Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : DWI PUTRI ANTAKUSUMA

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 044624826

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4210/Hukum Lingkungan

Kode/Nama UPBJJ : 17/Jambi

Masa Ujian : 2022/23.2 (2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Saat ini, krisis iklim telah merenggut banyak nyawa mulai karena kesehatan maupun
korban jiwa dari bencana akibat krisis iklim seperti banjir dan kebakaran hutan. Dengan
kebijakan saat ini, Indonesia membiarkan intensitas bencana tersebut meningkat dan
memakan korban jiwa lebih banyak. Beberapa fakta yang terjadi antara lain:
• Aspek Kesehatan Polusi Udara membunuh lebih dari 130.000 orang di Indonesia
setiap tahun. Setiap tahun 435.000 orang meninggal karena malaria.
• Bencana Alam Kebakaran hutan Indonesia tahun 2015 membunuh 100.300 orang
dari tiga negara.
• Awal tahun 2020, 86 orang tewas akibat banjir.
• Cuaca Ekstrem Gelombang Panas membunuh ribuan orang di dunia. 48 juta orang
Indonesia terancam kekeringan.
• Kenaikan permukaan laut secara ekstrem yang bisa mencapai hingga 50 meter
• Hutan kehilangan hutannya. 87% bagian dari hutan hujan amazon akan hilang.
Sumber:https://www.walhi.or.id/uploads/buku/Presentation%20Deck%20%20Analisis
%20Kebijakan%20Iklim%20Indonesia%20-%20final.pdf
Berdasarkan pemaparan fakta di atas, analisalah:
a. Apakah menurut anda implementasi keadilan antar generasi dapat menjadi solusi atas
permasalahan diatas? Berikan argumentasi mengapa implementasi keadilan antar
generasi merupakan hal yang sangat krusial bagi kehidupan generasi mendatang?
Jawaban :
Implementasi keadilan yang terjadi antar generasi adalah hal yang krusial bagi
keberlanjutan kehidupan generasi yang mendatang karena, pabila implementasi nilai-
nilai keadilan tidak ditanamkan kepada generasi terdahulu maka bisa dipastikan
generasi selanjutnya akan mengalami kemunduran dalam menerapkan nilai-nilai
keadilan yang bisa berakibat tidak terwujudnya sistem keadilan yang baik.
Pada masa sekarang keadilan sosial adalah sebagai salah satu dari nilai Pancasila
yang sangat dibutuhkan dikalangan masyarakat dan juga generasi muda pada saat ini.
Hal tersebut diperlukan supaya para generasi muda bisa mengetahui bagaimana
menerapkan nilai-nilai tersebut dan juga bisa menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Nilai-nilai dari Pancasila juga harus bisa dijadikan sebagai motivasi dalam
berperilaku sehingga bisa dijadikan sebagai penyaring dari dampak globalisasi.
Penanaman dari nilai-nilai Pancasila juga penting untuk bisa memperkuat jati diri
bangsa. Dan diharapkan dalam semua aspek dan kalangan yang ada di masyarakat
bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh implementasi keadilan dalam kehidupan sehari-hari:
• Saling menghormati dan saling menghargai hak –hak yang dimiliki orang lain.
• Berteman dengan siapapun tanpa memandang perbedaan.
• Saling membantu orang lain yang sedang merasakan kesusahan.
• Menjalankan hak dan juga kewajiban dengan seimbang dan dengan penuh
tanggung jawab.

b. Berikan analisa anda, apa langkah-langkah yang dapat diambil oleh Indonesia untuk
menerapkan keadilan antar generasi!
Jawaban :
Secara garis besar, keadilan antar generasi dapat diterapkan dalam langkah-langkah
berikut:
1. Saling bergaul dan berteman.
2. Bersikap secara adil kepada orang.
3. Saling membantu satu sama lain.
4. Melakukan hak dan kewajiban yang dimiliki secara seimbang dan penuh
tanggung jawab.
5. Saling menghormati dan menghargai satu sama lain.
Hal-hal di atas tentu harus dilakukan tanpa memandang dari generasi mana orang-
orang berasal, untuk menerapkan keadilan antar generasi.
Keadilan pada umumnya dimaknai sebagai persamaan hak dan kewajiban yang
diterapkan kepada seluruh anggota masyarakat. Suatu kondisi masyarakat yang baik
merupakan masyarakat yang menerapkan keadilan sosial bagi anggota-anggotanya.
Keadilan perlu diterapkan oleh dan bagi berbagai lapisan masyarakat; mulai dari
dalam keluarga, dalam organisasi, dalam bidang hukum, maupun antar generasi.
Tujuannya adalah untuk memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.
Untuk menerapkan keadilan, seluruh anggota masyarakat harus memperlakukan satu
sama lain tanpa memperhatikan perbedaan yang mereka miliki, baik dari suku asal,
budaya, usia, profesi, jenis kelamin, dan sebagainya. Tentu saja, perilaku tersebut
tetap harus memperhatikan norma yang berlaku.

2. Berikut 5 ilmu menjaga bumi dari suku-suku Indonesia yang membantu mengurangi efek
dari global warming.
• Sistem Sasi
Meski memanfaatkan kekayaan laut, masyarakat Maluku dan Papua tidak serakah
dalam mengambil hasil laut kerena mereka memiliki sistem Sasi. Sistem Sasi adalah
pengaturan waktu bagi penduduk setempat untuk mengambil hasil laut di wilayah
adatnya. Penduduk hanya boleh menangkap ikan pada saat-saat tertentu. Dengan
demikian, flora dan fauna laut bisa memperbaharui diri dan berkembang biak dengan
baik.
• Ilmu Tiga Hutan
Bagi suku Sakai di Riau, hutan adalah harta yang harus dirawat sebaik-baiknya. Suku
Sakai membagi wilayah hutan mereka menjadi tiga bagian yaitu hutan adat, hutan
larangan, dan hutan perladangan. Di hutan adat, penduduk hanya boleh mengambil
rotan, damar, dan madu lebah, tanpa menebang pohonnya. Sedangkan hutan larangan
sama sekali tidak boleh diusik. Sementara hutan perladangan boleh ditebang untuk
dijadikan ladang tapi tidak semua pohon boleh ditebang, misalnya pohon sialang
yang menjadi tempat bersarangnya lebah madu.
• Pamali
Pamali dalam bahasa Sunda berati tabu alias tidak boleh. Aturan ini tidak tertulis tapi
sangat dipatuhi oleh masyarakat Kampung Naga di Tasikmalaya. Penduduk
Kampung Naga percaya jika melanggar adat hidupnya tidak bakal selamat. Peraturan
tersebut di antaranya tidak boleh mengusik Leuweng Larangan atau Hutan Larangan.
Karenanya, penduduk membiarkan pohontumbang di hutan sampai membusuk.
Mereka juga tidak berani menangkap binatang di hutan. Ilmu Pamali membuat hutan
mereka tetap lestari. Penduduk yang melanggar aturan akan dihukum, misalnya
didenda atau diusir dari wilayahnya. Hukuman berlaku untuk semua orang, bahkan
bathin atau kepala suku yang tertangkap melanggar aturan akan dicopot
kedudukannya.
• Perladangan gilir balik
Suku Dayak Bantian di Kalimantan Timur menanam padi, sayuran, rotan, dan buah-
buahan di hutan. Mereka menggunakan sistem perladangan gilir balik. Mereka
membuka hutan untuk dijadikan ladang selama 2 tahun, setelah itu mereka mencari
ladang baru dan membiarkan ladang lama menjadi hutan kembali. Begitu seterusnya
dan tidak semua hutan boleh dijadikan ladang. Ada pula wilayah hutan yang hanya
boleh diambil hasilnya. Buah-buahan hutan yang tidak termakan oleh penduduk,
dibiarkan di hutan agar dimakan oleh satwa liar.
• Pikukuh
Pikukuh bagi masyarakat Baduy di Banten adalah aturan yang harus ditaati oleh
warganya dan oleh pengunjung yang datang. Aturan itu antara lain, dalam pertanian
dilarang menggunakan teknologi kimia seperti pupuk buatan dan racun pemberantas
hama.
Penduduk juga dilarang menubai atau meracuni ikan di sungai, mandi memakai
sabun, gosok gigi dengan pasta gigi, membuang kotoran di sembarang tempat, dan
lain sebagainya. Pikukuh membuat masyarakat Baduy hidup berdampingan dengan
alam. Mereka tidak mau mencemari alam dan berusaha menjaga kebersihan serta
kemurnian alamnya.

Sumber:https://www.idntimes.com/life/inspiration/shandy-pradana/5-kearifan-
lokal-ini-bantu-kurangiefek-global-warming-c1c2/5

Tugas anda:
a. Berikan analisa saudara mengapa kearifan lokal penting dalam perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup!
Jawaban :
Karena makna "kearifan lokal" adalah suatu kebijakan lokal di suatu tempat.
Dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, kearifan/kebijakan
lokal sangatlah penting untuk:
• Menjaga ekosistem
• Melestarikan alam
• Mencegah adanya pemburuan liar
• Alam terjaga

b. Berikan contoh dan jelaskan kearifan lokal dalam hal lingkungan yang hidup di
daerah anda serta bagaimana pengaruhnya pada lingkungan daerah anda!
Jawaban :
Kearifan lokal adalah pengetahuan dan tradisi yang diterapkan oleh masyarakat
setempat dalam mengatasi masalah lingkungan hidup dan memanfaatkan sumber
daya alam yang ada secara bijaksana. Kearifan lokal seringkali berkembang dan
diterapkan secara turun-temurun melalui pengalaman dan pengetahuan yang
terakumulasi selama bertahun-tahun.

Contohnya seperti:
• Sistem agroforestri di Indonesia:
Sistem agroforestri adalah sistem pertanian yang mengombinasikan
tanaman pertanian dan hutan. Ini membantu memelihara lingkungan dan
menjaga keseimbangan ekosistem, sekaligus memastikan produksi
pertanian yang stabil.

• Tradisi air bersih di India:


Masyarakat India memiliki tradisi memelihara dan menjaga sumber air
bersih mereka, seperti sumur dan mata air, dengan cara membuat lingkaran
pengawasan dan memastikan bahwa air tersebut tidak tercemar.
• Sistem pengelolaan hutan adat di Afrika:
Beberapa suku di Afrika memiliki sistem pengelolaan hutan adat yang
memastikan bahwa hutan tetap terjaga dan sumber daya alam yang ada di
dalamnya digunakan secara bijaksana.

• Sistem pemeliharaan lahan pertanian di Mesoamerika:


Beberapa masyarakat di Mesoamerika memiliki sistem pemeliharaan lahan
pertanian yang memastikan bahwa lahan tetap subur dan produktif,
sekaligus memastikan bahwa lingkungan tidak tercemar.

Kearifan lokal memainkan peran penting dalam memastikan bahwa lingkungan


hidup terjaga dan sumber daya alam digunakan secara bijaksana. Ini
menunjukkan bahwa masyarakat setempat memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang unik tentang lingkungan hidup mereka dan cara terbaik untuk
memanfaatkan sumber daya alam yang ada secara bijaksana.

Anda mungkin juga menyukai