PEDOMAN PENGORGANISASIAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
1
KESEHATAN DAERAH MILITER XII TANJUNGPURA
RUMAH SAKIT TK II KARTIKA HUSADA
Menimbang :
1. Bahwa dalam rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan
layanan kesehatan kepada masyarakat memilik peran yang sangat penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
2. Bahwa dalam mendukung peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang prima dan
professional khususnya dalam pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit Tk II
Kartika Husada diperlukan suatu pedoman.
Mengingat :
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pencegahan Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
2. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Undang-undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
4. Undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran.
5. PeraturanPemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 159b/Menkes/Per/II/1988 tentang RS
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk II Kartika Husada tentang Buku
pedoman pengorganisasian tata hubungan kerja Komite Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI) di Rumah Sakit Tk II Kartika Husada.
Kedua : Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan, apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Pontianak
Pada tanggal 6 Juni 2022
Kepala Rumah Sakit Tingkat II
Kartika Husada,
3
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
Infeksi (PPI) tahun 2022 ini dapat tersusun tepat pada waktunya. Dimana buku pedoman
ini untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan yang bermutu, efektif dan
Dengan telah tersusunnya buku pedoman ini, kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu serta memberikan dukungan
materi maupun moril demi terlaksananya buku pedoman ini. Disamping itu masih banyak
kekurangan dalam penyusunan buku pedoman ini oleh karena itu kami menerima kritik
4
KESEHATAN DAERAH MILITER XII TANJUNGPURA
RUMAH SAKIT TK II KARTIKA HUSADA
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
RUMKIT TK II KARTIKA HUSADA
BAB I
PENDAHULUAN
I. PENDAHULUAN
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit
dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar
pelayanan kesehatan yang dapat menjadi sumber infeksi dimana orang sakit
dirawat dan ditempatkan dalam jarak yang dekat. Penderita yang sedang dalam
proses asuhan keperawatan dirumah sakit, baik dengan penyakit menular/ tidak
menular, penyakit dasar tunggal maupun lebih dari satu penyakit , secara umum
keadaan umumnya tidak/ kurang baik sehingga daya tahan tubuh menurun. Hal ini
sebagainya akan masuk ke dalam tubuh penderita yang sedang dalam proses
tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Pada tanggal 7
Concern.
terjadi penyebaran antar negara (Kemenkes, 2020). Pada Bulan Maret 2020 awal
hinggal ke Kalimantan Barat. Rumah Sakit Tk. II Kartika Husada yang terletak di
manusia melalui percikan batuk/ bersin (droplet). Orang yang paling berisiko
tertular penyakit ini adalah orang mempunyai komorbid atau penyakit penyerta
dan orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19 temasuk perawat yang
menjaga jarak, selain itu penerapan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
keluar serta masyarakat umum wilayah Kalimantan Barat yang telah terakreditasi
mengedapankan mutu dan kualitas serta patient safety terlebih saat pandemic
COVID-19 ini, sehingga peran rumah sakit melalui Komite Pencegah dan
Pengendalian beserta seluruh unit kerja berperan untuk mencapai tujuan tersebut.
Komite PPIRS di Rumah Sakit Tk. II Kartika Husada terdiri dari berbagai
macam profesi. Dari struktur organisasinya, Komite PPI RS Tk.II Kartika Husada
6
terdiri dari Ketua, IPCD (Infection Prevention Control Doctor), sekretaris, IPCN,
anggota dari unit kerja Laboratorium, Radiologi, CSSD, kamar jenazah, laundry,
IPCLN (Infection Prevention Control Link Nurse) rawat inap, rawat jalan, unit
khusus (IGD, OK, HD). Setiap harinya IPCN melakukan survey dan monitoring
Pengendalian Infeksi (PPI). Visi, misi dan tujuan dari pencegahan dan
pengendalian infeksi di rumah sakit merupakan bagian dari visi, misi tujuan rumah
sakit itu sendiri dan dibuat terperinci sehingga dalam pelaksanaannya dapat saling
sinergis, integratif, tidak duplikatif, efektif dan efisien. PPI di rumah sakit
7
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
Rumah Sakit Tk II Kartika Husada sebagai salah satu sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada TNI dan keluarganya serta masyarakat umum
memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
dengan luas tanah 31.798 m 2 dan luas bangunan 5.61m2. Rumah Sakit Tk II Kartika
Husada terletak di Jl. Adisucipto Km. 6,5 Sei Raya, Kubu Raya, Povinsi Kalimantan
Barat.
8
BAB III
VISI, MISI, MOTO, DAN TUJUAN RUMAH SAKIT
A. Visi
Menjadi rumah sakit pilihan pertama dan kebanggaan bagi prajurit, PNS dan
keluarganya serta masyarakat umum diwilayah Kalimantan Barat
B. Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan kepada prajurit, PNS dan keluarganya serta
masyarakat umum secara Komperhensif dengan mengedepankan mutu dan
keselamatan pasien.
2. Melaksanakan dukungan kesehatan yang handal
3. Mewujudkan SDM yang berkualitas
C. Moto
R = Respect
S = Senyum, Salam, Sapa, Sentuh, Sembuh
K = Kualitas
H = Humanis
D. Tujuan
1. Terwujudnya pelayanan kesehatan yang berbasis pada ilmu pengetahuan,
terintegrasi, modern dan terjangkau.
2. Terwujudnya tindakan kesehatan yang profesional, aman dan prosedural.
3. Terwujudnya SDM yang berkepribadian, berwawasan dan terampil
9
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
KEPALA RUMAH SAKIT
dr. Adry Paswmawi, SpB
Kolonel Ckm NRP 11950003180368
SEKRETARIS
Tyas Indriana, S.Kep. Ners
1
IPCLN RAWAT JALAN IPCLN RAWAT INAP IPCLN UNIT KHUSUS
1. Perawat Poli Psikiatri 1. Perawat Ruang Dahlia 1. Perawat IGD
2. Perawat Poli Anak 2. Perawat Ruang Sambiloto 2. Perawat HD
3. Perawat Poli Mata 3. Perawat Ruang Kenanga 3. Perawat Kamar Operasi
4. Perawat Poli Bedah Umum 4. Perawat Ruang Anggrek
5. Perawat Poli THT 5. Perawat Ruang Melati
6. Perawat Poli Gigi 6. Perawat Ruang Cempaka
7. Perawat Poli Penyakit Dalam 7. Perawat Ruang Perinatologi
8. Perawat Poli Kandungan 8. Perawat Ruang Mawar
9. Perawat Poli Syaraf 9. Perawat Ruang Covid-19
10. Perawat Poli Orthopedi
11. Perawat Poli TB/DOTS
12. Perawat Poli VCT
13. Perawat Poli Jantung
14. Perawat Poli Vaksin
Dibuat di Pontianak
Pada Tanggal 6 Juni 2022
Kepala Rumah Sakit Tk. II
Kartika Husada,
11
2. Rumah sakit harus memiliki IPCN yang bekerja purna waktu, dengan ratio 1
(satu) IPCN untuk tiap 100 - 150 tempat tidur di rumah sakit.
3. Dalam bekerja IPCN dapat dibantu beberapa IPCLN (Infection Prevention and
Control Link Nurse) dari tiap unit, terutama yang berisiko terjadinya infeksi.
4. Dalam bekerja IPCN dapat dibantu beberapa IPCLN (Infection Prevention and
Control Link Nurse) dari tiap unit, terutama yang beresiko terjadinya infeksi.
b. Komite PPI
1. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakanPPI.
2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPI, agar kebijakan dapat dipahami
dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan.
3. Membuat SPO PPI.
4. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program
tersebut.
12
5. Melakukan investigasi masalah atau kejadian luar biasa HAIs
(Healthcare Associated Infections).
6. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara
pencegahan dan pengendalian infeksi.
7. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dalam PPI.
8. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip
PPI dan aman bagi yang menggunakan.
9. Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) rumah sakit
dalam PPI.
10. Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan.
11. Berkoordinasi dengan unit terkait lain dalam hal pencegahan dan
pengendalian infeksi rumah sakit, antara lain :
a) Tim Pengendalian Resistensi Antimikroba (TPRA) dalam
penggunaanan antibiotika yang bijak dirumah sakit berdasarkan pola
kuman dan resistensinya terhadap antibiotika dan menyebarluaskan
data resistensi antibiotika.
b) Tim kesehatan dan keselamatan kerja (K3) untuk menyusun
kebijakan.
c) Tim keselamatan pasien dalam menyusun kebijakan clinical
governance and patientsa fety.
12. Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik mengkaji
kembali rencana manajemen PPI apakah telah sesuai kebijakan
manajemen rumah sakit.
13. Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan dan
pengadaan alat dan bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara
pemrosesan alat, penyimpanan alat dan linen sesuai dengan prinsip
PPI.
13
16. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan penanggulangan
infeksibila ada KLB dirumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya.
Tugas :
1. Bertanggungjawab atas
Tugas :
1. Memfasilitasi tugas ketua komite PPI
2. Membantu koordinasi
14
3. Mengagendakan kegiatan PPI
e. Anggota Komite PPI
1. IPCN/Perawat PPI
2. IPCD/Dokter PPI :
a. Dokter wakil dari tiap KSM (Kelompok Staf Medik).
b. Dokter ahli epidemiologi.
c. Dokter Mikrobiologi.
d. Dokter Patologi Klinik.
3. Anggota komite lainnya, dari :
a. Tim DOTS
b. Tim HIV
c. Laboratorium.
d. Farmasi.
e. sterilisasi
f. Laundri
g. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS).
h. sanitasi lingkungan
i. pengelola makanan
j. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
k. Kamar jenazah.
Tugas IPCD :
a) Berkontribusi dalam pencegahan, diagnosis dan terapi infeksi
yang tepat.
b) Turut menyusun pedoman penggunaan antibiotika dan
surveilans.
c) Mengidentifikasi dan melaporkan pola kuman dan pola resistensi
antibiotika.
15
d) Bekerjasama dengan IPCN / Perawat PPI melakukan monitoring
kegiatan surveilans infeksi dan mendeteksi serta investigasi
KLB. Bersama komite PPI memperbaiki kesalahan yang terjadi,
membuat laporan tertulis hasil investigasi dan melaporkan
kepada pimpinan rumah sakit.
e) Membimbing dan mengadakan pelatihan PPI bekerja sama
dengan bagian pendidikan dan pelatihan (Diklat) di rumah sakit.
f) Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat
pasien.
g) Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memahami
PPI.
16
f) Melakukan diseminasi prosedur kewaspadaan isolasi dan
memberikan konsultasi tentang PPI yang diperlukan pada kasus
tertentu yangterjadi di fasyankes.
g) Melakukan audit PPI di seluruh wilayah fasyankes dengan
menggunakan daftar tilik.
h) Memonitor pelaksanaan pedoman penggunaan antibiotika
bersama Komite/Tim PPRA.
i) Mendesain,melaksanakan, m e monitor, mengevaluasi dan
melaporkan surveilans infeksi yang terjadi di fasilitas pelayanan
kesehatan bersama Komite / Tim PPI
j) Memberikan motivasi kepatuhan pelaksanaan program PPI.
k) Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai
dengan prinsip PPI.
l) Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit
tentang PPI.
m) Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pasien,
keluarga dan pengunjung tentang topik infeksi yang sedang
berkembang (New-emerging dan re-emerging) atau infeksi
dengan insiden tinggi.
n) Sebagai coordinator antar departemen/unit dalam mendeteksi,
mencegah dan mengendalikan infeksi dirumah sakit.
o) Memonitoring dan evaluasi peralatan medis single use yang di re
–use.
Tugas IPCLN :
IPCLN sebagai perawat pelaksana harian/penghubung bertugas:
a) Mencatat data surveilans dari setiap pasien diunit rawat inap
masing-masing.
17
b) Memberikan motivasi dan mengingatkan tentang pelaksanaan
kepatuhan PPI pada setiap personil ruangan di unitnya masing-
masing.
c) Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam
penerapan kewaspadaan isolasi.
d) Memberitahukan kepada IPCN apa bila ada kecurigaan
adanyaHAIs pad apasien.
e) Bila terdapat infeksi potensial KLB melakukan penyuluhan bagi
pengunjung dan konsultasi prosedur PPI berkoordinasi denganIPCN.
4) Anggota Lainnya
Kriteria:
a) Tenaga diluar dokter dan perawat yang mempunyai minat dalam
PPI.
b) Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI.
Tugas:
a) Bertanggung jawab kepada ketua komite PPI dan berkoordinasi
dengan unit terkait lainnya dalam penerapan PPI
b) Memberikan masukan pada pedoman maupun kebijakan terkait
PPI.
18
B. Sarana dan Fasilitas Pelayanan Penunjang (Supporting System)
1. Sarana Kesekretariatan
a. Ruangan Sekretariat
b. Komputer, printer dan internet.
c. Alat tulis kantor.
2. Dukungan Manajemen
Dukungan yang diberikan oleh manajemen berupa :
a. Penerbitan Surat Keputusan untuk Komite dan Tim PPIRS.
b. Anggaran atau dana untuk kegiatan :
1) Pendidikan dan Pelatihan (Diklat).
2) Pengadaan fasilitas pelayanan penunjang.
3) Untuk pelaksanaan program, monitoring, evaluasi, laporan dan rapat rutin.
a. Kebijakan Manajemen
1) Ada kebijakan kewaspadaan isolasi (isolation precaution) :
Kewaspadaan Standar :
a. kebersihan tangan
b. penggunaan alat pelindung diri (APD)
c. peralatan perawatan pasien
d. pengendalian lingkungan
e. penatalaksanaan linen
f. kesehatan karyawan
g. penempatan pasien
h. Etika batuk
i. praktek menyuntik yang aman
j. praktek untuk lumbal punksi
k. kepatuhan pembuangan limbah
19
Kewaspadaan transmisi :
a. Kontak
b. Airbone
c. Droplet
2) Ada kebijakan tentang pengembangan SDM dalam PPI. Ada kebijakan
tentang pengadaan bahan dan alat yang melibatkan tim PPI.
3) Ada kebijakan tentang penggunaan antibiotik yang rasional.
4) Ada kebijakan tentang pelaksanaan surveilans.
5) Ada kebijakan tentang pemeliharaan fisik dan sarana yang melibatkan tim
PPI.
6) Ada kebijakan tentang kesehatan karyawan.
7) Ada kebijakan penanganan KLB.
8) Ada kebijakan penempatan pasien.
9) Ada kebijakan upaya pencegahan infeksi IDO, Plebitis, dan ISK
b. Kebijakan Teknis
Ada SPO tentang kewaspadaan isolasi (isolation precaution) :
a) Ada SPO kebersihan tangan
b) Ada SPO penggunaan alat pelindung diri (APD)
c) Ada SPO penggunaan peralatan perawatan pasien
d) Ada SPO pengendalian lingkungan
e) Ada SPO penatalaksanaan linen
f) Ada SPO Kesehatan karyawan
g) Ada SPO penempatan pasien
h) Ada SPO Etika batuk
i) Ada SPO praktek menyuntik yang aman
j) Upaya-upaya pencegahan infeksi dan rekomendasinya.
20
3) Mengembangkan diri mengikuti seminar, lokakarya dan sejenisnya.
4) Bimbingan teknis secara berkesinambungan.
21
BAB VI
TATA HUBUNGAN KERJA
A. Mekanisme
Instalasi CSSD
Instalasi Rawat
Jalan Komite Kamar
Pencegahan Jenazah
PKRS dan
Pengendalian Instalasi
Infeksi Pendidikan
Instalasi
Penunjang
Diagnostik Tata Usaha
(Lab, dan Urusan
Radiologi, Dalam (TUUD)
Farmasi) Unit Khusus
(IGD, OK, HCU)
Instalasi
Penunjang
Perawatan
( Gizi, Kesling K3 RS Panitia RM Kantin
Laundry)
22
7) Merencakan pemasangan program SIRS terkait PPI untuk mendukung program
PPI yang akurat.
23
Tk. II Kartika Husada.
c. Unit Farmasi
1) Mensosialisasikan program pencegahan dan pengendalian infeksi ke
personil farmasi Rumah Sakit Tk. II Kartika Husada.
2) Memfollow up pengadaan bahan desinfektan atau cairan handrub serta
fasilitas yang diperlukan unit kerja dalam melakukan tindakan atau asuhan
keperawatan terkait dengan pencegahan dan pengendalian infeksi.
3) Memberikan motivasi untuk menjaga kebersihan dan kerapian di unit
kerjanya.
4) Memberikan motivasi dan saran untuk melaksanakan program
pencegahan dan pengendalian infeksi.
5) Mensosialisasikan SPO terkait pencegahan dan pengendalian infeksi.
24
6) Melakukan koordinasi, memberikan dan menerima saran dan masukan
terkait alat, bahan, fasilitas, sarana prasaran dan prosedur yang
membantu proses pelayanan kesehatan di unit farmasi dan unit yang
memberikan pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan farmasi
kepada pasien.
7) Melakukan koordinasi dan evaluasi terkait hambatan dan masukan pada
proses pelayanan terkait pencegahan dan pengendalian infeksi di Unit
Farmasi.
8) Melakukan koordinasi apabila terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) atau
pajanan.
9) Melakukan koordinasi pada program pemeriksaan kesehatan karyawan.
10) Koordinasi dalam pencampuran atau pengaplusan obat yang aman dan
sesuai dengan prosedur di Rumah Sakit Tk. II Kartika Husada.
11) Melakukan monitoring kepatuhan cuci tangan
12) Melakukan monitoring penggunaan APD kepada petugas Farmasi.
13) Melakukan monitoring etika batuk.
14) Memonitor suhu di tempat penyimpanan obat.
25
8) Melakukan koordinasi untuk melaksanakan Uji Mikrobiologi pada ruangan
yang baru selesai dilakukan renovasi dengan jumlah debu banyak atau
pada ruangan yang beresiko menimbulkan infeksi nosokomial (HAI’S)
9) Memonitor kepatuhan cuci tangan.
10) Melakukan monitoring etika batuk.
11) Memonitor pelaksanaan pembuangan limbah infeksius, benda tajam, B3,
dan non infeksius yang tepat berdasarkan prosedur yang ditetapkan di
Rumah Sakit Tk. II Kartika Husada.
12) Memonitor pembuangan benda tajam dan jarum sesuai prosedur di
Rumah Sakit Tk. II Kartika Husada.
13) Memonitor pelaksaan ICRA bangunan sesuai dengan prosedur di Rumah
Sakit Tk. II Kartika Husada.
14) Berkoordinasi pengujian kualitas air limbah secara berkala, melakukan
tindak lanjut bila tidak sesuai dengan standar atau peraturan yang berlaku
dan membuat laporan evaluasi secara berkala.
15) Melakukan pemeriksaan berkala dengan mengambil sampel air bersih
dan air minum.
16) Memonitor troli atau gerobak pengambilan sampah oleh petugas sampah
17) Memonitor tempat limbah di lingkungan’
18) Memonitor proses pengambilan atau alur pengambilan limbah dari
pengumpulan hingga pemusnahan.
26
8) Mengkaji, mengusulkan dan melakukan evaluasi pengadaan tempat
pembuangan sampah sementara dan tempat pembuangan sampah akhir.
9) Melakukan pengkajian terhadap metode, tata cara maupun kelengkapan,
fasilitas, sarana dan peralatan pendukung yang terkait pencegahan dan
pengendalian infeksi.
10) Merencakan koordinasi dalam rangka pemeliharaan incenerator.
11) Merencakan koordinasi dalam rangka pemeliharaan IPAL.
b. Instalasi Gizi
1) Mensosialisasikan program pencegahan dan pengendalian infeksi di
Rumah Sakit Tk. II Kartika Husada.
2) Melaksanakan koordinasi atau rapat Komite PPI di Instalasi Gizi dan
seluruh ruangan yang menjadi konsumen dapur.
3) Melakukan koordinasi, memberi, menerima saran dan masukan terkait alat,
bahan, fasilitas, sarana, prasarana dan prosedur pada proses pelayanan di
Instalasi Gizi.
4) Melakukan koordinasi evaluasi terkait hambatan dala proses pelayanan di
Intalasi Gizi terkait pencegahan dan pengendalian infeksi.
5) Melakukan koordinasi bila terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) atau pajanan
di Intalasi Gizi.
6) Memberikan motivasi agar selalu menjaga kebersihan dan kerapian di unit
kerjanya.
7) Mensosialisasikan SPO terkait pencegahan dan pengendalian infeksi di
Instalasi Gizi.
8) Memonitor penyiapan bahan makanan.
9) Memonitor kebersihan lingkungan Instalasi Gizi dan penyajian makanan
yang bersih terhindar dari kontaminasi.
10) Melakukan pengendalian lingkungan dengan uji mikrobiologi pada Instalasi
Gizi pada tahap proses penyiapan makanan.
11) Melakukan monitoring kepatuhan cuci tangan
12) Melakukan monitoring penggunaan APD yang tepat
13) Melakukan monitoring pembuangan limbah
14) Melakukan monitoring pengendalian lingkungan
27
15) Melakukan monitoring etika batuk
16) Memonitor Alur masuk bahan makanan mentah sampai distribusi
17) Memonitor tempat pembuangan limbah
18) Memonitor kebersihan ruangan gizi
19) Memonitor suhu di tempat penyimpanan bahan makanan
20) Memonitor troli makanan
21) Memonitor pembersihan peralatan masak dan peralatan makan pasien
22) Membuat laporan hasil monitoring.
23) Melakukan komunikasi hasil monitoring.
24) Melakukan monitoring peralatan masak.
c. Instalasi Pendidikan
1) Mensosialisasikan program pencegahan dan pengendalian infeksi di
Rumah Sakit Tk. II Kartika Husada.
2) Mengajukan pendidikan dan pelatihan terkait pencegahan dan
pengendalian infeksi kepada seluruh personil Rumah Sakit Tk. II Kartika
Husada.
3) Melaksanakan sosialisasi terkait pencegahan dan pengendalian infeksi
kepada seluruh personil Rumah Sakit Tk. II Kartika Husada secara berkala
4) Melakukan koordinasi untuk melaksanakan sosialisasi cuci tangan dan
sosialisasi pencegahan dan pengendalian infeksi bagi setiap personil
Rumah Sakit Tk. II Kartika Husada yang baru di rekrut.
5) Bersama Bidang Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit Tk. II Kartika Husada
melakukan sosialisasi, penyuluhan kesehatan kepada pasien dan kelaurga
pasien serta pengunjung baik di rawat jalan maupun rawat inap terkait
pencegahan dan pengendalian infeksi.
6) Mengajukan perencanaan peningkatan pengetahuan personil Rumah Sakit
Tk. II Kartika Husada yang bekerja di area klinis PPI untuk mengikuti
ekshouse training ataupun inhouse training sesusai dengan bidang di area
bekerjanya (IPCN, Kesling, CSSD, Laundry, Gizi, Laboratorium dll).
7) Melakuakan koordinasi untuk mengajukan pelatihan apabila terdapat
kejadian infeksi nosokomial (HAI’s) yang perlu adanya pelatihan dan
pendidikan untuk personil rumah sakit.
28
8) Melaporkan hasil pelaksanaan pelatihan inhouse training dan ekshouse
training.
d. Komite Medik, Komite Keperawatan, Komite Nakes Lainnya dan Komite PMKP
1) Melakukan koordinasi terkait pelaksanaan program kerja Komite PPI
kepada staf medis, staf keperawatan dan staf nakes lainnya.
2) Melakukan komunikasi surveilans terkait hasil analisis kejadian Infeksi
Nosokomial.
3) Melakukan koordinasi terkait hasil capaian monitoring yang dilaksanakan
oleh Komite PPI.
4) Melakukan koordinasi dalam upaya menentukan dan menjalankan rencana
tindak lanjut apabila terjadi kejadian Infeksi Nosokomial.
29
f. Unit Sterilisasi (CSSD)
1) Melakukann koordinasi atau rapat dengan Ka Unit dan anggota Unit
Sterilisasi
2) Memberikan saran terhadap alat, sarana, prasarana dan prosedur dalam
pelayanan di Unit Sterilisasi.
3) Memonitor alur dari barang masuk sampai barang didistribusikan.
4) Memonitor suhu ruangan penyimpanan alat steril diruang penyimpanan.
5) Memonitor daftar tanggal alat kadaluarsa.
6) Memonitor kepatuhan cuci tangan
7) Memonitor fasilitas cuci tangan.
8) Memonitor penggunaan APD
9) Memonitor pembuangan limbah infeksius dan non infeksius
10) Memonitor etika batuk.
11) Mengevaluasi hasil sterilisasi
g. Unit Laundry
1) Mensosialisasikan program pencegahan dan pengendalian infeksi di
Rumah Sakit Tk. II Kartika Husada
2) Melakukan koordinasi atau rapat dengan Ka Unit Laundry dan anggotanya.
3) Melakukan koordinasi, memberikan, menerima saran dan masukan
terhadap alat, fasilitas, sarana, prasarana dan prosedur pada proses
pelayanan di Unit Laundry.
4) Melakukan koordinasi evaluasi terhadap hambatan pada proses pelayanan
di Unit Laundry terkait pencegahan dan pengendalian infeksi.
5) Mensosialisasikan SPO terkait pencegahan dan pengendalian infeksi di
Laundry.
6) Memonitor kepatuhan cuci tangan.
7) Memonitor fasilitas cuci tangan.
8) Memonitor kepatuhan penggunaan APD.
9) Memonitor etika batuk.
10) Memonitor pengendalian lingkungan Laundry.
11) Memonitor pembuangan limbah.
12) Memonitor alur linen kotor sampai distribusi.
13) Memonitor kebersihan troli yang digunakan.
30
14) Membuat laporan dari hasil monitoring.
15) Merencanakan pengadaan mesin pengering.
31
18) Melakukan monitoring fasilitas cuci tangan
19) Membuat laporan hasil monitoring
20) Melakukan komunikasi hasil monitorig
32
16) Melakukan monitoring kepatuhan pembuangan limbah infeksius, non
infeksius dan benda tajam.
17) Melakukan monitoring perawatan peralatan pasien
18) Melakukan monitoring penempatan pasien
19) Melakukan monitoring penyuntikan yang aman
20) Melakukan monitoring penggunaan APD yang tepat
21) Melakukan monitoring Bundle Plebitis, ISK, IDO, VAP
22) Melakukan surveilans Plebitis, ISK, IDO, VAP secara sistematis dan
proaktif
23) Membuat laporan triwulan hasil analisis dan rencana tindak lanjut dari hasil
monitoring kewaspadaan standar.
24) Membuat laporan bulanan, triwulan, tahunan dari hasil analisis dan
rencana tindak lanjut kejadian infeksi nosokomial (HAI’s) yang didapat dari
kegiatan surveilans.
25) Membuat laporan hasil analisis dari kegiatan monitoring Bundle Plebitis,
ISK, IDO VAP.
33
8) Melakukan koordinasi pada saat tedapat Kejadian Luar Biasa (KLB) atau
pajanan.
9) Melakukan koordinasi untuk mengidentifikasi dini hal-hal yang berisiko
menimbulkan infeksi nosokomial, Kejadian Luar Biasa (KLB) dan pajanan.
10) Melakukan koordinasi memberi dan menerima informasi ilmu terbaru terkait
pencegahan dan pengendalian infeksi yang berhubungan dengan
pelayanan di OK, IGD, HCU.
11) Melakukan monitoring kepatuhan cuci tangan
12) Melakukan monitoring fasilitas cuci tangan
13) Melakukan monitoring etika batuk
14) Melakukan monitoring pengendalian lingkungan
15) Melakukan monitoring kepatuhan pembuangan limbah infeksius, non
infeksius dan benda tajam.
16) Melakukan monitoring perawatan peralatan pasien
17) Melakukan monitoring penempatan pasien
18) Melakukan monitoring penyuntikan yang aman
19) Melakukan monitoring penggunaan APD yang tepat
20) Melakukan surveilans Plebitis, ISK, IDO, VAP.
21) Melakukan monitoring bundle Plebitis, ISK, IDO, VAP.
22) Membuat laporan terkait hasil monitoring kewaspadaan standar.
23) Membuat laporan surveilans.
q. Unit Radiologi
1) Mensosialisasikan program pencegahan dan pengendalian infeksi di
Rumah Sakit Tk. II Kartika Husada.
2) Melakukan koordinasi atau rapat.
3) Melakukan koordinasi Melakukan koordinasi, memberi, menerima saran
dan masukan terkait alat, bahan, sarana, prasarana, fasilitas dan prosedur
pada proses pelayanan terkait pencegahan dan pengendalian infeksi.
4) Melakukan koordinasi evaluasi terhadap hambatan atau halangan pada
Instalasi Rawat Inap terkait pencegahan dan pengendalian infeksi.
5) Melakukan sosialisasi SPO di OK, IGD, HCUterkait pencegahan dan
pengendalian infeksi.
34
6) Memberikan motivasi untuk selalu menjaga kebersihan dan kerapian unit
kerja yang berada di Instalasi Rawat Inap.
7) Memberikan motivasi untuk menurunkan angka infeksi nosokomial (HAI’s)
dan meningkatkan mutu dan keselamatan pasien.
8) Melakukan koordinasi pada saat tedapat Kejadian Luar Biasa (KLB) atau
pajanan.
9) Melakukan koordinasi untuk mengidentifikasi dini hal-hal yang berisiko
menimbulkan infeksi nosokomial, Kejadian Luar Biasa (KLB) dan pajanan.
10) Melakukan koordinasi memberi dan menerima informasi ilmu terbaru terkait
pencegahan dan pengendalian infeksi yang berhubungan dengan
pelayanan di Radiologi.
11) Melakukan monitoring kepatuhan cuci tangan
12) Melakukan monitoring fasilitas cuci tangan
13) Melakukan monitoring etika batuk
14) Melakukan monitoring pengendalian lingkungan
15) Melakukan monitoring kepatuhan pembuangan limbah infeksius, non
infeksius.
16) Melakukan monitoring penggunaan APD yang tepat
17) Membuat laporan terkait hasil monitoring kewaspadaan standar
18) Mebuat laporan terkait hasil monitoring kepatuhan cuci tangan.
r. Bagian Ambulance
1) Mensosialisasikan program pencegahan dan pengendalian infeksi.
2) Melakukan koordinasi, menerima dan memberikan informasi terkait ilmu
terbaru terkait pencegahan dan pengendalian infeksi pada pelayanan
Ambulance.
3) Melakukan koordinasi melakukan koordinasi, memberi, menerima saran dan
masukan terkait alat, bahan, sarana, prasarana, fasilitas dan prosedur pada
proses pelayanan terkait pencegahan dan pengendalian infeksi.
4) Melakukan koordinasi evaluasi terhadap hambatan atau halangan pada
bagian Ambulance terkait pencegahan dan pengendalian infeksi.
5) Melakukan sosialisasi SPO di Ambulance terkait pencegahan dan
pengendalian infeksi.
35
6) Memberikan motivasi untuk selalu menjaga kebersihan dan kerapian
Ambulance.
7) Melakukan koordinasi untuk mengidentifikasi dini hal-hal yang berisiko
menimbulkan infeksi nosokomial (HAI’s), Kejadian Luar Biasa (KLB) dan
pajanan.
8) Memberikan motivasi untuk tetap menjalankan program pencegahan dan
pengendalian infeksi terkait kewaspadaan stadar
9) Memonitor kepatuhan cuci tangan.
s. Bagian Manajemen
1) Mensosialisasikan program pencegahan dan pengendalian infeksi Rumah
Sakit Tk. II Kartika Husada.
2) Melakukan koordinasi atau rapat terkait proses pelaksanaan program kerja
Komite PPI.
3) Melakukan koordinasi, menerima, memberi saran dan masukan terkait alat,
bahan, sarana, prasarana, fasilitas dan prosedur berhubungan dengan
pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit Tk. II
Kartika Husada.
4) Mengajukan kebutuhan terkait kebutuhan sumber daya manusia,
pemeliharaan atau unit baru alat kesehatan, sarana, prasarana dan fasilitas
untuk menunjang terlaksananya program kerja Komite PPI di Rumah Sakit
Tk. II Kartika Husada.
5) Melakukan koordinasi, memberi, menerima informasi tentang ilmu terbaru
yang berhubungan dengan pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah
sakit.
6) Melakukan koordinasi terkait evaluasi pelaksaan program kerja di setiap unit
kerja yang ada di Rumah Sakit Tk. II Kartika Husada.
7) Melaporkan jika terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) atau pajanan.
8) Melaporkan hasil kepatuhan cuci tangan setiap bulan.
9) Melaporkan hasil angka infeksi nosokomial (HAI’s) setiap bulan, triwulan dan
tahunan.
t. Kantin
36
1) Melakukan koordinasi, memberi, menerima informasi tentang tentang ilmu
terbaru yang berhubungan dengan pencegahan dan pengendalian infeksi di
rumah sakit.
2) Melalukan koordinasi terkait evaluasi pelaksanaan program kerja pencegahan
dan pengendalian infeksi di Kantin Rumah Sakit Tk. II Kartika Husada.
3) Melakukan koordinasi, menerima, memberi saran dan masukan terkait alat,
bahan, sarana, prasarana, fasilitas dan prosedur berhubungan dengan
pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi di Kantin Rumah Sakit Tk. II
Kartika Husada.
4) Melakukan monitoring kepatuhan cuci tangan.
5) Melakukan monitoring etika batuk.
6) Membuat laporan hasil kepatuhan cuci tangan.
7) Melakukan koordinasi untuk mengidentifikasi dini hal-hal yang berisiko
menimbulkan infeksi nosokomial (HAI’s), Kejadian Luar Biasa (KLB) dan
pajanan.
37
BAB VII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
Jabatan Kualifikasi
No
Pendidikan Pelatihan Kebutuhan
38
6. IPCLN Minimal Pendidikan D3 Pelatihan PPI dasar 1 di setiap
nurse station
39
B. Kondisi Nyata
Jika disesuaikan dengan Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya menurut
Permenkes no 27 tahun 2017 maka RS Tk II Kartika Husada untuk pola ketenagaan
dan kualifikasi personil belum memenuhi standar yang ada, karena sebagian besar
personil RS hanya mengikuti sosialisasi PPI saja, untuk pelatihan PPI akan
direncanakan pada tahun 2022 yang ditujukan untuk personil RS.
40
BAB VIII
PERTEMUAN/ RAPAT
2) Rapat Insidentil
Rapat ini dilaksanakan apabila terjadi hal yang tidak diinginkan atau masalah yang
secara mendadak perlu dibahas secara khusus dan bersifat segera.
41
BAB IX
PELAPORAN
A. Monitoring
1. Monitoring dilakukan oleh IPCN dan IPCLN
2. Dilakukan setiap hari dalam pengumpulan data surveilans dengan check list
3. Ada formulir bantu surveilans
4. Monitoring yang dilakukan yaitu :
a. Surveilans HAI’s (Plebitis, ISKO, IDO, VAP),
b. kewasadaan standar:
- Fasilitas cuci tangan
- Penggunaan APD
- Pengelolaan limbah dan benda tajam
- Pengendalian lingkungan
- Penyuntikan yang aman
- Etika batuk
- Penatalaksaan linen
- Peralatan perawatan pasien
- Kesehatan karyawan
- Penempatan pasien
- Kamar jenazah
- Ambulance
- Penyimpanan B3
- Monitoring ruang COVID
- Monitoring penggunaan APD coverall
c. ICRA Bangunan
d. ICRA HAI’s
e. Kejadian tertusuk jarum
f. Kejadian KLB
B. Evaluasi
42
1. Dilakukan oleh Komite PPI dengan frekuensi setiap bulan
C. Laporan
1. Membuat laporan tertulis berupa hasil analisis surveilans, kewasadaan standar, dan
43
BAB X
PENUTUP
Mengetahui,
dr. Agus Hari Wahono, Sp.An., M.Kes Drg. I Ketut Budi Santosa, S.Prost
Kolonel Ckm NRP 1910053620869 Kapten Ckm NRP 11080088950381
44
45