Anda di halaman 1dari 22

TUGAS RANGKUMAN PENELITIAN

“MITIGASI BENCANA COVID-19 DI WILAYAH KERJA


PUSKESMASCIPUTAT TIMUR KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2021”

DISUSUN OLEH :

RATNAWATI SILABAN,SKM

NIM : 230101093

PROGRAM STUDI PASCA SARJANA KESEHATAN


MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SARI MUTIARA
MEDAN
2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................... i

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 3

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 3

1.3.1 Tujuan Umum ................................................................................ 3

1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................................ 3

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 4

1.4.1 Manfaat bagi Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Timur................... 4

1.4.2 Manfaat bagi Seluruh Pekerja di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat


Timur ............................................................................................................4

1.4.3 Manfaat bagi Peneliti ...................................................................... 5

1.4 Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 6

2.1 Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) .............................................. 6

2.2 Transmisi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) .............................. 6

2.3 Bencana Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) ................................ 6

2.4 Mitigasi Bencana COVID-19 ................................................................. 7

2.5 Hierarki Pengendalian Risiko ................................................................. 8

2.6 Kebijakan Mitigasi Bencana COVID-19 ................................................ 8

2.7 Upaya Mitigasi Bencana COVID-19 ...................................................... 9

2.8 Kerangka Teori .................................................................................... 10

2.9 Kerangka Konsep ................................................................................ 11

2.10 Definisi Operasional ............................................................................ 12

2.11 Definisi Istilah ..................................................................................... 13

i
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 16

3.1 Jenis dan Desain Penelitian ................................................................... 16

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 16

3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................. 17

1. Populasi ............................................................................................... 17

2. Sampel................................................................................................. 17

3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 17

3.5 Instrumen Penelitian ............................................................................. 17

3.6 Analisis Data ....................................................................................... 17


BAB 4 PEMBAHASAN ................................................................................. 18

4.1 Keterbatasan Penelitian......................................................................... 18

4.2 Mitigasi Bencana Covid 19 ................................................................... 18

4.3 Tim Gugus Tugas Covid 19 .................................................................. 19

i
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia penyebaran virus corona sudah dinyatakan dalam
KEPPRES RI No. 12 Tahun 2020 yaitu Penetapan Bencana Nonalam
penyebaran COVID-19 sebagai bencana nasional. Negara ini sudah pernah
mengalami beberapa gelombang terkait angka kasus kejadian COVID-19.
Gelombang pertama yaitu pasca libur natal dan tahun baru pada Januari
2021 lalu terjadi gelombang kedua pada Juni 2021 (Joyosemito and Nasir,
2021). Gelombang kasus COVID-19 terjadi karena meningkatkan mobilitas
masyarakat saat libur (Victoria, 2021), serta adanya varian baru dari
COVID-19 yang memiliki tingkat penularan jauh lebih tinggi dari varian
sebelumnya yaitu varian delta. Oleh sebab itu, pertambahan kasus COVID-
19 di Indonesia sempat turun hingga 2.385 kasus pada 15 Mei 2021, namun
perlahan meningkat menjadi 56.757 tambahan kasus pada tanggal 15 Juli
2021 (Satuan Tugas Penanganan Covid-19, 2021). Dari lonjakan kasus
tersebut menyatakan pandemi belum selesai dan masih bisa terjadi lonjakan
jika masyarakat tidak berhati-hati terhadap pencegahan COVID-19.

Puskesmas memiliki peranan penting dalam pencegahan maupun


penanggulangan pada masa pandemi COVID-19 dengan menyelenggarakan
upaya kesehatan dengan pemeliharaan, peningkatan kesehatan atau
promotif, pencegahan penyakit atau preventif, maupun rehabilitatif yang
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan
(Kementrian Kesehatan RI, 2020b).

Pandemi COVID-19 menyebabkan banyaknya kasus COVID-19 pada


pekerja khususnya di Puskesmas wilayah Kota Tangerang Selatan. Salah
satu Puskesmas yang pekerjanya mendapat dampak dari COVID-19 ialah di
wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur. Diketahui wilayah kerja
Puskesmas Ciputat Timur sudah memiliki kasus positif COVID-19
sebanyak puluhan pegawai kesehatan serta beberapa pekerja magang yang
terpapar COVID-19 (Data Kasus COVID-19 Kecamatan Ciputat Timur,
2021).
1
Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Timur termasuk puskesmas yang
memiliki perawatan atau disebut puskesmas rawat inap. Oleh karena itu,
adanya pengetatan terkait upaya pencegahan seperti mitigasi COVID-19.
Puskesmas Perawatan seperti wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur
sangat perlu dilakukan upaya mitigasi karena memiliki tingkat risiko
penularan yang cukup tinggi. Pada penelitian Santosa (2020) kesiapan SDM
di Puskesmas dalam menghadapi pandemi COVID-19 prosentasenya diatas
84,3% sedangkan SDM yang belum siap sebanyak 15% dengan kesiapan
sarana prasarana sebanyak 87% dan sebanyak 13% sarana prasarana di
Puskesmas yang belum disiapkan menghadapi pandemi COVID-19.
Mitigasi yang dilakukan di Puskesmas dengan cara menerapkan
pengendalian risiko bahaya yang ada. Disebutkan dalam OHSAS
18001:2007 pengendalian risiko bahaya dilakukan ketika suatu tempat kerja
memiliki risiko untuk terjadi bahaya. OHSAS 18001:2007 menyebutkan
pengendalian risiko bahaya terdapat 5 pengendalian seperti eliminasi,
substitusi, pengendalian teknik, Pengendalian Administrasi dan alat
pelindung diri (OHSAS 18001, 2007).

Mitigasi yang dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan berupa


penerapan protokol perlindungan dengan pengendalian risiko seperti
pengendalian teknik, Pengendalian Administrasi, dan alat pelindung diri
(Rogayah, 2020). Disebutkan dari pengendalian risiko bahaya tersebut
terdapat pengendalian teknik seperti zonasi, tanda pembatas jarak,
penyediaan sarana pencuci tangan di wilayah kerja Puskesmas, kemudian
pengendalian administatif dengan membuat kebijakan SOP kerja saat
pandemi COVID-19 untuk pekerja, dan pembentukan tim gugus tugas
COVID-19 serta alat pelindung diri. Diketahui dalam penelitian Sudarmo,
Helmi and Marlinae (2017) penyediaan alat pelindung diri dengan koefisien
regresi sebesar 0,678 efektif mencegah Penyakit Akibat Kerja. Oleh karena
itu, upaya pengendalian risiko bahaya dilakukan sebagai tindakan
pencegahan penyebaran COVID-19 pada pekerja di fasilitas pelayanan
kesehatan khususnya pada Puskesmas. Sehingga peneliti tertarik untuk
meneliti mitigasi bencana COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Ciputat
Timur Kota Tangerang Selatan Tahun 2021.
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana mitigasi bencana COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas
Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Tahun 2021?
2. Bagaimana gambaran pengendalian teknik (zonasi di wilayah kerja
Puskesmas, tanda pembatas jarak dan penyediaan sarana pencuci
tangan) sebagai upaya mitigasi bencana COVID-19 di wilayah kerja
Puskesmas Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Tahun 2021?
3. Bagaimana gambaran pengendalian administrasi (pemberlakuan SOP
kerja saat masa pandemi COVID-19 dan pembentukan tim gugus
tugas COVID-19) sebagai upaya mitigasi bencana COVID-19 di
wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan
Tahun 2021?
4. Bagaimana gambaran ketersediaan dan pemakaian alat pelindung
diri (APD) sebagai upaya mitigasi bencana COVID-19 di wilayah
kerja Puskesmas Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Tahun
2021?

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan Umum dalam penelitian ini yaitu peneliti ingin mengetahui
mitigasi bencana COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur
Kota Tangerang Selatan Tahun 2021.

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Mengetahui gambaran pengendalian teknik (zonasi di
wilayah kerja Puskesmas, tanda pembatas jarak dan
penyediaan sarana pencuci tangan) sebagai upaya mitigasi
bencana COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Ciputat
Timur Kota Tangerang Selatan Tahun 2021.

3
2. Mengetahui gambaran pengendalian administrasi
(pemberlakuan SOP kerja saat masa pandemi COVID-19
dan pembentukan tim gugus tugas COVID-19) sebagai
upaya mitigasi bencana COVID-19 di wilayah kerja
Puskesmas Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Tahun
2021.
3. Mengetahui gambaran ketersediaan dan pemakaian alat
pelindung diri (APD) sebagai upaya mitigasi bencana
COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur Kota
Tangerang Selatan Tahun 2021.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat bagi Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Timur
Manfaat bagi Puskesmas di wilayah kerja Ciputat Timur Kota
Tangerang Selatan yaitu memberikan gambaran yang jelas tentang
mitigasi serta memperoleh informasi terkait upaya pencegahan
COVID-19 dengan menerapkan mitigasi di wilayah kerja
Puskesmas. Penelitian ini juga diharapkan memberikan manfaat
sebagai bahan evaluasi pihak Puskesmas.

1.4.2 Manfaat bagi Seluruh Pekerja di Wilayah Kerja Puskesmas


Ciputat Timur
Manfaat bagi seluruh pekerja yang berada di wilayah kerja
Puskesmas Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan yaitu dapat
menambah wawasan dan informasi terkait upaya pencegahan
berupa mitigasi bencana COVID-19 di tempat kerja.

1.4.3 Manfaat bagi Peneliti


Manfaat dari penelitian ini bagi peneliti yaitu memperluas
wawasan, menambah pengetahuan serta memberikan informasi
terkait upaya pencegahan dengan mitigasi yang bisa dilakukan oleh
pekerja di Puskesmas.

4
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian mix
methods yaitu dengan deskriptif kuantitatif dengan desain studi cross
sectional dan kualitatif yang bertujuan untuk melihat mitigasi bencana
COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur Kota Tangerang
Selatan Tahun 2021. Sasaran penelitian yaitu para pekerja di wilayah kerja
Puskesmas Ciputat Timur. Penelitian ini menggunakan alat ukur berupa
lembar angket atau kuesioner, lembar observasi serta lembar wawancara.
Pengambilan sampel kuantitatif dilakukan dengan teknik total sampling dan
instrumen penelitian berupa data primer. Sampel pada penelitian kualitatif
sebanyak 8 key informan yang dilakukan dengan metode wawancara dan
melakukan observasi penelitian. Variabel tersebut adalah pengendalian
teknik seperti zonasi, tanda pembatas jarak, penyediaan sarana pencuci
tangan, kemudian terdapat pengendalian administrasi seperti SOP kerja saat
pandemi COVID-19, pembentukan tim gugus tugas COVID-19 dan alat
pelindung diri. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga
November 2021 di wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur, Kota
Tangerang Selatan.

5
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)


Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) (Corona: berbentuk seperti
mahkota) merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom
pernapasan akut virus corona (SARS-CoV-2) (Susilo et al., 2020). SARS-
CoV-2 ialah virus corona jenis baru yang belum pernah diidentifikasi
sebelumnya pada manusia. Setidaknya ada dua jenis virus corona yang
diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS) (Wulandari et al., 2020).

2.2 Transmisi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)


Rencana strategis pencegahan dan penanggulangan Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) menurut WHO adalah mengendalikan dengan
cara menekan transmisi virus tersebut. Moda transmisi penyakit ini yaitu
transmisi kontak dan droplet (percikan), melalui udara (airborne), formit,
fekal-oral, maupun melalui darah. Infeksi yang ditimbulkan dari COVID-19
yaitu menyebabkan penyakit pernapasan ringan hingga berat, pneumonia,
gagal ginjal hingga terjadi kematian. Berikut merupakan moda transmisi
COVID-19 menurut WHO: 1.Transmisi kontak dan droplet, 2.Transmisi
Udara, 3.Transmisi Formit, 4. Transmisi Lain.

2.3 Bencana Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)


Menurut Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 12 Tahun 2020
tentang penetapan bencana nonalam penyebaran Corona Virus Disease
2019 (COVID-19) sebagai bencana nasional. Penetapan ini dikarenakan
meningkatnya jumlah korban, terdapat kerugian harta benda, meluasnya
cakupan wilayah yang terkena bencana serta menimbulkan implikasi pada
aspek sosial ekonomi yang luas di Indonesia. Sebelumnya pada tanggal 11
Maret 2020, WHO juga menyatakan COVID-19 sebagai global pandemic.
Menurut Rosihan and Utomo (2020) seluruh belahan negara di dunia sedang
dilanda bencana non alam wabah COVID-19, bencana non alam ini

6
memiliki akibat yang cukup luas dan berpengaruh terhadap segala aspek
kehidupan masyarakat atau bisa disebut mempunyai akibat global yang
sangat luas.

2.4 Mitigasi Bencana COVID-19


Pengertian Mitigasi menurut PP No. 21 Tahun 2008 Pasal 1 Ayat 6
tentang penyelenggaraan penanggulangan becana merupakan serangkaian
upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik
maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman
bencana. Mitigasi juga didefinisikan sebagai upaya yang dilakukan untuk
mengurangi dampak dari bencana.

Strategi Mitigasi yang dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan


dalam penelitian Rogayah (2020) menyebutkan:

1. Zonasi dengan menetapkan risiko bahaya yang berada di


Puskesmas. Identifikasi bahaya dimulai dari risiko bahaya
yang rendah hingga tinggi.

2. Menetapkan SOP kerja saat pandemi COVID-19 untuk


pekerja.

3. Mitigasi selanjutnya menerapkan tanda pembatas jarak. Tanda


pembatas jarak seperti barrier pada setiap pekerja yang dalam
satu ruangan terdapat beberapa pekerja, garis pembatas jarak
minimal 1 meter, dan tanda satu arah.

4. Mitigasi ke empat yaitu menerapkan kebersihan tangan atau


hand hygiene, penerapan ini mengharuskan setiap Puskesmas
menyediakan sarana pencuci tangan agar kebersihan tangan
selalu terjaga. Mitigasi kelima yaitu alat pelindung diri yang
digunakan oleh setiap pekerja.

5. Upaya mitigasi yang terakhir adalah tim gugus tugas COVID-


19, pada setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus memiliki
tim gugus tugas COVID-19 sebagai upaya
terselenggarakannya salah satu upaya mitigasi yang dilakukan
dalam fasilitas pelayanan kesehatan khususnya Puskesmas
7
2.5 Hierarki Pengendalian Risiko
Mitigasi risiko pada masa pandemi COVID-19 ditempat kerja
mengacu pada hierarki pengendalian risiko (hierarchy of control) dalam
OHSAS 18001:2007. OHSAS 18001:2007 berisikan terkait Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam suatu organisasi di
tempat kerja. Berikut merupakan Gambar Hierarki Pengendalian Risiko :

Gambar 2.1 Hierarchy Of Control, (OHSAS 18001, 2007)

2.6 Kebijakan Mitigasi Bencana COVID-19


Kebijakan mitigasi bencana COVID-19 memiliki beberapa
pedoman dan acuan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian COVID-
19 di fasilitas pelayanan kesehatan seperti Puskesmas seperti:

No. Kebijakan / Regulasi Hasil


1. Keputusan Presiden Penetapan bencana nonalam penyebaran
Republik Indonesia No. Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
12 Tahun 2020 sebagai bencana nasional
2. Undang-Undang RI No. Penanggulangan Bencana
24 Tahun 2007
3. KMK RI No. 413 Tahun Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
2020 Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
4. Permenkes No. 53 Tahun Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
2018 Fasilitas Pelayanan Kesehatan

8
5. OHSAS 18001:2007 Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja menyebutkan pengendalian
risiko berupa eliminasi, substitusi,
pengendalian teknik, pengendalian
administrasi dan alat pelindung diri.
6. Undang-Undang No. 6 Kekarantinaan kesehatan
Tahun 2018

7. Keputusan Presiden No. 9 Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan


Tahun 2020 Corona Virus Disease 2019

2.7 Upaya Mitigasi Bencana COVID-19


Upaya mitigasi bencana yang dilakukan pada pegawai fasilitas
pelayanan kesehatan untuk mengurangi penyebaran COVID-19 ditempat
kerja ialah berupa pengendalian teknik, pengendalian administrasi dan alat
pelindung diri (Rogayah, 2020).

9
2.8 Kerangka Teori
Kerangka Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
hierarki pengendalian risiko menurut OHSAS 18001 (2007) sebagai
penentuan teori penelitian terkait mitigasi bencana COVID-19 di wilayah
kerja Puskesmas Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan tahun 2021.

Virus SARS-CoV-2

Corona Virus Disease 2019


(COVID-19)

Pandemi COVID-19

Risiko dan Bahaya Kesehatan di Tempat Kerja

Upaya Mitigasi COVID-19 di


Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Hierarki Pengendalian Risiko Bahaya

Pengendalian Pengendalian Alat Pelindung


Eliminasi Substitusi
Teknik Administrasi Diri

Zonasi Tanda Sarana SOP Kerja Tim Gugus


Pembatas Pencuci saat Tugas
Jarak Tangan Pandemi COVID-19
COVID-19
Bagan 2.1 Kerangka Teori
Sumber : Hierarki Pengendalian
Risiko, OHSAS 18001

10
2.9 Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka teori maka variabel yang akan diteliti pada


penelitian ini yaitu terdapat beberapa variabel. Variabel tersebut adalah
pengendalian teknik seperti zonasi, tanda pembatas jarak, penyediaan sarana
pencuci tangan, kemudian terdapat pengendalian administrasi seperti SOP
kerja saat pandemi COVID-19, pembentukan tim gugus tugas COVID-19
dan alat pelindung diri. Pada kerangka konsep, peneliti tidak melakukan
penelitian yang mencakup eliminasi dan substitusi karena kurang relevan
dengan penelitian yang peneliti inginkan. Berdasarkan penjelasan di atas,
maka seluruh variabel akan digunakan sebagai variabel yang akan diteliti
atau sebagai kerangka konsep pada penelitian ini.

Upaya Mitigasi COVID-19 di


Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Hierarki Pengendalian Risiko


Bahaya

Pengendalian Pengendalian Alat Pelindung


Teknik Administrasi Diri

Zonasi Tanda Sarana SOP Kerja Tim Gugus


Pembatas Pencuci saat Tugas
Jarak Tangan Pandemi COVID-19
COVID-19

Bagan 3.1 Kerangka Konsep

Sumber : Hierarki Pengendalian


Risiko, OHSAS 18001

11
2.10 Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
A. Pengendalian Teknik
1. Zonasi Upaya penanganan pandemi COVID- Kuesioner Menyebarkan 1. Sesuai, jika hasil skoring Ordinal
19 dengan melakukan kuesioner kepada jawaban kuesioner < 2
pengelompokkan risiko di tempat pekerja di wilayah 2. Kurang Sesuai, jika hasil
kerja berupa tanda zonasi sesuai kerja Puskesmas skoring jawaban kuesioner
tingkatan risiko bahaya rendah hingga Ciputat Timur ≥2
risiko bahaya tinggi
2. Tanda Adanya tanda pembatas jarak seperti Kuesioner Menyebarkan 1. Sesuai, jika hasil skoring Ordinal
Pembatas tanda jarak 1,5 m, barrier, ataupun kuesioner kepada jawaban kuesioner < 2
Jarak tanda jalur satu arah sebagai upaya pekerja di wilayah 2. Kurang Sesuai, jika hasil
pencegahan penyebaran COVID-19 kerja Puskesmas skoring jawaban kuesioner
Ciputat Timur ≥2
3. Sarana Fasilitas yang disediakan sebagai Kuesioner Menyebarkan 1. Baik, jika hasil skoring Ordinal
praktik, wujud sikap dan tindakan cuci kuesioner kepada
Pencuci jawaban kuesioner < 2
tangan dengan air dan sabun serta pekerja di wilayah
Tangan hand sanitizer untuk menghilangkan kerja Puskesmas 2. Kurang Baik, jika hasil
bakteri ditangan Ciputat Timur skoring ≥ 2

12
B. Pengendalian Administrasi
4. SOP Kerja Suatu alur atau cara kerja yang Kuesioner Menyebarkan 1. Sesuai, jika hasil skoring Ordinal
saat ditetapkan untuk memperkecil risiko kuesioner kepada jawaban kuesioner < 2
Pandemi penularan COVID-19 pada pekerja pekerja di wilayah 2. Kurang Sesuai, jika hasil
COVID-19 kerja Puskesmas skoring jawaban kuesioner
Ciputat Timur ≥2
5. Tim Gugus Adanya pembentukan kelompok atau Kuesioner Menyebarkan 1. Sesuai, jika hasil skoring Ordinal
Tugas tim untuk mengkoordinasikan kegiatan kuesioner kepada jawaban kuesioner < 2
COVID-19 sebagai upaya mencegah dan pekerja di wilayah 2. Kurang Sesuai, jika hasil
menanggulangi dampak penyakit kerja Puskesmas skoring jawaban kuesioner
corona virus atau COVID-19 di Ciputat Timur ≥2
wilayah kerja Puskesmas Ciputat
Timur
C. Alat Pelindung Diri
6. Alat Ketersediaan dan pemakaian alat Kuesioner Menyebarkan 1. Baik, jika hasil skoring Ordinal
Pelindung pelindung diri ialah sebagai kuesioner kepada jawaban kuesioner < 2
Diri perlindungan yang dilakukan oleh pekerja di wilayah 2. Kurang Baik, jika hasil
pekerja untuk mengisolasi bagian skoring jawaban kuesioner
kerja Puskesmas
tubuh pekerja dari potensi bahaya ≥2
paparan virus di tempat kerja Ciputat Timur

13
3.1 Definisi Istilah
No. Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
1. Zonasi Bentuk informasi Form Melihat langsung Informasi terkait Triangulasi
pengelompokkan risiko di observasi, keadaan penelitian dan pengelompokkan zona dan metode
tempat kerja berupa tanda zonasi Form melakukan wawancara bentuk zonasi disetiap
sesuai tingkatan risiko bahaya wawancara, dengan Kepala tempat kerja yang berada di
rendah hingga risiko bahaya dan alat Puskesmas di wilayah wilayah kerja Puskesmas
tinggi rekam kerja Ciputat Timur Ciputat Timur
2. Tanda Adanya tanda pembatas jarak Form Melihat langsung Informasi terkait penerapan Triangulasi
Pembatas seperti tanda jarak 1,5 m, observasi, keadaan penelitian dan tanda pembatas jarak yang metode
Jarak barrier, dan tanda jalur satu arah Form melakukan wawancara dilakukan sebagai upaya
sebagai upaya pencegahan wawancara, dengan Kepala mitigasi COVID-19 pada
penyebaran COVID-19 dan alat Puskesmas di wilayah pekerja di wilayah kerja
rekam kerja Ciputat Timur Puskesmas Ciputat Timur
3. Sarana Fasilitas yang disediakan Form Melihat langsung Informasi terkait Triangulasi
Pencuci sebagai praktik, wujud sikap dan observasi, keadaan penelitian dan ketersediaan fasilitas sarana metode
Tangan tindakan cuci tangan dengan air Form melakukan wawancara pencuci tangan
dan sabun serta hand sanitizer wawancara, dengan Kepala menggunakan air mengalir
untuk menghilangkan bakteri dan alat Puskesmas di wilayah maupun hand sanitizer

14
ditangan rekam kerja Ciputat Timur sebagai upaya mitigasi
COVID-19 pada pekerja di
wilayah kerja Puskesmas
Ciputat Timur
4. Tim Gugus Adanya pembentukan kelompok Form Melakukan wawancara Informasi terkait tim gugus Triangulasi
Tugas atau tim yang berfungsi untuk wawancara, dengan Kepala tugas COVID-19 yang metode
COVID-19 mengkoordinasikan kegiatan dan alat Puskesmas di wilayah berada di wilayah kerja
sebagai upaya mencegah dan rekam kerja Ciputat Timur Puskesmas Ciputat Timur
menanggulangi dampak penyakit
corona virus atau COVID-19 di
wilayah kerja Puskesmas Ciputat
Timur
5. Alat Ketersediaan dan pemakaian alat Form Melihat langsung Informasi terkait Triangulasi
Pelindung pelindung diri sebagai observasi, keadaan penelitian dan ketersediaan dan pemakaian metode
Diri perlindungan yang dilakukan Form melakukan wawancara alat pelindung diri sebagai
oleh pekerja untuk mengisolasi wawancara, dengan Kepala upaya mitigasi COVID-19
bagian tubuh pekerja dari dan alat Puskesmas di wilayah pada pekerja di wilayah
potensi bahaya paparan virus di rekam kerja Ciputat Timur kerja Puskesmas Ciputat
tempat kerja Timur

15
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian mix methods yaitu penelitian yang
menggabungkan dua bentuk pendekatan dalam penelitian yaitu kuantitatif
dan kualitatif. Desain penelitian mix method yang digunakan adalah the
explanatory sequential design dengan cara pengumpulan data diawali
dengan pengumpulan data kuantitatif kemudian dilanjutkan pengumpulan
data kualitatif untuk membantu menganalisis data yang diperoleh secara
kuantitatif, sehingga hasil penelitian dengan desain ini bersifat menjelaskan
suatu gambaran umum (generalisasi) (Creswell, 2014).

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Ciputat
Timur Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini dilakukan selama bulan April
hingga bulan November tahun 2021.

3.3 Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh pekerja yang bekerja
di wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan.
Wilayah kerja Ciputat Timur memiliki beberapa Puskesmas yaitu
Puskesmas Ciputat Timur, Puskesmas Pisangan, Puskesmas Rengas
dan Puskesmas Pondok Ranji. Keseluruhan pekerja di wilayah kerja

Puskesmas Ciputat Timur memiliki total pekerja sebanyak 132 orang.


Selain itu, diperlukan informan untuk melaksanakan wawancara.
Informan sebanyak 8 orang yang terdiri dari kepala Puskesmas atau
penanggung jawab penelitian dan pekerja di wilayah kerja Puskesmas
Ciputat Timur.
2. Sampel

Pengertian sampel menurut Sugiyono (2014) merupakan bagian dari jumlah


dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tertentu.

16
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini penulis
menggunakan teknik total sampling. Teknik total sampling ialah
mengambil seluruh anggota populasi sebagai sampel atau responden
penelitian. Maka dari itu peneliti mengambil sampel dari seluruh
pekerja yang bekerja di wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur
sebanyak 132 responden.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan
cara penelitian langsung ke tempat penelitian untuk mendapatkan data yang
akurat yang dilakukan di beberapa Puskesmas wilayah kerja Ciputat Timur.
Pengumpulan data memiliki 3 teknik pengumpulan data, yaitu: Teknik
Angket atau kuesioner, Teknik Observasi, Teknik Wawancara

3.5 Instrumen Penelitian


Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa
lembarkuesioner dan lembar observasi kepada kepala Puskesmas serta
pekerja kesehatan maupun non kesehatan di wilayah kerja Ciputat T imur.

3.6 Analisis Data


Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji statistik dengan
penggunaan program aplikasi statistik. Analisis data yang dilakukan pada
penelitian ini yaitu analisis univariat.

17
BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Keterbatasan Penelitian


Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain:

1. Para responden mengisi kuesioner sendiri tanpa didampingi oleh


peneliti karena pengisian kuesioner dilakukan tidak pada jam
kerja responden, sehingga terdapat kemungkinan peluang bias
pada jawaban responden.

2. Variabel dalam penelitian ini seperti SOP Kerja saat Pandemi


COVID-19 dan Tim Gugus Tugas COVID-19 hanya terdapat
gambaran umum responden saja tidak sampai mengetahui alasan
dari kepatuhan responden maupun mengetahui informasi lebih
tentang mekanisme tim gugus tugas COVID-19.

3. Penelitian ini tidak meneliti terkait ventilasi sebagai pengendalian


teknik.

4.2 Mitigasi Bencana COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur


Penetapan Bencana Nonalam penyebaran COVID-19 sebagai bencana
nasional terdapat dalam KEPPRES RI No. 12 Tahun 2020. Keputusan
Presiden tersebut menyebutkan bahwa Indonesia memiliki bencana yang
cukup serius karena wabah COVID-19. Dalam penyebaran wabah COVID-
19 yang semakin menjulang tinggi, diperlukan adanya upaya pencegahan
yang harus dilakukan. Upaya pencegahan yang dilakukan salah satunya
melalui mitigasi.

Mitigasi yang dilakukan di Puskesmas menggunakan hirarki


pengendalian risiko (hierarchy of control) dalam OHSAS 18001:2007.
Dalam penelitian ini, peneliti hanya meneliti hirarki pengendalian berupa
pengendalian kontrol, Pengendalian Administrasi, dan alat pelindung diri.

Berdasarkan hasil penelitian, gambaran pengendalian teknik


mencakup beberapa variabel seperti zonasi, tanda pembatas jarak dan sarana
pencuci tangan. Gambaran responden terkait zonasi dan tanda pembatas
18
jarak yang terdapat di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Timur masuk
dalam kategori sesuai dengan ketentuan yang ada, tetapi tanda pembatas
jarak masih ada yang harus dievaluasi. Upaya pengendalian teknik lainnya
yaitu sarana pencuci tangan. Gambaran sarana pencuci tangan yang terdapat
di Puskesmas masuk dalam kategori baik. Pada pengendalian administrasi,
gambaran kedua variabel seperti SOP kerja saat pandemi COVID-19 dan
tim gugus tugas COVID-19 masuk kategori sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Serta dalam hirarki pengendalian yang terakhir, gambaran alat
pelindung diri yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur
masuk dalam kategori baik.

4.3 Tim Gugus Tugas COVID-19

Berdasarkan hasil analisis pada penelitian ini, pembentukan tim


berupa tim gugus tugas COVID-19 yang berada di wilayah kerja Puskesmas
Ciputat Timur sudah sesuai ketentuan pada Keputusan Presiden No. 7
Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
Tim gugus tugas COVID-19 melakukan beberapa kegiatan sebagai upaya
pencegahan COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur.
Kegiatan tersebut meliputi adanya sosialisasi, himbauan terkait protokol
kesehatan serta melakukan presedur pemantauan dan pelaporan kesehatan
pekerja. Tim gugus tugas telah berupaya semaksimal mungkin untuk
memutus mata rantai penyebaran covid-19.

19

Anda mungkin juga menyukai