Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4210 / HUKUM LINGKUNGAN
Kode/Nama UPBJJ : 21/JAKARTA
Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA No. JAWABAN 1. A. Menurut saya, Implementasi dari asas keadilan antar generasi sangat memiliki urgensi untukditingkatkan mengingat bahwa generasi selanjutnya adalah generasi yang akan sangatberpotensi menjadi korban utama dari dampak perubahan iklim.Tanpa adanya implementasi dari asas keadilan antar generasi, sudah dapat dipastikan kalauprinsip pembangunan berkelanjutan akan sangat sulit dijalakan, karena generasi sekarangakan habis-habisan mengkonsumsi sumber daya alam secara serakah tanpa memperdulikanseberapa banyak yang akan tersisa untuk generasi mendatang.
Menurut Edith brown weiis, ada 3 prinsip dasar yang
tekandung dalam prinsip keadilanantar generasi yang dapat menghabat laju kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan sumberdaya alam secara tidak bijaksana, prinsip dasar tersebut antara lain : Coservation of option Yaitu, generasi mendatang harus memiliki pilihan sumber daya alam yang sama dengangenerasi saat ini. Conservation of quality yaitu, generasi mendatang harus memiliki kualitas sumber daya alam yang sama dengangenerasi saat ini. Conservation of accessYaitu, generasi mendatang harus memiliki hak akses yang sama akan sumber daya alamdengan generasi saat ini. Jadi pada intinya menurut saya, implementasi dari keadilan antar generasi adalah salah satusolusi yang kongkrit dalam upaya menjalankan pembangunan berkelanjutan. Asas ini telahmendasari slogan yang paling sering kita dengar dari konteks lingkungan, yaitu “sisahkanhutan untuk anak cucu kita!” slogan ini cukup efektif untuk mengurangi sifat serakah dalammengeksploitasi lingkungan, jika implementasi dari asas keadilan antargenerasi ditingkatkanterus menerus. B. Menurut Edith brown weiis, ada 3 perbuatan generasi sekarang yang dapat mencederaiprinsip keadilan antar generasi, yaitu : Konsumsi berlebihan terhadap sumber daya alam berkualitas, sehingga generasimendatang harus membayar lebih mahal untuk sumber daya tersebut.Konsumsi terlalu berlebihan terhadap sumber daya alam yang belum diketahui manfaatterbaiknya, sehingga generasi mendatang dirugikan karena kurang dapat menerapkanefisiensi dalam penggunaan sumber daya tersebut di masa depan. Konsumsi sumber daya alam secara habis habisan, sehingga mengurangi keragamansumber daya di masa depan.Dari ketiga hal tersebut intinya adalah keserakahan manusia generasi saat ini dalammemanfaatkan sumber daya alam yang jumlahnya terbatas.Jadi, menurut saya langkah-langkah yang harus diambil oleh Indonesia di generasi sekarang,yaitu : Pemerintah membuat regulasi mengenai batasan-batasan eksploitasi dan penggunaansumber daya alam, dan mendukung implementasinya dengan tegas. Masyarakat harus menanamkan mindset dari slogan, “sayangi lingkungan, demi anakcucu kita kelak” Berupaya memajukan teknologi lingkungan Pemerintah generasi saat ini tidak menumbalkan lingkungan atas nama pembangunandan investasi. Menjalani prinsip menanam kembali apa yang telah dituai, seperti setiap menebangpohon, pohon yang sama itu ditanam kembali. Peralihan sumber energi dari energi yang didapat dari sumber daya alam yang langka(bahan bakar fossil) , menjadi energi baru terbarukan dari sumber yang berlimpah, agardi masa generasi mendatang masih memiliki keanekaragaman sumber daya alam. 2. A. Menurut saya, kearifan lokal sangat penting dilibatkan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, karena dalam kearifan lokal dapat dilibatkan budaya-budaya, dan nilai-nilai yang telah berlaku dalam adat yang mengikat masyarakat adat suatu daerah tersebut.Kearifan lokal sangat bermanfaat untuk membatasi perilaku manusia yang sewenang-wenang dan serakah terhadap hasilalam. Seringkali juga dalam kearifan lokal alam dianggap sakral, sehingga manusia dituntut untuk melindunginya, dan akan dihukum secaraalami jika merusaknya. Selain itu budaya dan nilai kearifan sudah terbukti ampuh ratusantahun dalam melindungi alam dari kerusakan, dan di jaman sekarang yang penuhmodernisasi justru malah sulit mengakomodir perlindungan terhadap lingkungan.
B. Kebetulan saya tinggal di pinggiran Jakarta, dan dahulu saya
sering hiking ke gunung salak Bogor yang dikelola Taman nasional gunung halimun salak (TNGHS) di bawah Kementri anlingkungan hidup dan kehutanan (Kemen LHK).Suatu hari setelah turun hiking dari puncak gunung salak, saya bertemu seorang masyarakatyang merupakan sesepuh di desa kaki gunung salak. Beliau bercerita bahwa gunung salak sebelum dikelola TNGHS adalah tempat sakral yang tidak boleh dinaiki warga lokalsekalipun, kecuali orang-orang tertentu yang anggap kunchen. Dari obrolan santai saya kemudian mencari tahu lebih lanjut soal kearifan lokal di desa tersebut.