Anda di halaman 1dari 15

RINGKASAN

MANAJEMEN BENCANA

OLEH
MARWAH SABUKU

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) PAPUA SORONG


PROGRAM STUDI KESMAS
PERIODE 20211/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha Esah karena atas kehadiratnya saya bisa
menyelesaikan tugas ringkasan yang di berikan oleh dosen pengampuh mata kuliah manajemen
bencana ini.
DAFTAR ISI

I. HALAMAN SAMPUL ………………………………………………………………………………………………………………01


II. KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………………………………………02
III. DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………………………………….03
IV. RINGKASAN …………………………………………………………………………………………………………………………...04
A. PENGERTIAN BENCANA ………………………………………………………………………………………………05
B. PENGERTIAN DAN SIKLUS PENANGGULANGAN BENCANA ………………………………………….06
C. KAJIAN KEBUTUHAN PASCA BENCANA ………………………………………………………………………..07
D. MITIGASI BENCANA …………………………………………………………………………………………………….08
E. STANDAR SISTEM MANAJEMEN BENCANA YANG SESUAI DI INDONESIA …………………….09
F. KARAKTERISTIK BENCANA DAN UPAYA PENGENDALIAN PENYAKIT ……………………………..10
V. KESIMPULAN & SARAN…………………………………………………………………………………………………………….11
VI. DAFTAR PUSTAKA ……..…………………………………………………………………………………………………………….12
PERTM 2
Pengertian
Pngertian bencana dan siklus penanggulangan bencan
 Seluru kegiatan yang meliputi aspek peranan
Mencegah kehilangan nyawa
Mengurangi penderita manusia
Memberikan info resiko
Mengurangi kerusakan harta benda
Mempercepat proses pemulihan

 Terdapat 5 model manajemen bencana


Disaster management continuum
Pre-during post disaster model
Contact –expand model
The crunch and realse model
Disaster risk reduction fra meword

Terkait manajemen bencana panangulangan bencana

 Siklus penangulangan bencana

pra bencana
saat bencana
paska bencana

 upaya –upaya mitigasi

tanggap darurat ( penyelamatan korban )


bantuan darurat ( pangan,sangan,tempat tinggal,kes,sanitasi )
rehabilitasi (perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan public )
rekontruksi ( upaya membangun kembali sarana prasaranan serta fasilitas
pencegahan ( manajemen bencana ( jika mungkin dengan meniadakan bahaya)
mitigasi bencana
peringatan dini ( untuk memberikan tanda peringatan bahwa bencana
kemungkinan akan segera terjadi
kesiapsiagaan ( persiapan kemungkinan terjadi bencana segala upaya sistematis

 kebijakan manajemen bencana


 pencegahan dan penanggulangan bencana
PERTM 3
KAJIAN PASCA BENCANA

A. Kajian dasar
Serangkain kegiatan pengkajian dan penilaian akibat analisis dampak dan
perkiraan kebutuhan yang di butuhkan dalam penyusunan rencna rehabilitasi dan
rekontrusi

Komponen pada PDMA :


- Pengajian akibat bencana
- Pengajian dampak bencana
- Pengajian kebutuhan pasca bencana

 Pengkajian akibat bencana


Akibat langsung dan tidak langsung kejadian bencana

 Dampak bencana
Bersifat jangka menengah dan jangka Panjang

 Kebutuhan pasca bencana


Berorientasi pada pemetaan kebutuhan dalam pemulihan awal dan rehabilitasi dan
rekontruksi

B. Prinsip dasar

Tahap penyelenggaraan rehabilitasi dan rekontruksi


- Tanggung jawab daerah dan pemerintah pusat
- Membangun menjadi lebih baik yang terpadu dengan konsep
- Pengorangan risiko bencana dalam bentuk pengalokasian dana rehabilitasi dan
rekontruksi
- Mendahulukan kepentingan kelompok rentan,lansia,perempuan,anak, dan penyandang
cacat
- Mengoptimalkan sumber daya daera
- Mengarahkan pada kemandirian masyarakat
- Mengedepankan keadilan dan kesetaraan gander
Prinsip dasar dalam penilaian kebutuhan pasca bencana

- Pendekatan partisipasi dengan melibatkan para pihak berkepentingan dalam proses


- Pendekatan berbasis bukti, mengutamakan pengamatan
- Pengurangi resiko mengguakan cara pandang pengukurangan resiko bencana
- Pendekatan hak-hak dasar
- Menjunjung tinggi akuntailitas dalam proses maupun pelaporan hasil
- Mendorong proses pendataan,analisis dan hasilnya berbasiss digital dala format system
informasi demi akurasi dan media pembelajaran
Ruang lingkup ( penyelenggraan rehabilitasi dan rekontruksi )

Jenis-jenis penaggulangan bencana :


Kewajiban Bersama antara pemerintah masyarakat yang di dasarkan pada partisipasi
dukungan dan prakarsa masyarakat serta pemerintah daerah

Prinsip-prinsip penanggulangan bencana


- Cepat dan tepat
- Prioritas
- koordinasi dan keterpaduan
- berdaya dan berhasil guna
- transparan dan akuntabilitas
- kemandirian
- nondriskriminasi
- nonproletisi
PERTM 5
UPAYA MENGURANGI RESIKO BENCANA, BAIK MELALUI
PEMBANGUNAN FISIK MAUPUN PENYANDARAN

Tujuan
Mengurangi resiko yang dapat menimpah kehidupan manusia
Empat istilah bencana :
- resiko
- ancaman
- kerentanan
- kemampuan
tahapan penanganan bencana :
- mitigasi
- kesiagapan
- respon
- pemulihan
akar masalah yang timbul :
- sektor lingkungan
- sector social
- sector ekonomi
- sector politik
pemicu kerentanan
- sector lingkungan
- social
- ekonomi
- politik
perubahan yang membutuhkan :
- kesadaran masyrakat
- kesadaran penentuan kebijikan
- kebijakan public
- kondisi lingkungan hidup
- paradigma pembangunan
- system peringatan dini
PERTM 6
UPAYA-UPAYA MITIGASI

 TANGGAP DARURAT ( PENYELAMATAN KORBAN )

Lapangan terbang yang digenangi oleh banjir juga memutus jalur udara menuju Wasior.
Satu-satunya jalan menuju daerah itu adalah jalur laut yang harus ditempuh selama 10 jam
perjalanan dari Manokwari dengan menumpang armada patroli Angkatan Laut atau kapal
pengangkut kayu.

Banjir bandang ini menyebabkan 158 orang tewas dan 145 orang dinyatakan hilang. Sebagian
besar korban luka-luka dibawa ke Manokwari dan Nabire. Sementara sebagian korban luka
lainnya dan warga yang selamat ditampung di tempat-tempat pengungsian.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menampung sedikitnya 4.771
pengungsi korban banjir bandang Wasior di Manokwari, Papua Barat. Berdasarkan data BNPB,
ribuan pengungsi itu tersebar di beberapa lokasi pengungsian di Manokwari.

Jumlah pengungsi terbanyak ada di komplek Balai Latihan Kerja Manokwari, yaitu sebanyak
1.245 orang. Kemudian di Lapangan Kodim Manokwari sebanyak 972 orang Sementara itu,
BNPB mencatat 2.554 orang pengungsi melakukan pengungsian mandiri, atau kembali ke
keluarga masing-masing di kawasan Manokwari.

Selain di Manokwari, BNPB juga mendata 2.652 pengungsi masih bertahan di Wasior, tempat
bencana banjir bandang terjadi beberapa waktu lalu. Mereka tersebar di enam lokasi
penampungan pengungsi. BNPB juga mencatat 355 pengungsi ditampung di Nabire.

 BANTUAN DARURAT ( PANGAN,SANGAN, TEMPAT TINGGAL,KES,SANITASI

Selanjutnya Menhub yang didampingi Ny. Annie Freddy Numberi berserta


rombongan berangkat dari Bandara Rendani, Manokwari dengan pesawat type
caravan menuju Wasior untuk melihat lokasi bencana.

Bantuan yang totalnya seberat sekitar 5 ton tersebut, masing-masing paket berisi :
beras 5 kg; 1 kaleng ikan sarden; gula pasir 1 kg; kopi 1 ons; biskuit 1 Kotak;
minyak goreng 1 liter; garam 1 bungkus; susu 2 kaleng; teh 1 kotak; mie Instan 1
kotak.dan batuan lainya seperti pakain selimut danlain-lain.
 Rehabilitasi dan rekonstruksi in-situ,

dengan ruang lingkup pemulihan, meliputi:perumahan, prasarana publik yang


terdiri dari sub-komponen transportasi jalan raya,transportasi laut, transportasi udara,
energi, air dan sanitasi, infrastruktur sumber daya air;sektor sosial yang terdiri dari sub-
komponen pendidikan, kesehatan dan agama; perekonomianmasyarakat dan; lintas sektor
yang terdiri dari sub-komponen lingkungan hidup, pemerintahan,ketertiban dan
keamanan, serta keuangan dan perbankan

 PERINGATAN DINI

Peralatan untuk sistem peringatan dini banjir yang telah dipasang di beberapa
sungai besar di kota Wasior, Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat mengalami
kerusakan sehingga tidak berfungsi lagi.

Beberapa kali sudah dipasang alat EWS (early warning system) di sekitar perairan Teluk
Wondama pasca banjir bandang pada 2010 silam. 

"Tapi peralatan itu sekarang sudah tidak berfungsi lagi karena rusak oleh banjir tetapi
juga karena sengaja dirusak," kata Sekretaris BPBD Teluk Wondama Yance Pesurnai di
Wasior, Kamis (6/2). 

Peralatan tersebut sangat dibutuhkan mengingat Teluk Wondama terutama Wasior dan
sekitarnya merupakan daerah rawan banjir.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat beberapa sungai besar seperti
Anggris, Sanduai, Rado dan sungai Manggurai sudah dipasang alat pendeteksi banjir.

Pemasangan sistem peringatan dini banjir dilakukan pascabanjir bandang dashyat yang
menerjang kota Wasior pada 2010.
 KESIAGAAN

Banjir adalah bencana yang sering terjadi di wilayah Indonesia. Bencana yang
disebabkan oleh faktor hidrometeorologi ini selalu meningkat setiap tahunnya. Meskipun
terkadang tidak menimbulkan banyak korban jiwa, bencana ini tetap saja merusak
infrastruktur dan mengganggu stablitas perekonomian masyarakat secara signifikan.
Karakteristik banjir sangat beragam. Banjir dapat disebabkan karena curah hujan yang
tinggi dengan tidak diimbangi serapan tanah yang cukup. Atau dapat terjadi dalam bentuk
rob atau bandang. Oleh karena itu, kita harus siap untuk mengantisipasi setiap jenis
bencana banjir.

Apa yang dilakukan sebelum terjadi banjir

a) Perhatikan ketinggian rumah Anda dari bangunan yang rawan banjir.


b) Tinggikan panel listrik
c) Hubungi pihak berwenang apabila akan dibangun dinding penghalang di sekitar
wilayah Anda.

Apa yang dilakukan pada saat terjadi bencana

a) Apabila banjir akan terjadi di wilayah Anda:


• Simak informasi dari radio mengenai informasi banjir
• Waspada terhadap banjir yang akan melanda. Apabila terjadi banjir bandang, beranjak
segera ke tempat yang lebih tinggi; jangan menunggu instruksi terkait arahan beranjak.
• Waspada terhadap arus bawah, saluran air, kubangan, dan tempat-tempat lain yang
tergenang air. Banjir bandang dapat terjadi di tempat ini dengan atau tanpa peringatan
pada saat hujan biasa atau deras.

b) Apabila Anda harus bersiap untuk evakuasi:


• Amankan rumah Anda. Apabila masih tersedia waktu, tempatkan perabot di luar rumah.
Barang yang lebih berharga diletakan pada bagian yang lebih tinggi di dalam rumah.
• Matikan semua jaringan listrik apabila ada instruksi dari pihak berwenang. Cabut alat-
alat yang masih tersambung dengan listrik. Jangan menyentuh peralatan yang bermuatan
listrik apabila Anda berdiri di atas air.

c) Apabila Anda harus meninggalkan rumah:


• Jangan berjalan di arus air. Beberapa langkah berjalan di arus air dapat mengakibatkan
Anda jatuh. Apabila Anda harus berjalan di air, berjalanlah pada pijakan yang tidak
bergerak. Gunakan tongkat atau sejenisnya untuk mengecek kepadatan tempat Anda
berpijak.
• Jangan mengemudikan mobil di wilayah banjir. Apabila air mulai naik, abaikan mobil
dan keluarlah ke tempat yang lebih tinggi. Apabila hal ini tidak dilakukan, Anda dan
mobil dapat tersapu arus banjir dengan cepat.
PERTM 7

KARAKTERISTIK BENCANA DAN UPAYA PENGENDALIAN PENYAKIT


Bencana merupakan peristia yang terjadi secara mendadak yang menibulkan dampak
terhadap poa kehidupan . bencana baik yang disebabkan oleh alam, factor non alam, maupun
factor manusia yang menyebabkan timbulnya korban joiwa manusia. Bencana yang disertai
dengan pengungsian sering menimbulkan masalah kesehatan
Dampak buruk :
- Kesulitan makanan
- Gangguang gizi
- Gangguannkesehatan mental
- Penyakit menular
- Kurangnya air bersih

Penyebab penyakit :
Host > manusia
Agent > penyebab
Envaromen > lingkungan

Korban meninggal akibat bupayaencana alam :


Tipe rumah
Waktu pada hari terjadi bencana
Kepatan penduduk

4 kelompok rentan :
bayi,balita,anak-anak
ibu sedang menyusia, ibu hamil
penyandang cacat
orang lanjut usia
upaya perlindungan :
penyelamatan
evakuasi
pengamatan
dan lain-lain
KESIMPULAN

Yang dapat saya buat di sini adalah adalah meringkas catatan manajemen data dan siklus
manajemen bencana, kajian pasca bencana upaya menurangi resiko bencana,upaya-uapaya
mitigasi dan karakteristik bencana dan penggulangannya. Semogah bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

2015 ( diperbaruhi ). Persiapan bencana ; wilkipedia Bahasa Indonesia.


Setiawan,.D.2-013 Mitigasi bencana alam.
Dheasy, C. 2012, makalah mitigasi bencana
Peraturan pemerintah nomor 21 tahun 2008 tentang penyelenggaraan penangulangan bencana

Anda mungkin juga menyukai