Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH SOSIOLOGI ANTROPOLOGI KESEHATAN

PERSPEKTIF FOOD CHOICE TERHADAP MAKANAN KHAS


DAERAH: GADO-GADO KHAS BETAWI DAN
HUBUNGANNYA DENGAN KESEHATAN

Dosen Pengampu : Alfiana Ainun Nisa, S.K.M., M.Kes

Disusun oleh :

Ghifari Kamil Al Musthafa Noor (2309020067)

Program Studi Kesehatan


Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Negeri
Semarang 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat-Nya berupa
kesempatan dan pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
Sosiologi Antropologi Kesehatan yang berjudul “Perspektif food choice terhadap
makanan khas daerah: Gado-Gado khas betawi dan hubungannya dengan kesehatan”
tepat pada waktunya dengan kondisi sehat fisik dan mental.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Ibu Alfiana Ainun Nisa, S.K.M., M.Kes selaku dosen pengampu mata kuliah
Sosiologi Antropologi Kesehatan yang telah memberikan penugasan terhadap kami.
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu
dalam pembuatan makalah ini.
Makalah dengan judul “Perspektif food choice terhadap makanan khas daerah:
Gado-Gado khas betawi dan hubungannya dengan kesehatan.” telah kami susun dengan
sebaik-baiknya guna memenuhi salah satu kriteria penugasan dalam mata kuliah
Sosiologi Antropologi Kesehatan. Kami harap dengan disuguhkan penugasan ini dapat
bermanfaat bagi siapapun yang membacanya dan penulis selaku para penyusun.
Penulis sadar bahwasanya makalah ini jauh dari sempurna dan luput akan
kesalahan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Maka dari itu,
dengan rendah hati penulis menerima saran dan juga kritik yang sekiranya dapat
membantu penulis dalam menambah pengetahuan dan kemampuan penulis terkait
dengan penugsan atau makalah yang akan datang. Sekian dan Terima kasih.

Semarang, 24 November 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

BAB I 4
PENDAHULUAN 4
1.1 Latar belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan 5
BAB II 6
PEMBAHASAN 6
2.1 Pengertian Perilaku Pemilihan Makanan (Food Choice) 6
2.2 Pengertian Food Behaviour 7
2.3 Perspektif Food Choice terhadap Gado Gado Betawi 8
2.4 Definisi Gado - Gado 9
2.5 Sejarah Gado - Gado 9
2.6 Faktor Budaya 10
2.7 Analisis Faktor Kesehatan 10
2.7.1. Segi Persiapan 11
2.7.2. Segi Pengolahan 13
2.7.3. Segi Penyajian 14
2.8 Kandungan Gizi yang Terdapat Dalam Gado-gado 15
BAB III 17
KESIMPULAN 17
DAFTAR PUSTAKA 18

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan dengan kekayaan budaya yang
melimpah, salah satunya dalam hal kuliner khas daerah. Makanan khas di setiap
daerah di Indonesia memiliki keunikan masing masing dengan citarasa yang
berbeda satu sama lain. Makanan tidak hanya sebagai sumber energi yang dapat
dinikmati semata, namun makanan juga sebagai perwujudan dari nilai budaya.
Makanan khas daerah menunjukkan sejarah, geografi, dan nilai budaya suatu
tempat. Tradisi lokal sering kali mendasari setiap hidangan, seperti penggunaan
bahan lokal yang menunjukkan keanekaragaman sumber daya alam lokal.
Perilaku pemilihan pangan atau food choice dipengaruhi oleh beberapa faktor
lain seperti faktor sosial, faktor individu, faktor psikologi, faktor kultural,
kepercayaan, status sosial dalam masyarakat, dan kebiasaan yang ditanamkan sejak
kecil. Motif yang mempengaruhi perilaku pemilihan pangan (food choice) dari
psikologi dan ilmu pangan, yaitu kesehatan, selera, kenyamanan, daya tarik
sensorik, bahan alami, harga, pengawasan berat badan, familiarity, etika, rasa,
keyakinan, sejarah keluarga, dan rutinitas (Markovina et al., 2015; Steptoe, Pollard,
& Wardle, 1995; Vilaro et al., 2016).
Gado-gado merupakan salah satu makanan khas Betawi yang berasal dari DKI
Jakarta. Gado-gado adalah campuran berbagai jenis sayuran, tahu, tempe, telur
rebus, dan lontong yang dibumbui dengan bumbu kacang. Gado-gado ialah salah
satu makanan yang disukai banyak orang dari berbagai kalangan usia, baik
masyarakat suku Betawi hingga masyarakat luas. Pemilihan gado-gado sebagai
makanan untuk dinikmati atau disebut food choice yang dapat membentuk sebuah
food behaviour ini tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling terkait.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan food choice dan food behavior?


2. Apa definisi gado-gado?
3. Bagaimana sejarah gado-gado?

4
4. Apa faktor budaya yang memengaruhi gado-gado?
5. Bagaimana analisis faktor kesehatan dari segi persiapan, pengolahan,
penyajian gado-gado?
6. Bagaimana analisis kandungan gizi yang terdapat pada gado-gado?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi gado-gado


2. Untuk mengetahui sejarah gado-gado
3. Untuk mengetahui faktor budaya yang mempengaruhi gado-gado
4. Untuk menganalisis faktor kesehatan dari segi persiapan, pengolahan,
penyajian gado-gado
5. Untuk mengetahui kandungan gizi yang terdapat dalam gado-gado

5
BAB II

PEMBAHASA

2.1 Pengertian Perilaku Pemilihan Makanan (Food Choice)

Proses memilih makanan yang akan dikonsumsi seseorang dikenal sebagai


perilaku pemilihan makanan atau food choice. Perilaku pemilihan makanan
merupakan sebuah hal kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak
selalu sama melainkan bersifat dinamis menyesuaikan dengan situasi serta kondisi
yang terjadi. Perilaku pemilihan pangan atau food choice dipengaruhi oleh beberapa
faktor dasar seperti faktor sosial, faktor individu, faktor psikologi, faktor kultural,
kepercayaan, status sosial dalam masyarakat, dan kebiasaan yang ditanamkan sejak
kecil. Motif yang mempengaruhi perilaku pemilihan pangan juga (food choice)
terdiri dari psikologi dan ilmu pangan, yaitu kesehatan, selera, kenyamanan, daya
tarik sensorik, bahan alami, harga, pengawasan berat badan, familiarity, etika, rasa,
keyakinan, sejarah keluarga, dan rutinitas. (Markovina et al., 2015; Steptoe,
Pollard, & Wardle, 1995; Vilaro et al., 2016).

Menurut Koehler dan Leonhauser (2008), pilihan makanan (Food Choice) dapat
dibentuk dan dipengaruhi oleh tiga komponen utama seperti :

● Perjalanan hidup (life course) dengan mempertimbangkan peran pribadi dan


lingkungan sosial, budaya, dan fisik di mana seseorang terpapar
● Pengaruh (influence) termasuk cita-cita, faktor pribadi (kebutuhan dan
preferensi berdasarkan karakteristik fisiologis dan psikologis), sumber daya,
kerangka sosial (hubungan interpersonal dan peran sosial yang terkait
dengan pilihan makanan), dan konteks makanan (lingkungan fisik dan
lingkungan budaya tempat pilihan makanan );
● Sistem pribadi individu (personal system food) berdasarkan pengaruh-
pengaruh tersebut termasuk proses negosiasi nilai dan serangkaian strategi
yang pada akhirnya akan mengarah pada pilihan makanan

6
Model Food Choice (Koehler and Leonhauser, 2008)

Salah satu kesulitan dalam mempelajari pemilihan makanan adalah hampir tidak
mungkin untuk mengendalikan semua faktor yang mungkin mempengaruhi pilihan
dalam pengaturan pilihan makanan yang sebenarnya, seperti restoran atau ga
supermarket, atau bahkan di rumah. Oleh karena itu, sosio antropologi sebagai
sebuah disiplin ilmu berusaha untuk mempelajari serta mengendalikan perilaku
pemilihan makanan.

2.2 Pengertian Food Behaviour

Food behaviour adalah perilaku yang berkaitan dengan pemilihan, konsumsi,


dan pengolahan makanan. Food behavior dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya,
ekonomi, dan psikologis. Food behavior juga dapat dipengaruhi oleh perubahan
gaya hidup dan kurangnya pengetahuan tentang makanan sehat. Selain itu, food
behavior juga dapat mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan seseorang.

Makanan dalam pandangan sosial budaya memiliki makna yang lebih luas dari
sekedar sumber nutrisi, terkait dengan kepercayaan, status, prestise,
kesetiakawanan, dan ketentraman. Para ahli antropologi memandang kebiasaan
makan sebagai suatu kompleks kegiatan masak-memasak, masalah kesukaran dan
ketidaksukaran, kearifan rakyat, kepercayaan-kepercayaan, pantangan- pantangan,
dan takhayultakhayul yang berkaitan dengan produksi, persiapan, dan konsumsi
makanan. Pendeknya, sebagai suatu kategori budaya yang penting, ahli-ahli
antropologi melihat makanan mempengaruhi dan berkaitan dengan banyak kategori
budaya lainnya

7
2.3 Perspektif Food Choice terhadap Gado Gado Betawi

Gado-gado Betawi merupakan salah satu kuliner khas DKI Jakarta yang banyak
digemari oleh berbagai kalangan usia, baik masyarakat suku Betawi maupun
masyarakat luas. Gado-gado Betawi yang terdiri dari campuran berbagai jenis
sayuran, tahu, tempe, telur rebus, dan lontong yang disiram dengan bumbu kacang
ini sangat disukai oleh banyak masyarakat dan menjadi pilihan makanan karena
memiliki rasa yang lezat dan kaya akan nutrisi. Gado-gado Betawi juga menjadi
salah satu makanan khas kaya makna budaya yang banyak dikonsumsi oleh
masyarakat dan terdapat banyak penjual gado-gado di berbagai tempat di Jakarta,
mulai dari pedagang kaki lima hingga restoran.

Tak hanya dari aspek budaya, gado-gado Betawi juga memiliki identitas khas
yang membedakan dengan banyak gado-gado dari berbagai daerah lainnya. Gado-
gado Betawi dianggap sebagai gado-gado pertama yang paling kuno/tradisional
dengan bahannya yang mudah didapatkan. Gado-gado Betawi disebut sebagai
gado-gado kuno/tradisional dikarenakan dalam proses pembuatan dan
penyajiannya, bumbu kacang dihaluskan menggunakan ulekan hingga halus
kemudian dicampur dengan sayuran rebus langsung di dalam cobek. Hal ini
berbeda dengan proses pembuatan dan penyajian Gado-gado khas Surabaya dimana
para penjual langsung mencampur semua bahan bumbu kacang menjadi saus
kacang, lalu bumbu cair ini kemudian disiramkan ke atas sayuran rebus dan
kerupuk yang sudah ditata rapi, sehingga sering disebut gado-gado siram.
Perbedaan lainnya juga terletak pada bumbu kacang, jika pada Gado-gado khas
Surabaya menggunakan santan sebagai tambahan rasa gurih pada bumbu kacang.
Namun pada Gado-gado khas Betawi bumbu kacang tidak menggunakan santan,
melainkan hanya menggunakan bumbu kacang dengan terasi, gula Jawa, dan air
asam. Gado-gado Betawi juga terdiri dari berbagai sayuran serta bahan lain yang
umumnya mudah ditemukan. Namun pada Gado-gado khas Padang, memiliki
keunikan tersendiri dimana mie kuning ditambahkan sebagai salah satu komponen
wajib hidangan tersebut.

Gado-gado Betawi banyak menjadi pilihan makanan serta menjadi kebiasaan


makan untuk dinikmati dikarenakan makanan ini termasuk makanan yang praktis

8
untuk dikonsumsi. Gado-gado dirasa sudah melengkapi asupan makanan harian
dengan karbohidrat berasal dari lontong atau nasi, vitamin dan mineral dari
berbagai sayuran, protein yang terkandung di dalam telur, serta kandungan lemak
di dalam bumbu kacang.

2.4 Definisi Gado - Gado

Gado-gado adalah makanan tradisional Indonesia yang terdiri dari sayur-sayuran


yang direbus dan dicampur dengan bumbu kacang yang dihaluskan, serta irisan
telur dan kentang rebus. Kemudian tambahkan bawang goreng, emping atau
kerupuk bawang, dan udang yang telah digoreng di atasnya. (ensiklopedia. Jakarta,
2018).

Kata “gado” memiliki arti yakni, kebiasaan orang sunda mengonsumsi sayuran
atau sesuatu tanpa nasi. Jadi, hanya dimakan saja tanpa dimasak. Umumnya, berisi
sayur-sayuran yang kemudian direbus, dan dicampur menjadi satu dengan bumbu
kacang yang dihaluskan dengan irisan telur dan kentang rebus. Akan tetapi, gado-
gado masih dapat dinikmati dengan lontong ataupun nasi sesuai dengan selera
penikmatnya. Kemudian, gado-gado merupakan makanan yang dapat dikonsumsi
kapan saja, entah itu saat sarapan, makan siang, atau bahkan makan malam.

2.5 Sejarah Gado - Gado

Gado-gado dipercaya sebagai kuliner khas suku Betawi alias kota Jakarta.
Penemu sesungguhnya adalah masyarakat Kampung Tugu yang aslinya keturunan
bangsa Portugis dari daera Bangladesh, Sri Lanka dan India. Pada abad ke-17,
mereka diboyong oleh VOC ke kota Batavia dari negara-negara bekas koloni
Portugis untuk dijadikan budak mereka.

Mereka membangun kampung sendiri hingga kemudian dimerdekakan dan


disebut kaum Mardijkers yang berarti orang merdeka. Di kampung yang kemudian
disebut Kampung Tugu, berasal dari kata Por-tugu-ese atau orang-orang Portugal,
mereka membangun peradaban kebudayaan dan tradisinya sendiri, salah satunya
kuliner gado-gado.

9
2.6 Faktor Budaya

Gado-gado adalah makanan dari Nusantara yang memiliki berbagai rasa yang
menyatu di lidah: asin, gurih, manis, dan pedas. Makanan Betawi ini sangat
dipengaruhi oleh budaya Tionghoa. Dapat dilihat pada gado-gado sayur-sayuran
dicampur menjadi satu, seperti yang dilakukan orang Tionghoa saat memasak
sayuran. Orang Tionghoa biasanya makan makanan mereka dengan cara yang
paling sederhana, seperti ditumis layaknya capcay.

Pada tahun 2016, gado-gado Betawi telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya
Takbenda Indonesia dan merupakan salah satu makanan khas masyarakat Betawi
yang memainkan peran penting dalam acara adat Betawi. Di pasar tradisional dan
restoran Jakarta, Gado-gado Betawi menjadi salah satu hidangan yang sering
disajikan pada acara penting seperti pernikahan, khitanan, dan acara lainnya. Oleh
karena itu, Gado-gado Betawi memainkan peran penting dalam acara adat Betawi
dan merupakan bagian dari budaya Indonesia yang kaya.

Dengan hal tersebut, Gado-gado Betawi semakin dikenal oleh masyarakat luas
dan menjadi pilihan makanan yang dapat dinikmati bagi setiap kalangan usia yang
tentunya harus diimbangi dengan kesadaran diri untuk mengonsumsi secara
secukupnya agar tidak menimbulkan berbagai permasalahan dalam aspek
kesehatan.

2.7 Analisis Faktor Kesehatan

Gado-gado merupakan makanan alternatif yang bergizi dan mengenyangkan


bagi individu yang menyukai makanan nabati, kaya nutrisi penting seperti
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan serat. Gado-gado yang mengandung
banyak sayuran, menjadikannya kaya akan berbagai vitamin, mineral, dan serat,
yang diperlukan untuk kesehatan optimal dan dapat membantu menurunkan risiko
penyakit kronis. Untuk mendapatkan gado-gado yang banyak mengandung manfaat
tentu diperlukan teknik yang tepat dalam persiapan, pengolahan, dan penyajiannya.
Jika terjadi kesalahan dalam proses pengolahan yang membuat kandungan gizi
berkurang atau kebersihan yang tidak terjaga tentu akan mempengaruhi manfaat

10
yang terdapat di dalam gado-gado. Disamping itu, mengonsumsi gado-gado
memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti:

- Kaya akan nutrisi, gado-gado yang memiliki banyak vitamin dan mineral yang
bermanfaat bagi tubuh.
- Meningkatkan kesehatan pencernaan sebab sayuran dalam gado-gado
mengandung serat yang dapat memperbaiki kesehatan pencernaan dan
mencegah sembelit.
- Gado-gado memiliki serat yang tinggi dan rendah kalori, sehingga dapat
membuat merasa kenyang lebih lama dan tidak lapar. Maka dari itu, gado-gado
dapat membantu mengontrol berat badan.

Namun, perlu diingat bahwa mengonsumsi gado-gado dalam jumlah yang


berlebihan juga dapat menyebabkan asam urat. Jadi, makan gado-gado dengan porsi
yang tepat dan pastikan bahwa tubuh tidak memiliki risiko asam urat. Gado-gado juga
kaya akan kalium dan kalsium, yang membantu mengurangi risiko osteoporosis, tulang
keropos, dan masalah gigi.

2.7.1. Segi Persiapan

1. Bahan

Gado-gado terdiri dari bahan-bahan yang menyehatkan tubuh, bahan-


bahan tersebut harus diolah dengan tepat agar kandungan nutrisi di
dalamnya tidak hilang. Dalam pemilihan bahan dasar yang baik, seperti
sayur dipilih yang segar, tidak busuk dan layu. Telur juga dipilih yang
masih baru dan utuh. Bahan yang digunakan untuk membuat bumbu
gado-gado harus berkualitas baik, apabila bumbu gado-gado dibeli instan
maka harus dipilih yang kualitasnya baik. Cara untuk mengendalikan
potensi bahaya yang berasal dari bahan dasar yaitu dengan mencuci
sayuran segar hingga bersih sehingga jumlah bakteri berkurang, serta air
yang digunakan untuk melarutkan bumbu-bumbu adalah air matang.

11
Jika hal ini dilakukan maka manfaat gado-gado bagi kesehatan akan
maksimal dan tidak menimbulkan penyakit. Berikut adalah bahan-bahan
yang diperlukan dalam pembuatan gado-gado.

Bahan Gado-Gado

BAHAN UTAMA JUMLAH


Kol dipotong-potong dan direbus 200 gram
Taoge, disiangi dan direbus 75 gram
Kentang direbus 100 gram
Labu siam dikupas dan direbus 1 buah
Tempe digoreng 1 papan
Tahu putih digoreng 1 pak
Timun 1 buah
Telur 4 butir
Kerupuk Udang 1 bungkus
Bawang merah digoreng 1 sdm
BUMBU JUMLAH
Kacang 100 gram
Cabai rawit 10 buah
Bawang putih 3 siung
Gula merah disisir 4 sdt
Air asam jawa 2 sdt
Jeruk limau 1 buah
Garam ½ sdt
Gula ½ sdt

12
2. Alat

Alat yang digunakan harus selalu dijaga kebersihannya sehingga tidak


akan ada kuman yang dapat menyebabkan masalah kesehatan. Berikut
adalah alat yang digunakan dalam pembuatan gado-gado.

1. Kompor 4. Talenan 7. Wadah

2. Panci 5. Pisau 8. Baskom

3. Centong 6. Ulekan 9. Piring saji

2.7.2. Segi Pengolahan

Pengolahan gado-gado harus dilakukan dengan baik agar gado-gado


tidak menimbulkan masalah kesehatan. Sayuran yang digunakan harus dicuci
bersih dan dimasak sampai matang agar bakteri dan kuman yang terdapat di
dalam sayuran bisa hilang, sayuran harus dimasak karena jika dikonsumsi
mentah bisa menimbulkan zat beracun yang terkandung di dalamnya
termakan oleh manusia. Selama pengolahan sayuran dilakukan dengan benar,
gado-gado tidak akan menimbulkan masalah bagi kesehatan.

Namun, kandungan pada bumbu yang digunakan pada gado-gado bisa


berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi secara berlebih. Kandungan gula
jawa pada bumbu gado-gado bisa meningkatkan risiko mengalami diabetes
dan tekanan darah tinggi, kandungan di dalam saus kacang sendiri yaitu
aflatoksin berbahaya untuk tubuh. Aflatoksin merupakan segolongan
senyawa toksik (mikotoksin, toksin yang berasal dari fungsi) yang dikenal
mematikan dan karsinogenik bagi manusia dan hewan, jika dikonsumsi
secara berlebih akan menyebabkan masalah pada hati. Agar konsumsi gado-
gado tidak berbahaya bagi kesehatan maka diperlukan pengolahan yang tepat
dan kontrol dari konsumen agar tidak konsumsi gado-gado secara berlebih.
Berikut adalah cara pengolahan gado-gado.

1. Langkah pertama kita potong-potong kol, kentang, dan labu siam,


kemudian cuci bersih.
2. Tauge disiangi, direbus kemudian di tiris

13
3. Bila semua sayuran yang kita siapkan sudah kita cuci bersih.
4. Kemudian kita nyalakan kompor. Taruh panci yang berisi air di atas
kompor, tunggu hingga air dalam panci mendidih, setelah air mendidih
lalu kita masukkan semua sayuran yang telah kita siapkan tadi. Masak
sayuran sekitar sepuluh menit.
5. Setelah sayuran terlihat matang tapi jangan terlalu layu, Lalu kita angkat
dan kita tiriskan.
6. Lalu tempe dan tahu putih ditaruh panci lalu digoreng serta rebus telur
hingga matang
7. Kemudian kita haluskan bumbu-bumbunya menggunakan ulekan yaitu
kacang halus, bawang merah, bawang putih, cabai merah, gula merah
yang telah disisir, gula merah, serta garam dan tambahkan air asam jawa
kemudian tambahkan jeruk limau agar bumbu tercampur rata.
8. Lalu campurkan semua bahan seperti kol, kentang, taoge, kentang,
tempe, tahu putih, telur, timun, labu siam, serta bumbu yang sudah
dihaluskan tadi ke dalam piring
9. Kemudian setelah semua tercampur rata taruh kerupuk dan bawang
goreng dan gado-gado siap disajikan

Semua bahan yang telah dimasak ditempatkan pada tempat yang bersih,
kering, dan tertutup. Menghindari terjadinya kontaminasi silang dalam
pengolahan gado-gado juga harus dilakukan.

2.7.3. Segi Penyajian

Gado-gado merupakan campuran sayuran yang telah dimasak dan


sayuran segar, keduanya dicampur saat gado-gado akan disantap, dengan cara
demikian bakteri yang berasal dari bahan mentah dapat berpindah ke bahan
yang matang. Sehingga setelah disajikan harus segera disantap. Kontaminasi
silang harus dihindari dengan cara menggunakan wadah dan alat bantu yang
bersih dan kering, hindari kontak langsung dengan tangan, tangan merupakan
sumber cemaran bakteri. Daun yang digunakan untuk membungkus harus
betul-betul bersih, daun yang kotor merupakan sumber bakteri. Gado-gado
setelah disajikan harus segera dikonsumsi. Apabila Gado-gado dibungkus
dan

14
dibawa pulang ke rumah, maka bumbu dan sayuran sebaiknya dibungkus
terpisah.

Dalam tahap ini, banyak sekali faktor yang memungkinkan munculnya


masalah kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan kebanyakan
penjual tidak memperhatikan secara benar faktor kebersihan alat yang mereka
gunakan saat menyajikan gado-gado. Terutama pada penjual gado-gado yang
menggunakan gerobak, penjual masih belum menyimpan alat makanan dan
minuman pada tempat yang tertutup, juga tidak melakukan penirisan alat-alat
setelah dicuci. Hal tersebut tentu memunculkan kerentanan yang cukup besar
terhadap kontaminasi kuman pada peralatan makan yang digunakan. Alat
yang digunakan untuk menyajikan harus dijaga kebersihannya, penyajian
juga harus dilakukan dengan benar agar tidak terjadi kontaminasi silang
sehingga tidak muncul masalah kesehatan. Berikut adalah cara penyajian
gado-gado.

1. Susun sayuran yang sudah dimasak/direbus dalam piring saji


2. Siram dengan bumbu kacang taburkan bawang merah goreng
dan kerupuk udang
3. Gado-gado siap disantap

2.8 Kandungan Gizi yang Terdapat Dalam Gado-gado

Gado-gado memiliki nutrisi yang melimpah


karena mengandung berbagai sayuran yang
dimasak dan berbagai makanan lain sebagai
pelengkap. Gado-gado biasanya berisi
kentang rebus, timun, tauge, irisan tomat,
kol, kangkung, tahu/tempe goreng, kacang
panjang, dan telur rebus yang dilumuri
dengan bumbu kacang. Adapun kerupuk
juga sering ditambahkan untuk melengkapi
sajian gado-gado ini.

15
Gado-gado dibuat dari berbagai sayuran dan bergizi tinggi, termasuk serat
makanan, mineral, dan vitamin. Berikut ini dijabarkan bahan-bahan di dalam gado-
gado yang memiliki nutrisi yang beragam :

1. Kentang yang memiliki kandungan vitamin C, kalium, serat, magnesium, dan


sumber vitamin B6 dengan manfaat dalam membantu metabolisme tubuh
karbohidrat dan protein.
2. Tahu atau tempe goreng yang dapat menjadi sumber protein bagi tubuh dan
juga mengandung asam amino esensial, sumber magnesium, zat besi, dan
vitamin B1.
3. Telur merupakan makanan berprotein hewani yang juga mengandung vitamin
A, D, E, zat besi, dan kolin dan bermanfaat untuk kesehatan gigi, tulang, kulit,
dan mata.
4. Kol memiliki kandungan vitamin A, B kompleks, zat besi, kalium, ripoflavin,
dan asam folat yang berperan sebagai zat pembangun yang bisa melancarkan
metabolisme pada tubuh.
5. Kacang panjang dapat membantu memelihara kesehatan jantung, mencegah
diabetes, melancarkan pencernaan, serta kesehatan tulang, sumber antioksidan
dan protein nabati.
6. Tauge dengan kandungan vitamin A, B, C, E, dan K yang membantu
meningkatkan kesehatan seperti menghindari potensi kanker, penyakit jantung,
dan stroke.
7. Bumbu kacang dengan kandungan lemak tak jenuh, mineral, dan vitamin, yang
dapat mengurangi resiko batu empedu, kanker usus, dan penyakit jantung.

16
BAB III

KESIMPULAN

Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan dengan kekayaan budaya yang


melimpah, salah satunya dalam hal kuliner khas daerah. Makanan khas di setiap daerah
di Indonesia memiliki keunikan masing masing dengan citarasa yang berbeda satu sama
lain. Makanan khas daerah menunjukkan sejarah, geografi, dan nilai budaya suatu
tempat. Tradisi lokal sering kali mendasari setiap hidangan, seperti penggunaan bahan
lokal yang menunjukkan keanekaragaman sumber daya alam lokal.

Perilaku pemilihan pangan atau food choice dipengaruhi oleh beberapa faktor
lain seperti faktor sosial, faktor individu, faktor psikologi, faktor kultural, kepercayaan,
status sosial dalam masyarakat, dan kebiasaan yang ditanamkan sejak kecil. Motif yang
mempengaruhi perilaku pemilihan pangan dari psikologi dan ilmu pangan, yaitu
kesehatan, selera, kenyamanan, daya tarik sensorik, bahan alami, harga, pengawasan
berat badan, familiarity, etika, rasa, keyakinan, sejarah keluarga, dan rutinitas.

Gado-gado merupakan salah satu makanan khas Betawi yang berasal dari DKI
Jakarta. Kata “gado” memiliki arti yakni, kebiasaan orang sunda mengonsumsi sayuran
atau sesuatu tanpa nasi. Jadi, hanya dimakan saja tanpa dimasak. Gado-gado dipercaya
sebagai kuliner khas suku Betawi alias kota Jakarta. Gado-gado memiliki nutrisi yang
melimpah karena mengandung berbagai sayuran yang dimasak dan berbagai makanan
lain sebagai pelengkap. Gado-gado dibuat dari berbagai sayuran dan bergizi tinggi,
termasuk serat makanan, mineral, dan vitamin. Gado-gado ialah salah satu makanan
yang disukai banyak orang dari berbagai kalangan usia, baik masyarakat suku Betawi
hingga masyarakat luas. Pemilihan gado-gado sebagai makanan untuk dinikmati atau
disebut food choice yang dapat membentuk sebuah food behaviour ini tentunya
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling terkait.

17
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengawas Obat Dan Makanan. (2013). Produk Pangan Budaya Indonesia & Tips
Keamanan Pangan 2a. Jakarta.
Falatehan, S. F., & Pariyasi, P. (2021). Motif dalam Perilaku Memilih Pangan dan
Hubungannya dengan Ketahanan Pangan di Komunitas Nelayan. Jurnal Sosial
Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 16(1),
103.
https://doi.org/10.15578/jsekp.v16i1.8216
Markovina, J., Stewart-Knox, B. J., Rankin, A., Gibney, M., Almeida, M., Fischer, A.,
… Frewer, L. J. (2015). Food4Me study: Validity and reliability of Food Choice
Questionnaire in 9 European countries. Food Quality and Preference, 45, 26–32.
https://doi.org/10.1016/j.foodqual.2015.05.002
Nurti, Y. (2017). Kajian Makanan Dalam Perspektif Antropologi. Jurnal Antropologi:
Isu-Isu Sosial Budaya, 19(1), 1–10. https://doi.org/1410-8356
Raats, M., & Lisette De Groot. (2016). Food for the Aging Population (pp. 26–50).
United Kingdom: Woodhead Publishing. (Original work published 2017)
Susanna, D., & Hartono, B. (2003). Pemantauan kualitas makanan ketoprak dan gado-
gado di lingkungan kampus UI Depok melalui pemeriksaan bakteriologis.
Makara Seri Kesehatan, 7(1), 21-29.
Yuniatun, T., Martini, M., Purwantisari, S., & Yuliawati, S. (2017). Hubungan Higiene
Sanitasi Dengan Kualitas Mikrobiologis Pada Makanan Gado-Gado Di
Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat,
5(4), 491-499.

18
LAMPIRAN

Gambar Proses Pembuatan Gado-Gado

Berikut adalah lampiran gambar tahapan dalam pembuatan gado-gado tradisional yang
dimulai dari memasukkan bumbu-bumbu seperti kacang tanah, cabai rawit merah,
bawang putih, gula Jawa, perasan jeruk limau, asam Jawa, garam, kecap manis, air
secukupnya. Lalu melakukan pengulekan, sampai bumbu hampir terlihat halus.

Kemudian, memasukkan sayuran yang sudah direbus seperti potongan kangkung,


kacang panjang, kol dengan irisan kasar, taoge, kupasan kentang, labu siam, jagung
manis, pare, ketimun dengan potongan kecil-kecil, tempe goreng, dan tahu dibelah

19
menjadi empat. Gado-gado siap dihidangkan dengan pelengkap menambahkan
potongan telur ayam rebus, kerupuk, dan bawang goreng.

20

Anda mungkin juga menyukai