Abstrak
Kendala kualitas air dalam budidaya ikan nila (Oreochromis niloticus) pada Program Urban Farming
diakibatkan karena waduk maupun bozem yang digunakan merupakan perairan tergenang dan kualitas airnya
tergantung darimana air itu berasal, apabila kualitas air buruk maka ikan akan stres, menjadi lemah dan mudah
terserang parasit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air pada pemeliharaan ikan nila (O. niloticus),
prevalensi endoparasit pada saluran pencernaan serta korelasi antara kualitas air dengan prevalensi endoparasit
pada saluran pencernaan ikan nila (O. niloticus) di Keramba Jaring Apung Program Urban Farming kota
Surabaya. Lokasi waduk atau bozem yang digunakan adalah Urban Farming kecamatan Wiyung, Jambangan
dan Lakarsantri, kota Surabaya. Metode yang digunakan adalah metode survey. Parameter utama dalam
penelitian ini adalah prevalensi endoparasit dan kualitas air.
Hasil pengukuran kualitas air berkisar antara : suhu 29-300C; pH 7-8,5; kecerahan 18-30 cm; DO 4,8-
5,3 mg/l; nitrit <0,043-2,213 mg/l; nitrat <0,008-7,781 mg/l dan amoniak 0,063-0,35 mg/l. Prevalensi rata-rata
endoparasit Eimeria spp. 5,71 % dan Acanthogyrus spp. 8 %. Terdapat korelasi positif antara kecerahan,
amoniak dan DO dengan prevalensi Eimeria spp. serta suhu, pH, nitrat dan nitrit dengan prevalensi
Acanthogyrus spp. Terdapat korelasi negatif antara suhu, pH, nitrat dan nitrit dengan prevalensi Eimeria spp.
serta kecerahan, amoniak dan DO dengan prevalensi Acanthogyrus spp.
Kata kunci: Korelasi, Kualitas Air, Endoparasit, Ikan Nila, Saluran Pencernaan dan Keramba Jaring Apung
Abstract
The obstacles of nile tilapia (Oreochromis niloticus) cultivation in Urban Farming Program caused due
to reservoirs and bozem used the stagnant water and the water quality depends on where the water came from, if
the water quality is poor then the fish will be stressed, weak and easy to be infected by parasites.
This study aims to determine the water quality in the cultivation of nile tilapia (O. niloticus), the
prevalence of endoparasites in the gastrointestinal tract and the correlation between water quality with
endoparasit prevalency in the digestive tract of nile tilapia (O. niloticus) in floating net cages Urban Farming
Program Surabaya city. The reservoirs or bozem that used for this study are located in Wiyung, Jambangan dan
Lakarsantri sub-district in Surabaya city. The method used in this study is a survey method. The main
parameters is the prevalence of endoparasites and water quality.
Results of water quality measurement ranges at: temperature 29-300C; pH 7-8.5; water clarity of 18-30
cm; dissolved oxygen is 4.8-5.3 mg/l; nitrite <0.043-2.213 mg/l; nitrate <0.008-7.781 mg/l and ammonia 0.063-
0.35 mg/l. The average prevalence of Eimeria spp. 5,71 % and Acanthogyrus spp. 8 %. There is a positive
correlation between water clarity, ammonia and dissolved oxygen with Eimeria spp. prevalence also
temperature, pH, nitrate and nitrite with Acanthogyrus spp. prevalence. There is a negative correlation between
temperature, pH, nitrate and nitrite with Eimeria spp. prevalence also water clarity, ammonia and dissolved
oxygen with Acanthogyrus spp. prevalence.
Keywords: Corelation, Water Quality, Endoparasite, Nile Tilapia, Intestine and Float Cage
83
Diterima/submitted:4 November 2015
Disetujui/accepted:3 Juli 2016
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol 5 No.3
survey. Menurut Nazir (2011), metode secara visual apakah terdapat parasit atau
survey merupakan metode penyelidikan terjadi kerusakan saluran pencernaan.
yang diadakan untuk memperoleh fakta- Feses ikan ditampung dalam petri dish,
fakta dari gejala-gejala yang ada dan men- diencerkan dengan aquades dan diperiksa
cari keterangan-keterangan secara faktual. dengan metode natif dengan mikroskop
perbesaran 100x dan 400x.
Prosedur Kerja
Pengambilan Sampel Perhitungan Prevalensi Endoparasit
Lokasi pengambilan sampel ikan Prevalensi endoparasit dihitung
ditentukan setelah melakukan survey lo- dengan menggunakan acuan perhitungan
kasi. Total sampel 175 ekor didapat dari Williams and Williams (1996) dengan
tiga lokasi urban farming di kecamatan rumus sebagai berikut:
Jambangan, Wiyung dan Lakarsantri, Kota
Surabaya. Pengambilan sampel ikan dila- Prevalensi (%) = Jumlah ikan terinfeksi x 100%
kukan menggunakan metode purposive Jumlah sampel ikan
sampling dengan penentuan spesifikasi
lokasi urban farming di Surabaya yang
memiliki keramba jaring apung yang ma- Pewarnaan Cacing dan Protozoa
sih aktif dan terdapat komoditas ikan nila Pewarnaan endoparasit protozoa
berukuran 10-15 cm. Perhitungan jumlah menggunakan giemsa mengacu pada Lom
sampel ikan masing-masing diambil sebe- and Dykova (1992). Sedangkan pewarnaan
sar 5-10 % dari jumlah total populasi ikan endoparasit cacing mengacu pada metode
(Rokhmani dkk., 2011). Semichen-Acetic Carmine (Kuhlmann,
2006).
Pengambilan dan Pengukuran Sampel
Kualitas Air Parameter Penelitian
Sampel air diambil secara langsung Parameter utama dalam penelitian
dengan menggunakan botol plastik 600 ml ini adalah prevalensi endoparasit pada
dan 1.500 ml bersamaan dengan pengam- saluran pencernaan ikan nila (O. niloticus)
bilan sampel ikan nila (O. niloticus) di dan kualitas air yang meliputi suhu,
keramba jaring apung program urban far- kecerahan, oksigen terlarut, pH, amoniak,
ming Kota Surabaya. Pemeriksaan oksigen nitrat dan nitrit di waduk, sungai atau
terlarut, suhu, kecerahan dan pH akan bozem yang digunakan untuk program
dilaksanakan di lapangan, sedangkan amo- urban farming Kota Surabaya.
niak, nitrat dan nitrit akan diuji
menggunakan spektrofotometer UV-Vis di Analisa Data
Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Hasil dari pengukuran kualitas air
dan Pengendalian Penyakit (BBTKLP) dan penghitungan prevalensi endoparasit
Surabaya. pada ikan nila (O. niloticus) akan ditam-
pilkan dalam bentuk tabel dan gambar.
Pemeriksaan Endoparasit Saluran Data dari kualitas air dan prevalensi
Pencernaan endoparasit akan dianalisis menggunakan
Endoparasit saluran pencernaan di- korelasi regresi.
periksa berdasarkan Mahasri dkk. (2012)
yaitu dengan pembedahan terhadap saluran HASIL DAN PEMBAHASAN
pencernaan. Saluran pencernaan diamati Pemeriksaan Kualitas Air
85
Diterima/submitted:4 November 2015
Disetujui/accepted:3 Juli 2016
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol 5 No.3
Pemeriksaan Endoparasit
Tabel 2. Perhitungan Prevalensi Endoparasit Ikan Nila di Setiap Kecamatan
Kecamatan Endoparasit
Wiyung Eimeria spp.
Jambangan Eimeria spp., Acanthogyrus spp.
Lakarsantri Eimeria spp., Acanthogyrus spp.
Prevalensi Endoparasit
Tabel 3.Hasil Perhitungan Prevalensi Endoparasit pada Sampel Ikan Nila
Jumlah Jumlah Ikan Terinfeksi Prevalensi
Kecamatan Kategori
Sampel Terinfeksi Tidak (%)
Wiyung 50 4 46 8 Occasionally
Jambangan 50 5 45 10 Often
Lakarsantri 75 13 62 17,33 Often
Total 175 22 153 12,57 Often
intermediet dari oksidasi amoniak menjadi optimal akibat saluran pencernaan yang
nitrat. Sifat toksik dari nitrit adalah dapat rusak. Sesuai dengan Eissa et al. (2011)
mengoksidasi ion ferrous (Fe2) menjadi gejala klinis pada ikan yang terinfeksi
ferric (Fe3+) dalam haemoglobin (Hb) Acanthogyrus dapat berupa pembengkakan
darah sehingga Hb berubah menjadi ginjal, ikan pucat, emasiasi dan haemor-
methaemoglobin (MetHb) (Jensen, 1995 rhage pada permukaan abdomen, sedang-
dalam Fadil, 2011), sedangkan toksisitas kan pada saluran pencernaan terdapat ulcer
Nitrat terjadi secara tidak langsung dan dan sekresi catarrhal mucoid pada anus.
mempengaruhi lingkungan perairan karena Stadia Acanthogyrus yang menginfeksi
membantu pertumbuhan tumbuhan air dan ikan sampel adalah stadia dewasa dengan
alga secara berkelebihan sehingga menim- duri-duri pada probosisnya sehingga
bulkan istilah blooming algae dan eutro- terlihat seperti memiliki kepala berduri
fikasi (Environment Protection Agency, (thorny head worm) yang merupakan ciri
2001). khas dari Acanthocephala. Hal tersebut
didasarkan pada Schmidt and Nickol
Pemeriksaan Endoparasit (1985) bahwa siklus hidup Acanthogyrus
Protozoa : Eimeria spp. adalah indirect dengan inang perantara
Endoparasit yang ditemukan salah lebih dari satu (heteroxenous). Inang defi-
satunya merupakan parasit protozoa yaitu nitifnya adalah vertebrata seperti ikan air
Eimeria. Eimeria termasuk ke dalam sub- tawar atau burung pemakan ikan.
kelas Coccidia yang sering menginfeksi
ikan air tawar baik liar maupun yang Prevalensi Endoparasit
dibudidayakan. Fase Eimeria yang ditemu- Hasil perhitungan total prevalensi
kan adalah ookista pada saluran pencer- endoparasit pada saluran pencernaan ikan
naan ikan nila di tiga kecamatan. Hal ini nila (O. niloticus) menunjukkan bahwa
sesuai dengan pernyataan Post (1987) dari total 175 sampel diperoleh 13 ikan
bahwa Eimeria sering ditemukan mengin- yang terinfeksi endoparasit dengan preva-
feksi saluran pencernaan ikan air tawar lensi 12,57 % dan kategori often. Pre-
dengan fase infektif adalah fase sporozoit valensi endoparasit pada setiap kecamatan
yang ada dalam ookista dan akan berspo- dari tertinggi hingga terendah berturut-
rulasi setelah masuk ke dalam tubuh inang. turut adalah kecamatan Lakarsantri dengan
Ookista tersebut memiliki empat sporo- nilai sebesar 17,33 % kategori often,
kista dan masing-masing berisi dua sporo- kecamatan Jambangan dengan nilai sebe-
zoit. Gejala klinis pada beberapa ikan sar 10 % kategori often dan kecamatan
sampel yang diperiksa berupa ikan kurus. Wiyung dengan nilai sebesar 8 % kategori
Menurut Klinger and Floyd (2013), hal Occasionally. Rata-rata prevalensi Eimeria
tersrbut diakibatkan karena ikan yang ter- spp. dan Acanthogyrus spp. masing-
infeksi Eimeria akan mengalami inflamasi masing adalah 5,71 % dan 8 % yang
dan kerusakan jaringan usus sehingga da- masing-masing termasuk dalam kategori
pat mengganggu kinerja organ pencernaan. Occasionally. Acanthogyrus spp. memiliki
prevalensi terbesar di urban farming
Acanthocephala : Acanthogyrus spp. kecamatan Lakarsantri dengan prevalensi
Acanthogyrus ditemukan pada sa- 13,33 %, sedangkan Eimeria spp. memiliki
luran pencernaan ikan nila sampel yang prevalensi terbesar di urban farming keca-
berasal dari kecamatan Jambangan dan matan Wiyung dengan prevalensi 8 %.
Lakrsantri. Ikan-ikan yang terinfeksi me- Perbedaan jumlah ikan yang terin-
ngalami pembengkakan abdomen namun feksi endoparasit dapat disebabkan oleh
tubuhnya kurus dan berwarna agak pudar. beberapa faktor salah satunya adalah kua-
Kondisi ikan tersebut dapat diakibatkan litas air yang kurang baik disebabkan
karena penyerapan nutrisi yang kurang kandungan nitrit, nitrat dan amoniak yang
88
Diterima/submitted:4 November 2015
Disetujui/accepted:3 Juli 2016
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol 5 No.3
melebihi batas toleransi untuk budidaya Kualitas air pada pemeliharaan ikan
ikan nila (O. niloticus). Sesuai dengan nila (O. niloticus) di Keramba Jaring
Komarudin dan Slembrouck (2005) perma- Apung Program Urban Farming kota
salahan kualitas air pada budidaya seperti Surabaya kurang optimal, prevalensi endo-
pencemaran air karena zat kimia, kan- parasit pada saluran pencernaan ikan nila
dungan bahan organik yang tinggi dan (O. niloticus) Keramba Jaring Apung
konsentrasi oksigen terlarut yang rendah Program Urban Farming di kota Surabaya
dapat memaksa ikan untuk beradaptasi, masuk ke dalam kategori often dan terdapat
memperlemah ikan dan akhirnya mudah korelasi positif antara : kecerahan, amoniak
terserang penyakit terutama pada air ter- dan oksigen terlarut dengan prevalensi
buka atau dengan perairan yang berhu- Eimeria spp. serta suhu, pH, nitrat dan
bungan langsung dengan sungai atau nitrit dengan prevalensi Acanthogyrus spp.
waduk penampungan. Hal tersebut juga Terdapat korelasi negatif antara : suhu, pH,
didukung oleh Eissa et al. (2011) bahwa nitrat dan nitrit dengan prevalensi Eimeria
kadar amoniak dari perairan yang kua- spp. serta kecerahan, amoniak dan oksigen
litasnya buruk juga dapat meningkatkan terlarut dengan prevalensi Acanthogyrus
prevalensi dari infeksi Protozoa, serta spp.
parameter oksigen terlarut menunjukkan
korelasi negatif terhadap prevalensi Acan- Saran
thocephala, sebab tingkat oksigen terlarut Kualitas air di Keramba Jaring
yang rendah dapat menyebabkan ikan Apung pada bozem dan waduk urban far-
mengalami asphyxia dan menjadi lemas ming kota Surabaya bergantung dari sum-
sehingga mudah terinfeksi parasit. ber air, sehingga pengontrolan parameter
kualitas air perlu dilakukan sebagai upaya
Perhitungan Regresi Korelasi pencegahan infeksi endoparasit yang dapat
Kualitas Air dengan Prevalensi merugikan kegiatan budidaya ikan nila (O.
Eimeria spp. niloticus).
Hubungan yang terjadi antara kua-
litas air dengan prevalensi endoparasit DAFTAR PUSTAKA
Eimeria spp. berdasarkan data-data di atas Alam, M.N. and M.J. Alam. 2014. A
adalah : korelasi positif sangat kuat dengan comparative study of endoparasite
amoniak, korelasi positif kuat dengan infestation of Oreochromis niloti-
kecerahan dan oksigen terlarut, korelasi cus (Linnaeus, 1758) in polluted
negatif sangat kuat dengan nitrat, korelasi and non-polluted water bodies of
negatif kuat dengan suhu dan pH serta Bangladesh. International Journal
korelasi negatif sangat lemah dengan nitrit. of Fauna and Biological Studies 1
(4): 04-09.
Kualitas Air dengan Prevalensi Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya.
Acanthogyrus spp. 2012a. Laporan Status Lingkungan
Hubungan yang terjadi antara Hidup Kota Surabaya Tahun 2012.
kualitas air dengan prevalensi endoparasit Badan Lingkungan Hidup. Sura-
Acanthogyrus spp. berdasarkan data-data di baya. 21 hal.
atas adalah : korelasi positif sangat lemah Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya.
dengan suhu dan pH, korelasi positif sangat 2012b. Profil Keanekaragaman Ha-
kuat dengan kandungan nitrat dan nitrit, yati Kota Surabaya Tahun 2012.
korelasi negatif sangat kuat dengan kece- Badan Lingkungan Hidup. Sura-
rahan, amoniak dan oksigen terlarut dalam baya. 263 hal.
air. Bayoumy, M.E., O.K.A. El-Hady and
KESIMPULAN DAN SARAN H.A.M. Osman. 2006. Site Adap-
Kesimpulan tations of Acanthogyrus
89
Diterima/submitted:4 November 2015
Disetujui/accepted:3 Juli 2016
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol 5 No.3
Bayoumy, M.E., O.K.A. El-Hady and Klinger, R.E. and R.F. Floyd. 2013.
H.A.M. Osman. 2006. Site Adap- Introduction to Freshwater Fish
tations of Acanthogyrus (Acan- Parasites. The Institute of Food and
thosentis) tilapiae : Observations Agricultural Science Extension.
through Light and Scanning Elec- Florida. 12 p.
tron Microscopy. Journal of Vete- Kuhlmann, W.D. 2006. Carmine Staining
rinary Science 7(4) : 339-342. Methods. Accessed at :
Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah http://www.facstaff.unca.com.
Provinsi Sulawesi Tengah. 2010. 09/12/2014. 8 p.
Petunjuk Teknis Pembenihan dan Lom, J. and I. Dykova. 1992. Protozoan
Pembesaran Ikan Nila (Oreochro- Parasites of Fishes. Elsevier Scien-
mis niloticus). Dinas Kelautan dan ce Publisher B.V. Amsterdam, Ne-
Perikanan Daerah Provinsi Sula- therlands. 315 p.
wesi Tengah. Palu. 29 hal. Mahasri, G., Kismiyati dan A. Manan.
Dinas Pertanian Kota Surabaya Bidang 2012. Buku Petunjuk Praktikum
Perikanan dan Kelautan. 2013. La- Parasit dan Penyakit Ikan I. Fakul-
poran Kegiatan Pengembangan tas Perikanan dan Kelautan, Uni-
Perikanan (Urban Farming) di versitas Airlangga. Surabaya. 62
Kota Surabaya TA. 2013. Dinas hal.
Pertanian. Surabaya. 19 hal. Nazir, M. 2011. Metode Penelitian Ce-
Duszynski, D.W., L. Couch and S.J. takan Ketujuh. Penerbit Ghalia
Upton. 2000. Coccidia (Eimeriidae) Indonesia. Bogor. hal 57.
of Perciformes. Department of Paperna, I. 1974. Host Distribution and
Biology, University of New Pathology of Infections with Lar-
Mexico. Accessed at vae of Eustrongylides (Dioctophy-
http://www.biology.unm.edu. midae, Nematoda) in Fishes from
03/06/2015. 1 p. East African Lakes. Journal of Fish
Eissa, I.A.M., M.S. Gado, A.M. Iaila, M.S. Biology (6) : 67–76.
Zaki and A.E.N. El-Deen. 2011. Post, G. 1987. Revised and Expanded
Field Studies on Prevailing Internal Textbook of Fish Health. TFH Pub-
Parasitic Diseases in Male and Hy- lications, Inc. United States of
brid Tilapia Relation to Monosex America. 288p.
Tilapia at Kafr El-Sheikh Gover- Rokhmani, E.A. Setyowati dan P. Utami.
norate Fish Farms. Journal of Ame- 2011. Studi Kasus Anisakiasis Pada
rican Science 7(3): 722-728. Ikan Laut Yang Dijual Di Pasar
Fadil, M.S. 2011. Kajian Beberapa Aspek Tradisional Purwokerto. Prosiding
Parameter Fisika kimia Air dan Seminar Nasional Hari Lingkungan
Aspek Fisiologis Ikan yang Dite- Hidup : 207-211. Purwokerto. Uni-
mukan pada Aliran Buangan versitas Jendral Soedirman.
Pabrik Karet di Sungai Batang, Schmidt, G.D. and B.B. Nickol. 1985.
Riau. Program Pascasarjana, Pro- Development and Life Cycles:
gram Studi Biologi. Universitas [Chapter 8 in Biology of the Acan-
Andalas. Padang. 26 hal. thocephala]. Faculty Publications
Feliatra. 2001. Activity of Nitrifying from the Harold W. Manter Labo-
Bacteria (Ammonia Oxidizer and ratory of Parasitology, University
Nitrite Oxidizer) in Brackishwater of Nebraska. 305p.
Ponds (Tambak) in Bengkalis Shoko, A.P., S.M. Limbu, H.D.J. Mrosso
Island, Riau Province. Journal of and Y.D. Mgaya. 2014. A Com-
Coastal Development, February parison of Diurnal Dynamics of
2001 4(2) : 51-62 Water Quality Parameters in Nile
90
Diterima/submitted:4 November 2015
Disetujui/accepted:3 Juli 2016
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol 5 No.3
91
Diterima/submitted:4 November 2015
Disetujui/accepted:3 Juli 2016