1
KATA PENGANTAR
2
RINGKASAN EKSEKUTIF
3
PENDAHULUAN
4
Dengan adanya pandemi COVID-19 berpengaruh pada jumlah pasien
pengunjung fasilitas pelayanan kesehatan, dimana terdapat penurunan jumlah
pasien pengunjung fasilitas kesehatan di Puskesmas Gantiwarno pada 3 bulan
pertama.
4. Perubahan Anggaran
Pandemi COVID-19 berpengaruh terhadap realisasi kegiatan program KIA-
Gizi karena pelaksanaan kegiatan sempat tertunda, sehingga penyerapan
anggaran sangat minim.
Untuk anggaran desa yang direncanakan untuk program penurunan
stunting, banyak yang dialihkan utk penanganan Covod-19.
Dampak pandemi COVID-19 tidak hanya pada anggaran, tetapi berdampak
juga pada Sumber Daya manusia Kesehatan dimana diberlakukan pengaturan
SDM, terutama yang termasuk kelompok rentan (usia, komorbid, hamil). Selain
itu, adanya kekhawatiran tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan
terhadap COVID-19, fasilitas pelayanan kesehatan melakukan pembatasan
5
layanan kesehatan, penolakan layanan tertentu dan adanya keterlambatan
pelayanan. Selain itu, di awal masa pandemi COVID-19 ada kekurangan Alat
Pelindung Diri ( APD ) namun dapat diatasi.
5. SDM
Puskesmas Gantiwarno mempunyai 2 (dua) Tenaga Pelaksana Gizi
(TPG),yang berlatar belakang pendidikan gizi. Hanya saja belum semua TPG
adalah ASN. 1 Bidan koordinator dan 15 bidan desa. Kekhawatiran tenaga
kesehatan terhadap Covid-19 tentu ada, terutama yang berhubungan langsung
dengan pasien dan masyarakat dalam pelayanak UKM, namun tidak
berlebihan.Sebagai petugas harus bisa menyikapi dengan baik dan memberi
contoh penerapan protokol kesehatan yang benar.Ketersediaan sarana dan
fasilitas, khususnya APD, sampai saat ini masih cukup, namun untuk jenis-jenis
tertentu seperti masker N-95 dan Cover all masih terbatas jumlahnya.
TUJUAN MONITORING
METODE
Kegiatan pemulihan program pencegahan dan penanggulangan stunting ini
dilaksanakan melalui pendekatan mixed-method dengan desain sekuensial
eksploratory, yang dikenal dengan notasi Quan Quan (Cresswell, 2018). Desain
sekuensial eksploratory dilaksanakan dengan melakukan pengumpulan data dan
analisis kualitatif terlebih dahulu lalu diikuti dengan pengumpulan data dan analisis
kuantitatif. Dengan desain ini, data kualitatif merupakan komponen inti dan data
kuantitatif ditempatkan sebagai komponen pelengkap.
6
HASIL
Data Kualitatif
a. Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu
Posyandu Aktif
100 95 95 95 95 95
80 83 83
66
60
40
20
5 10
0 0 0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept okt nop des
b. PMT Balita
PMT pemulihan selain diberikan pada balita gizi kurang juga diberikan
pada ibu hamil KEK selama masa pandemi Covid-19 didistribusikan langsung ke
sasaran oleh TPG/Bidan Desa/ Kader melalui kunjungan rumah. Pembiayaan
PMT pemulihan bagi balita gizi kurang dan ibu hamil KEK berasal dari anggaran
BOK, dana desa dan dropping MPASI biskuit/PMT biskuit ibu hamil oleh
Kemenkes. Sedangkan PMT penyuluhan berasal dari dana desa dan diberikan
7
saat kegiatan posyandu. PMT penyuluhan yang diberikan adalah PMT pabrikan
atau PMT lokal yang dikemas khusus. PMT pemulihan juga diberikan dalam
bentuk bahan makanan lokal baik mentah maupun yang telah diolah dalam
bentuk kudapan selain MPASI biskuit/PMT biskuit ibu hamil dari Kemenkes.
Selama tahun 2020 balita yang mendapat PMT pemulihan biskuit sebanyak 277
balita, PMT pemulihan BOK dan dana desa dalam bentuk bahan makanan atau
makanan matang sebanyak 48 balita
Untuk PMT ibu hamil biskuit diberikan pada 87 ibu hamil KEK, dan PMT
dari BOK dan dana desa sebanyak 13 ibu hamil KEK.
c. ASI Eksklusif
Selama pandemic Covid-19 edukasi pemberian ASI eksklusif di
Puskesmas Gantiwarno tetap berjalan. Puskesmas yang mempunyai kegiatan
motivator ASI tetap melaksanakan kegiatan dengan memperhatikan protokol
kesehatan dan anjuran dari Pemkab tentang pembatasan jumlah peserta
pertemuan baik di dalam mapun di luar gedung. Sedangkan sebagian puskesmas
lain, edukasi dan konseling tetap dilaksanakan dengan menggunakan media WA
grup yang dibentuk oleh bidan desa setempat. Ada juga yang memasukkan materi
tentang ASI Eksklusif dalam kegiatan lain seperti kelas ibu hamil atau kelas ibu
balita yang menggunakan protokol kesehatan. Selain itu juga dicetak poster –
poster tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif untuk bayi pada masa
pandemi yang di tempel di tempat – tempat publik.
8
pertemuan kader, kelas ibu hamil, kelas ibu balita, dan kunjungan rumah pada
sasaran beresiko tinggi dengan prorokol kesehatan ketat. Edukasi dan konseling
juga dilaksanakan dengan menggunakan media WA grup.
9
DATA KUANTITATIF
a. Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu
Cakupan D/S menggambarkan tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan
penimbangan di posyandu, sedangkan N/D menggambarkan tingkat efektifitas
program posyandu.
10
Grafik 2. Pemantauan Pertumbuhan Tahun 2020
60 59.84 61.28
55.48 57.42
54.78
50 48.03 47.64
45.28
40
35.57
30
20
10
6.56 5.91
3.71
0 0 0 0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des
D/S N/D
Rerata tahunan cakupan D/S dan N/D di Puskesmas Gantiwarno pada tahun
2019 sebesar 84,76 % untuk D/S dan sebesar 58,16 % untuk N/D. Sementara di
tahun 2020, data hingga bulan Desember menunjukkan penurunan, dimana D/S
menjadi 53,09 % dan N/D menjadi 46,09 %. Pandemi Covid berdampak besar
terhadap penurunan cakupan di tahun 2020.Grafik 2 menggambarkan bahwa
pada bulan maret, April, Mei, Juni terjadi penurunan cakupan D/S yang cukup
besar. Bulan Agustus mulai naik karena diberlakukan Adaptasi Kebiasaan Baru
(AKB). Sedangkan khusus pada bulan Agustus semua posyandu beroperasi
dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mensukseskan pendataan balita
stunting dan bulan pemberian vitamin A. Cakupan N/D menunjukkan penurunan
paling banyak di bulan April dan Mei yang merupakan bulan ke satu dan kedua
dari masa pandemi yang diberlakukannya pembatasan social. Karena adanya
pembatasan social ini, maka banyak posyandu yang tidak buka, banyak pula
kepala keluarga yang kehilangan pekerjaan karena efisiensi di perusahaannya,
dimungkinkan hal ini berpengaruh pada asupan gizi yang diperoleh oleh Balita,
sehingga pada bulan Juni dapat terlihat balita yang naik berat badannya hanya
sedikit.
11
b. Capaian ASI Eksklusif
Pendataan ASI eksklusif dilakukan setiap bulan di posyandu, namun capaian
tahunan Bayi 0-6 bulan yang mendapat ASI eksklusif didapatkan dari data bulan
Februari dan Agustus.
Capaian Bayi 0-5 bulan yang masih mendapat ASI Eksklusif di tahun 2020 rata-
rata sebesar 83,66% menurun dibandingkan tahun 2019 yang sebesar 88,87%.
Hal ini disebabkan karena beberapa faktor diantaranya dikarenakan banyak
bumil resti sehingga berpengaruh terhadap proses pemberian asi eksklusif selain
itu juga pada saat pandemi kegiatan posyandu balita, kelas ibu hamil dan kelas
ibu balita juga ditiadakan sehingga penyuluhan atau konseling asi eksklusif
berkurang hanya dilakukan lewat wa grup.
12
Grafik 4. Capaian Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif 6 bulan
100
90 87.09 85.29 83.33
80 83.33 84
75.75
70
60 62.06
50
40
30
20
10
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt
Bayi yang lulus ASI Eksklusif 6 bulan di tahun 2019 sebesar 90,1 %, pada tahun
2020 mengalami penurunan, sampai dengan bulan Agustus capaiannya sebesar
84 %. Data capaian bayi yang lulus ASI Eksklusif didapat dari hasil kunjungan
balita ke posyandu dan kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan setempat atau
hasil pemeriksaan bayi pada PKD setempat. Bayi yang lulus ASI Eksklusif di masa
pandemi mengalami penurunan pada bulan Agustus.
Vit A
Vit A Bayi
Balita
120100
120100 100
100
100
80
60
40
20
0
Februari Agustus
Agustus
Cakupan pemberian Vitamin A untuk bayi dan balita di Kabupaten Klaten sebesar
100%. Pelaksanaan posyandu di bulan Februari belum terdampak pandemi
Covid-19 sehingga kapsul diminumkan ke balita secara langsung oleh kader
kesehatan. Sementara posyandu di bulan Agustus tetap dilaksanakan meski di
tengah pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan dan kapsul vitamin A
13
diberikan pada ibu/ pengasuh balita untuk diminumkan ke balita atau dibawa
pulang. Bila balita tidak datang ke posyandu, kapsul vitamin A tetap diberikan
langsung ke sasaran oleh bidan desa dan kader. Pemberian Vitamin A sangat
penting terlebih di masa pandemi karena bermanfaat untuk meningkatkan sistem
imun anak.
Untuk pemberian PMT Pemulihan menggunakan dana APBN, APBD II, dana desa,
iuran sukarela maupun sumber dana lain yang tidak mengikat. Bentuk PMT
Pemulihan ini yaitu makanan pabrikan berupa biscuit dropping dari kementerian
dan bahan makanan lokal yang sudah diolah sebelumnya. Pemberian PMT
Pemulihan akan dievaluasi setiap bulan untuk daya terima dan berat badannya.
14
e. Cakupan K4
Grafik 7. Cakupan Kunjungan K4
Cakupan K4
140.0%
120.0% 122.2%
108.5%104.0%111.7%
100.0%
80.0% 86.3%
75.6%
60.0% 60.6%
48.4%
40.0% 37.9%
20.0% 25.2%
10.0% 17.0%
0.0%
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nop Des
120.0%
100.0% 95.6%
80.0%
70.4%
60.0%
40.0% 44.4%
33.5%
25.6% 25.6%
20.0% 14.4% 17.6% 20.6%
0.0% 2.8% 5.0% 10.5%
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nop Des
Cakupan kunjungan balita pada trimester I masih sangat kecil karena adanya
pandemic yang menyebabkan kegiatan pemantauan pertumbuhan balita tidak
bisa dilaksanakan, tetapi mulia trimester kedua sudah mulai merangkak naik
karena kegiatan pemantauan pertumbuhan sudah mulai dilaksanakan dengan
protocol Kesehatan yang ketat.
15
g. Cakupan Kunjungan Nifas (KF3)
Grafik 9. Cakupan Kunjungan Nifas (KF3)
140.0%
120.0% 114.4%117.8%
100.0% 104.6%
94.9%
80.0% 83.0%
60.0% 63.7% 72.7%
49.7%
40.0% 35.8%
20.0% 20.9%
0.0% 5.2% 12.1%
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nop Des
Kunjungan Nifas tiap bulan tetap dilakukan oleh bidan untuk memantau
Kesehatan ibu nifas dan juga proses pemberian asi ekslusif. Walaupun masa
pandemi kegiatan tetap dilakukan.
140.0%
120.0% 122.4%
100.0% 107.7%115.7%
80.0% 88.4% 96.1%
76.6%
60.0% 66.2%
55.4%
40.0% 41.2%
20.0% 25.8%
9.3% 16.0%
0.0%
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nop Des
Cakupan persalinan nakes sudah sesuai target karena tidak persalinan yang tidak
ditolong oleh non nakes.
16
i. Cakupan Neonatus Lengkap
Grafik 10. Cakupan Neonatus Lengkap
120.0%
100.0% 95.6%
80.0%
70.4%
60.0%
40.0% 44.4%
33.5%
20.0% 20.6% 25.6% 25.6%
14.4% 17.6%
0.0% 2.8% 5.0% 10.5%
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nop Des
17
Pandemi Covid-19 menimbulkan ketidakstabilan kondisi ekonomi keluarga
yang berdampak terhadap perekonomian masyarakat. Kondisi ini secara tidak
langsung dapat memperburuk kondisi balita yang mengalami masalah gizi. Banyak
masyarakat yang terpaksa kehilangan pekerjaan, menurunnya pendapatan, dan
menurunnya daya beli sehingga berdampak pada ketidakmampuan keluarga untuk
mengakses asupan nutrisi yang baik sehingga berpotensi menimbulkan kerawanan
pangan tingkat keluarga dan berdampak pada status gizi keluarga. Masyarakat juga
khawatir dan enggan untuk datang ke posyandu atau ke fasilitas pelayanan kesehatan
karena takut tertular Covid-19. Hal tersebut jika berlangsung dalam jangka waktu
yang lama dan tidak ditangani secara serius maka secara tidak langsung akan
berpengaruh terhadap peningkatan jumlah kasus stunting.
Formulasi strategi yang dilaksanakan untuk mengurangi risiko di masyarakat
dan sebagai upaya penguatan kembali program-program pencegahan dan
penanggulangan stunting dan layanan kesehatan adalah dengan tetap berupaya
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sudah direncanakan baik intervensi spesifik
dan sensitif dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.Selain itu juga terus
berupaya memberikan edukasi, sosialisasi dan pemahaman ke masyarakat tentang
Covid-19 sehingga bisa tertanggulangi dengan baik.
18
KESIMPULAN ANALISIS
19
RENCANA TINDAK LANJUT
20
POA 2021
(PERENCANAAN KEGIATAN BOK, JKN MAUPUN DANA DESA JUGA RENCANA
INOVASI)
RENCANA SUMBER
NO DISKRIPSI KEGIATAN PJ
KEGIATAN ANGGARAN
1. Penyuluhan Penyuluhan tentang PJ UKM, KIA, BOK
Kesehatan Kesehatan reproduksi KRR, GIZI
Reproduksi remaja dan gizi seimbang pada
remaja
1. Posyandu remaja Pengukuran LILA, BB, Bidan Desa Dana Desa
TB, Penyuluhan
kesehatan
2. Konseling Calon Konseling Kesehatan KIA dan Gizi -
pengantin reproduksi dan gizi 1000
HPK
4. JIKA JIMIL Pemantauan ibu hamil KIA Dana Desa
oleh kader( Siji Kader Siji
Ibu hamil )
5. Kelas Ibu Hamil Pemberian Materi PJ UKM, KIA, BOK DAN DANA
Seputar kehamilan, GIZI DESA
persalinan dan Gizi
6. Kelas ibu Hamil Pemberian Materi PJ UKM, KIA, DANA DESA
Resti seputar kehamilan dan DAN GIZI
persalinan khusus ibu
hamil Resti
7. Kawal ASI Kegiatan yang PJ UKM, GIZI DANA DESA
dilaksanakan untuk DAN KIA
memantau dan
mendampingi ibu dalam
kegiatan pemberian ASI
Eksklusif bayi usia 0 – 6
bulan
8. Penyuluhan PMBA, Penyuluhan masyarakat PJ UKM, GIZI BOK
Gizi seimbang melalui kegiatan di DAN KIA
posyandu, kelas ibu
21
hamil dan kelas ibu balita
9. Kelas Balita Gizi Pemberian Materi PJ UKM, GIZI DANA DESA
Kurang, Gizi Buruk, Seputar Masalah Gizi dan DAN KIA
Stunting penyakit penyerta dalam
kasus Gizi Buruk
10. Pelacakan Gizi Pelacakan pada balita PJ UKM, GIZI BOK
Buruk yang berisiko gizi buruk DAN KIA
11. Pemberian PMT Pemberian PMT PJ UKM, GIZI BOK DAN DANA
Ibu Hamil KEK dan Pemulihan bagi Ibu hamil DAN KIA DESA
Resti KEK dan resti
12. Pemberian PMT Pemberian PMT PJ UKM, GIZI BOK DAN DANA
Balita Gizi Kurang, Pemulihan bagi balita DAN KIA DESA
Gizi Buruk dan dengan status gizi
Stunting kurang, gizi buruk dan
stunting
Referensi :
- Laporan Rutin Program Gizi Puskesmas Gantiwarno Dinas Kesehatan Kabupaten
Klaten
22
- Kementerian Kesehatan RI (2020), Pedoman Pelayanan Gizi Pada Masa Tanggap
Darurat Covid-19
- Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (2020), Protokol Kesehatan Kegiatan
Pelayanan Posyandu Balita
- Kementerian Kesehatan RI (2020), Petunjuk Teknis Pelayanan Puskesmas Pada
Masa Pandemi Covid-19
23