Anda di halaman 1dari 5

Materi

Penerapan ilmu Psikologi dalam metode Pekerjaan Sosial:


1. Pengertian stress
2. Penjelasan tentang stressor
3. Coping dengan stress

STRESS

stress: reaksi seseorang terhadap ketidakmampuannya menghadapi peristiwa atau situasi yang
tegang tertentu

KOMPONEN STRES

Untuk merujuk pada peristiwa atau situasi penghasil stres, kami akan menggunakan istilah
stressor. Penting untuk dicatat bahwa suatu peristiwa yang merupakan pemicu stres bagi satu
orang mungkin bukan untuk orang lain. Misalnya, bepergian dengan pesawat terbang mungkin
menjadi penyebab stres bagi seseorang yang belum pernah terbang tetapi tidak untuk pramugari.
Stres, kemudian, akan digunakan untuk merujuk pada reaksi seseorang — baik itu persepsi,
kognitif, fisik, atau emosional — kepada pemicu stres. Untuk membahas respons tubuh yang
dapat diamati terhadap pemicu stres, kami akan menggunakan istilah reaksi stres.

stressor: peristiwa atau situasi penghasil stres

reaksi stres: respons tubuh terhadap stressor

Reaksi terhadap Stres

 FIGHT-OR-FLIGHT RESPONSE : Respons ini dirancang untuk mempersiapkan


seseorang untuk membela diri
 GENERAL ADAPTATION SYNDROME : Mengidentifikasi tiga tahap
- alarm: Orang menjadi sangat waspada dan sensitif terhadap rangsangan di lingkungan
- resistance : Orang sering menemukan cara untuk mengatasi stresor dan untuk
menangkal.
- Exhaustion : Individu mencapai titik putusnya, dia menjadi lelah dan kehilangan arah
dan bisa mengalami delusi - penganiayaan)
 EMOTIONAL AND COGNITIVE RESPONSES :
emotional stress reactions : bereaksi berlebihan terhadap gangguan ringan, tidak
mendapatkan kesenangan dari kesenangan sehari-hari, dan meragukan kemampuan
seseorang sendiri, sambil merasa tegang, mudah marah, dan lebih cemas.
- anxiety: ketakutan yang samar-samar, umum atau perasaan bahaya
- anger: reaksi kemarahan yang mungkin diakibatkan oleh frustrasi
- fear: reaksi yang biasa terjadi ketika stresor melibatkan bahaya nyata atau yang
dibayangkan).

Cognitive reactions to stress : kesulitan berkonsentrasi atau berpikir jernih, pikiran yang
berulang, dan pengambilan keputusan yang buruk.

 BEHAVIORAL REACTIONS
 PHYSICAL REACTIONS

FACTORS INFLUENCING REACTIONS TO STRESS

• Perbedaan Kepribadian

• Persepsi Kontrol Terhadap Stres

• Dukungan social

Peneliti Kanada, Hans Selye, membedakan dua jenis stres.

 Stres negatif, atau tekanan, berasal dari kecemasan atau tekanan akut dan dapat
berdampak buruk pada pikiran dan tubuh.
 Stres positif, atau eustress, hasil dari perjuangan dan tantangan yang merupakan bumbu
kehidupan.

distress: stres yang berasal dari kecemasan atau tekanan akut

eustress: stres positif, yang dihasilkan dari memotivasi upaya dan tantangan

Selain itu, apakah kita suka atau tidak, kita tidak bisa lepas dari stres; "Benar-benar bebas dari
stres," catat seorang psikolog (Selye, 1974), "adalah kematian." Namun, kita dapat belajar
mengatasi stres sehingga membuat hidup kita menarik tanpa membuat kita kewalahan.
Ada komponen lain dari stres. Richard Lazarus (1993) percaya bahwa bagaimana seseorang
memandang dan mengevaluasi suatu peristiwa membuat perbedaan. Ini disebut the cognitive
model of stress. Orang menganalisis dan kemudian mengevaluasi suatu situasi sebelum dilabeli
sebagai stres. Misalnya, mungkin Anda telah sengaja memotong jari Anda dan tidak
menyadarinya saat itu. Hanya ketika Anda melihat luka itu, Anda menilai situasinya berbahaya.

SITUASI KONFLIK

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita sering harus mengevaluasi situasi dan kemudian
membuat keputusan yang sulit antara dua opsi atau lebih.

situasi konflik: ketika seseorang harus memilih antara dua atau lebih opsi yang cenderung
dihasilkan dari motif yang berlawanan

misalnya, pergi menonton film dengan teman atau tinggal di rumah untuk belajar untuk ujian
besok. Alternatif-alternatif ini cenderung dihasilkan dari motif yang saling bertentangan —
katakanlah, keinginan untuk bersosialisasi versus keinginan untuk berhasil dengan baik di
sekolah — dan mereka adalah sumber utama stres. Pilihan-pilihan ini adalah situasi konflik
(Miller, 1944), dan mereka masuk dalam empat kategori besar

 approach-approach conflict : individu harus memilih antara dua opsi yang menarik
 avoidance-avoidance conflict : individu harus memilih antara dua opsi yang tidak
menyenangkan.
 approach-avoidance conflict : individu menemukan dirinya dalam situasi yang memiliki
konsekuensi yang menyenangkan dan tidak menyenangkan.
 double approach avoidance conflict : individu harus memilih di antara beberapa opsi,
yang masing-masing memiliki aspek menyenangkan dan tidak menyenangkan.

Menilai suatu Situasi

Tingkat stres yang Anda rasakan tergantung pada bagaimana Anda menilai situasi.

Primary appraisal : evaluasi langsung kami terhadap suatu situasi.

Ada tiga cara Anda dapat menilai suatu situasi — tidak relevan, positif, atau negatif.
Secondary appraisal : memutuskan bagaimana menghadapi situasi yang berpotensi membuat
stres. Pada titik ini seseorang menilai situasi dan kemudian memutuskan strategi koping.

COPING MECHANISM

Defensive Coping Strategies

 denial: mekanisme koping di mana seseorang memutuskan bahwa peristiwa itu tidak
benar-benar stres
 intellectualization: mekanisme koping di mana orang tersebut menganalisis suatu situasi
dari sudut pandang yang terpisah secara emosional

Active Coping Strategies

 Hardiness : sifat kepribadian dari kendali, komitmen, dan tantangan yang membantu kita
mengurangi stres yang kita rasakan
 Controlling Stressful Situations : beberapa cara di mana kita dapat mengendalikan
paparan kita terhadap peristiwa stres dan dengan demikian mengurangi tingkat stres.
 Problem Solving : analisis rasional situasi yang akan mengarah pada keputusan yang
tepat.
 Explanatory Style : dua gaya berpikir yang sangat berbeda.
- Orang optimis biasanya menempatkan wajah terbaik pada setiap rangkaian acara.
- Orang pesimis selalu melihat sisi gelap.
 Relaxation :
- progressive relaxation: berbaring dengan nyaman dan menegang dan melepaskan
ketegangan pada setiap kelompok otot utama secara bergantian.
- meditation: pemusatan perhatian dengan tujuan membersihkan pikiran seseorang dan
menghasilkan “kedamaian batin
 Biofeedback: proses belajar mengendalikan keadaan tubuh dengan memantau keadaan
yang akan dikendalikan
 Humor
 Exercise
 Support Groups and Professional Help
 Training
 Improving Interpersonal Skills

Anda mungkin juga menyukai