Anda di halaman 1dari 15

BAB 2.

TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Manajemen Pendidikan dan Manajemen Sekolah
Istilah manajemen berasal dari kata kerja dalam bahasa Inggris manage
yang dalam bahasa Indonesia berarti mengelola. Dari pengertian ini manajemen
dapat dipahami sebagai pengelolaan. Apabila pengertian tersebut diterapkan
dalam pendidikan, maka pengertiannya menjadi mengelola pendidikan. Sejalan
dengan pengertian ini, Mulyasa (2003: 20) mengartikan manajemen sebagai
segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan baik tujuan jangka pendek, jangka menengah maupun jangka
panjang. Manajemen dalam kamus besar bahasa Indonesia (2008), diartikan
sebagai penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.
Dari berbagai definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
manajemen pendidikan merupakan suatu proses pengelolaan pendidikan melalui
kerjasama sekelompok orang dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang
berupaya untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam pencapaian tujuan pendidikan
tersebut diperlukan fungsi-fungsi manajemen pendidikan yang meliputi tindakan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan proses pendidikan
sehingga tujun pendidikan yang ditetapkan dapat tercapai.
Manajemen sekolah pada hakikatnya mempunyai pengertian yang sama
dengan manajemen pendidikan. Namun, manajemen pendidikan mempunyai
jangkauan yang lebih luas daripada manajemen sekolah. Menurut Rohiat (2009:
14), manajemen sekolah adalah melakukan pengelolaan sumber daya yang
dimiliki sekolah. Hal ini berarti manajemen sekolah sebagai pengelolaan sekolah
yang dilakukan dengan dan melalui sumber daya yang dimiliki sekolah untuk
mencapai tujuan sekolah. Aspek manajemen sekolah meliputi kurikulum, PBM,
penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, pembiayaan,
hubungan masyarakat, dan lainnya
1. Manajemen Kurikulum
Manajeman kurikulum adalah sebagai suatu sistem pengelolaan kurikulum
yang komperatif, komprehensif, sistemik dan sistematik dalam rangka
mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. Dalam pelaksanaannya, manajemen

kurikulum harus di kembangkan sesuai dengan konteks Manajemen Berbasis


Sekolah (MBS) dan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP). oleh karna
itu, otonomi yang di berikan pada lembaga pendidika atau sekolah dalam
mengelola kurikulum secara mandiri dengan memproritaskan kebutuhan dan
ketercapaian saran dan visi dan misi lembaga pendidikan atau sekolah tidak
mengabaikan kebijakan nasional yang telah ditetapkan.
Menurut G.R. Terry terdapat empat fungsi manajemen kurikulum, yaitu:
1)
2)
3)
4)

Planning (perencanaan)
Organizing (pengorganisasian)
Actuating (pelaksanaan)
Controlling (pengawasan)

Tahapan proses manajemen kurikulum di sekolah dilakukan melalui empat tahap:


perencanaan,

pengorganisasian,

koordinasi,

pelaksanaan,

pengendalian.

Sedangkan dalam konteks Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Tita


Lestari (2006) mengemukakan tentang siklus proses manajemen kurikulum yang
terdiri dari empat tahap:
Tahap perencanaan; meliputi langkah-langkah sebagai:
1)
2)
3)
4)

Analisis kebutuhan
Merumuskan dan menjawab pertanyaan filosofis
Menentukan disain kurikulum
Membuat rencana induk (master-plan) pengembangan, pelaksanaan, dan
penilaian.

Tahap pengembangan;meliputi langkah-langkah:


1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

Perumusan rasional atau dasar pemikiran


Perumusan visi, misi, dan tujuan
Penentuan struktur dan isi program
Pemilihan dan pengorganisasian materi
Pengorganisasian kegiatan pembelajaran
Pemilihan sumber, alat, dan sarana belajar
Penentuan cara mengukur hasil belajar.

Tahap implementasi atau pelaksanaan meliputi langkah-langkah:


1) Penyusunan rencana dan program pembelajaran (Silabus, RPP: Rencana
2)
3)
4)
5)
6)

Pelaksanaan Pembelajaran)
Penjabaran materi (kedalaman dan keluasan)
Penentuan strategi dan metode pembelajaran
Penyediaan sumber, alat, dan sarana pembelajaran
Penentuan cara dan alat penilaian proses dan hasil belajar
Setting lingkungan pembelajaran

Tahap penilaian:
Terutama dilakukan untuk melihat sejauhmana kekuatan dan kelemahan dari
kurikulum yang dikembangkan, baik bentuk penilaian formatif maupun sumatif.
Penilaian kurikulum dapat mencakup; Konteks, Input, Proses, Produk (CIPP)
Penilaian konteks: memfokuskan pada pendekatan sistem dan tujuan, kondisi
aktual, masalah-masalah dan peluang. Penilaian Input: memfokuskan pada
kemampuan sistem, strategi pencapaian tujuan, implementasi design dan cost
benefit dari rancangan. Penilaian proses memiliki fokus yaitu pada penyediaan
informasi untuk pembuatan keputusan dalam melaksanakan program. Penilaian
produk berfokus pada mengukur pencapaian proses dan pada akhir program
(identik dengan evaluasi sumatif).
2. Manajemen Kesiswaan
Manajemen Kesiswaan (peserta didik) dapat diartikan sebagai usaha
pengaturan terhadap Kesiswaan (peserta didik)mulai dari Kesiswaan (peserta
didik)tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah. Yang diataur
secara langsung adalah segi-segi yan berkenaan dengan Kesiswaan (peserta
didik)secara langsung, dan segi-segi lain yang berkaitan dengan Kesiswaan
(peserta didik)secara tidak langsung. Pengaturan terhadap segi-segi lain selain
Kesiswaan (peserta didik)dimaksudkan untuk memberikan layanan yang sebaik
mungkin kepada peserta didik.
Manajemen kesiswaan juga berarti seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinyu
terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan)
agar dapat mengikuti proses belajar mengajar secara efektif dan efisien mulai dari
penerimaan peserta didik hingga keluarnya peserta didik dari suatu sekolah. Dari
beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa manajemen kesiswaan
merupakan proses pengursan segala hal yang berkaitan dengan siswa mulai dari
penerimaan peserta didik hingga keluarnya peserta didik dari suatu sekolah.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Manajemen Personalia Pendidikan di Sekolah


Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah
Manajemen Keuangan Sekolah
Manajemen Ketatalaksanaan Sekolah
Manajemen Perpustakaan Sekolah
Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

9. Pengembangan Program Komite Sekolah


BAB 3.

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
No
1.

Aspek
Manajemen
Kurikulum

Keterangan
Manajemen perencanaan bidang kurikulum
meliputi penyusunan program kerja tahunan
bidang kurikulum oleh wakil kepala sekolah
bidang kurikulum. Program kerja tahunan ini
disusun

sebagai

pedoman

penyelenggaraan

pendidikan,

sebagai

alat

control

terhadap

pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan sebagai


alat evaluasi terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMPN 1 Siliragung. Ruang
lingkup program kerja bidang kurikulum ini
meliputi:
1. Penyusunan program pengajaran
2. Penyusunan
kurikulum,
silabus

dan

penyusunan kalender pendidikan


3. Penyusunan pembagian tugas guru
4. Penyusunan jadwal pelajaran
5. Penyediaan jurnal kelas dan absensi siswa,
daftar kumpulan nilai dan buku raport siswa
6. Penyediaan jurnal mengajar guru, daftar
nilai dan daftar hadir, kisi-kisi dan analisis
soal
7. Penyusunan jadwal evaluasi belajar
8. Penyusunan pelaksanaan UN/US
9. Penetapan kriteria persyaratan naik/ tidak
naik kelas dan tamat/ tidak tamat
10. Penetapan jadwal penerimaan buku laporan
pendidikan
11. Pengorganisasian

dan

pengarahan

penyusunan administrasi pengajaran


12. Penyusunan
laporan
pelaksanaan

pembelajaran
Pelaksanaan program kerja tahunan bidang
kurikulum dilaksanakan mulai ajaran baru. Pada
proses pelaksanaannya sudah berjalan dengan
baik walaupun terdapat beberapa kendala
misalnya waktu pelaksanaan program yang

terlambat dan lain sebagainya.


Proses evaluasi program kerja bidang kurikulum
dilakukan tiap pergantian tahun ajaran baru.
Pada kegiatan evaluasi ini akan dilihat program
tahunan baik yang sudah terlaksana dengan baik
maupun yang masih terdapat kendala-kendala.

Kendala pada program yang belum dapat


terlaksana dengan baik akan dicari solusinya

secara bersama-sama.
Kurikulum yang digunakan

di

SMPN

Siliragung adalah KTSP. Namun mulai tahun


ajaran 2014-2015 di SMPN 1 Siliragung akan
mulai menggunakan kurikulum 2013 yaitu

untuk kelas 7 dan kelas 8.


Selama menggunakan kurikulum KTSP di
SMPN 1 Siliragung tidak terdapat kendala yang
besar. Pengembangan kurikulum KTSP yang
berdasarkan satuan pendidikan, potensi daerah,
atau

karakteristik

masyarakat

daerah,

setempat

sosial

dan

budaya

peserta

didik

menjadikan kurikulum ini sangat fleksibel dan

mudah diimplementasikan.
Dalam menghadapi perubahan kurikulum dari
KTSP menjadi kurikulum 2013 di SMPN 1
Siliragung, pihak pendidik di sekolah baik guru
maupun pihak yang terkait mengikuti program
pengenalan

dan

pelatihan

implementasi

kurikulum 2013.
Sejauh ini belum ada kendala implementasi
kurikulum 2013 karena di SMPN 1 Siliragung
baru

akan

mulai

mengimplementasikan

kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2014-2015.


Kemungkinan kendala yang akan dihadapi
dalam mengimplementasikan kurikulum 2013
salah satunya adalah dari pihak pendidik. Tidak
semua

guru

keterampilan

mempunyai
yang

kemampuan

diharapkan

dan
dalam

mengimplementasikan kurikulum 2013 selain


itu butuh waktu bagi guru untuk belajar dan

menyesuaikan program pembelajaran seperti


2.

Manajemen

kesiswaaan

pada kurikulum 2013.


Rekrutmen peserta didik baru menggunakan
system skoring terpadu (SST) dengan dua jalur,
yaitu jalur mandiri dan jalur reguler. Pada jalur
mandiri terdapat 4 komponen yang akan diukur
diantaranya: tes akademik/ skolastik 40%; jarak
tempat tingggal ke sekolah 25%; prestasi
akademik/non

akademik

25%;

dan

faktor

ekonomi lemah 10%.sedangkan pada jalur


reguler terdapat 3 komponen yang akan diukur
diantaranya: jumlah nilai ujian sekolah (Bahasa
Indonesia, Matematika dan IPA) 50%; rerata
nilai ujian sekolah (PKN dan IPS) 30%; dan
rerata raport mulai semester VII sampai

semester XI 20%.
Setelah dinyatakan lolos seleksi baik melalui
jalur mandiri maupun jalur reguler, peserta didik
baru diwajibkan mengikuti kegiatan Masa
Orientasi Peserta Didik Baru (MOPD). Kegiatan
ini bertujuan untuk memperkenalkan PD dengan
lingkungan sekolah untuk menjembatani proses

penyesuaian diri bagi PD.


Pengembangan kualitas akademik siswa di
SMPN 1 Siliragung dilakukan salah satunya
dengan adanya pelaksanaan program kelas plus
dan kelas binaan. Kelas plus dan kelas binaan di
peruntukkan

bagi

anak

yang

berprestasi

akademik di kelas 7, 8 dan 9 pada mata


pelajaran matematika, IPA dan bahasa inggris.
Program

ini

selain

bertujuan

untuk

mengembangkan kemampuan akademik peserta


didik yang motifasi belajarnya tinggi, juga

sekaligus untuk mempersiapkan peserta didik


dalam mengikuti event-event lomba seperti
OSN. Selain itu SMPN 1 Siliragung juga
mengadakan kegiatan bimbingan belajar bagi
siswa dengan kemampuan lebih serta siswa lain
yang berminat mengikuti kegiatan bimbingan
belajar ini. Kegiatan ini dilakukan setelah jam
pelajaran usai yaitu mulai pukul 13.00-15.00
WIB.

Kegiatan

bimbingan

belajar

wajib

dilakukan bagi siswa kelas 9 sebagai bentuk


persiapan menghadapi Ujian Akhir Nasional dan

Ujian Akhir Sekolah.


Selain pengembangan kualitas akademik juga
terdapat

program-program

pengembangan

kualitas non akademik seperti kegiatan ekskul


yang meliputi PMR, Pramuka, Karate, Seni
Musik dan Tari, Olahraga bola voli dan sepak
bola, tartil Al-Quran. Kegiatan ekskul diatas
dilaksanakan usai jam pelajaran dan untuk
waktu pelaksanaan dari masing-masing ekskul
tergantung Pembina dari masing-masing ekskul

tersebut.
Sosialisasi peraturan tata tertib dan sistem poin
pelanggaran kepada siswa, guru dan orang tua.
Sosialisasi kepada siswa dilakukan pada saat
Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPD) dan
secara berkala pada saat upacara bendera dan
secara tertulis dengan teks tertulis di setiap
kelas. Sosialisasi kepada guru dilakukan pada
awal tahun pelajaran secara lisan dan tertulis
oleh KS, Wakasek Bidang Kesiswaan dan BK
melalui rapat dinas. Sosialisasi pada orang tua/
wali murid dilakukan pada bulan Juli Agustus,

secara lisan atau tertulis melalui pertemuan wali

murid dan komite sekolah.


Untuk mengukur secara obyektif penilaian non
akademik, pihak sekolah menerapkan program
dengan sistem poin. Sistem poin merupakan
sistem

untuk

mengukur

kedisplinan

dan

ketertiban peserta didik dengan memberi bobot


pada masing-masing poin pelanggaran sesuai
dengan berat dan ringannya pelanggaran yang

dilakukan.
Pihak sekolah di SMPN 1 Siliragung juga tetap
memantau dan memiliki data para alumni baik
yang

melanjutkan

studinya

ke

jenjang

SMA/SMK/Sederajat maupun yang berhenti/


3.

Manajemen

putus sekolah dengan alasan tertentu.


Dalam merekrut tenaga/personil dalam sekolah,

Personalia

dilakukan

Pendidikan di

penetapan atau penempatan.


Penempatan dan penataan personil dilakukan

secara efektif dan efisien


Dalam pelaksanaan kerja, semua pihak di SMP

Sekolah

perncanaan,

seleksi

kemudian

Negeri 1 Siliragung berupaya menciptakan

suasana kerja yang harmonis.


SMP Negeri 1 Siliragung juga berupaya
meningkatkan kompetensi personilnya dengan
mengikutsertakan personilnya dalam pelatihan,

seminar dll.
Pelaksanaan pemutusan tenaga kerja di SMP
Negeri 1 Siliragung dilakukan dengan penuh
pertimbangan dan melalui diskusi umum pihak

4.

Manajemen

yang terkait.
Perencanaan manajemen sarana dan prasarana

Sarana dan

sekolah

Prasarana

prasarana tiap tahun program

meliputi:

pengadaan

sarana

dan

Sekolah

Manjemen

pelaksanaan

program

meliputi:

pendataan inventaris semua ruangan baik ruang


kelas, kantor, perpustakaan dll.
5.

Manajemen

Keuangan
6.

Sekolah
Manajemen

Ketatalaksanaa
7.

n Sekolah
Manajemen

Perpustakaan sekolah berfungsi memberikan

Perpustakaan

pelayanan informasi untuk menunjang program

Sekolah

belajar

mengajar.

peranan

perpustakaan

Mengingat

pentingnya

sekolah,

manajemen

perpustakaan yang baik sangat diperlukan demi


mencapai tujuan yang diharapkan. Perpustakaan
di SMPN 1 Siliragung mempunyai program
kerja sebagai bentuk manajemen perencanaan
sehingga kegiatan-kegiatan yang ada dapat

terorganisir dan terprogram dengan baik.


Diantara program kerja perpustakaan meliputi:
program pengadaan koleksi baik berupa buku
(fiksi dan non fiksi) maupun non buku (terbitan
berkala, alat peraga, peta dsb.). Koleksi berupa
buku mapun non buku diperoleh dari pembelian,
sumbangan

murid,

swadaya

murni,

tukar

menukar, sumbangan BP3, bantuan dari guru


dan karyawan serta bantuan dari Departemen
Pendidikan Nasional. Pengadaan koleksi buku
dilakukan

tiap

semester,

namun

untuk

pengadaan non buku seperti surat kabar

dilakukan berlangganan setiap hari.


Kegiatan
pengolahan
dimulai

dengan

melakukan inventaris, klasifikasi, pembuatan

katalog, penyelesaian koleksi sampai penyajian

koleksi.
Kegitan pelayanan perpustakaan setiap hari
selama jam efektif. Pelayanan perpustakaan
yang tersedia adalah pelayanan peminjaman,
pengembalian,

peraturan/tata

tertib

perpustakaan, penagihan, pemberian sanksi dan


8.

Manajemen

pemberian pernyataan bebas pinjam.


Manajemen
hubungan
masyarakat(humas)

Hubungan

sepenuhnya berada dibawah naungan wakil

Sekolah dengan

kepala

Masyarakat

masyarakat(waka
administrasi

sekolah

bidang
humas).

humas

hubungan

Ruang

meliputi

lingkup

komite

dan

masyarakat.
Bidang humas dan komite bekerja beriringan
guna melindungi dan menjaga agar program-

program sekolah dapat terlaksana dengan baik.


Adapun beberapa program bidang urusan humas
adalah:
1. Membuat susunan pengurus dan urusan dana
2.
3.
4.
5.

kelancaran kegiatan komite


Menyususn program kerja komite
Menyelesaikan administrasi keuangan
Menyusun laporan kegiatan komite
Menjalin hubungan dengan lingkungan

sekolah dan instansi terkait serta masyarakat


6. Menjalin hubungan dengan dunia usaha
7. Memasyarakatkan PKG/MGMP
8. Mensosialisasikan visi dan misi SMP Negeri
1 Siliragung
9. Silaturrahmi pada tokoh masyarakat dan
pejabat lokal
10. Mengadakan pertemuan walimurid
11. Membantu
jalannya
program-program
9.

Pengembangan
Program

sekolah
Pengurus komite merupakan partner sekolah
yang membantu terciptanya kondisi sekolah

Komite Sekolah

sehat dan kondusif. Upaya peningkatan kualitas


sumber daya manusia pengurus komite antara
lain: 1) Memberikan penyuluhan tentang peran
dan fungsi komite sekolah dan 2) Memberikan
pengenalan tentang perangkat organisasi komite
sekolah.
Adapun peran komite sekolah antara lain:
1. Pemberi pertimbangan(Advisory)
2. Pemberi dukungan(Suporting)
3. Penilaian dan Pengawasan(Controling)
4. Mediator
Berikut ini program kerja Komite di SMP

Negeri 1 Siliragung:
1. Mengadakan pembinaan kepada pengurus
komite tentang peran dan fungsi komite
serta perangkat organisasi yang harus
dipenuhi
2. Melengkapi perangkat administrasi dan
keuangan organisasi komite
3. Melengkapi data-data san dokumen penting
yang diperlukan komite
4. Pengadaan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan sekolah

4.2 Pembahasan
1. Manajemen Kurikulum
Manajemen perencanaan bidang kurikulum meliputi penyusunan program kerja
tahunan bidang kurikulum oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Program
kerja tahunan ini disusun sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan, sebagai
alat control terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan sebagai alat evaluasi
terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di SMPN 1 Siliragung. Ruang lingkup
program kerja bidang kurikulum ini meliputi:
13. Penyusunan program pengajaran
14. Penyusunan kurikulum, silabus dan penyusunan kalender pendidikan
15. Penyusunan pembagian tugas guru
16. Penyusunan jadwal pelajaran
17. Penyediaan jurnal kelas dan absensi siswa, daftar kumpulan nilai dan buku
raport siswa
18. Penyediaan jurnal mengajar guru, daftar nilai dan daftar hadir, kisi-kisi dan

analisis soal
19. Penyusunan jadwal evaluasi belajar
20. Penyusunan pelaksanaan UN/US
21. Penetapan kriteria persyaratan naik/ tidak naik kelas dan tamat/ tidak tamat
22. Penetapan jadwal penerimaan buku laporan pendidikan
23. Pengorganisasian dan pengarahan penyusunan administrasi pengajaran
24. Penyusunan laporan pelaksanaan pembelajaran
Pelaksanaan program kerja tahunan bidang kurikulum dilaksanakan mulai
ajaran baru. Pada proses pelaksanaannya sudah berjalan dengan baik walaupun
terdapat beberapa kendala

misalnya waktu pelaksanaan program yang

terlambat dan lain sebagainya.


Proses evaluasi program kerja bidang kurikulum dilakukan tiap pergantian
tahun ajaran baru. Pada kegiatan evaluasi ini akan dilihat program tahunan
baik yang sudah terlaksana dengan baik maupun yang masih terdapat kendalakendala. Kendala pada program yang belum dapat terlaksana dengan baik akan

dicari solusinya secara bersama-sama.


Kurikulum yang digunakan di SMPN 1 Siliragung adalah KTSP. Namun mulai
tahun ajaran 2014-2015 di SMPN 1 Siliragung akan mulai menggunakan
kurikulum 2013 yaitu untuk kelas 7 dan kelas 8.

Selama menggunakan kurikulum KTSP di SMPN 1 Siliragung tidak terdapat


kendala yang besar. Pengembangan kurikulum KTSP yang berdasarkan satuan
pendidikan, potensi daerah, atau karakteristik daerah, sosial budaya
masyarakat setempat dan peserta didik menjadikan kurikulum ini sangat

fleksibel dan mudah diimplementasikan.


Dalam menghadapi perubahan kurikulum dari KTSP menjadi kurikulum 2013
di SMPN 1 Siliragung, pihak pendidik di sekolah baik guru maupun pihak
yang terkait mengikuti program pengenalan dan pelatihan implementasi
kurikulum 2013.

Sejauh ini belum ada kendala implementasi kurikulum 2013 karena di SMPN 1
Siliragung baru akan mulai mengimplementasikan kurikulum 2013 pada tahun
ajaran

2014-2015.

Kemungkinan

kendala

yang

akan

dihadapi

dalam

mengimplementasikan kurikulum 2013 salah satunya adalah dari pihak pendidik.


Tidak semua guru mempunyai kemampuan dan keterampilan yang diharapkan
dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 selain itu butuh waktu bagi guru
untuk belajar dan menyesuaikan program pembelajaran seperti pada kurikulum
2013.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Manajemen Kesiswaaan
Manajemen Personalia Pendidikan di Sekolah
Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah
Manajemen Keuangan Sekolah
Manajemen Ketatalaksanaan Sekolah
Manajemen Perpustakaan Sekolah
Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Pengembangan Program Komite Sekolah

Daryanto. 2014. Manajemen Kurikulum.


http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/edu
kasi/1000-manajemen-kurikulum

Anda mungkin juga menyukai