PONTIANAK
TENTANG
Menimbang :
1. Bahwa dalam rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang
memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat memilik peran yang sangat
penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Mengingat :
1. Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang Pokok Kesehatan.
2. Undang-undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan konsumen.
3. Undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran.
4. PeraturanPemerintah No. 32 tahun 1996 tentang TenagaKesehatan.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
986/Menkes/Per/XI/1992 tentang persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
159b/Menkes/Per/II/1988 tentang RS
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1333/Menkes
/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan RumahSakit.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
DAFTAR ISI
SK Kepala Rumah Sakit.............................................................................................
..................................................................................................................................2
Daftar isi.....................................................................................................................
..................................................................................................................................3
Kata Pengantar...........................................................................................................
..................................................................................................................................4
I. PENDAHULUAN..........................................................................................
......................................................................................................................5
II. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT......................................................
......................................................................................................................6
III. STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT.............................................
......................................................................................................................7
IV. STRUKTUR KOMITE DAN POKJA PPI.....................................................
......................................................................................................................9
V. STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA..................................................
....................................................................................................................10
VI. URAIAN JABATAN......................................................................................
....................................................................................................................11
VII. TATA HUBUNGAN KERJA.........................................................................
....................................................................................................................18
........................................................................................................................
VIII. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL.........................
....................................................................................................................20
IX. KEGIATAN ORIENTASI .............................................................................
....................................................................................................................23
........................................................................................................................
X. PERTEMUAN ...............................................................................................
....................................................................................................................24
........................................................................................................................
XI. PELAPORAN ...............................................................................................
....................................................................................................................25
XII. PENUTUP .....................................................................................................
....................................................................................................................26
........................................................................................................................
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat-Nya Buku Pedoman Pengorganisasian Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI) tahun 2017 ini dapat tersusun tepat pada waktunya.
Dimana buku pedoman ini untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pelayanan yang bermutu, efektif dan efisien di RSU YARSI Pontianak.
Dengan telah tersusunnya buku pedoman ini, kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu serta memberikan
dukungan materi maupun moril demi terlaksananya buku pedoman ini. Disamping
itu masih banyak kekurangan dalam penyusunan buku pedoman ini oleh karena
itu kami menerima kritik dan saran guna lebih menyempurnakan Buku Pedoman
Pengorganisasian Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di masa
mendatang.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Sebagai institusi kesehatan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, RSU
YARSI Pontianak wajib memenuhi ketentuan/ peraturan perundang-undangan
yang berlaku yang oleh Direktur RSU YARSI Pontianak secara operasional
dituangkan dalam berbagai kebijakan umum tentang program kegiatan disetiap
unit pelayanan maupun unit terkait. Sebagaian dari program kegiatan tersebut ada
yang harus dilaksanakan secara terpadu yang melibatkan bebargai unit pelayanan
dilingkungan RSU YARSI Pontianak salah satu di antaranya adalah program
pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI). Dengan pelayanan kesehatan,
khususnya dalam bidang perawatan pasien di rumah sakit yang dilakukan suatu
tindakan medis oleh petugas kesehatan dengan tujuan perawatan dan
penyembuhan pasien, bila dilakukan tidak sesuai dengan prosedur berpotensi
untuk menularkan penyakit infeksi, baik pada pasien maupun pada petugas
kesehatan itu sendiri.
Potensial resiko terjadinya infeksi terhadap pasien bisa diakibatkan
petugas tidak melaksanakan prosedur atau ketentuan dalam pelaksanaan
pencegahan dan pengendalian infeksi. Hal ini bisa berdampak terhadap pasien,
rumah sakit, berpengaruh terhadap lama hari perawatan, meningkatnya biaya,
morbilitas, dan mortalitas. Selain itu mutu pelayanan rumah sakit menurun,
bahkan dapat terjadi tuntutan hukum.
Karena itu untuk mencegah terjadinya infeksi terhadap pasien, petugas,
dan pengunjung perlu dilakukan upaya-upaya pencegahan dan pengendalian
infeksi yang dalam pelaksanaannya memerlukan landasan/ pedoman berupa:
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dengan tujuan sebagai panduan
bagi petugas medis, paramedis maupun non medis dalam melaksanakan pelayanan
maupun dalam melakukan tindakan medis kepada pasien sehingga infeksi tidak
terjadi di RSU YARSI Pontianak.
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
BAB III
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
TIM IPCLN RAWAT JALAN TIM IPCLN RAWAT INAP TIM IPCLN UNIT KHUSUS
Ditetapkan di Pontianak
Pada tanggal Januari 2017
Direktur Rumah Sakit Umum
YARSI Pontianak
b. Kebijakan Teknis
Ada SPO tentang kewaspadaan isolasi (isolation precaution) :
1) Ada SPO kebersihan tangan
2) Ada SPO penggunaan alat pelindung diri (APD)
3) Ada SPO penggunaan peralatan perawatan pasien
4) Ada SPO pengendalian lingkungan
5) Ada SPO pemrosesan peralatan pasien dan penatalaksanaan linen
6) Ada SPO Kesehatan karyawan / Perlindungan petugas kesehatan
7) Ada SPO penempatan pasien
8) AdaSPO hygiene respirasi / Etika batuk
9) Ada SPO praktek menyuntik yang aman
10) Ada SPO praktek untuk lumbal punksi
11) Upaya-upaya pencegahan infeksi dan rekomendasinya.
A. Mekanisme
UNIT
UNIT KERJA KERJA PPI UNIT KERJA
JANGMED/JANGUM CSSD
UNIT KERJA
PENUNJANG
DIAGNOSTIK
A. SDM
Jabatan Kualifikasi
No
Pendidikan Pelatihan Kebutuhan
10
oarang
belum
Pelatiha
n PPI
dasar
B. Kondisi Nyata
Jika disesuaikan dengan Pedoman Manajerial Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
lainnya menurut Kemenkes tahun 2011 maka RSU Yarsi Pontianak untuk
pola ketenagaan dan kualifikasi personil belum memenuhi standar yang ada
karena dari 197 personil baru 6 personil yang sudah mengikuti pelatihan PPI
Dasar. IPCN sudah mengikuti pelatihan PPI Dasar yang dilaksanakan oleh
HIPPII Pusat di RS ANANDA Bekasi 18-20 Januari 2017 dan mengikuti
pelatihan IPCN yang di laksanakan oleh HIPPII Pusat 19-25 Februari 2017 di
Twin Plaza , Jakarta Barat dengan bersertifikat LULUS
Pelaksanaan Kegiatan
No Minggu Penanggung
Sasaran Materi Waktu Metode
ke Jawab
1. 1 Staf Hand hygiene 08.00 Ceramah Instaldik dan
s/d dan PPI
09.00 latihan
2. 2 Karu dan Hand hygiene, etika batuk, 08.00 Ceramah Instaldik dan
Kapol kewaspadaan isolasi, s/d dan PPI
penerapan SPO dan 09.00 latihan
bundles HAIs, Cara
monitoring dan evaluasi
kepatuhan APD, cara
melakukan monitoring dan
evaluasi pembuangan
limbah, cara melakukan
monitoring surveilans
harian ISK, VAP dan
Plebitis.
Materi :
1. Cara mengisi dan menghitung prosentase data surveilans
2. Cara mengisi data monitorin
3. Evaluasi data dan dan monitoring pelaksanaan PPI
2) Rapat Insidentil
Rapat ini dilaksanakan apabila terjadi hal yang tidak diinginkan atau
masalah yang secara mendadak perlu dibahas secara khusus dan bersifat
segera.
BAB XI
PELAPORAN
Pelaporan.
Sistim pelaporan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Laporan Harian ( surveilans/ monitoring )
b. Laporan Bulanan
c. Laporan Tri Wulan
d. Laporan Tahunan
BAB XII
PENUTUP
Ditetapkan di Pontianak,
Pada tanggal Januari 2017
Direktur RSU Yarsi Pontianak