a. 1,2,3
b. 3,4,5
c. 1,3,4
d. 2,3,5
e. 1,3,5
1. Perpres no. 82 tahun 2018
2. Perpres no. 76 tahun 2017
3. Perpres no. 75 tahun 2019
4. Perpres no. 64 tahun 2020
5. Perpres no. 82 tahun 2020
Perpres yang mengatur mengenai Jaminan Kesehatan adalah
a. 1,2,3
b. 3,4,5
c. 1,3,4
d. 2,3,5
e. 1,3,5
Rangkuman
Pelayanan Kesehatan JKN yang dijamin di
Faskes pertama, kecuali
a. Pelayanan promotif preventif
b. Pengobatan dan Konsultasi medis
c. Pemeriksaan penunjang diagnostik lab
d. Pelayanan keluarga Berencana
e. Rawa inap tingkat pertama sesuai indikasi medis
Pelayanan Kesehatan JKN yang dijamin di
Faskes pertama, kecuali
a. Pelayanan promotif preventif
b. Pengobatan dan Konsultasi medis
c. Pemeriksaan penunjang diagnostik lab
d. Pelayanan keluarga Berencana
e. Rawa inap tingkat pertama sesuai indikasi medis
Yang termasuk dalam peserta Penerima
Bantuan Iuran (PBI) adalah
a. Pekerja Penerima Upah
b. Pekerja Bukan Penerima Upah
c. Fakir Miskin
d. Pegawai Negeri Sipil
e. Bukan Pekerja
Yang termasuk dalam peserta Penerima
Bantuan Iuran (PBI) adalah
a. Pekerja Penerima Upah
b. Pekerja Bukan Penerima Upah
c. Fakir Miskin
d. Pegawai Negeri Sipil
e. Bukan Pekerja
Berikut adalah anggota keluarga PPU yang
ditanggung sebagai anggota JKN, kecuali
a. Suami
b. Istri
c. Anak Kandung usia 26 tahun
d. Anak Angkat usia 18 tahun
e. Anak Tiri usia 20 tahun
Berikut adalah anggota keluarga PPU yang
ditanggung sebagai anggota JKN, kecuali
a. Suami
b. Istri
c. Anak Kandung usia 26 tahun
d. Anak Angkat usia 18 tahun
e. Anak Tiri usia 20 tahun
Yang termasuk dalam peserta Penerima
Bantuan Iuran (PBI) adalah
a. Pekerja Penerima Upah
b. Pekerja Bukan Penerima Upah
c. Fakir Miskin
d. Pegawai Negeri Sipil
e. Bukan Pekerja
Yang termasuk dalam peserta Penerima
Bantuan Iuran (PBI) adalah
a. Pekerja Penerima Upah
b. Pekerja Bukan Penerima Upah
c. Fakir Miskin
d. Pegawai Negeri Sipil
e. Bukan Pekerja
Iuran peserta Bukan Penerima Upah,
dibayarkan oleh
a. Pemerintah Pusat
b. Pemerintah Daerah
c. Pemberi Kerja
d. Pemberi Kerja dan Pekerja
e. Pekerja
Iuran peserta Bukan Penerima Upah,
dibayarkan oleh
a. Pemerintah Pusat
b. Pemerintah Daerah
c. Pemberi Kerja
d. Pemberi Kerja dan Pekerja
e. Pekerja
Iuran Kelas II yang harus dibayarkan berdasarkan
perpres No. 82 tahun 2018 adalah sebesar
a. 80.000
b. 54.000
c. 51.000
d. 35.000
e. 110.000
Iuran Kelas II yang harus dibayarkan berdasarkan
perpres No. 82 tahun 2018 adalah sebesar
a. 80.000
b. 54.000
c. 51.000
d. 35.000
e. 110.000
Besaran Komposisi iurang yang harus
dibayarkan oleh Peserta Penerima Upah adalah
a. 3% pekerja + 2% pemberi kerja
b. 4% pemberi kerja + 1% pekerja
c. 4% pekerja + 1% pemberi kerja
d. 2,5% pekerja + 2,5% pemberi kerja
e. 2% pekerja + 3% pemberi pekerja
Besaran Komposisi iurang yang harus
dibayarkan oleh Peserta Penerima Upah adalah
a. 3% pekerja + 2% pemberi kerja
b. 4% pemberi kerja + 1% pekerja
c. 4% pekerja + 1% pemberi kerja
d. 2,5% pekerja + 2,5% pemberi kerja
e. 2% pekerja + 3% pemberi pekerja
Rancangan pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN) diatur dalam
a. UU No. 17 tahun 2017
b. UU No. 17 tahun 2007
c. Perpres No. 18 tahun 2020
d. Perpres No. 2 tahun 2015
e. Perpres No. 18 tahun 2019
Rancangan pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN) diatur dalam
a. UU No. 17 tahun 2017
b. UU No. 17 tahun 2007
c. Perpres No. 18 tahun 2020
d. Perpres No. 2 tahun 2015
e. Perpres No. 18 tahun 2019
RPJPN dibagi kedalam 5 tahapan, pada saat
ini sedang memasuki tahap ke?
a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V
RPJPN dibagi kedalam 5 tahapan, pada saat
ini sedang memasuki tahap ke?
a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V
Pembahasan
Rancangan pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2020-2024 diatur dalam
a. UU No. 17 tahun 2017
b. UU No. 17 tahun 2007
c. Perpres No. 18 tahun 2020
d. Perpres No. 2 tahun 2015
e. Perpres No. 18 tahun 2019
Rancangan pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2020-2024 diatur dalam
a. UU No. 17 tahun 2017
b. UU No. 17 tahun 2007
c. Perpres No. 18 tahun 2020
d. Perpres No. 2 tahun 2015
e. Perpres No. 18 tahun 2019
Rancangan pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
Kesehatan 2015-2019 sejalan dan sesuai dengan nawacita ke
a. 2
b. 3
c. 5
d. 7
e. 9
Rancangan pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
Kesehatan 2015-2019 sejalan dan sesuai dengan nawacita ke
a. 2
b. 3
c. 5
d. 7
e. 9
Pembahasan
Target Indikator RPJMN tahun 2024 Angka
Kematian Ibu (AKI) adalah
a. 183/100.000 kelahiran hidup
b. 183/1.000 kelahiran hidup
c. 183/100.000 kelahiran bayi
d. 230/100.000 kelahiran hidup
e. 230/1.000 kelahiran hidup
Target Indikator RPJMN tahun 2024 Angka
Kematian Ibu (AKI) adalah
a. 183/100.000 kelahiran hidup
b. 183/1.000 kelahiran hidup
c. 183/100.000 kelahiran bayi
d. 230/100.000 kelahiran hidup
e. 230/1.000 kelahiran hidup
Pembahasan
Yang termasuk strategi RPJMN dalam bidang
kesehatan tahun 2020-2024 adalah?
a. Percepatan perbaikan gizi balita
b. Pembudayaan CERDIK
c. Peningkatan kesehatan ibu, anak, KB dan lansia
d. Penguatan Sistem Kesehatan, Pengawasan Obat dan Makanan
e. Peningkatan pengendalian penyakit tidak menular
Yang termasuk strategi RPJMN dalam bidang
kesehatan tahun 2020-2024 adalah?
a. Percepatan perbaikan gizi balita
b. Pembudayaan CERDIK
c. Peningkatan kesehatan ibu, anak, KB dan lansia
d. Penguatan Sistem Kesehatan, Pengawasan Obat dan Makanan
e. Peningkatan pengendalian penyakit tidak menular
Standar pelayanan minimal diatur dalam
perpres nomor…
a. Perpres No. 1 Tahun 2018
b. Perpres No. 2 Tahun 2018
c. Perpres No. 12 Tahun 2018
d. Perpres No. 20 Tahun 2018
e. Perpres No. 21 Tahun 2018
Standar pelayanan minimal diatur dalam
perpres nomor…
a. Perpres No. 1 Tahun 2018
b. Perpres No. 2 Tahun 2018
c. Perpres No. 12 Tahun 2018
d. Perpres No. 20 Tahun 2018
e. Perpres No. 21 Tahun 2018
Standar teknis pemenuhan mutu pelayanan dasar pada
standar pelayanan minimal bidang kesehatan diatur dalam
a. PMK no. 4 tahun 2019
b. PMK no. 5 tahun 2019
c. PMK no. 6 tahun 2019
d. PMK no 9 tahun 2019
e. PMK no. 19 tahun 2019
Standar teknis pemenuhan mutu pelayanan dasar pada
standar pelayanan minimal bidang kesehatan diatur dalam
a. PMK no. 4 tahun 2019
b. PMK no. 5 tahun 2019
c. PMK no. 6 tahun 2019
d. PMK no 9 tahun 2019
e. PMK no. 19 tahun 2019
Pembahasan
Yang bukan merupakan jenis pelayanan SPM
Kesehatan di Kabupaten/Kota adalah
a. Pelayanan kesehatan Penderita Hipertensi
b. Pelayanan kesehatan Keluarga Berencana
c. Pelayanan kesehatan Usia Lanjut
d. Pelayanan kesehatan Penderita DM
e. Pelayanan Kesehatan HIV
Yang bukan merupakan jenis pelayanan SPM
Kesehatan di Kabupaten/Kota adalah
a. Pelayanan kesehatan Penderita Hipertensi
b. Pelayanan kesehatan Keluarga Berencana
c. Pelayanan kesehatan Usia Lanjut
d. Pelayanan kesehatan Penderita DM
e. Pelayanan Kesehatan HIV
Pembahasan
Berikut ini yang bukan merupakan standar kualitas untuk
SPM pada Pelayanan Kesehatan pada Bayi Baru Lahir adalah
a. Hep B0
b. Vit K injeksi
c. Salep Mata antibiotic
d. Vaksin BCG
e. Rawat Gabung Ibu dan Bayi
Berikut ini yang bukan merupakan standar kualitas untuk
SPM pada Pelayanan Kesehatan pada Bayi Baru Lahir adalah
a. Hep B0
b. Vit K injeksi
c. Salep Mata antibiotic
d. Vaksin BCG
e. Rawat Gabung Ibu dan Bayi
Pembahasan
Standar kuantitas kunjungan pelayanan kesehatan ibu hamil
sebanyak 4 kali pada SPM bidang kesehatan kabupaten/kota
meliputi ketentuan
a. 1x pada trimester 1, 2x pada trimester 2, dan 1x pada trimester 3
b. 2x pada trimester 1, 1x pada trimester 2, dan 1x pada trimester 3
c. 1x pada trimester 1, 1x pada trimester 2, dan 2x pada trimester 3
d. 2x pada trimester 2 dan 2 kali pada trimester 3
e. 1x pada trimester 2 dan 3 kali pada trimester 3
Standar kuantitas kunjungan pelayanan kesehatan ibu hamil
sebanyak 4 kali pada SPM bidang kesehatan kabupaten/kota
meliputi ketentuan
a. 1x pada trimester 1, 2x pada trimester 2, dan 1x pada trimester 3
b. 2x pada trimester 1, 1x pada trimester 2, dan 1x pada trimester 3
c. 1x pada trimester 1, 1x pada trimester 2, dan 2x pada trimester 3
d. 2x pada trimester 2 dan 2 kali pada trimester 3
e. 1x pada trimester 2 dan 3 kali pada trimester 3
Standar Kuantitas kunjungan minimal periode
neonatal pada SPM Kesehatan Bayi Baru Lahir
minimal dilakukan sebanyak berapa kali
kunjungan?
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
e. 8
Standar Kuantitas kunjungan minimal periode
neonatal pada SPM Kesehatan Bayi Baru Lahir
minimal dilakukan sebanyak berapa kali
kunjungan?
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
e. 8
Kunjungan Neonatal pertama pada standar
pelayanan minimal Kabupaten/Kota
dilakukan dalam berapa jam pertama?
a. 6-24 jam pertama
b. 6-48 jam pertama
c. 3-7 hari pertama
d. 8-28 hari pertama
e. 3-14 hari pertama
Kunjungan Neonatal pertama pada standar
pelayanan minimal Kabupaten/Kota
dilakukan dalam berapa jam pertama?
a. 6-24 jam pertama
b. 6-48 jam pertama
c. 3-7 hari pertama
d. 8-28 hari pertama
e. 3-14 hari pertama
Pembahasan
Berikut yang bukan merupakan standar
pelayanan minimal kesehatan balita adalah
a. Penimbangan minimal 8 kali setahun
b. Pengukuran Panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun
c. Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun
d. Pemberian Imunisasi
e. Pemantauan perkembang an minimal 3 kali setahun
Berikut yang bukan merupakan standar
pelayanan minimal kesehatan balita adalah
a. Penimbangan minimal 8 kali setahun
b. Pengukuran Panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun
c. Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun
d. Pemberian Imunisasi
e. Pemantauan perkembang an minimal 3 kali setahun
Yang bukan termasuk standar kualitas pelayanan antenatal
berdasarkan pemenuhan mutu pelayanan dasar SPM bidang
kesehatan adalah
a. Pengukuran BB
b. Pengukuran LILA
c. Pemberian makanan tambahan bernutrisi
d. Konseling
e. Pemberian imunisasi sesuai temuan
Yang bukan termasuk standar kualitas pelayanan antenatal
berdasarkan pemenuhan mutu pelayanan dasar SPM bidang
kesehatan adalah
a. Pengukuran BB
b. Pengukuran LILA
c. Pemberian makanan tambahan bernutrisi
d. Konseling
e. Pemberian imunisasi sesuai temuan
Pembahasan