HEMOTHORAKS
Oleh:
Wialda Dwi Rodyah.S
111 2018 2112
Pembimbing :
dr. Abdul Syukur Kuddus, Sp.B
LEMBAR PENGESAHAN
1
Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa:
Judul : Hemothoraks
Supervisor Pembimbing,
2
KATA PENGANTAR
Segala puji dan rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena berkat limpahan rahmat, hidayah dan inayah-Nya maka refarat ini
tulis ilmiah ini hingga selesai. Secara khusus rasa terimakasih tersebut
penulisan refarat ini. Terakhir penulis berharap, semoga laporan kasus ini
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
Asal darah tersebut dapat dari dinding dada, parenkim paru, jantung, atau
mammaria interna1,2
yang relatif umum, paling sering akibat cedera untuk intrathoraks struktur
Pentingnya evakuasi awal darah melalui luka dada yang ada dan
pada saat yang sama, menyatakan bahwa jika perdarahan dari dada
4
Hemotoraks akut yang cukup banyak yang terlihat pada foto toraks,
penderita hemotoraks, status fisiologi dan volume darah yang keluar dari
selang dada merupakan faktor utama. Oleh karena itu, penting bagi kita
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi
kanan dan kiri, yang meliputi paru-paru kanan dan kiri, masing-
6
Pleura melakukan dua fungsi utama yaitu menghasilkan cairan
Fisiologi Pernapasan 4
7
interkostalis eksternus relaksasi, dinding dada turun dan lengkung
adalah selisih tekanan parsial antara darah dan fase gas. Tekanan
dalam ruangan sepi anatomik saluran udara dan dengan uap air.
kira 0,25 detik dari total waktu kontak selama 0,75 detik. Hal ini
8
menimbulkan kesan bahwa paru-paru normal memiliki cukup
2.2. Definisi
berasal dari darah yang berada pada dinding dada, parenkim paru –
pada rongga thoraks akibat trauma tumpul atau tembus pada dada.
9
Hemathothoraks biasanya terjadi karena cedera di dada. Penyebab
pleura.5
2.3. Etiologi
berikut: 2,3
a. Traumatis
- Trauma tumpul.
10
- Emboli paru dengan infark.
- Bullous emfisema.
- Tuberkulosis.
- Patologi abdomen.
hilus paru.
2.4. Patofisiologi
11
cairan, sehingga pasien hematotoraks dapat syok berat (kegagalan
darah.
12
cedera, tingkat keparahan cedera, dan cadangan paru dan jantung
yang mendasari.
13
terdeteksi atau tidak ditangani dengan benar, hal ini dapat
2.5. Klasifikasi
golongan, yaitu: 8
a. Hemothoraks ringan
tatalaksana konservatif
14
• Jarang dilakukakan thorakosintesiscessary
b. Hemothoraks sedang
diperlukan
c. Hemothoraks berat
perdarahan
a b c
15
2.6. Gejala Klinis
diantaranya:7,9
dingin
Tachycardia
Dyspnea
Hypoxemia
Anxiety (gelisah)
Cyanosis
Anemia
16
penunjang. Dari anamnesa didapatkan penderita hemothoraks
a. Respon hemodinamik
takipnea, dan nadi yang lemah dapat muncul pada pasien yang
b. Respon respiratori
dispnea.
17
Pemeriksaan penunjang untuk diagnostik, diantaranya: 5,7,11
dibandingkan lainnya.
pleura.
18
USG: USG yang digunakan adalah jenis FAST dan
minimal.
waktu 24 jam.
2.8. Tatalaksana
19
Langkah selanjutnya untuk penatalaksanaan pasien dengan
20
drainase darah dan udara. Pemasangannya selama beberapa
(pneumothoraks or hemothoraks)
lidokain
Drainage)
21
Gambar.8 pemasangan chest tube
apabila:2,11,14
chest tube
jam
stabilitas hemodinamik
22
- Adanya sisa clot sebanyak 500 cc atau lebih
diafragma
operasi segera 13
23
mengurangi trauma jaringan selama operasi. Kamera dan
lebih cepat.11
2.9. Komplikasi
24
Fibrosis atau skar pada membran pleura.
Pneumothorax.
Pneumonia.
Septisemia.
Syok.
2.10.Prognosis
25
BAB III
KESIMPULAN
derajat keparahannya.
26
DAFTAR PUSTAKA
www.doh.wa.gov/hsqa/emstrauma/OTEP/thoracictrauma.ppt.
2. Guyton & Hall. 2010. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. EGC
: Jakarta.
5. Mary C Mancini.2011.Hemothorax.
http://emedicine.medscape.com/article/2047916-overview#a0156
http://scalpel.stanford.edu/ICU/Stanford%20Trauma%20Service
%20rev%204-05.pdf
27
12. Kleinman PK, Schlesinger AE. Mechanical factors associated with
2012;27:87– 91.
November 2012
28