Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Spektrofotometri

Spektrofotometri sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan
fotometer. Spektrofotometer menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang gelombang
tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau
diabsorbsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energy relatif jika energy tersebut
ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi panjang gelombang. Kelebihan
spektrofotometer dengan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih di
deteksi dan cara ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating atau celah optis. Pada
fotometer filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek pada
panjang gelombang tertentu (Gandjar,2007)

Spektrofotometri adalah sebuah metode di dalam analisis kimia yang berguna untuk mengukur
konsentrasi sampel secara kuantitatif. Namun dalam analisisnya, itu semua harus didasari dari
interaksi materi dengan cahaya. Biasanya, cahaya yang diserap oleh materi akan diukur.
Sebutannya adalah Transmitans atau juga Absorbans. Dari namanya, memang terlihat bahwa
itulah cahaya yang diserap oleh materi. Namun di dalam analisis berdasarkan Spektrofotometri,
ada tiga daerah dari panjang gelombang elektromagnetik yang digunakan. Dimulai dari

Daerah UV (200-380 nm)

Daerah Visible (380-700 nm)

Daerah Inframerah (700-3000 nm)

Jadi dalam Spektrofotometri sendiri, hasil yang diolah sudah pasti memiliki pengukuran yang
berbeda. Itu semua tergantung dari bagaimana cahaya yang diserap oleh materi lalu kemudian
diukur. Agar bisa lebih maksimal lagi, maka perlu juga pengetahuan mendalam tentang prinsip
kerja Spektrofotometri.

Prinsip Kerja Spektrofotometri

Spektrum elektromagnetik dibagi dalam beberapa daerah cahaya. Suatu daerah akan diabsorbsi
oleh atom atau molekul dan panjang gelombang cahaya yang diabsorbsi dapat menunjukan
struktur senyawa yang diteliti. Spektrum elektromagnetik meliputi suatu daerah panjang
gelombang yang luas dari sinar gamma gelombang pendek berenergi tinggi sampai pada panjang
gelombang mikro (Marzuki Asnah 2012) Spektrum absorbsi dalam daerah-daerah ultra ungu dan
sinar tampak umumnya terdiri dari satu atau beberapa pita absorbsi yang lebar, semua molekul
dapat menyerap radiasi dalam daerah UV-tampak. Oleh karena itu mereka mengandung electron,
baik yang dipakai bersama atau tidak, yang dapat dieksitasi ke tingkat yang lebih tinggi. Panjang
gelombang pada waktu absorbsi terjadi tergantung pada bagaimana erat elektron terikat di dalam
molekul. Elektron dalam satu ikatan kovalen tunggal erat ikatannya dan radiasi dengan energy
tinggi, atau panjang gelombang pendek, diperlukan eksitasinya (Wunas,2011) Keuntungan utama
metode spektrofotometri adalah bahwa metode ini memberikan cara sederhana untuk
menetapkan kuantitas zat yang sangat kecil. Selain itu, hasil yang diperoleh cukup akurat,
dimana angka yang terbaca langsung dicatat oleh detector dan tercetak dalam bentuk angka
digital ataupun grafik yang sudah diregresikan (Yahya S,2013). Secara sederhana instrument
spektrofotometeri yang disebut spektrofotometer terdiri dari : Sumber cahaya – monokromatis
– sel sampel – detector- read out

Fungsi masing-masing bagian :

1. Sumber sinar polikromatis berfungsi sebagai sumber sinar polikromatis dengan berbagai
macam rentang panjang gelombang.

2. Monokromator berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu mengubah cahaya yang
berasal dari sumber sinar polikromatis menjadi cahaya monokromatis.

3. Sel sampel berfungsi sebagai tempat meletakan sampel - UV, VIS dan UV-VIS menggunakan
kuvet sebagai tempat sampel.

4. Detektor berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan mengubahnya menjadi
arus listrik.

5. Read out merupakan suatu sistem baca yang menangkap besarnya isyarat listrik yang berasal
dari detector.

Dalam analisa kimia, pasti selalu ada prinsip kerja yang dimiliki oleh masing-masing  metode.
Untuk prinsip kerja Spektrofotometri sendiri, semuanya berdasarkan hukum Lambert-Beer. Jadi
ketika cahaya monokromatik  masuk atau melalui sebuah media yang merupakan larutan, maka
ada tiga hasil yang bisa terlihat. Pertama, sebagian cahaya tersebut akan diserap. Kedua,
sebagian cahaya akan dipantulkan kembali. Ketiga, sebagian cahaya juga akan diteruskan.

Dalam prinsip kerjanya, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar bisa menghasilkan hasil
analisa yang maksimal:
 Radiasi yang dipakai sudah pasti harus monokromatik
 Tidak adanya pengaruh molekul lain ketika sinar tersebut diserap oleh larutan yang juga
memiliki molekul lainnya.
 Radiasi yang diserap oleh sampel tidak akan menimbulkan reaksi kimia apapun
 Larutan yang diukur harus benar-benar jernih. Hal ini harus dipenuhi agar tidak adanya
hamburan cahaya yang disebabkan partikel-partikel koloid yang ada di dalam larutan.
 Konsentrasi analit harus termasuk rendah. Jika tinggi, maka bisa mengganggu kelinearan
dari grafis absorbansi yang beradu dengan konsentrasi.

Alat Untuk Spektrofotometri

Untuk bisa menjalankan analisis Spektrofotometri, maka dibutuhkan alat bernama


Spektrofotometer. Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi
dengan metode khusus, melewatkan cahaya pada panjang gelombang tertentu pada suatu obyek
dari kaca atau kuarsa. Obyek ini dikenal juga dengan istilah kuvet.

Karena Spektrofotometer adalah alat yang begitu penting, maka sudah tentu fungsinya pun
demikian. Dari ulasan sebelum ini, dapat disimpulkan bahwa fungsi Spektrofotometer adalah
melakukan analisis serta penghitungan seberapa besar konsentrasi senyawa yang terkandung
pada sampel tertentu.

Alat ini menjadi penting untuk mengetahui kandungan-kandungan penting dalam sampel yang
diperlukan dalam banyak industri. Beberapa di antaranya seperti industri medis, industri pangan,
dan industri kecantikan.

Cara Menggunakan Spektrofotometer

Adapun urutan prosedur analisa menggunakan spektrofotometer secara umum adalah:

1. Tentukan sample apa yang akan dianalisa


2. Tentukan senyawa apa yang akan dinilai dari sample tersebut
3. Akan lebih baik jika anda mencari referensi terlebih dahulu mengenai senyawa yang akan
anda Analisa dan hubungannya dengan penggunaan spektrofotometer(jurnal)
4. Siapkan sample dan instrument lainnya untuk melakukan analisa dengan
spektrofotometer
5. Nyalakan spektrofotometer dan mulai bekerja sesuai prosedur jenis spektrofotometer
6. Setelah selesai dan mendapatkan hasil yang benar, catat untuk mempermudah proses
membandingkan
7. Bersihkan spektrofotometer jika sudah selesai digunakan, ingatlah untuk selalu
mengeluarkan kuvet sample dari kompartemen
8. Matikan dan cabut daya spektrofotometer jika tidak digunakan dalam waktu yang cukup
lama.

Anda mungkin juga menyukai