Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dzikrina Tresna Savitri

NPM : 1906363410

Mata Kuliah : Filsafat dan Etika Kesejahteraan Sosial

ETIKA PEMBANGUNAN

PENDAHULUAN

Pembangunan diartikan sebagai perubahan terencana dengan tujuan utamanya meningkatkan


kesejateraan masyarakatnya. Namun, pembangunan sangat bergantung pada upaya masyarakat
itu sendiri untuk mengubah kebijakan, struktur sosial, lembaga, dan nilai-nilainya. Seperti yang
dikatakan oleh Paulo Freire, perkembangan adalah kemampuan massa yang tidak berdaya untuk
mulai membentuk takdir mereka sendiri sebagai subjek, bukan sekadar objek sejarah.

Walaupun dalam tujuan pembangunan disini untuk menyejahterakan masyarakatnya, nyatanya


terdapat konsekuensi dimana pembangunan dapat merubah nilai-nilai masyarakat melalui
indutrialisasi dan westernisasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai mereka. Maka dari itu, dalam
melakukan pembangunan dibutuhkan suatu etika pembangunan agar tidak bertentangan dengan
nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat.

Etika menempatkan setiap konsep perkembangan disiplin dalam kerangka evaluatif yang luas di
mana perkembangan pada akhirnya berarti kualitas hidup dan kemajuan masyarakat menuju
nilai-nilai yang diekspresikan dalam berbagai budaya karena bagaimana pembangunan
diupayakan tidak kalah pentingnya dengan apa manfaat yang diperoleh. Meskipun pembangunan
dapat dipelajari dengan bermanfaat sebagai fenomena ekonomi, politik, teknologi, atau sosial,
tujuan akhirnya adalah tujuan keberadaan itu sendiri: untuk memberi semua manusia kesempatan
untuk menjalani kehidupan manusia seutuhnya.
POLOPOR/PERINTIS

Gandhi

Gandhi, secara implisit mengungkapkan model pembangunan sebagai berikut :

 Berdasarkan pembangunan ideal kolaborasi sistem ekonomi dengan pola-pola institusi


yang ada;
 Institusi-institusi tersebut meliputi kelompok petani kecil dan artisan, institusi pemasaran
dan kredit, perluasan kepunyaan-pribadi dan kepunyaan negara di atur dengan konsep
kepercayaan, serta area yang luas mengenai insfrastruktur oleh negara;
 Sistem koordinasi ekonomi dengan 3 tipe proses : perkembangan komunitas dan
kelompok local, perencanaan pemasaran dan investasi, dan pemusatan rencana pada
insdustri skala luas;
 Merencanakan secara objektif dan memvisualisasi keadaan “nol” pada pengangguran
structural;
 Melakukan percepatan pertumbuhan ekonomi dengan relokasi investasi dan teknik
inovasi;
 Membawa sektor-sektor kecil kedalam sektor yang lebih luas;
 Investasi skala luas pada industri dan infastruktur.

Lebret

L.J. Lebret mengungkapkan pembangunan sebagai “pendakian manusia” dalam memenuhi


kebutuhannya, adapun kebutuhan tersebut terbagi dalam 3 kategori :

 Kebutuhan essential subsistence (sandang, pangan, papan, sehat, cinta).


 Kebutuhan akan keramahtamahan dan kenyamanan untuk membuat hidup lebih mudah
(transportasi, waktu luang dll).
 Kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain, (budaya, spiritual, pertemanan,
percintaan).

Serta, adapun kebijakan menyangkut kebutuhan diatas, di prioritaskan berdasarkan keterangan


dibawah ini :
 Pembangunan dasar harus memastikan semua orang didalam suatu negara mendapatkan
barang layak dalam kategori pertama.
 Kebutuhan dasar yang diberikan tidak merupakan barang rusak/terganggu terhadap
pemenuhan seorang
 Kebutuhan sekunder meliputi :barang mewah, tidak selamanya sia-sia, hal tersebut perlu
di bagi/nikmati pula satu sama lain.

Myrdal

Myrdal (seorang ekonom swedia) mengungkapkan dan menitikberatan masalah penelitian


terhadap sulitnya seorang peneliti dalam mencari kebenaran absolut yang objektif. Dengan ini,
dia pun mencoba untuk menjelaskan bahwa satu hasil penelitian dalam suatu negara, tidak bisa
aplikasikan di negara lain dengan begitu saja.

Konsep barat mengenai pembangunan tentang ekonomi; pasar-harga, pekerja dan pengangguran,
konsumsi dan simpanan, investasi dan pengeluaran merupakan model abstrak pada cara dan level
hidup bertingkahlaku, institusi dan budaya yang mungkin tidak secara keseluruhan dapat
diaplikasikan pada negara-negara yang berkembang (timur).

DEVELOPMENT ETHIC : A NEW DISCIPLINE

Dalam merumuskan disiplin baru tentang etika pembangunan, perjalan tersebut telah membentuk
2 pembagian,

 Menggambarkan, mengiluustrasikan dan justifikasikan kekinian pada etika pembangunan


adalah sebagai berikut:
- Disiplin baru dengan ke-naturalan-nya, perbedaan metode, aturan penelitian
- Konstistusi sumber konsep umum yang menggambarkan kriteria dan pedoman formulasi
etika strategi.
- Pedoman operasional atau strategi etika pada sector spesifik pembangunan pengambilan
keputusan dan aksi
- Sumber standar normative untuk mengevaluasi performa pembangunan
 Pembangunan etika sebagai teori yang teori terspesialisasi yang berhubungan dengan
studi lingkungan, tatanan dunia, dan disiplin lain, dengan penggambaran sebagai berikut:
- Justifikasi hak, kebutuhan dan peran serta status
- Etika assessment kebijakan sebagai special dampak kategori oaring yang termajinalisasi
- Evaluasi pada kompetisi ekonomi, politik, sistem sosial.
- Konsep baru pada keamanan oleh masyarakat militer, tekanan lingkungan.
- Keadilan ekonomi
- Strategi ekonomi liberal dan operasi transaksional korporasi
- Etika intervensi
- Jasa demokrasi dalam promosi pembangunan
- Kontrol terhadap perselisihan.

Disiplin pembangunan merupakan studi tentang bagaimana mencapai ekonomi kemanusiaan.


Indikator yang jelas pembangunan adalah bukan material semata, namun pencapaian kulitatif
manusia. Disiplin pembangunan memiiliki fungsi sebagai “disiplin eklektis” untuk mendiagnosis
adanya konflik, mengkaji kebijakan dan menjastifikasi dan mengevaluasi performa
pembangunan.

KESIMPULAN

Tugas penting dari etika pembangunan adalah membuat keputusan dan tindakan pembangunan
yang manusiawi yang memerhatikan harkat dan martabat manusia sehingga perubahan yang
diluncurkan di bawah panji pembangunan tidak menghasilkan antideology, yang menghancurkan
budaya dan individu dan menuntut pengorbanan yang berlebihan dalam efisiensi sangat penting.
Dan yang perlu diperhatikan bahwa misi utama etika pembangunan adalah untuk menjaga
harapan manusia tetap hidup dengan cara berkaca pada masa lalu agar proses pembangunan di
masa depan akan berjalan dengan baik dan secara langsung atau tidak lansung tidak
menghilangkan nilai-nilai kemanusiaan.

REFERENSI
Goulet, Denis. 1996. A New Discipline; Development Ethic

Anda mungkin juga menyukai