Anda di halaman 1dari 4

Identifikasi Permasalahan yang Dihadapi Terkait Tiga Pilar Konservasi Baik di

Dalam Maupun di Luar Kampus dan Solusi Kreatif yang Diusulkan untuk
Mengatasinya

Disusun oleh:
Kelompok 7

Ghifari Kamil Al Musthafa Noor (2309020067)


Hana Qanitha (2309020074)
Ana Fitrotun Nisa (2309030049)

Pendidikan Konservasi
Universitas Negeri Semarang
Universitas Negeri Semarang merupakan universitas yang menerapkan wawasan
konservasi bagi seluruh warganya. Tiga pilar konservasi Universitas Negeri Semarang yaitu
Pilar Nilai dan Karakter, Pilar Seni dan Budaya serta Pilar Sumber Daya Alam dan
Lingkungan. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya di kehidupan nyata tidak berjalan seratus
persen sama dengan apa yang diharapkan. Berikut adalah beberapa permasalan yang dihadapi
dalam pelaksanaan wawasan konservasi dan upaya yang dapat dilakukan untuk
menanggulanginya.
1. Pilar Nilai dan Karakter
a. Permasalahan
Pada era ini, tingkat kepedulian terhadap lingkungan oleh masyarakat menurun.
Mereka tidak berupaya serius dalam menjaga dan menanggapi permasalahan
lingkungan yang ada. Hal ini dapat terjadi karena permasalahan yang disebabkan
oleh lingkungan tidak terjadi dalam jangka waktu yang pendek dan terjadi secara
bertahap, sehingga rasa tidak akan dirugikan itu muncul. Akan tetapi, korban dari
tindakan ketidakpedulian ini adalah generasi penerus kita. Mereka dikhawatirkan
tidak mendapatkan udara yang bersih, air yang jernih serta alam yang hijau. Lantas
bagaimana cara menumbuhkan sikap peduli terhadap lingkungan pada masyarakat
kembali?
b. Solusi
Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan terus menggalakkan kegiatan yang
memiliki tujuan memperbaiki keadaan lingkungan. Kegiatan yang dapat dilakukan
yaitu menyebarluaskan arti reboisasi dan dampak positifnya. Media sosial dapat
dimanfaatkan dalam hal ini. Aksi-aksi sosial dapat meningkatkan kesadaran
masyarakat karena apa yang kita sering lihat dan dengar akan dengan mudah kita
contoh tanpa perlu diperintah sekalipun. Upaya memang harus mulai dilakukan dari
satu individu. Individu yang memiliki karakter baik dapat menjadi role model bagi
individu-individu lainnya. Oleh karena itu, masyarakat yang telah sadar pentingnya
menjaga lingkungan diharapkan untuk menyuarakan pemikirannya dan beraksi
sosial.
2. Pilar Seni dan Budaya
a. Permasalahan
Permasalahan pada pilar seni dan budaya ialah di era teknologi sekarang
banyak sekali anak muda yang mulai meninggalkan budaya-nya, seperti lebih
menyukai dan tertarik dengan budaya luar sehingga banyak sekali budaya yang
hilang dan dilalaikan.
b. Solusi
1) Berdasarkan perkembangan zaman mayoritas remaja Indonesia meniru budaya
barat tidak secara selektif dan tidak memfilter budaya yang masuk. Umumnya
remaja zaman sekarang memiliki perspektif bahwa kebudayaan Indonesia ialah
budaya yang kuno, tidak menarik, dan terkesan jauh dari moderenisasi. Oleh
karena itu, kebanyakan remaja merasa malu bila tidak mengikut perkembangan
zaman walaupun hal tersebut bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama dan
adat istiadat masyarakat setempat. Hal ini yang mengakibatkan remaja di
Indonesia lebih tertarik dengan budaya luar dibandingkan dengan budaya asli
Indonesia.
2) Sebagai salah satu mahasiswa UNNES yang berwawasan konservasi untuk
membangkitkan kembali minat generasi muda akan kebudayaan Indonesia ialah
dengan cara mengadakan festival seni lingkungan yang melibatkan seniman,
budayawan, dan masyarakat secara luas. Festival ini bisa mencakup pertunjukan
seni, pameran seni rupa dari bahan daur ulang, serta lomba-lomba kreatif
dengan tema lingkungan. Dengan menggabungkan seni dan budaya, pesan
mengenai pentingnya konservasi lingkungan dapat disampaikan secara lebih
menarik dan inspiratif.
3. Pilar Sumber Daya Alam dan Lingkungan
a. Permasalahan
Permasalahan yang terjadi terkait sumber daya alam ialah pemakaian sumber
daya alam secara berlebihan dan pengelolaan sumber daya alam.
b. Solusi
SDA terbagi menjadi dua, yaitu SDA yang dapat di perbaharui dan yang
tidak dapat di perbaharui. pemakaian SDA secara berlebih akan berdampak
dengan jumlah sumber daya alam tersebut. Terutama SDA yang tidak dapat
diperbaharui, yang dapat menyebabkan kelangkaan sumber daya alam tersebut.
Hal ini harus diimbangi dengan pengelolaan SDA harus didampingi program
pengendalian / pembatasan jumlah penduduk. Penduduk harus mendapatkan
pendidikan dan penyuluhan, pendidikan dan penyuluhan terkait pengelolaan SDA
harus digalakan, agar dapat mencegah atau setidaknya mengurangi kerusakan.
Namun, hal ini juga harus beriringan dengan adanya peraturan perundangan yang
secara resmi mengikat, yang mengatur pemanfaatan sumberdaya alam agar
kerusakan dapat dicegah/dikurangi.
DAFTAR PUSTAKA

Iband Vangeance. 2015. Budaya Luar yang Kian Memasuki Kehidupan Para Pelajar. Makalah
Budaya Asing Tugas MAN Kota Cirebon, 18 September.

Laily NurAzizah. 2021. Permasalahan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan di
Indonesia, 9 Mei. https://www.kompasiana.com/cookyazizah/60975ad2d541df06ae3b1
d72/permasalahan-pengelolaan-sumber-daya-alam-dan-lingkungan-di-indonesia.
Diakses Pada 04 September 2023.

Tim Konservasi SDAL UNESA, Via website Kemdikbud. 2020. PERMASALAHAN DAN
PENGELOLAHAN SDA, 18 November. https://lmsspada.kemdikbud.go.id/plugin
file.php/113896/mod_resource/content/1/Permasalahan%20dan%20Pengelolaan
%20SDA.pdf. Diakses pada 04 September 2023.

Anda mungkin juga menyukai