pemangsa dan mangsa. Jaring-jaring makanan mencakup hubungan
pemangsa-mangsa, pemakan serangga, pemangsa puncak, serta hubungan
pemakan bangkai, dan lainnya.
Jaring-jaring makanan menunjukkan bahwa sebagian besar organisme berada
dalam posisi untuk menjadi pemangsa dan mangsa secara bersamaan. Hal ini lebih
mencerminkan kenyataan di alam liar yang kompleks.

Piramide Makanan
Piramida makanan adalah representasi grafis dari transfer energi dan biomassa
antara tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Biasanya, piramida makanan terdiri dari
beberapa tingkat horizontal yang menunjukkan produsen di bagian bawah,
kemudian konsumen herbivora di atasnya, diikuti oleh konsumen karnivora dan
pemangsa puncak di bagian puncak. Setiap tingkat piramida mewakili sejumlah
energi atau biomassa yang dapat diteruskan ke tingkat trofik berikutnya. Piramida
makanan juga dapat mencerminkan jumlah organisme di setiap tingkat trofik.
Namun, dalam ekosistem yang lebih kompleks, piramida makanan bisa menjadi
tidak terlalu presisi karena tidak selalu menggambarkan hubungan yang
sebenarnya dalam jaring-jaring makanan.
Kesimpulannya, rantai makanan adalah representasi sederhana berurutan dari
aliran energi, jaring-jaring makanan mencerminkan interaksi yang lebih kompleks
antara organisme dalam ekosistem, dan piramida makanan adalah gambaran grafis
tentang transfer energi dan biomassa antara tingkat trofik dalam ekosistem.

C. Alat dan Bahan


1) Alat tulis
2) Lingkungan sekitar

D. Cara Kerja
Ekosistem darat:
1) Memperhatikan data pada tabel 2.2 dan 2.4. kemudian membuat bagan rantai
makanan
2) Menentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen
3) Membuat bagan rantai makanan
4) Membuat jaring-jaring makanan
5) Mengelompokkan Komponen biotiknya menurut tingkat trofiknya
6) Membuat bagan piramida ekologi
Ekosistem perairan :
1) Membuat bagan rantai makanan dan jaring-jaring makanan berdasarka
tabel.2.6
2) Mengelompokkan komponen biotik ke dalam tingkat trofik
3) Membuat bagan piramida ekologi
4) Membuat kesimpulan mengenai rantai makanan

E. Hasil Pengamatan

Rantai makanan 1 :

Rantai makanan 2 :

Rantai makanan 3 :

 Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem darat

Tingkat trofik
No Pengurai
1 2 3 4
1 Rumput Belalang Ayam Musang Bakteri
2 Kangkung siput Ayam manusia Bakteri
3
4
5
6
7
8
9
10

Bagan Piramida Ekologi Pada Ekosistem Darat


2. Ekosistem Perairan
Rantai makanan 1 :

Rantai makanan 2 :

Rantai makanan 3 :

Bagan jaring jaring makanan pada ekosistem perairan

Tingkat trofik
No+ Pengurai
1 2 3 4
1 Kangkung ulat ikan
2
3
4
5

Bagan piramida ekologi pada ekosistem perairan


F. Pembahasan

G. Kesimpulan

H. Jawaban Pertanyaan

1. Komponen apakah yang sama-sama terdapat pada ekosistem darat maupun


ekosistem peraiaran? Jelaskan?!

2. Ditinjau dari data yang diperoleh, pada ekosistem mana yang lebih banyak
jenis komponen biotiknya? Mengapa demikian!

I. Daftar Pustaka
Rustaman, Nuryani. 2012. Materi dan pembelajaran IPA di SD. Jakarta. Penerbit
Universitas Terbuka.

Rustaman, Nuryani. 2012. Konsep IPA di SD. Jakarta. Penerbit Universitas


Terbuka
Judul Praktikum pengaruh detergen pada pertumbuhan
A. Tujuan Praktikum
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.

B. Dasar Teori

C. Alat Bahan
1. Neraca analitik/ sendok teh 1 buah
2. Gelas kimia 600 ml 10 buah
3. Kertas saring
4. Kertas timah
5. Mistar
6. Kertas untuk label
7. Gelas kimia 1000 ml 1 buah
8. Air ledeng
9. Deterjen serbuk 1gram.

D. Prosedur Percobaan
1) Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta control air
ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label.
2) Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang
mengapung.
3) Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10 butir dalam
larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI
dan 10 butir dalam larutan control
4) Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.
5) Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama.
6) Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk.
7) Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar dengan mistar.
Kacang hijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang akar = 0 mm.
8) Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48
jam.\

E. Hasil Pengamatan

F. Pembahasan

G. Kesimpulan

H. Jawaban pertanyaan

I. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai