Anda di halaman 1dari 6

Di ruang admen dilakukan pertemuan tim PMKP (peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan

pasien) stiap 3 bulan membahas tnetang :

1. Area prioritas
2. Indicator mutu layanan klinis
3. Indicator prilaku petugas layanan klinis
4. Sasaran keselamatan pasien

Metode membuat prioritas masalah USG (urgency, serioness dan Growth)

Urgency =bagaimana gawatnya masalah dilihat dari pengaruh sekarang thd produktifitas DOA

Seriousness = bagaimana mendesaknya dilihat dari waktu yang tersedia

Growth = bagaimana perkiraan yang terbaik mengenai kemungkinan berkembangnya masalah


RENCANA TAHUNAN PUSKESMAS UNTUK AKREDiTASi, harus melibatkan rencana 5 tahunan
Puskesmas + Data Kinerja dan Gambaran Status Kesehatan Tahun Lalu + Kebijakan Kesehatan
Yang Baru (Lokal dan Nasional)..
Tugas Dan Peran Kepala Pukesmas :
a. Membuat perencanaan Puskesmas.
b. Mengatur pelayanan Puskesmas.
c. Menggerakkan pegawai Puskesmas.
d. Mengevaluasi kinerja Puskesmas.
e. Menggalang kerjasama pelayanan PKM
.
Manajemen Mutu oleh PJ. Admen Puskesmas antara lain bisa di wujudkan melalui langkah :
1. Memantau Kalibrasi Alat Kesehatan
2. Self Assesment 3 Bulan Sekali
3. Client Interview 3 Bulan Sekali
4. Analisa Alur
5. Kepatuhan Provider Terhadap SOP
POA Perbaikan Mutu
.
Pj. Admen Memantau Proses Pelaksanaan dan Hasil Kegiatan Puskesmas seperti ::
1. Lokakarya Mini Bulanan Puskesmas
2. Lokakarya Mini Tribulanan Linsek
.
Pj. Admen Puskesmas melakukan Evaluasi Hasil Pelaksanaan (Penilaian Kinerja) ::
1. Melakukan Pengumpulan Data Dasar, Cakupan, dan Hasil Pelayanan
2. Melakukan Analisis Data Sesuai Program
3. Melakukan Penyajian Informasi Hasil Analisis
Antara Kapus dan PJ.Admen harus bekerjasama, karena banyak poin yang harus dipersiapkan,
mulai dari dokumen hingga bukti fisik kegiatan yang telah dilakukan selama ini

Jurus ::: "Merampungkan Bab 3 Akreditasi Puskesmas Dengan Cara Kilat Khusus !!!!"
BAB III. Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)
Pengukuran mutu pelayanan Puskesmas terdapat pada Bab III, VI, dan IX.
Kebijakan mutu Puskesmas disusun oleh tim pokja akreditasi kelompok manajemen.
Pokok pikiran Bab III Akreditasi Puskesmas, mensyaratkan harus adanya:
1.SK penanggung jawab manajemen mutu.
2.Uraian tugas, wewenang dan tanggungjawab penanggung jawab manajemen mutu.
3.Pedoman peningkatan mutu dan kriteria Puskesmas.
4.SK kapala puskesmas tantang kebijakan mutu.
5.Bukti yang menunjukan adanya komitmen bersama seluruh jajaran Puskesmas untuk meningkatkan
mutu dan kinerja yang berisi tentang pernyataan tertulis dan foto.
Ingat !!!!!
Substansi Bab III berisi tentang upaya-upaya untuk meningkatkan mutu.
Substansi standarnya adalah mutu memperbaiki dan ditingkatkan sesuai dengan konsep yang ada di
puskesmas dan menjadi tanggung jawab Kapus serta seluruh karyawan.
.
.
Substansi kriteria tersebut adalah
1.Koordinasi kegiatan
2.Perbaikan kinerja
3.Peran serta
4.Evaluasi kegiatan
5.Pemberdayaan pengguna puskesmas (konsumen/klien/pasien)
6.Berkesinambungan
7.Benchmarking (kaji banding)
.
.
Kegiatan Yang Harus Dilaksanakan Puskesmas
1. Melakukan kegiatan dalam uji telusur untuk membuktikan bahwa penyusunan dokumen
dilaksanakan sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan.
2. Pendokumentasian harus diadakan untuk menegaskan bahwa kegiatan tersebut ada, yaitu berupa
notulen, daftar hadir, dan sebagainya.
.
.
Ingat !!!!
Apabila pokok pikiran diatas di tuangkan kedalam elemen penilaian maka menjadi:
1.Pimpinan puskesmas menetapakan penanggungjawab manajemen mutu.
2.Ada kejelasan tugas, wewenang dan tanggungjawab penanggungjawab manajemen mutu.
3.Ada pedoman peningkatan mutu dan kriteria disusun bersama oleh penanggungjawab manajemen
mutu dengan kepala puskesmas dan penanggungjawab upaya puskesmas.
4.Kebijakan mutu dan tata nilai disusun bersama dan dituangkan dalam pedoman manual
mutu/pedoman peningkatan mutu dan kinerja sesuai dengan visi, misi dan tujuan puskesmas.
5.Pimpinan puskesmas, penanggungjawab upaya puskesmas dan pelaksanaan kegiatan puskesmas
berkomitmen untuk meningkatkan mutu dan kinerja secara konsisten dan berkesinambungan

Manajemen Puskesmas (P1, P2, P3) di implementasikan


A. Perencanaan
Perencanaan di Puskesmas haruslah melalui tahapan yang sesuai prosedur. Wujud perencanaan
Puskesmas ini dapat berupa Renstra 5 tahunan, RUK Puskesmas, RKA, RPK Puskesmas dan
harus disinkronkan dengan pendanaan di PKM baik JKN, BOK, Jampersal maupun dana lainnya.
.
Adapun proses perencanaan di tingkat Puskesmas yaitu:
1. Puskesmas menyusun jenis kegiatan dan pelayanan berdasarkan kebutuhan dan harapan
masyarakat dan juga capaian yang ada di Puskesmas.
Proses untuk mendapatkan data tersebut diantaranya melalui pendataan keluarga sehat, survei
SMD, hasil MMD, forum-forum masyarakat atau lintas sektor, data-data epidemiologi, capaian
kinerja, dan data-data lainnya di Puskesmas.
2. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan potensi pemecahannya
3.Melakukan prioritas masalah kesehatan
4. Membuat rumusan masalah
5. Mencari penyebab masalah kesehatan
6.Menetapkan cara pemecahan masalah
7. Memasukkan pemecahan masalah ke dalam rencana usulan kegiatan
8. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
Tahapan ini harus diperkuat di Puskesmas, karena masih ada juga puskesmas yang hanya
mengkopi paste rencana tahun yang lalu.
Hal yang perlu digaris bawahi adalah perencanaan Puskesmas harus menampung aspirasi dari
masyarakat, lintas sektor dan lintas program tentunya melalui lokakarya atau forum-forum
masyarakat.
Oleh karena itu harus ada kesadaran duduk bersama memikirkan permasalahan yang terjadi dan
melahirkan program-program inovatif bersama untuk mengatasi masalah tersebut.
B. Penguatan Penggerakan dan Pelaksanaan
Program dan pelayanan yang telah rencanakan dan dijadwalkan pada RPK bulanan kemudian
dilaksanakan baik itu intervensi berbasis keluarga, pelayanan di dalam gedung maupun program-
program intervensi luar gedung yang bersentuhan langsung dengan sasaran tentu dengan
memperhatikan hak dan kewajiban pengguna serta sasaran kegiatan.
Proses pada P2 ini yaitu pengarahan dan penggerakkan petugas bisa melalui lokakarya mini
bulanan termaksud penggerakkan lintas sektor agar penyelenggaraan kegiatan dan pelayanan bisa
berjalan efektif dan tepat sasaran.
Perlu menjadi catatan yaitu kualitas lokakarya mini bulanan dan lintas sektor ini perlu harus
diperhatikan. Pemerintah sudah mengeluarkan Permenkes nomor 44 tahun 2016 mengenai
Manajemen Puskesmas dan juga Pedoman Manajemen Puskesmas dengan Pendekatan Keluarga,
ini sebagai referensi Puskesmas utama dalam penguatan penggerakan dan pelaksanaan kegiatan
dan pelayanan Puskesmas.
C. Pengawasan Pengendalian dan Penilaian
Untuk pengawasan dapat berupa pengawasan internal yang dilakukan oleh Kepala Puskesmas,
setiap penanggung jawab, tim mutu dan tim audit internal.
Pengawasan internal termaksud monitoring ketepatan jadwal, waktu, tempat dan sasaran yang
dilakukan oleh pimpinan Puskesmas dan penanggung jawab kepada pelaksana program atau
pelayanan. Pengawasan lainnya yaitu secara eksternal dari lintas sektor, dinas kesehatan,
masyarakat.
Pengawasan dan pengendalian kegiatan dan pelayanan dapat melalui lokmin, pertemuan diluar
lokmin maupun pemantauan secara langsung di lapangan.
Tujuannya yaitu meninjau sejauh mana proses kegiatan yang sudah berjalan, apa saja kendala dan
hambatan yang dihadapi pelaksana program dengan mengumpulkan capaian kinerja, kemudian
dianalisis dan dibuat rencana tindak lanjut untuk memperbaiki kinerja.
Selain itu, pengawasan dan pengendalian juga melalui lokakarya mini lintas sektor, prosesnya yaitu
meninjau sejauh mana kerja sama lintas sektor dan tentu memperkuat komitmen bersama dalam
pelaksanaan kegiatan di lapangan.
Pada proses pengawasan dan pengendalian ini juga perlu melakukan evaluasi akses diantaranya
akses informasi (apakah masyarakat mudah mendapatkan informasi kesehatan, informasi alur dan
tahapan kegiatan dan lainnya) dan akses menjangkau lokasi kegiatan (apakah sasaran atau
masyarakat mudah menjangkau lokasi kegiatan puskesmas atau tidak).
Penilaian kinerja mengevaluasi sejauh mana upaya untuk mencapai indikator kinerja manajerial,
UKM dan indikator mutu klinis UKP yang sudah disusun diawal tahun.
Penilaian kinerja ini dilakukan pertengahan tahun dan diakhir tahun melalui lokmin atau penilaian
oleh dinas kesehatan setempat.
.
Tujuan akreditasi untuk menilai kepatuhan pelayanan Puskesmas dengan mengukur kesesuaian
terhadap standar akreditasi.
Hal itu untuk mencapai, peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien, meningkatkan
perlindungan bagi SDM kesehatan, masyarakat dan lingkungan, serta menjadikan Puskesmas
sebagai institusi pelayanan kesehatan.
Kegiatan Akreditasi juga untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan kesehatan perorangan dan
kesehatan masyarakat
Akreditasi bukanlah suatu bentuk persidangan kesalahan, namun ia alat untuk mengukur
penjaminan mutu :
✍🏻 penyampaian profil puskesmas, “penyajian profil secara singkat oleh Kepala Puskesmas
dengan semenarik mungkin (kreatifitas sarana penyampaian)”
✍🏻 Telusur dokumen
Dalam hal ini kita perlu memahami beberapa hal diantaranya:
1. Keselarasan dokumen dan tindakan, “kerjakan yang ditulis, tulis yang dikerjakan”
2. Memahami dokumen
3. Dokumen merupakan salah satu bukti berjalannya proses
✍🏻 Telusur lapangan :
1. Telusur Pelayanan = Penerapan SOP
2. Telusur Lapangan = Pelaksanaan program
✍🏻 Wawancara Lintas Sektor
Pembuktian bahwa telah dilaksanakannya koordinasi lintas sektor dan adanya dukungan lintas
sektor
✍🏻 Wawancara Pimpinan
Melakukan cross check semua hasil telusur
.
.
Point Penting:
1. Memaksimalkan sistem dan perbaikan dengan PDCA
2. Melengkapi bukti pelaksanaan sistem dengan Pendekatan EP
3. Menganalisis hal-hal esensial Yang harus segera diperbaiki terkait managemen, sumbernya daya
Serta pelayanan dengan diskusi Dan koordinasi Antar unit
4.Jika sistem belum tertata, maka kelengkapan dokumentasi dilakukan dengan pendekatan hierarki
dokumen
5.Koordinasi lintas program, lintas pokja, dan seluruh staff
6. Proses perbaikan mutu harus berjalan (tim mutu, indikator mutu, manual mutu)
7. Peran lintas sektor
8. Program inovasi dan bukti pelaksanaan
9. Mempersiapkan komitmen SDM (walaupun Lelah fisik, mental, dan pikiran)
10. Manajemen Sumber Daya.
Akreditasi pemacu semangat dalam upaya menjamin pelayanan prima.
Tujuan kita agar masyarakat mendapat pelayanan terbaik.
Sistem dan perbaikannya tetap berjalan, dan mutu tetap diutamakan
Jurus :: ""Mendahsyatkan PNS Agar Memahami Siklus Manajemen Puskesmas Menuju Re
Akreditasi Paripurna""

Jurus :: "Integrasi Manajemen Mutu Manajerial (Admen), Mutu UKM dan Mutu UKP : formasi trisula
emas 3 in 1 alias 3 dalam satu"...
Di Puskesmas, penerapan manajemen mutu dalam peningkatan mutu manajerial (Admen), mutu
pelayanan UKM dan Mutu pelayanan UKP tercermin dalam kesinambungan pelaksanaan P1, P2
dan P3 ::
A. P1 (Perencanaan) :
adanya :
- pedoman
- perencanaan (Renstra, RUK, RPK,)
- kerangka acuan kegiatan (KAK)
B. P2 (Penggerakan dan Pelaksanaan) :
adanya :
- kontinuitas pelaksanaan Lokmin baik bulanan maupun triwulan
- umpan balik kinerja / capaian target
- ketepatan akses (sasaran, waktu, tempat) pelaksanaan
- monitoring pencapaian target kinerja dan indikator...
C. P3 (Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja)
- adanya audit internal
- audit eksternal
- rapat tinjauan manajemen dan penilaian kinerja Puskesmas

Berbagai Mekanisme Monitoring dan Penilaian Kinerja Puskesmas dilakukan antara lain melalui :
1. Supervisi,
2. Laporan capaian kinerja,
3. Audit internal
4. Lokakarya mini bulanan,
5. Lokakarya mini triwulan,
6. Penilaian kinerja semester,
7. Penilaian kinerja tahunan.

Pertemuan Tinjauan Manajemen Puskesmas merupakan pertemuan yang dipimpin oleh


Penanggung jawab mutu untuk membahas :
1. Capaian kinerja pelayanan,
2. Adanya keluhan pelanggan,
3. Umpan balik pelanggan,
4. Hasil survey kepuasan,
5. Hasil audit internal

Anda mungkin juga menyukai