Anda di halaman 1dari 18

Pengertian Ekosistem

Ekosistem adalah Suatu sistem yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungan hidup dan diantara keduanya tidak bisa
terpisahkan.

Ekosistem juga dapat disebut Ekologi yaitu Suatu tatanan kehidupan dalam suatu kesatuan
secara utuh & menyeluruh, di antara seluruh komponen-komponen lingkungan yang
masing-masing memiliki pengaruh antara satu sama lain.

Pengertian Ekosistem Menurut Para Ahli Biologi


Berikut adalah pengertian dari Para Ahli Biologi dalam menyatakan pengertian dari
Ekosistem.

1. Pengertian Ekosistem menurut A.G. Tansley (1935)

Pengertian Ekosistem menurut A.G. Tansley yaitu Suatu unit Ekologi (An Ecological Unit)
yang didalam sistemnya terdapat sebuah struktur-struktur & fungsinya masing-masing, dan
dapat mempengaruhi suatu timbal balik diantaranya.

2. Pengertian Ekosistem menurut Odum (1993)

Pengertian Ekosistem menurut Odum yaitu Bahwa ekosistem merupakan suatu unit
fungsional dasar dalam ekologi, yang di dalamnya terdapat sebuah organisme (Hewan,
Tumbuhan & Manusia) & lingkungannya (Lingkungan Biotik & Abiotik) dimana antara
keduanya saling memengaruhi satu sama lain.

3. Pengertian Ekosistem menurut Soemarwoto (1983)

Pengertian Ekosistem menurut Soemarwoto yaitu Bahwa pada suatu sistem ekologi
terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.

4. Pengertian Ekosistem UU Lingkungan Hidup (1997)

Pengertian Ekosistem menurut UU Lingkungan Hidup yaitu Suatu tatanan hidup yang
menjadi satu yang utuh dengan menyeluruh antara semua unsur lingkungan hidup dan
saling mempengaruhi.

Komponen-Komponen Pembentukan Ekosistem


Ekosistem terbentuk dari 2 komponen yaitu Komponen Biotik & Komponen Abiotik.

Komponen Biotik
Komponen Biotik adalah Suatu komponen ekosistem yang berupa benda hidup
(Organisme)
Contoh Komponen Biotik : Heterotrof (Konsumen) & Pengurai (Dekomposer).

A. Heterotof (Konsumen)

Komponen Heterotrof adalah Suatu organisme yang mengunakan bahan organik, yang
telah disediakan oleh suatu organisme lain sebagai makanannya.

Komponen ini memanfaatkan makanan yang dimakannya lebih kecil, dan disebut dengan
komponen Makro atau Fagotrof.

B. Dekomposer (Pengurai)

Dekomposer (Pengurai) adalah Suatu organisme yang mengurai sebuah bahan organik,
yang berasal dari organisme yang sudah mati.

Dekomposer (Pengurai) memanfaatkan makanan yang dimakannya dalam jumlah yang


besar, dan disebut dengan Makro atau Sapotrof.

Komponen Abiotik
Komponen Abiotik adalah Suatu komponen ekosistem yang terdiri berupa benda mati atau
benda tak hidup (Non Hayati).

Contoh Komponen Abiotik : Suhu, Air, Garam, Tanah, Cahaya Matahari, & Iklim.

A. Suhu

Suhu yaitu Suatu proses biologis yang dapat dipengaruhi oleh perubahan pada suhu

Contoh : Mamalia & Burung merupakan makhluk hidup yang dapat mengatur sendiri suhu
yang berada didalam tubuhnya.

B. Air

Sebuah ketersediaan air dapat mempengaruhi distribusinya suatu organisme

Contoh : Organisme dapat beradaptasi dan bertahan hidup dengan memanfaatkan


ketersediaan air yang berada padang pasir.

C. Garam

Suatu konsentrat pada sebuah garam mempengaruhi keseimbangan air di dalam


organisme melalui Osmosis.

Contoh : Beberapa organisme Terestrial dapat beradaptasi pada lingkungan, yang


kandungan garamnya cukup tinggi.

D. Sinar Matahari
Intensitas & Kualitas pada sebuah Cahaya Matahari akan mempengaruhi suatu prosesnya
fotosintesis, karena air mampu menyerap cahaya sehingga proses fotosintesis dapat terjadi
di sekitar permukaan matahari & terjangkau.

Contoh : di padang pasir intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu
sehingga hewan & tumbuhan yang hidup di sana bisa depresi.

Jenis-Jenis Ekosistem
Jenis-jenis dalam Ekosistem terdiri dari 2 macam yaitu Ekosistem Alami & Ekosistem
Buatan.

Jenis Ekosistem Alami

Jenis Ekosistem Alami adalah Suatu hubungan timbal balik, yang terjadi pada suatu wilayah
& suatu kejadian tertentu tanpa adanya campur tangan manusia.

Jenis Ekosistem Buatan

Jenis Ekosistem Buatan adalah Sebuah hubungan timbal balik yang terjadi pada suatu
wilayah & suatu kejadian tertentu merupakan hasil campur tangan manusia untuk
memenuhi hasrat dan kebutuhannya.

Macam-Macam Ekosistem
Pada dasarnya Ekosistem di Bumi terbagi menjadi 2 macam kategori, yaitu Ekosistem
Daratan & Ekosistem Perairan. Berikut adalah 2 macam kategori Ekosistem :

1. Ekosistem Daratan (Terestrial)
Ekosistem daratan adalah Suatu Ekosistem yang dimana makhluk hidup berinteraksi
dengan lingkungannya berupa suatu wilayah daratan.

Ekosistem daratan ini meliputi wilayah yang sangat luas dan biasa disebut sebagai Bioma.
Pada ekosistem daratan (Bioma) ini dipengaruhi oleh hal tertentu, yaitu berupa sebuah
iklim (Kondisi cuaca berdasarkan waktu).

Dan iklim ini juga sangat dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu Letak Geografis (Meliputi
ketinggian suatu tempat terhadap permukaan air laut), & Letak Astronomis (Meliputi garis
lintang atau garis bujur).

Beberapa Contoh Ekosistem Daratan :

1. Hutan Hujan Tropis adalah Suatu bioma berupa hutan yang selalu basah & lembab.
Hutan Hujan Tropis ini banyak ditemukan pada suatu wilayah yang berada disekitaran Garis
Khatulistiwa, yaitu kurang lebih pada lintang 0°–10° ke utara & ke selatan garis khatulistiwa.

2. Padang Rumput adalah Suatu dataran tinggi yang dimana seluruh wilayahnya berupa
rumput-rumput pendek dan tidak mempunyai sebuah pohon besar disekitaran wilayahnya.

3. Sabana adalah Sebuah padang rumput yang dipenuhi dengan semak-semak (perdu) dan
hanya ada beberapa jenis pohon yang tumbuh menyebar, seperti pohon Palem & pohon
Akasia.
4. Gurun adalah Suatu daerah yang seluruh wilayahnya berupa pasir dan sangat sedikit
karena jarang terjadinya curah hujan, yaitu kurang dari 250 mm per tahun.

5. Hutan Gugur adalah Suatu bioma berupa hutan pada


diwilayah Tropis & Subtropis dengan iklim yang hangat pada sepanjang tahun, tetapi
terkadang mengalami musim kemarau panjang selama beberapa bulan.
6. Taiga adalah Suatu bioma berupa hutan yang tersusun dari satu spesies pohon, yaitu
seperti pohon Konifer, Pinus, & lainnya yang sejenis.

Dan terdapat beberapa hewan yang berada di daerah ini antara lain Rusa Besar, Beruang
Hitam, Rubah, Serigala, & lain-lain.

7. Tundra adalah Suatu bioma yang dimana pertumbuhan pada sebuah pohon terhambat &
suhu lingkungan wilayahnya rendah, wilayah ini juga sering disebut daerah tanpa pohon.
8. Kars (Batu Gamping /Gua) adalah Sebuah bentuk permukaan bumi yang terbentuk,
karena terjadinya pelarutan pada batuan & biasanya disebut sebagai Gua.

2. Ekosistem Perairan (Akuatik)
Ekosistem Perairan adalah Suatu Ekositem yang dimana seluruh faktor lingkungannya
berupa air sebagai habitat berbagai macam organisme air.

Dengan kata lain ekosistem air ini merupakan lingkungan yang didominasi oleh air sebagai
habitat  komponen Biotik & Abiotik.

Beberapa Contoh Ekosistem Perairan :


1. Perairan Air Tawar adalah Ekosistem perairan yang memiliki kandungan kadar
garamnya sangat rendah. Contohnya Danau, Sungai, & Rawa.
Pengertian Ekosistem – Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk dari hubungan timbal
balik antara tamu dengan lingkungan. Ekosistem ini bisa juga dianggap sebagai tatanan kesatuan secara utuh
dan menyeluruh, di antara seluruh elemen lingkungan yang masing-masing memiliki pengaruhnya satu sama
lain.

Di dalam sebuah ekosistem ada organisme yang berkembang di masyarakat bersama dengan
lingkungan fisik di suatu sistem. Organisme tersebut akan beradaptasi dengan lingkungan fisik,
namun sebaliknya organisme juga dapat mempengaruhi lingkungan fisik tersebut untuk hidup.
Organisme yang ada di mikroorganisme tertentu akan menghasilkan suatu sistem kontrol.
Berikut ini ulasan lengkap seputar ekosistem. Mulai dari Pengertian ekosistem, contoh ekosistem,
komponen ekosistem, macam macam ekosistem, keanekaragaman ekosistem laut, darat, sawah,
sungai, hutan, dll.

Ekosistem adalah penggabungan dari setiap unik di dalam biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik,
antara organisme dengan lingkungan fisik sehingga aliran energi akan menuju ke struktur biotik tertentu.
Selain itu ada juga siklus material yang terjadi antara organisme dan anorganisme, dan matahari sebagai
sumber dari seluruh energi yang ada.

an komponen di dalam ekosistem, yang meliputi :


1. ABIOTIK
Abiotik atau yang lebih dikenal sebagai komponen tak hidup adalah komponen fisik dan juga kimia,
yang bersifat substrat. Atau kelangsungan hidup dan lingkungan di tempat untuk hidup. Sebagian
besar komponen abiotik tersebut bervariasi di dalam ruang dan waktu, komponen abiotik ini dapat
berupa bahan organik, senyawa organik, dan faktor lainnya.
Faktor-faktor lain tersebut akan mempengaruhi distribusi organisme, faktor tersebut diantaranya yaitu
:
BIOTIK
Biotik adalah suatu istilah yang biasanya digunakan untuk merujuk pada sesuatu yang hidup atau
organisme. Komponen biotik merupakan komponen yang membentuk suatu ekosistem selain
komponen abiotik, atau komponen yang tidak bernyawa. Berdasarkan peran serta fungsinya makhluk
hidup dapat dibagi menjadi 2 macam. Diantaranya yaitu :
a. Heterotof atau konsumen
Komponen heterotrofik terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan organik yang telah
disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya. Komponen heterotrofik tersebut disebut dengan
komponen makro atau fagotrof, karena makanan yang dimakannya lebih kecil.
Beberapa Pengertian Dari Ekosistem

1. Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya yang dihubungkan oleh aliran energi
dan daur materi.
2. Ekosistem merupakan suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
3. Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal
balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur
biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari
sebagai sumber dari semua energi yang ada.

Terdapat 2 Komponen Penyusun suatu ekosistem,


Komponen Abiotik
Komponen Biotik

1. Komponen Abiotik
Abiotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebutkan sesuatu yang tidak hidup
atau benda-benda mati atau benda yang tidak bernyewa. Komponen abiotik merupakan
komponen penyusun dari ekosistem yang terdiri dari benda benda mati atau tak hidup. Secara
terperinci, komponen abiotik merupakan keadaan fisik dan kimia disekitar organisme yang
menjadi medium dan substrat untuk penunjang kehidupan dari organisme tersebut.
Komponen abiotik terdiri dari air, suhu, cahaya matahari, tanah, dan iklim.
a. Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi
terhadap ketersediaan air di gurun.
b. Suhu. Proses biologi dipengaruhi oleh suhu. Mamalia dan unggas membutuh energi untuk
meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
c. Cahaya Matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat
menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosisntensis terjadi disekitar permukaan yang
terjangkau cahaya matahari.
d. Tanah. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik pH dan komposisi mineral
membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya ditanah.
e. Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu yang lama dalam suatu wilayah.

2. Komponen biotik
Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme).
Komponen biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup dan merupakan
suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa).
Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu:  produsen, konsumen, dan pengurai/dekomposer.

Kaidah-Kaidah Yang Terdapat Didalam Ekosistem


Suatu ekosistem diatur dan dikendalikan secara alamiah
Mempunyai daya kemampuan yg optimal dlm keadaan berimbang
Terdapat interaksi antara seluruh unsur-unsur lingkungan yang saling mempengaruhi dan
bersifat timbal-balik
Interaksi terjadi antara :
     - komponen2 biotis dgn abiotis
     - sesama komponen biotis
     - sesama komponen abiotis
Interaksi itu Setiap ekositem terantung dan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor tempat, waktu
dan masing-masing perbedaan dari ekositem itu sendiri sebagai pencerminan sifat-sifat yang
khas

Kelentingan Lingkungan
Kelentingan lingkungan merupakan sifat suatu sistem yang memungkinkannya kembali kepada
stabilitas/keseimbangan semula, bahkan untuk menyerap dan memanfaatkan gangguan yang
menimbulkan dinamika/ perubahan kecil
Menunjukkan kemampuan suatu sistem untuk pulih setelah ia terkena gangguan

Kaidah-kaidah Ekosistem
 Suatu ekosistem diatur dan dikendalikan secara alamiah.
 Suatu ekosistem mempunyai daya kemampuan yang optimal dalam keadaan
berimbang. Di atas kemampuan tersebut ekosistem tidak lagi terkendali, dengan
akibat menimbulkan perubahan-perubahan ingkunga atau krisis lingkunga yang
tidak lagi berada dalam keadaan lesteri bagi kehidupan organisme.
 Terdapat interaksi antara seluruh unsur-unsur lingkunga yang saling
mempengaruhi dan bersifat timbal-balik.
 Interaksi terjadi antara :
1) KOMPONEN-KOMPONEN BIOTIS DENGAN
KOMPONEN-KOMPONEN ABIOTIS.
2) SESAMA KOMPONEN BIOTIS.
3) SESAMA KOMPONEN-KOMPONEN
ABIOTIS.
 Interaksi itu senantiasa terkendali menurut suatu dinamika yang stabil, untuk
mencapai suatu optimum mengikuti setiap perubahan yang dapat ditimbulkan
terhadapnya daalm ukuran batas-bats kesanggupannya.
 Setiap ekosistem memiliki sifat-sifat yang khas di samping yang umum dan
secara bersama-sama dengan ekosistem lainnya mempunyai peranan terhadap
ekosistem keseluruhan (biosfera).
 Setiap ekosistem tergantung dan dapat dipengaruhi oleh faktor- faktor tempat,
waktu masing-masing membentk basis-basis perbedaan di antara ekosistem itu
sendiri sebagai pencermianan sifat-sifat yang khas.
 Antara satu dengan lainnya, masing-masing ekosistem juga melibatkan diri untuk
memilih interaksinya pula secara tertentu.

Suatu ekosistem sangat rumit. Hubunag antar organisme ada yang langsung dan tidak
langsung. Dalam beberap hal hubungannya sangat jauh. Arus energi memnempuh berbagai
macam jalan. Untuk mempelajari suatu ekosistem diperlukan pengamatan yang lama dan
sukar. Mungkin tidak ada satu ekosistempun yang dapat dipahami seluruhnya. Agar
hubungan yang terdapat antar organisme dan lingkungan abiotiknya dalam ekosistem dapat
dipahami, diperlukan penelitian-penelitian yang seksama. Dengan konsep ekosistem
komponen-komponen lingkungan hidup dilihat secara terpadu sebagai komponennya.
Dengan konsep ekosistem komponen-komponen lingkungan hidup dilihat secara terpadu
sebagai komponen yang berkaitan dan tergantung satu sama lain dalam satu sistem.
Pendekatan ini disebut pendekatan ekosistem atau pendekatan holistik.

Di dalam suatu tata ruang yang sempit, berbagai individu akan berdesakan. Disitu
diperlukan terbentuknya suatu struktur yang berlapis-lapis. Di zaman ada rumput, ada
semak, ada belukar, ada pohon dan ada pohon yang tinggi sekali memayungi semuanya. Di
dalam sistem semuanya ini menempati fungsi masing-masing. Dan di antara berbagai jenis
tumbuhan yang lebih bersama itu ada interaksi kimiawi (allelopati) antara suatu individu
tumbuhan tertentu dengan tumbuhan lain di sekitarnya.
Dalam pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan, setiap pembangunan
harus dapat menjaga berfungsinya komponen-komponen lingkungan. Oleh karena itu suatu
ekosistem harus dipertahankan tingkat kehidupan manusiawi maupun organisme lainnya di
dunia ini.

Komponen atau Faktor Ekosistem


Komponen-komponen ekosistem dapat dibagi berdasarkan : dari segi makanan (tropik).
Memiliki dua komponen yang biasanya terpisah-pisah daalm waktu dan ruang yaitu :

1. Komponen aututrop (memberi makan sendiri), di sini terjadi pengikatan energi


matahari.
2. Komponen heterotrophik (memakan yang lainnya) di sini terjadi pemakaian,
pengaturan kembali dan perombakan behan-bahan yang kompleks.
Pada dasarnya manusia adalah kelompok individu yang merupakan populasi dari satu
spesies (jenis) hewan. Dalam gambar ini terlihat secara ringkas dan sederhana bagaimana
seluruh jaring-jaring kehidupan itu berlangsung melalui daur materi dan transformasi
energi. Energi matahari hanya dapat disintesis dalam bentuk kehidupan oleh tumbuhan
berhijau daun (produsen primer atau ototrof, artinya mampu menumpang hidup sendiri).
Makhluk hidup lainnya adalah produsen sekunder (herbivor = pemakan tumbuhan), tersier
(karnivor = pemakan hewan lain),da seterusnya. Manusia pada dasarnya karnivor,
kemudian berkembang juga menjadi herbivor, dan disebut omnivor (=pemakan segala
macam). Seluruh kelompok makhluk hidup lain ini
disebut heterotrof (soerjani dkk, 1987).

Dari Segi Keperluan Deskriptif

1. Komponen abiotik, terdiri dari :


a. Senyawa-senyawa inorganik ( C H, CO2 H2O dan lainnya) yang terlibat dalam siklus
bahan atau mineral.
b. Senyawa-senyawa organik (protein, karbohidrat, lemak dan seterusnya) yang
menghubungkan biotik dan abiotik.
c. Iklim (temperatur, faktor-faktor fisik lainnya).
d. Air.

2. Komponen-komponen biomas terdiri dari :


a. Produsen, organisme autotropik, umumnya tumbuhan hijau yang mampu menghasilkan
atau membentuk makanan dari senyawa-senyawa an-organik yang sederhana.
b. Mikro-konsumer atau phagotrof,, organisme-organisme heterotropik, terutama binatang-
binatang yang menceranakan organisme-organisme atau bagian bahan organik.
c. Mikro-konsumer, saprotrof (sapro = merombak) atau osmotrop, organisme heterotropik
terutama bakteri dan jamur yang merombak senyawa-senyawa kompleks daripada
protoplasma mati. Mengisap beberapa dari hasil perombakan dan melepaskan bahan
makanan inorganik yang dapat dugunakan oleh produsen. Menghasilkan senyawa organik
sebagai sumber energi yang dapat menghambat atau merangsang komponen biotik lainnya
dalam ekosistem.

3. Wiegest dan Owens (1970), membagi heterotrof menjadi :


a. Biophag adalah organisme-organisme yang memakan organisme hidup lainnya.
b. Saprophag adalah organisme-organisme yang memakan bahan-bahan organik mati.

Dari segi fungsional ekosistem dapat dianalisis menurut segi :

1. Lingkaran mineral.
2. Rantai-rantai makanan
3. Pola-pola keragaman dalam waktu dan ruang.
4. Perkembangan dan evaluasi.
5. Pengendalian (cybernetiks).

Faktor-faktor Ekosistem merupakan komponen habitat yaitu :

A. Faktor Abiotik terdiri dari :

1. Tanah
a. Sifat fisik tanah seperti tekstur, kematangan, porositas, kapasitas menahan air.
b. Sifat kimia tanah seperti pH, kandungan dan jenis unsur hara (materi).

2. Faktor Iklim

Rezim energi, suhu, kelembapan, angin, kandungan gas/partikel


3. Faktor air
Kecerahan, pH, kandungan unsur

B. Faktor Biotik

1. Produsen :
a. Tumbuhan hijau dan
b. Bakteri

2. Konsumen :
a. Herbivora,
b. Karnivora : kanivora 1, karnivora 2, dan top karnivora
3. Dekomposer.

C. Faktor Manusia

a. Ideologi.
b. Politik.
c. Ekonomi.
d. Sosial.
e. Budaya.
f. Hankam (Nasional dan pribadi).

Tanah Sebagai Ekosistem

I. Komponen Abiotik
A. Fraksi mineral yaitu sifat fisik dan sifat kimia.
B. Kandungan Bahan Organik.
C. Air Tanah
D. Atmosfer Tanah.

II. Komponen Biotik


A. Mikroba seperti Algae, Protozoa, Fungi, baktera.
B. Mesobiota seperti Nematoda dan Artipro.
C. Makrobiota seperti Cacing, Moluska, Artropoda.

Batas dan Ukuran Ekosistem


Ekosisitem merupakan satuan dasar dalam ekologi, karena ekosistem meliputi makhluk
hidup dengan lingkungan organisme (komunitas boitik) dan lingkungan abiotik, masing-
masing mempengaruhi sifat-sifat lainnya dan keduanya perlu untuk memelihara kehidupan
dehingga terjadi keseimbangan, keselarasan dan keserasian alam di bumi ini. Dalam hal ini
fungsi utama ekosistem di bumi penekanannya adalah pada hubungan wajib,
ketergantungan dan hubungan sebab akibat, yang merupakan perangkaian komponen-
komponen untuk membentuk satuan-satuan fungsional.

Sifat universal dari setiap ekosistem, apakah itu ekosistem alami atau ekosistem buatan
manusia yang meliputi ekosistem daratan, ekosistem air tawar atau ekosistem laut maupun
ekosistem lansekap dan ekosistem pertanian serta ekosistem lainnya adalah interaksi dari
komponen-komponen autotropik dan heterotropik.
Oleh karena itu ekosistem merupakan konsep sentral dalam ekologi. Dengan konsep
ekosistem, komponen-komponen lingkungan hidup harus dilihat secara terpadu sebagai
komponen yang berkaitan dan tergantung satu sama lain dalam suatu sistem.cara inilah
yang dimaksudkan dengan pendekatan ekosistem atau pendekatan holistik. Ekositem dapat
dipahami dan dipelajari dalam pelbagai ukuran apakah itu sebuah kolam, danau, atau
sebidang kebun, hutan atau lansekap. Bahkan sebuah laboratoriumpun merupakan satuan
ekosistem yang dapat diamati. Selama komponen-komponen yang dapat diamati. Selama
komponen-komponen pokok ada dan berinteraksi membentuk kerja sama untuk mencapai
suatu kemantapan fungsional, walaupun hanya dalam waktu singkat, kesatuan tersebut
dapat dianggap suatu ekosistem.

Perbedaan ekosistem yang satu dengan yang lain dapat ditetukan oleh :

1. Jumlah jenis organisme produsen.


2. Jumlah jenis organisme kondumen.
3. Jumlah keanekaragaman mikroorganisme.
4. Jumlah dan macam komponen abiotik.
5. Kompleksitas interaksi antar komponen.
6. Berbagai proses yang berjalan dalam ekosistem.

Sistem Produksi, Konsumsi dan Dekomposisi


Sistem produksi dalam ekosistem erat hubungannya dengan daur materi dan aliran energi.
Produksi merupakan istilah umum bagi para ahli ekologi yang digunakan untuk proses
pemasukan dan pentimpanan energi di dalam ekosistem. Produksi primer meliputi
pemasukan-pemasukan yang mencakup pemindahan energi cahaya pada bintang dan
mikroba disebut produksi sekunder.

Produksi primer dari suatu ekosistem berasal dari proses fotosintesis yang dilakukan oleh
tumbuhan berhijau daun dengan pengikatan energi yang berasal dari sinar matahari.
Secara kimia proses fotosintesis merupakan reaksi oksid-reduksi (redoks), meliputi
penyimpanan bagian dari energi sinar matahari sebatas energi potensial atau makanan.

Produktivitas dari suatu ekosistem adalah kecepatan cahaya matahari yang diikat oleh
vegetasi menjadi produktivitas kotor (gross), sesuai dengan kecepatan fotosintesis.
Sedangkan produksi Di timbunan sampah, hidup beraneka satwa tak bertulang belakang
seperti kakiseribu, kalejengking, rayap, kumbang, keong dan macam-macam reptilia dan
aphibia. Kalau diperhatikan, lingkungan hidup ini khas dan menarik.

Proses dekomposisi menghasilkan materi atau mineral di lantai hutan yang merupakan
lingkungan hidup tersendiri. Proses ini dimulai apabila ada tumbuhan atau hewan yang
mati. Tubuh makhluk-makhluk diuraikan menjadi patahan-patahan kecil oleh jamur, rayap,
semut, larvae/nympha, serangga, kecoa dan lain-lain. Serpihan-serpihan ini terakhir
diuraikan menjadi unsur-unsur yang lebih sederhana oleh makhluk mikro yang disebut
bakteri pengurai. Adanya satwa-satwa kecil ini memberikan pula kehidupan kepada
pemangsa-pemangsa seperti kalajengking, kumbang, lipan dan lain-lain.
Netto dari vegetasi adalah produksi dalam arti dapat digunakan oleh organisme lain, yaitu
sesuai dengan kecepatan fotosintesis (produksi bahan kering) dikurangi kecepatan
respirasi. Oleh karena suhu dan cahaya bervariasi selama 24 jam maka produksi tanaman
dinyatakan dalam satuan berat kering (gram/kilogram) persatuan luas permukaan tanah
per musim pertumbuhan atau per tahun. Reaksi fotosintesis sebagai berikut:

Dari O2 yang dihasilkan akan terbentuk gas ozon (O3). Ozon yang ada pada lapisan udara
akan melindungi bumi dari sinar matahari bergelombang pendek antara lain melindungi
sinar ultra violet yang sangat berbahaya bagi makhluk hidup. Ozon merupakan zat oksigen
yang kuat, beracun, dan merupakan zat pembunuh jasad renik. Oleh karena itu ozon sering
dipakai untuk mensucihamakan air minum misalnya. Di samping itu ozon dapat
mengganggu kesehatan tumbuhan dan hewan atau manusia. Itulah sebabnya jika terjadi
ozon berlubang di lapisan troposfer akan menimbulkan masalah dalam kehidupan di bumi.

Sintesis asam-asam amino dan bahan lainnya yang oenting terjadi bersamaan dengan
sintesis karbohidrat (glukose). Sebagian dari makanan yang dibentuk dalam proses
fotosintesis dipakai oleh produsen sendiri. Kelebihan kemudian digunakan oleh konsumen.
Kebanyakan jenis tumbuhan tinggi (Spermatophyta) yang berhijau daun dan berbagai jenis
algae yang berhijau memerlukan satuan organik yang sederhana saja.
Oleh karenanya tumbuhan tersebut bersifat aututrop. Beberapa jenis algae memerlukan
satuan organik kompleks senyawa pertumbuhan yang mereka sendiri tidak bisa
membuatnya. Jenis lain lagi memrlukan satu, dua atau banyak senyawa demikian dan
karena itu jenis-jenis tersebut sebagian heterotrop.

Tumbuhan berhijau daun adalah produsen primer. Dalam proses daur materi dan energi
seterusnya, produsen primer ini merupakan makanan konsumen primer atau produsen
sekunder yang disebut dengan herbivor yang hewan pemakan tumbuhan seperti burung,
kalelawar, kupu-kupu, lebah, sapi, dan lainnya. Selanjutnya konsumen primer akan
menjadi mangsa dari konsumen sekunder yang disebut juga produsen tertier, predator atau
karnivor. Baik produsen primer, sekunder atau predator apabila tuadn atau mati akan
mengalami pembusukan, peguraian, perombakan atau dekomposisi menjadi bentuk bahan
organik yang lebih sederhana oleh makhluk yang umumnya terdiri dari jasad renik seperti
bakteri, ada makhluk hidup yang tergantung pada berbagai macam tingkat ropik disebut
konsumen bebagai tingkat atau karnivor.

Suatu komunitas yang alamiah mengenal peranan seekor hewan pemangsa yang disebut
predator yang sangat fungsional dalam memelihara keseimbangan dengan populasi
binatang yang dimangsa (pray). Dalam keseimbangan seperti ini misalnya populasi kijang
yang lamban dengan mudah akan menjadi mangsa harimau sehingga yang tinggal hidup
adalah kijang-kijang yang sehat. Populasi kijang hanya ada yang sehat justru karena
adanya populasi harimau (pemangsa). Begitu pula padang rumput akan berada dalam
pertumbuhan yang sehat karena terbatasnya populasi kijang yang memakan rumput
tersebut. Harimau yang lamban akan mati kelaparan karena kijang yang masih hudup
hanyalah kijang-kijang yang sehat dan gesit serta tidak akan tertangkap atau dimangsa
oleh harimau yang lamban atau lemah. Akhirnya harimau yang dapat bertahan hidup
hanyalah populasi harimau yang sehat. Sehingga yang ada dalam komunitas alamiah
seperti itu adalah komponen yang sehat-sehat sehingga memberikan situasi dan yang
serasi satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai