TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Manajemen Pendidikan dan Manajemen Sekolah
Istilah manajemen berasal dari kata kerja dalam bahasa Inggris manage
yang dalam bahasa Indonesia berarti mengelola. Dari pengertian ini manajemen
dapat dipahami sebagai pengelolaan. Apabila pengertian tersebut diterapkan
dalam pendidikan, maka pengertiannya menjadi mengelola pendidikan. Sejalan
dengan pengertian ini, Mulyasa (2003: 20) mengartikan manajemen sebagai
segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan baik tujuan jangka pendek, jangka menengah maupun jangka
panjang. Manajemen dalam kamus besar bahasa Indonesia (2008), diartikan
sebagai penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.
Dari berbagai definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
manajemen pendidikan merupakan suatu proses pengelolaan pendidikan melalui
kerjasama sekelompok orang dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang
berupaya untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam pencapaian tujuan pendidikan
tersebut diperlukan fungsi-fungsi manajemen pendidikan yang meliputi tindakan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan proses pendidikan
sehingga tujun pendidikan yang ditetapkan dapat tercapai.
Manajemen sekolah pada hakikatnya mempunyai pengertian yang sama
dengan manajemen pendidikan. Namun, manajemen pendidikan mempunyai
jangkauan yang lebih luas daripada manajemen sekolah. Menurut Rohiat (2009:
14), manajemen sekolah adalah melakukan pengelolaan sumber daya yang
dimiliki sekolah. Hal ini berarti manajemen sekolah sebagai pengelolaan sekolah
yang dilakukan dengan dan melalui sumber daya yang dimiliki sekolah untuk
mencapai tujuan sekolah. Aspek manajemen sekolah meliputi kurikulum, PBM,
penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, pembiayaan,
hubungan masyarakat, dan lainnya
1. Manajemen Kurikulum
Manajeman kurikulum adalah sebagai suatu sistem pengelolaan kurikulum
yang komperatif, komprehensif, sistemik dan sistematik dalam rangka
mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. Dalam pelaksanaannya, manajemen
Planning (perencanaan)
Organizing (pengorganisasian)
Actuating (pelaksanaan)
Controlling (pengawasan)
pengorganisasian,
koordinasi,
pelaksanaan,
pengendalian.
Analisis kebutuhan
Merumuskan dan menjawab pertanyaan filosofis
Menentukan disain kurikulum
Membuat rencana induk (master-plan) pengembangan, pelaksanaan, dan
penilaian.
Pelaksanaan Pembelajaran)
Penjabaran materi (kedalaman dan keluasan)
Penentuan strategi dan metode pembelajaran
Penyediaan sumber, alat, dan sarana pembelajaran
Penentuan cara dan alat penilaian proses dan hasil belajar
Setting lingkungan pembelajaran
Tahap penilaian:
Terutama dilakukan untuk melihat sejauhmana kekuatan dan kelemahan dari
kurikulum yang dikembangkan, baik bentuk penilaian formatif maupun sumatif.
Penilaian kurikulum dapat mencakup; Konteks, Input, Proses, Produk (CIPP)
Penilaian konteks: memfokuskan pada pendekatan sistem dan tujuan, kondisi
aktual, masalah-masalah dan peluang. Penilaian Input: memfokuskan pada
kemampuan sistem, strategi pencapaian tujuan, implementasi design dan cost
benefit dari rancangan. Penilaian proses memiliki fokus yaitu pada penyediaan
informasi untuk pembuatan keputusan dalam melaksanakan program. Penilaian
produk berfokus pada mengukur pencapaian proses dan pada akhir program
(identik dengan evaluasi sumatif).
2. Manajemen Kesiswaan
Manajemen Kesiswaan (peserta didik) dapat diartikan sebagai usaha
pengaturan terhadap Kesiswaan (peserta didik)mulai dari Kesiswaan (peserta
didik)tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah. Yang diataur
secara langsung adalah segi-segi yan berkenaan dengan Kesiswaan (peserta
didik)secara langsung, dan segi-segi lain yang berkaitan dengan Kesiswaan
(peserta didik)secara tidak langsung. Pengaturan terhadap segi-segi lain selain
Kesiswaan (peserta didik)dimaksudkan untuk memberikan layanan yang sebaik
mungkin kepada peserta didik.
Manajemen kesiswaan juga berarti seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinyu
terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan)
agar dapat mengikuti proses belajar mengajar secara efektif dan efisien mulai dari
penerimaan peserta didik hingga keluarnya peserta didik dari suatu sekolah. Dari
beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa manajemen kesiswaan
merupakan proses pengursan segala hal yang berkaitan dengan siswa mulai dari
penerimaan peserta didik hingga keluarnya peserta didik dari suatu sekolah.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Aspek
Manajemen
Kurikulum
Keterangan
Manajemen perencanaan bidang kurikulum
meliputi penyusunan program kerja tahunan
bidang kurikulum oleh wakil kepala sekolah
bidang kurikulum. Program kerja tahunan ini
disusun
sebagai
pedoman
penyelenggaraan
pendidikan,
sebagai
alat
control
terhadap
dan
dan
pengarahan
pembelajaran
Pelaksanaan program kerja tahunan bidang
kurikulum dilaksanakan mulai ajaran baru. Pada
proses pelaksanaannya sudah berjalan dengan
baik walaupun terdapat beberapa kendala
misalnya waktu pelaksanaan program yang
secara bersama-sama.
Kurikulum yang digunakan
di
SMPN
karakteristik
masyarakat
daerah,
setempat
sosial
dan
budaya
peserta
didik
mudah diimplementasikan.
Dalam menghadapi perubahan kurikulum dari
KTSP menjadi kurikulum 2013 di SMPN 1
Siliragung, pihak pendidik di sekolah baik guru
maupun pihak yang terkait mengikuti program
pengenalan
dan
pelatihan
implementasi
kurikulum 2013.
Sejauh ini belum ada kendala implementasi
kurikulum 2013 karena di SMPN 1 Siliragung
baru
akan
mulai
mengimplementasikan
guru
keterampilan
mempunyai
yang
kemampuan
diharapkan
dan
dalam
Manajemen
kesiswaaan
akademik
25%;
dan
faktor
semester XI 20%.
Setelah dinyatakan lolos seleksi baik melalui
jalur mandiri maupun jalur reguler, peserta didik
baru diwajibkan mengikuti kegiatan Masa
Orientasi Peserta Didik Baru (MOPD). Kegiatan
ini bertujuan untuk memperkenalkan PD dengan
lingkungan sekolah untuk menjembatani proses
bagi
anak
yang
berprestasi
ini
selain
bertujuan
untuk
Kegiatan
bimbingan
belajar
wajib
program-program
pengembangan
tersebut.
Sosialisasi peraturan tata tertib dan sistem poin
pelanggaran kepada siswa, guru dan orang tua.
Sosialisasi kepada siswa dilakukan pada saat
Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPD) dan
secara berkala pada saat upacara bendera dan
secara tertulis dengan teks tertulis di setiap
kelas. Sosialisasi kepada guru dilakukan pada
awal tahun pelajaran secara lisan dan tertulis
oleh KS, Wakasek Bidang Kesiswaan dan BK
melalui rapat dinas. Sosialisasi pada orang tua/
wali murid dilakukan pada bulan Juli Agustus,
untuk
mengukur
kedisplinan
dan
dilakukan.
Pihak sekolah di SMPN 1 Siliragung juga tetap
memantau dan memiliki data para alumni baik
yang
melanjutkan
studinya
ke
jenjang
Manajemen
Personalia
dilakukan
Pendidikan di
Sekolah
perncanaan,
seleksi
kemudian
seminar dll.
Pelaksanaan pemutusan tenaga kerja di SMP
Negeri 1 Siliragung dilakukan dengan penuh
pertimbangan dan melalui diskusi umum pihak
4.
Manajemen
yang terkait.
Perencanaan manajemen sarana dan prasarana
Sarana dan
sekolah
Prasarana
meliputi:
pengadaan
sarana
dan
Sekolah
Manjemen
pelaksanaan
program
meliputi:
Manajemen
Keuangan
6.
Sekolah
Manajemen
Ketatalaksanaa
7.
n Sekolah
Manajemen
Perpustakaan
Sekolah
belajar
mengajar.
peranan
perpustakaan
Mengingat
pentingnya
sekolah,
manajemen
murid,
swadaya
murni,
tukar
tiap
semester,
namun
untuk
dengan
koleksi.
Kegitan pelayanan perpustakaan setiap hari
selama jam efektif. Pelayanan perpustakaan
yang tersedia adalah pelayanan peminjaman,
pengembalian,
peraturan/tata
tertib
Manajemen
Hubungan
Sekolah dengan
kepala
Masyarakat
masyarakat(waka
administrasi
sekolah
bidang
humas).
humas
hubungan
Ruang
meliputi
lingkup
komite
dan
masyarakat.
Bidang humas dan komite bekerja beriringan
guna melindungi dan menjaga agar program-
Pengembangan
Program
sekolah
Pengurus komite merupakan partner sekolah
yang membantu terciptanya kondisi sekolah
Komite Sekolah
Negeri 1 Siliragung:
1. Mengadakan pembinaan kepada pengurus
komite tentang peran dan fungsi komite
serta perangkat organisasi yang harus
dipenuhi
2. Melengkapi perangkat administrasi dan
keuangan organisasi komite
3. Melengkapi data-data san dokumen penting
yang diperlukan komite
4. Pengadaan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan sekolah
4.2 Pembahasan
1. Manajemen Kurikulum
Manajemen perencanaan bidang kurikulum meliputi penyusunan program kerja
tahunan bidang kurikulum oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Program
kerja tahunan ini disusun sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan, sebagai
alat control terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan sebagai alat evaluasi
terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di SMPN 1 Siliragung. Ruang lingkup
program kerja bidang kurikulum ini meliputi:
13. Penyusunan program pengajaran
14. Penyusunan kurikulum, silabus dan penyusunan kalender pendidikan
15. Penyusunan pembagian tugas guru
16. Penyusunan jadwal pelajaran
17. Penyediaan jurnal kelas dan absensi siswa, daftar kumpulan nilai dan buku
raport siswa
18. Penyediaan jurnal mengajar guru, daftar nilai dan daftar hadir, kisi-kisi dan
analisis soal
19. Penyusunan jadwal evaluasi belajar
20. Penyusunan pelaksanaan UN/US
21. Penetapan kriteria persyaratan naik/ tidak naik kelas dan tamat/ tidak tamat
22. Penetapan jadwal penerimaan buku laporan pendidikan
23. Pengorganisasian dan pengarahan penyusunan administrasi pengajaran
24. Penyusunan laporan pelaksanaan pembelajaran
Pelaksanaan program kerja tahunan bidang kurikulum dilaksanakan mulai
ajaran baru. Pada proses pelaksanaannya sudah berjalan dengan baik walaupun
terdapat beberapa kendala
Sejauh ini belum ada kendala implementasi kurikulum 2013 karena di SMPN 1
Siliragung baru akan mulai mengimplementasikan kurikulum 2013 pada tahun
ajaran
2014-2015.
Kemungkinan
kendala
yang
akan
dihadapi
dalam
Manajemen Kesiswaaan
Manajemen Personalia Pendidikan di Sekolah
Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah
Manajemen Keuangan Sekolah
Manajemen Ketatalaksanaan Sekolah
Manajemen Perpustakaan Sekolah
Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Pengembangan Program Komite Sekolah