Anda di halaman 1dari 27

PRESENTASI KASUS

VARIKOKEL

PENYUSUN:

PEMBIMBING :
D R . H . S U P R I Y O N O , S P. B
LAPORAN KASUS

Status Pasien
I.1. Identitas
Tn. S
Laki-laki
41 tahun
Kampung Purwakarta
Islam
Sudah menikah
Indonesia
Buruh harian lepas
19-08-13
Aster
I.2.Anamnesa (autoanamnesa :20 Agustus 2013, pukul 07.30)

Keluhan Utama:
Terdapat benjolan pada kemaluan sebalah kanan sejak 1 bulan
SMRS.
Keluhan tambahan:
Nyeri di atas testis

Menikah 13 tahun
1 bulan Nyeri di atas testis tapi belum punya
Benjolan pada anak
SMRS kemaluan kanan Nyeri di pinggang BAB dan BAK tidak
ada keluhan
RIWAYAT PENYAKIT
RIWAYAT PENYAKITKELUARGA
DAHULU
I.4. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva anemis -/- , Sklera ikterik -/-
Leher : tidak ada kelainan
Thorax : simetris
Cor : BJ I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmonal : Vesikular (+/+), wheezing (-), ronkhi (-)
Abdomen : bising usus (+ normal)
Ekstremitas : akral hangat, edema (-/-/-/-)
STATUS LOKALIS

At regio scrotalis
Inspeksi :
Tampak asimetris skrotum dextra dan sinistra
Tampak skrotum dextra yang warnanya sedikit membiru dan
permukaannya bernodul.
Tampak pembesaran pada skrotum dextra
Pembesaran hilang perlahan jika pasien berbaring (skrotum dinaikkan)

Palpasi :
Nyeri tekan (+)
Kesan perabaan seperti kumpulan cacing di sebelah kanan

Dilakukan pemeriksaan transiluminasi hasil : Tidak diavan


PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Laboratorium (19 Agustus 2013) :


GDS : 104mg/Dl (N : <200 mg/dL)
Hemoglobin : 14,6 gr/dL (N : 12-16 g/dl)
Hematokrit : 42,6 vol% (N : 37-43 vol%)
Leukosit : 9.520/mm3 (N : 5000-10.000/mm3)
Trombosit : 312.000/mm3 (N : 200.000-500.000/mm3)
Masa Perdarahan : 2 (N : 1 6)
Masa Pembekuan : 9 (N : 5 15)
I.7. Diagnosis Kerja
Varikokel

I.8. Diagnosis Banding


Hidrokel
Tumor testis
Testis Maldesensus
I.9. Penatalaksanaan
Operasi Ligasi Vena Spermatika Interna
Infus Ringer Laktat 20 tpm
Cefotaxim
Ketorolac
Bed rest

I.10. Prognosis
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad malam
FOLLOW UP

TD :140/80mmHg N : 100x/menit
R :20x/menit S : 36,5oC
S : Pasien mengeluh pada daerah kemaluan dan menjalar ke selangkangan
sampai ke pinggang
O : Stasus lokalis
Inspeksi: Tampak pembesaran pada skrotum dextra
Palpasi: nyeri tekan (+)
A: Varikokel

TD : 120/70mmHg N : 88x/menit
R : 24x/menit S : 36,5 C
S : Nyeri di bagian bekas operasi (+), pinggang terasa sakit, kepala terasa pusing
O : status lokalis
Inspeksi: Luka post operasi tertutup verban, rembesan darah dan pus tidak ada
Palpasi: nyeri tekan (+)
A : Post operasi varicocele hari ke-1
TINJAUAN PUSTAKA
VARIKOKEL
ANATOMI TESTIS

Testis merupakan gonad laki-laki yang dapat memproduksi sperma dan hormone reproduksi
(testosterone). Testis berada didalam skrotum dan digantung oleh spermatic cord.

Vaskularisasi:
Arteri : berasal dari abdominal aorta yang
akan bercabang menjadi arteri testicular.
Arteri tersebut akan bercabang dan
berhubungan dengan arteri duktus deferen.
Vena : membentuk plexus pampiniformis
dari bagian anterior duktus deferens dan
mengelilingi testis. Pampiniform plexus
berfungsi sebagai thermoregulatory, yaitu
penjaga temperatur testis agar konstan.
Vena testicular kanan akan menuju vena
kava inferior, sedangkan vena testicular kiri
akan masuk ke vena renal kiri.
DEFINISI VARIKOKEL ?

Varikokel/varicocele, adalah dilatasi abnormal dari vena


pada pleksus pampiniformis akibat gangguan aliran
darah balik vena spermatika interna.
EPIDEMIOLOGI

Diperkirakan sepertiga
pria yang mengalami
gangguan kualitas semen
dan infertilitas adalah
pasien varikokel
bervariasi 19-41%).
Diperkirakan sekitar 20-
50% didapatkan
gangguan kualitas semen
dan perubahan histologi
jaringan testis.
ETIOLOGI

Hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti


penyebab varikokel, tetapi dari pengamatan
membuktikan bahwa varikokel sebelah kiri lebih sering
dijumpai daripada sebelah kanan (varikokel sebelah
kiri 70-93%).
ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI

Vena testikularis sinistra


bermuara pada vena renalis
sinistra dengan arah tegak
lurus, sedangkan vena
testikularis dextra bermuara
pada vena kava inferior
dengan arah miring.
Vena testikularis sinistra
membutuhkan tekanan yang
lebih besar dibandingkan
dengan vena testikularis
dextra yang bermuara ke
vena cava inferior
PENINGKATAN TEKANAN VENA
ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI

vena testikularis sinistra


lebih panjang daripada
vena testikularis dextra dan
katupnya lebih sedikit dan
inkompeten.

KATUP YANG INKOMPETEN


PATOGENESIS PENYEBAB GANGG.SPERMATOGENESIS

Terjadi stagnasi darah balik pada sirkulasi testis sehingga


testis mengalami hipoksia.
Refluks hasil metabolit ginjal dan adrenal (antara lain
katekolamin dan prostaglandin) melalui vena testikularis ke
testis.
Peningkatan suhu testis.
Adanya anastomosis antara pleksus pampiniformis kiri dan
kanan, memungkinkan zat-zat hasil metabolit tadi dapat
dialirkan dari testis kiri ke testis kanan sehingga
menyebabkan gangguan spermatogenesis testis kanan dan
pada akhirnya terjadi infertilitasdisfungsi bilateral
DIAGNOSIS

ANAMNESA
PEMERIKSAAN FISIK
INSPEKSI PASIEN POSISI BERDIRI DILIHAT ADAKAH DISTENSI
KEBIRUAN DARI DILATASI VENA
PALPASI BAG OF WORMS, PENGUKURAN : ORKIDOMETER
(KECURIGAAN VARIKOKEL MENINGKAT JIKA ADA DISPROPORSI
PANJANG TESTIS ATAU VOLUME)
AUSKULTASI STETOSKOP DOPPLER (MENDETEKSI ADANYA
PENINGKATAN ALIRAN DARAH PADA PLEKSUS PAMPINIFORMIS)
DIAGNOSIS (CONT)
DIAGNOSIS (C0NT.)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
VENOGRAFI

USG

MRI

CT-SCAN

NUCLEAR IMAGING
PENATALAKSANAAN

Kebanyakan pasien penderita varikokel tidak selalu


berhubungan dengan infertilitas, penurunan volume
testikular, dan nyeri.
Untuk itu, tidak selalu dilakukan operasi.
Varikokel secara klinis pada pasien dengan parameter
semen yang abnormal harus dioperasi dengan tujuan
membalikkan proses yang progresif dan penurunan durasi
independen fungsi testis.
TEKNIK NONBEDAH

percutaneous radiographic occlusion dan skleroterapi.


Teknik Operasi

Operasi ligasi varikokel retroperitoneal,


inguinal atau subinguinal, laparoskopik, dan
mikroskopik varikokelektomi.
PROGNOSIS

Quo ad vitam : Dubia ad bonam


Quo ad functionam : Dubia ad malam
Quo ad sanacionam : Dubia ad malam
DAFTAR PUSTAKA

Wim de Jong. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke 2. EGC


Mansjoer,dkk. 2000. kapita selekta kedokteran edisi 3 jilid 2.
Media Aesculapius. Jakarta
Sjamsuhidayat, Jong. 2005. Ilmu Bedah edisi 2. EGC. Jakarta
Grace A. Pierce, et.al. 2002. Surgery At a Gklance. Second
Edition. Blackwell Science
www.emedicine.medscape.com
Schwartz. 2000. Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah ed 6.
Penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta.
http://www.maleinfertility.org/new-varicocele.html
http://www.glowm.com/resources/glowm/cd/pages/v5/v5c0
66.html

Anda mungkin juga menyukai