Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PKL (PRAKTIK KERJA LAPANGAN)

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DUREN SERIBU KOTA DEPOK


(SELANG BULAN AGUSTUS – BULAN OKTOBER)
TAHUN 2021

Oleh :
KELOMPOK III

ZULFIKAR SAKTI LATAR, SKM (KETUA)


YULI NURHAYATI, AMK
MUSDALIFAH, SKM
DIANITA YULIANA DIMPUDUS, SKM
NURFAIDAH H. MUDALIM, SKM
JOYWELVIN KILMANUN, SKM
CHRISTIN MASWEKAN, SKM
SUNTARI RUSFADIR, SKM
SARAH FEBRIANA ELEUJAAN, SKM
IRAWATY HAFID, SKM

PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL EPIDEMIOLOGI


JENJANG AHLI ANGKATAN III
PROVINSI RIAU
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga Kelompok III bisa
menyelesaikan laporan PKL Pelatihan Jabatan Fungsional Epidemiologi Jenjang Ahli Angkatan
III ini dengan tepat waktu.

Salah satu tujuan kelompok III dalam menulis laporan PKL ini adalah sebagai dokumentasi dan
juga bentuk evaluasi kegiatan Pelatihan Jabatan Fungsional Epidemiologi Jenjang Ahli Angkatan
III. Laporan yang kelompok III buat ini berdasarkan data-data yang valid yang telah
dikumpulkan.

Dalam penyusunan laporan PKL ini, tentu tak lepas dari pengarahan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Maka kelompok III ucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.

Karena kebaikan semua pihak maka kelompok III bisa menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-
baiknya. Laporan PKL ini memang masih jauh dari kesempurnaan, tapi kelompok III sudah
berusaha sebaik mungkin. Sekali lagi terima kasih. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita
semua.

Riau, 16 November 2021

Kelompok III
1. PENDAHULUAN
Pandemi Covid 19 pada 12 Maret 2020 merupakan outbreak global pada 118
negara sejak epicenter pandemic di Wuhan, China pada akhir 2019. Menurut WHO ( 21
April 2020) atau ± 96 hari selama pandemic berlangsung, jumlah kasus Covid 19 telah
mencapai 2.477.426, meninggal 170.436 (CFR: 6,9%)2. Sesuai kriteria Severity Pandemic
Index CDC (2007)3, maka Pandemi Covid 19 dapat dimasukkan dalam ketegori level 5,
artinya menyebabkan dampak serius/parah.
Penanggulangan Pandemic sangat membutuhkan mitigasi yang optimal untuk
membuat persiapan-persiapan yang bertujuan mengurangi atau bahkan meniadakan risiko
dan dampak yang merugikan. Persiapan tersebut mencakup proses kesiapsiagaan yakni
sebelum dijumpai kasus di suatu wilayah, siaga darurat bila mulai ada kasus, tanggap
darurat bila minimal terdapat dua kluster atau kasus kejadian meluas dan rehabilitasi bila
sudah tidak ditemukan kasus dari dua masa inkubasi kasus terakhir. Untuk optimalisasi
output dari setiap tahap mitigsi dibutuhkan dukungan surveilans epidemiologi yang
adekuat.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam Kepmenkes RI No.1116 tahun
2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan
menyebutkan bahwa surveilans adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis,
interpretasi data secara sistematik dan terus menerus serta melakukan penyebaran
informasi kepada unit yang membutuhkan sebagai pertimbangan dalam pengambilan
keputusan atau kebijakan, (Mahfudhoh, B. 2015).
Surveilans epidemiologi adalah kegiatan analisis secara sistematis dan terus
menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi yang
mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah-masalah
kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan
efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi
epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.
Surveilans epidemiologi dalam penyelenggaraannya memiliki banyak indikator
kerja, sehingga membutuhkan banyak kegiatan perekaman, pengumpulan, pengolahan,
dan analisis data yang diperoleh dari berbagai unit sumber data. Banyaknya kegiatan
perekaman, pengumpulan, pengolahan data akan memberikan beban kerja dan
menganggu upaya meningkatkan kinerja surveilans. Oleh karena itu, diperlukan
penyelengaraan sistem surveilans yang sesedikit mungkin indikator kerja serta
sesederhana mungkin, tetapi tetap dapat mengukur kualitas penyelengaraan surveilans
dalam memberikan informasi. Indikator yang paling sering digunakan adalah kelengkapan
laporan, ketepatan waktu laporan, kelengkapan distribusi/desiminasi informasi, dan
terbitnya buletin epidemiologi.
Puskesmas Duren Seribu merupakan suatu pusat pelayanan kesehatan yang
berada pada Kecamatan Bojongsari Kota Depok dan memiliki kasus covid dengan
jumlah kasus yang banyak. Untuk melihat sejauh mana perkembangan kasus covid
tersebut diperlukan data surveilans epidemiologi.
Berdasarkan uraian diatas, maka kami peserta PKL Jabfung Epidemiolog
Ahli Angkatan III tertarik untuk dapat milihat sejauh mana proses kegiatan
surveilans epidemilog Covid di Puskesmas Duren Seribu Selang Bulan Agustus-
Oktober Tahun 2021.
2. ALUR PELAKSANAAN SURVEILANS
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau sebagian
wilayah kecamatan. Pelaksanaan surveilans epidemiologi merupakan salah satu upaya
untuk mengatasi masalah penyakit menular maupun penyakit tidak menular, mengurangi
kesakitan, mencegah kematian, penyembuhan penderita dan mencegah terjadinya
peningkatan penyakit.

3. PELAKSANAAN PENGAMATAN EPIDEMIOLOGI / SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

4. PELAKSANAAN RESPON CEPAT

5. PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN SURVEILANS

6. HASIL IDENTIFIKASI PENGGUNAAN FORMAT DAN PERMASALAHAN


PENGISIANNYA

7. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

8. ANGKA KREDIT

9. TOR KEGIATAN PKL

Anda mungkin juga menyukai