http://www.bencana-kesehatan.netm
PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT (TGC)
DI PUSKESMAS TINGKAT PROV. SULAWESI TENGGARA
Kendari, 06 Oktober 2023
Tujuan
Pembelajaran
Peserta mampu:
a) Menjelaskan Manajemen Risiko
Pandemi
b) Menjelaskan Analisis Risiko
Kejadian Kesehatan Masyarakat
PENDAHULUAN
Influenza Pandemics in The Word
H1N1 Spanish Flu” 1918
H3N2 Hongkong Flu” 1968
Globally, as of 5:59pm
Kasus Konfirmasi Positif CEST, 11 October 2022,
there have
been 619,161,228 confir
med cases of COVID-19,
including 6,537,636 deat
hs, reported to WHO
13 Januari 2021
PENGERTIAN MANAJEMEN RISIKO PANDEMI
MANAJEMEN RISIKO PANDEMI MERUPAKAN
PENDEKATAN UNTUK MENGATASI
PERMASALAHAN DENGAN MENGEMBANGKAN
RENCANA YANG FLEKSIBEL BERDASARKAN
PENILAIAN RISIKO YANG ADA PADA
SUATU WILAYAH SERTA DENGAN
MEMPERTIMBANGKAN PENILAIAN RISIKO
GLOBAL.
ALUR MANAJEMEN RISIKO PANDEMI
I. PENILAIAN RISIKO
Manajemen risiko pandemi dilaksanakan berdasarkan penilaian risiko pada
tingkat nasional, provinsi dan kabupaten. Pada saat terjadi pandemi, dampak
yang terjadi di negara/wilayah akan berbeda‐beda pada saat yang berbeda,
oleh karena itu, perlu disusun penilaian risiko berdasarkan situasi negara atau
wilayah.
Penilaian risiko harus diulangi saat informasi baru tersedia. Setiap penilaian
risiko harus dilakukan didokumentasikan. Dokumentasi semacam itu
merupakan bagian penting dari pemantauan dan evaluasi proses penilaian
Fase siaga (Alert) : Pada fase ini, virus sub tipe baru pada manusia sudah
II teridentifikasi. Kewaspadaan dan penilaian risiko dilakukan di semua tingkatan
(global, regional, nasional, dan wilayah provinsi / kab / kota).
Fase pandemi : Pada fase ini, terjadi penyebaran virus sub tipe baru yang
III terjadi antar manusia dan menyebar global. Dirjen WHO sudah mengeluarkan
deklarasi pandemik berdasarkan rekomendasi dari Emergency Committee.
Fase transisi : Pada saat risiko secara global berkurang, maka deeskalasi /
IV penurunan respons secara global dilakukan melalui tahapan rehabilitasi yang
berbeda di setiap Negara, berdasarkan kondisi negaranya masing-masing.
FASE PANDEMI
Saat terjadi pandemi, dampak yang terjadi di regional, negara-negara dan di setiap
provinsi ini akan berbeda-beda.
Perlu dilaksanakan penilaian risiko nasional dan sub nasional terhadap pandemik
berdasarkan situasi lokal dengan mempertimbangkan informasi penilaian risiko
global yang ditetapkan oleh WHO.
Penilaian risiko pada tingkat sub nasional akan mempertimbangkan penilaian risiko
nasional
Komponen Manajemen Risiko Pandemi
VAKSINASI
Langkah - Langkah Strategis Upaya Pengendalian Covid-19
• Pembinaan dan pendampingan kegiatan tes, lacak dan isolasi (TLI) pada petugas
1. Penguatan kegiatan tes, lacak dan isolasi dgn dinkes kab/kota/puskesmas
mengoptimalkan penggunaan dana BOK • Kampanye pencegahan dan pengendalian penyakit covid-19
• Monev kegiatan tes, lacak dan isolasi
• Dilakukan bertahap
4. Vaksinasi Covid-19 • Sasaran kelompok berisiko tinggi yg telah dijangkau meliputi: nakes, petugas
public, lansia, masyarakat umum dan rentan serta remaja
1. Kegiatan Testing
• Pemeriksaan pada suspek dan kontak erat sesuai pola surveilans
• Skrining di populasi khusus, tempat kerja, fasilitas tertutup dan pelaku perjalanan
2. Kegiatan Lacak
A.Pintu masuk wilayah (KKP/Dinas Perhubungan) : Deteksi kasus dipintu masuk wilayah, Dinas Kesehatan : Tindak lanjut atas
notifikasi kasus dari KKP, Puskesmas : Pemantauan karantina atas kasus notifikasi dari KKP
B.Wilayah
• Penemuan suspek melalui surveilans ILI (Influenza Like Illness) di Puskesmas dan jejaringnya serta Surveilans Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARI) di Rumah Sakit baik swasta maupun pemerintah.
• Penemuan suspek pada kelompok khusus: Populasi di lingkungan tertutup (LAPAS, Rutan, Asrama), Populasi rentan (lansia, bumil,
pasien penyakit kronik)
• Pelacakan kontak erat
• Respon terhadap laporan kasus dari masyarakat
Kegiatan Isolasi/Karantina