S
DENGAN MASALAH ANSIETAS
REVI SETYONINGSIH
NIM. 1812046
DISUSUN OLEH :
REVI SETYONINGSIH
NIM. 1812046
Pembimbing :
DENGAN KECEMASAN
A. MASALAH UTAMA
Kecemasan
1. Definisi
Kecemasan adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak di dukung oleh situasi.
tentang ansietas yang berlebihan yang disertai respon perilaku, emosional dan fisiologis
suatu perasaan tidak santai yang samar-samar karena ketidaknyamanan atau rasa takut
yang disertai respon (penyebab tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu).
Perasaan takut dan tidak menentu sebagai sinyal yang menyadarkan bahwa peringatan
ancaman. Kejadian dalam hidup seperti menghadapi tuntutan, persaingan, serta bencana
dapat membawa dampak terhadap kesehatan fisik dan psikologis.Salah satu contoh
2. Penyebab
Menurut (Savitri Ramaiah, 2003: 11) ada beberapa faktor ynag menunjukkan reaksi
a. Lingkungan atau sekitar tempat tinngal mempengaruhi cara berpikir individu tentang
diri sendiri maupun orang lain. Hal ini di sebabkan karena adanya pengalaman yang
tidak menyenangkan pada individu dengan keluarga, sahabat, ataupun rekan kerja.
jalan keluar untuk perasaannya sendiri dalam hubungan personal ini, terutama jika
dirinya menekan rasa marah atau frustasi dalam jangka waktu yang sangat lama
c. Pikiran dan tubuh senantiasa saling berinteraksi dan dapat menyebabkan timbulnya
kecemasan.
Menurut (Zakiah Daradjat dan Kholi Lur Romchman, 2010: 167) mengemukakan
a. Rasa cemas yang timbul akibat melihat adanya bahaya yang mengancam dirinya.
Kecemasan ini lebih dekat dengan rasa takut, karena sumbernya terlihat jelas didalam
pikiran.
b. Cemas karena merasa berdosa atau bersalah, karena melakukan hal-hal yang
c. Kecemasan yang berupa penyakit dan terlihat dalam beberapa bentuk. Kecemasan ini
disebabkan oleh hal yang tidak jelas dan tidak berhubungan dengan apapun yang
penderitanya.
Menurut (Stuart dan Sundeen, 1998: 177) Beberapa teori penyebab kecemasan pada
a. Teori psikoanalatik terjadi karna adanya konflik yang terjadi antara emosinal elemen
kepribadian , yaitu id dan super ego. Id mewakili insting, super ego mewakili hati
nurani, sedangkan ego berperan menengahi konflik yang terjadi antara dua elemen yang
d. Teori prespektif keluarga Kajian keluaraga menunjukkan pola interaksi yang terjadi
dalam keluarga. Kecemasan menunjukkan adanya pola interaksi yang mal adaptive
reseptor khususnya yang mengatur kecamasan (Stuart dan Sundeen, 1998: 177).
3. Jenis-jenis kecemasan
Kecemasan merupakan suatu perubahan suasana hati, perubahan didalam dirinya sendiri
yang timbul dari dalam tanpa adanya rangsanagan dari luar. Membagi kecemasan
a. Kecemasan rasional merupakan suatu ketakuatan akiabat adanya objek yang memang
mengancam, misalnya ketika menunggu hasil ujian. Ketakuatan ini dianggap sebagai
b. Kecemasan irrasional yang bebrati bahawa mereka mengalami emeosi ini dibawah
c. Kecemasan fundamental merupakan suatu pertanyaan tentang siapa dirinya, untuk apa
hidupnya, dan akan kemanakah kelak hidupnya berlanjut. Kecemasan ini di sebut sebagi
kecemasan eksistensial yang mempunyai peran funda mental bagi kehidupan manusia
4. Rentang respon
Rentang respon individu terhadap cemas berfluktuasi antara respon adaptif dan
maladaptif. Rentang respon yang paling adaptif adalah antisispasi dimana individu siap
siaga untuk beradaptasi dengan cemas yang mungkin muncul. Sedangkan rentang yang
paling maladaptive adalah panic dimana individu sudah tidak mampu lagi berespon
terhadap cemas yang dihadapi sehingga mengalami gangguan fisisk, perilaku maupun
kognitif.
berupa:
krisis yang di alami individu baik krisis perkembangan atau situasional. 2) Konflik
6) Pola mekanisme keluarga atau pola keluarga menangani stress akan mempengaruhi
Faktor prespitasi adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang dapat mencetuskan
abagian, yaitu:
1) Ancaman terhadap integritas kulit ketegangan yang mengancam integritas fisik yang
meliputi:
Sumber eksternal, meliputi paparan terhadap infeksi virus dan bakteri, polusi
penyesuaian terhadap peran baru. Berbagai ancaman terhadap integritas fisisk juga
Sumber eksternal orang yang dicinta berperan, perubahan status pekerjaan tekanan
6. Tanda dan gejala Tanda dan gejala kecemasan yang di tunjukkan atau di temukan oleh
seseorang bervariasi tergantung dari beratnya atau tingkatan yang dirasakan oleh individu
Keluhan yang sering dikemukakan oleh seseorang saat mengalami kecemasan secara
a. Cemas, kawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah tersinggung,
f. Gejala somatikrasa sakit pada oto dan tulang, berdebar-debar, sesak nafas, gangguan
pencernaan, sakit kepala, gangguan perkemihan, tangan terasa dngin dan lembab, dan
7. Akibat
Dapat berasal dari sumber internal dan eksternal dapat diklasifikasikan dalam dua jenis.
terjadi atau menurunkan kapasitas untuk melakukan aktivitas hidup seharihari. Pada
ancaman ini stressor yang berasal dari sumber eksternal adalah faktor-faktor yang dapat
menyebabakan gangguan fisik (misal: infeksi virus dan polusi udara). Sedangkan yang
sitem jantung , sistem imun pengaturan suhu dan perubahan fisologis selama kehamilan)
b. Ancaman terhadap sistem diri seseorang dapat membahayakan identitas, harga diri dan
fungsi sosial yang terintegrasi. Ancaman yang berasal dari sumber internal berupa
gangguan hubungan interpersonal di rumah tempat kerja atau menerima pesan baru (Eko
8. Mekanisme koping
Tingkat ansietas sedang dan berat menimbulkan dua jenis mekanisme koping yaitu
sebagai berikut.
a) Reaksi yang berorientasi pada tugas yaitu upaya yang disadari dan berorientasi pada
tindakan untuk memenuhi secara realistik tuntutan situasi stres, misalnya perilaku
Menarik diri untuk memindahkan dari sumber stres. Kompromi untuk mengganti
berlangsung tidak sadar, melibatkan penipuan diri, distorsi, dan bersifat meladaptif.
(AH.yusuf,2015:87-88)
9. Penatalaksanaan
Menurut Hawari (2008) penatalaksanaan asietas pada tahap pencegahan dan terapi
memerlukan suatu metode pendekatan yang bersifat holistik, yaitu mencakup fisik
3. Cukup olahraga
4. Tidak merokok
b. Terapi psikolofarmaka
Terapi psikofarmaka merupakan pengobatan untuk cemas dengan memaki obat obatan
Disusunan saraf pusat otak (limbic system). Terapi psikofarmaka yang sering di pakai
c. Terapi somatic.
Gejala atau keluhan fisik (somatic) sering dijumpai sebagai gejala ikutan atau akibat dari
bersangkutan.
d. Psikoterapi
pasien yang bersangkutan tidak merasa putus asa dan diberika keyakinan serta
percaya diri.
2. Psikoterapi reedukatif, memberikan pendidikan ulang dan koreksi diri bila diulang
keluarga tidak lagi menjadi faktor penyebab dan faktor krluarga dapat dijadikan
e. Terapi psikoreligius
Untuk meningkatkan keimanan seseorang yang erat hubunganya dengan kekebalan dan
daya tahan dalam menghadapi berbagai problem kehidupan yang merupakan stresor
psikososial.
10. Pohon masalah
Tujuan khusus :
a. TUK 1
Intervensi :
perasaan negatif
5) Bersama pasien mengenali perilaku dan respon sehingga cepat belajar dan
berkembang.
b. TUK 2
Intervensi :
c. TUK 3 P
1) Bantu pasien menjelaskan situasi dan interaksi yang dapat segera menimbulkan
ansietas
3) Kaitkan pengalaman yang baru terjadi dengan pengalaman masa lalu yang relevan
d. TUK 4
Intervensi :
2) Tunjukan akibat maladaptif dan destruktif dari respon koping yang digunakan
3) Dorong pasien untuk menggunakan respon koping adaptif yang dimilikinya
7) Libatkan pihak yang berkepentingan sebagai sumber dan dukungan sosial dalam
e. TUK 5
Intervensi :
1) Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. S :
Umur : 53 Tahun :
Alamat : Jl. Bima Ngade Gogodeso Kanigoro Blitar
Pekerjaan : PNS Guru
Jenis Kel : Perempuan
Informan : Klien dan keluarga
Tanggal pengkajian : 30 Juni 2020
:
II. FAKTOR PRESIPITASI
Klien mengatakan akhir-akhir ini sering memikirkan tentang penyakit yang dideritanya
RIWAYAT TRAUMA
No Trauma Usia Pelaku Korban Saksi
1 Aniaya fisik
2 Aniaya seksual
3 Penolakan
4 Kekerasan dalam keluarga
5 Tindakan kriminal
Jelaskan : tidak pernah mengalami riwayat trauma
Masalah Keperawatan : -
3. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (bio, psiko, sosio, cultural dan
spiritual) :
klien mengatakan menderita penyakit darah tinggi, klien tidak pernah minum obat
secara teratur, klien berobat ke rumah sakit atau ke bidan jika ada keluhan saja.
Masalah keperawatan :
Masalah keperawatan : -
2. Tanda vital :
TD : 140/90 mmhg
N : 80x/m
S : 36,2 OC
RR : 20 x/m
3. Ukur : BB =53 kg TB =- cm
Turun
Naik
4. Keluhan fisik :
Tidak ada
Ya
Jelaskan : klien mengatakan sering merasa lelah dan pusing
Masalah keperawatan :-
V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Genogram :
keterangan:
Laki-laki
Perempuan
Perempuan meninggal
Tali persaudaraan
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
2. Konsep diri
a. Citra tubuh : klien mengatakan menyukai anggota tubuhnya, yang paling disukai
adalah bagian wajahnya
b. Identitas :klien mengatakan bahwa dirinya adalah anak ke lima dari enam
bersaudara dirinya juga mengatakan puas sebagai seorang perempuan
d. Ideal diri : klien mengatakan bahwa mempunyai harapan besar yaitu dirinya dan
keluarga sehat terutama suaminya dapat sehat seperti sediakala lagi karena akibat
pandemi covid 19 ini suaminya tidak dapat melanjutkan pengobatannya lagi, dan
klien mengatakan bahwa penyakitnya ini akan sembuh jika dirinya tidak stress.
e. Harga diri : klien mengatakan dirinya memahami bahwa ia sudah mulai tua
sehingga meskipun harus tetap bekerja tetapi tidak dapat produktif seperti dulu
lagi.
Masalah keperawatan : -
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/ terdekat: klien mengatakan saat ini orang yang paling berarti
adalah keluarganya, yaitu suami, anak dan cucu-cucu nya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien mengatakan tidak ada
hambatan dalam berhubungan dengan orang lain di sekitarnya.
Masalah keperawatan :-
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien mengatkan semua ini adalah skenario Allah, dan
dirinya mensyukuri apapun yang terjadi dalam kehidupannya dan selalu berdoa
demi kebaikan dirinya dan keluarga terutama suaminya yang sedang sakit.
Masalah keperawatan : -
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Tidak rapi
Penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Masalah keperawatan : -
2. Pembicaraan
Cepat
Keras
Gagap
Apatis
Lambat
Membisu
Tidak mampu memulai pembicaraan
Lain-lain
Masalah keperawatan : -
Masalah keperawatan : -
Jelaskan : klien mengatakan khawatir jika tekanan darahnya naik di sertai pusing
Masalah keperawatan : ansietas
Masalah keperawatan : -
7. Persepsi-sensorik
Halusinasi
Ilusi
Depersonalisasi
Derealisasi
Macam halusinasi
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penciuman
Jelaskan : Klien mengatakan tidak ada gangguan- gangguan apapun dalam dirinya
Masalah keperawatan : -
8. Proses pikir
a. Arus pikir
Koheren
Inkoheren
Sirkumtansial
Neologisme
Tangensial
Logorea
Kehilangan asosiasi
Bicara lambat
Flight of idea
Bicara cepat
Irrelevansi
Main kata-kata
Blocking
Penggulangan pembicaraan/ perseverasi
Afasia
Asosiasi bunyi lain-lain
Jelaskan : -
Masalah keperawatan : -
b. Bentuk pikir
Realistic
Non realistic
Dereistik
Otisti
Jelaskan : -
Masalah keperawatan : -
c. Isi pikir
Obsesif
Ekstasi
Fantasi
Alienasi
Pikiran bunuh diri
Preokupasi
Pikiran isolasi social
Ide yang terkait
Pikiran rendah diri
Pesimisme
Pikiran magis pikiran curiga
Fobia, sebutkan
Waham :
Agama
Somatic/ hipokondria
Kebesaran
Kejar/ curiga
Nihilistic
Dosa
Sisippikir
Siarpikir
Control pikir
Lain-lain
Jelaskan : -
Masalah keperawatan : -
9. Tingkat Kesadaran
Menurun :
Compos mentis
Spoor
Apatis/ sedasi
Subkoma
Somnolensia
Koma
Meninggi
Jelaskan : -
Masalah keperawatan : -
Masalah keperawatan : memori masih baik, klien dapat menceritakan masa lalu
dengan jelas
Masalah keperawatan : -
Masalah keperawatan :-
Masalah keperawatan : -
Masalah keperawatan : -
Revi Setyoningsih
NIM. 1812046
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
DENGAN MASALAH KECEMASAN
Pertemuan 1
1. Proses Keperawatan
a. Kondisi Pasien
1) Pasien melamun,
2) Pasien sering mondar-mandir,
3) menanyakan hal-hal yang tidak penting,
4) Pasien merasa khawatir
b. Diagnosa Keperawatan
Resiko halusinasi, perilaku kekerasan, mencederai diri, orang lain dan lingkungan
berhubungan dengan ansietas sedang.
c. Tujuan Khusus
TUK2 : Klien mampu mengenal ansietasnya
TUK4 : klien dapat menggunakan mekanisne koping yang adaptif
TUK5 : Klien dapat menggunakan teknik relaksasi
d. Tindakan Keperawatan
1) Pasien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan keperawatan :
a) Sapa pasien dengan nama baik verbal dan non verbal
b) Perkenalkan diri dengan sopan
c) Tanya nama lengkap pasien dan nama panggilan yang disukai
d) Jelaskan tujuan pertemuan
e) Jujur dan menepati janji
f) Tunjukkan sikap empati dan menerima keadaan
g) Berikan perhatian kepada pasien dan perhatikan kebutuhan dasar
2) Pasien dapat menyebutkan minimal satu penyebab ketidakkooperatifan dalam meminum
obat
Tindakan keperawatan :
a) Tanyakan pada pasien tentang:
Orang yang tinggal serumah/teman sekamar pasien
Orang terdekat pasien dirumah/diruang perawatan
NO DATA MASALAH
1 DS : Ansietas
- Klien mengatakan sering memikirkan
tentang penyakitnya
- Klien mengatakan cemas dengan
penyakit yang dialami dirinya
- Klien mengatakan sering merasa
kelelahan dan pusing
DO :
- TD : 140/90 mmHg
- Klien terlihat gelisah
- Ekspresi wajah tegang
1. Ansietas
XII. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. S DX. Medis :-
No. Reg :- Ruangan :-
O:
TD : 140/90 MMHG
Pengkajian SPSMQ menunjukkan bahwa status mental klien masih kondisi
baik
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
1 Juli 1 1. Memberikan pendidikan S :
2020 kesehatan tentang kecemasan Klien mengatakan lebih memahami tentang masalah kecemasan
Jam untuk mengurangi kecemasan O :
10.00 Klien kooperatif
klien A:
Masalah belum teratasi
P:
Hentikan intervensi