Anda di halaman 1dari 31

HASIL DISKUSI ANALISA LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN


Disusun untuk Memenuhi Penugasan Mata Kuliah Profesi Keperawatan Jiwa
Dosen Pembimbing : Dr. Meidiana Dwidiyanti, S.Kp., M.Sc.

Disusun Oleh:

Kelompok 7 A

Prasetyaningsih 22020120210084
Sis Sukarno 22020120210085
Sukma Putri Rahayu 22020120210019
Tri Vita Amalia 22020120210067
Yuli Alifiana Rahmah 22020120210061

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XXXVI


DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2020
HASIL DISKUSI ANALISA LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

1. Pada pengkajian identitas , perlu ditambahkan pengkajian identitas


penanggung jawab pasien. Walaupun dalam format tidak tertera, namun
identitas penanggung jawab sangat perlu. Dikarenakan jika ada informasi
atau hal yang penting terkait kondisi pasien maka perlu disamp[aikan oleh
pihak keluarga, dengan pihak RS dapat menghubungi pihak keluarga
pasien.
2. Pada pengkajian alasan masuk, menurut kelompok kami perlu dikai lebih
lanjut atau dalam terkait dengan alasan marah-marah atau ingin
membunuh bapaknya, sejak kapan klien ini mulai marah-marah. Dan dari
pihak orangtua sudah melakukan usaha atau tindakan apa yang telah
dilakukan untuk mengurangi gejala marah ini terjadi sampai penyebab
utama dikirimnya pasien ke RS.
3. Pada pengkajian predisposisi, kaji lebih dalam faktor psikis (riwayat
kehilangan, kepribadian tertutup, riwayat mendapat perilaku kekerasan/
KDRT, aniaya seksual), faktor sosial budaya (status sosial ekonomi rendah
budaya permissive,kepercayaan yang salah, politik tidak sehat,
pengangguran, status pernikahan, hubungan sosial dengan lingkungan,
konflik, penghinaan dari teman).
4. Pada pengkajian predisposisi, terkait denga trauma. Mungkin alasan yang
tertera tersebut lebih baik dimasukan dalam alasan masuknya klien ke RS.
5. Pada pengkajian predisposisi, pada pengalaman masa lalu yang tidak
menyenangkan. Bahwa klien mengatakan kalau dulu sering disiksa oleh
ibunya. Mungkin hal ini bisa dituliskan di bagian anggota keluarga lain
yangmengalami gangguan jiwa.
6. Pengkajian faktor presipitasi perlu ditambahkan pengkajian tentang
ekspresi dari tidak terpenuhinya kebutuhan dasar dan kondisi sosial
ekonomi (klien mengatakan iri dengan tetangga walaupun menurut klien,
ia memiliki banyak uang). Perlu dikaji lagi factor presipitasi adakah
kemungkinan kesulitan dalam mengkomunikasikan sesuatu dengan
keluarga atau tidak bisa berdiskusi untuk memecahkan masalah (klien
sudah berkeluarga tapi satu rumah dengan kedua orang tuanya, klien juga
menganggap kalau ayahnya berselingkuh).
7. Pada pengkajian fisik mata, dapat ditambahkan pengkajian mata klien saat
marah, misalnya apakah matanya merah dan pandangan tajam.
8. Pada pengkajian mulut dan gigi, dapat ditambahkan pengkajian mulut dan
gigi klien saat marah, misalnya apakah klien mengatupkan rahang dengan
kuat.
9. Pada pengkajian fisik ektremitas atas, dapat ditambahkan pengkajian
ekstremitas atas klien saat marah, misalnya apakah klien mengepalkan
tangannya. Selain itu perlu diinspeksi juga apakah ada tanda-tanda luka/
bekas luka pada tangan klien.
10. Pada pengkajian fisik ektremitas bawah, dapat ditambahkan pengkajian
ektremitas bawah klien yaitu inspeksi apakah ada memar, luka, dan bekas
luka.
11. Pada pengkajian psikososial perlu ditambahkan pengkajian pola asuh dari
orang tua klien. Klien sudah menikah dan memiliki anak, tapi klien masih
tinggal serumah dengan kedua orang tuanya. Perlu dikaji apakah ada
campur tangan kedua orang tua klien dalam pola asuh anaknya/ rumah
tangganya sehingga klien merasa tidak dihargai sebagai kepala keluarga.
12. Pada analisa data terkait waham, data fokus yang ditampilkan dapat
ditambahi dengan hasil pengkajian tanda gejala yang mendukung masalah
waham seperti :
a. Tanda subyektif : adanya kesulitan konsentrasi pada klien, kemampuan
klien mengambil keputusan, kemampuan berpikir realistis, dan
pembicaraan yang berbelit belit
b. Tanda obyektif : ekspresi wajah bingug, khawatir, tegang, dan lain
sebagainya
13. Pada analisa data terkait diagnosa ke 2 yaitu Resiko Perilaku kekerasan
(RPK), data fokus yang ditampilkan dapat ditambahi dengan hasil
pengkajian tanda gejala yang mendukung masalah waham seperti :
a. Tanda obyektif : adanya postur atau ekspresi yang ditunjukkan klien
seperti tangan mengepal, bicara kasar, ketus, mengumpat dan lain lain
14. Pada analisa data terkait diagnosa ke 2 yaitu resiko mencederai diri sendiri
dan orang lain data fokus yang ditampilkan dapat ditambahi dengan hasil
pengkajian tanda gejala yang mendukung masalah resiko mencederai diri
sendiri dan orang lain secara subjektif misalnya pengucapan keinginna
mengakhiri hidup secara verbal, kemudia tanda obyektif yang perlu juga
dikaji adalah perasaan mudah mudah emosi, sedih, jalan mondar mandir,
dan sebagainya.
15. Penulisan pohon masalah yang sesuai kasus tersebut menurut kelompo
kami adalah sebagai berikut : karena masalah resiko perilaku kelerasan
yang dialami klien adalah dampak dari kecurigaan kepada ayah dan ibunya
bahwa ayah dan ibunya berselingkuh, sehingga memicu perilaku
kekerasan.

Resiko Perilaku Kekerasan


Problem

Waham Curiga Core problem

Resiko Mencederai Diri Effect


Sendiri dan Orang Lain
LampiranAsuhanKeperawatan

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.TDENGAN RESIKO


PERILAKU KEKERASANDI RUANG UPIP
RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Stase Keperawatan Jiwa
Dosen Pembimbing: Ns. Sri Padma Sari, S.Kep., MNS.
Pembimbing Klinik: Ns. Arief Nugroho, S.Kep

Disusun oleh:
Putwi Marinesia Nur
22020119210058

PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XXXIV


DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2019
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.TDENGAN RESIKO
PERILAKU KEKERASANDI RUANG UPIP
RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. T
Umur : 34 tahun, 3 bulan, 27 hari
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat :Pemalang
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal masuk RS : 11 November 2019
Tanggal pengkajian : 19 November 2019
Diagnosa medis : Gangguan Waham Menetap
No. RM : 000*****

II. ALASAN MASUK


Kliendibawake RSJD Dr. Amino Gondohutomosetelah7 hari klien marah-
marah dan memukul bapak dan ibunya. Klien mengancam akan membunuh
bapak dan ibunya. Klien marah-marah dan mengamuk terutama pada
bapaknya. Klien melempar dan memecahkan barang-barang yang ada di
rumah.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


A. Gangguan jiwa di masa lalu
Klien mengatakan sudah pernah di rawat jalan di rumah sakit jiwa
sebelumnyakarena alasan yang sama, klien juga pernah dirawat di RSJ
selama 7 hari pada bulan Oktober. Klien tidak rutin untuk meminum
obat.

B. Trauma
Klienmengatakanmemilikihubungan yang kurangbaikdenganbapaknya
karena menganggap bahwa bapaknya telah berselingkuh dengan
istrinya.
C. Anggota keluarga lain yang mengalami gangguan jiwa
Klien mengatakan bahwa ibunya juga dulu memiliki gangguan jiwa
dan sekarang sudah sembuh.
D. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klienmengatakandulu sering disiksa oleh ibunya. Klien pernah ingin
melakukan percobaan bunuh diri menggunakan benda tajam seperti
pisau.
Masalah keperawatan: waham, resiko perilaku kekerasan, resiko
bunuh diri

IV. FAKTOR PRESIPITASI


Klienmengatakanbahwaia iri dengan tetangganya. Sehinggaklienmarah-
marahkarenaklien memiliki masalah ekonomi. Klien mengatakan bahwa
sebenarnya ia memiliki uang banyak.

V. FISIK TTV, TB, BB, KELUHAN FISIK


A. Kesadaran
Kesadaran klien composmentis (E4M5V6)
B. Antopometri
1. Berat Badan : 60 kg
2. Tinggi Badan : 170 cm
3. IMT : 21 (Normal)
C. TTV
1. Tekanan darah : 120/80 mmHg
2. Frekuensi nadi : 90 x/menit
3. Frekuensi nafas : 20 x/menit
4. Suhu : 36,5oC

D. KeluhanFisik
Klienmengatakantidakadakeluhanfisik yang dirasakan
E. Riwayat makan/minum di rumah
Klien mengatakan selama di rumah makan 3 kali sehari dan minum
cukup banyak tanpa bantuan orang lain.
F. Riwayat penyakit fisik
Klien mengatakan memiliki riwayat sakit asma.
G. Pemariksaan Fisik
Bagian Hasil Pemeriksaan
Kepala Inspeksi: bentuk kepala mesocephal, simetris, rambut pendek
berwarna hitam, penyebaran rambut merata, rambut tampak
bersih dan tidak terdapat lesi di daerah kepala
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa/benjolan
Mata Inspeksi: simetris kanan-kiri, kelopak mata baik, pergerakan
bola mata baik, kemampuan akomodasi baik reflek cahaya baik,
pupil isoko (3mm/3mm), reflek mengedip baik, sklera putih
(tidak ikterik), konjungtiva merah muda (tidak anemis), kornea
jernih, tidak terdapat kantung mata
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa/benjolan
Hidung Inspeksi: lubang hidung bersih, tidak terdapat lesi dan benjolan
sekitar hidung
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa/benjolan
Telinga Inspeksi: telinga simteris kanan-kiri, tidak terdapat
cairan/serumen tidak terdapat lesi/benjolan, tidak
menggunakan alat bantu pendengaran
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa/benjolan
Mulut dan Gigi Inspeksi: mukosa bibir kering, tidak terdapat stomatitis, gigi
bersih, tidak ada gigi berlubang, tidak ada gigi yang tanggal
Leher Inspeksi: tidak terdapat lesi maupun luka, tidak tampak adanya
pembesaran kelenjar tiroid
Palpasi: reflek menelan baik, tidak teraba pembesaran kelenjar
tiroid
Paru dan Dada Inspeksi: pergerakan dada simetris, tidak terlihat penggunaan
otot bantu napas, tidak terdapat adanya retraksi dinding dada,
RR: 20x/menit
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba
massa/benjolan, taktil fremitus sama antara kanan dan kiri
Perkusi: suara sonor seluruh lapang paru
Auskultasi: suara napas vesikuler
Jantung Inspeksi: tidak terkaji
Palpasi: tidak terkaji
Perkusi: tidak terkaji
Auskultasi: terdengar bunyi jantung “Lup” “Dup” (S1 dan S2)
tidak terdapat bunyi jantung tambahan
Abdomen Inspeksi: warna kulit abdomen merata, tidak terdapat lesi
Auskultasi: terdengar bising usus 10x/menit
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan pada 4 kuadran abdomen
Perkusi: tidak terkaji
Ekstermitas Inspeksi: warna kulit sawo matang, tidak terdapat edema,
Atas turgor kulit baik, kekuatan otot kanan 5, kiri 5 (dapat menahan
secara maksimal)
Palpasi: akral teraba hangat, CRT < 3 detik
Ekstermitas Inspeksi: warna kulit sawo matang, tidak terdapat edema,
Bawah turgor kulit baik, kekuatan otot kanan 5, kiri 5 (dapat menahan
secara maksimal)
Palpasi: akral teraba hangat, CRT < 3 detik
Genitalia Inspeksi: tidak terpasang kateter
Palpasi: tidak terkaji
VI. PSIKOSOSIAL
A. Genogram

Keterangan :
: Meninggal
: Laki-laki
: Perempuan
: Menikah
: Anak
: Tinggal satu rumah
: Klien
: cerai

Klien merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Kedua orang tua


masih ada dan klien sudah menikah dan memiliki 1 orang anak. Klien
tinggal bersama istri, anak, dan kedua orang tuanya. Klien merupakan
kepala keluarga saat pengambilan keputusan klien selalu
membicarakannya bersama keluarga. pola asuh yang diterapkan klien
adalah demokratis.
B. Konsep Diri
1. Gambaran diri
Klien mengatakan bahwa klien mensyukuri kondisi tubuhnya
dan paling suka adalah tangannya karena tangannya ada gambar
tato.
2. Identitas diri
Klien mengatakan bahwa nama klien adalah Tn. T yang
berusia34 tahun dan berasal dari Pemalang. Klien mengatakan
bahwa klien merupakan seorang suami dari seorang istri dan
bapak dari 1 orang anak. Klien merasa puas karena sebelum
sakit dapat bekerja dan menafkahi anggota keluarganya.
3. Peran
Klien mengatakan dirinya merupakan seorang suami yang
berperan untuk bekerja dan mencari nafkah.
4. Ideal diri
Klien mengatakan ingin segera pulang dan bekerja seperti dulu.
Klien merasa bosan dan tidak ada hiburan disini, klien disini
tidak enak karena tidak bekerja dan merasa ada yang kurang
dalam dirinya karena tidak bekerja.
5. Harga diri
Klien mengatakan bahwa klien tidak malu dengan kondisi
kesehatannya saat ini.

C. Hubungan Sosial
1. Orang terdekat
Klien mengatakan orang terdekatnya adalah anak klien karena
anaknya hanya 1 sehingga menjadikan anaknya sebagai anak
kesayangan.
2. Peran serta dalam kegiatan kelompok masyarakat di rumah dan
di RS
a. Di Rumah
Sebelum sakit klien senangberkumpuldenganteman-teman
kerjanya.
b. Di Rumah Sakit
Selama di rumah sakit
klientampaktidakbanyakberbicaradenganteman-temannya
tapi sering membantu teman-teman yang lain.
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan malas untuk ngajak berbicara dengan orang
lain, kalau ada yang mengajak berbicara baru mau berbicara,
biasanya saya berbicara dengan mas R dan mas S.
Masalah keperawatan: Isolasi sosial
D. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan
Klien meyakini bahwa saat ini kondisinya baik dan percaya
bahwa apa yang terjadi saat ini merupakan ujian dari Allah
2. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan bahwa dirinya beragama Islam. Klien
mengatakan sering bershalawat, dan mengikuti pengajian.

VII. STATUS MENTAL


A. Penampilan
Baju klientampak bersih, penampilandalamberpakaianrapi,
rambutrapi, dan bersih. Kuku tangandan kaki pendek dan bersih. Gigi
klien bersih.Klien mengatakan selalu mandi2x sehari di pagihari dan
sore hari. Klien berganti pakaian setiap pagi. Klien tidak memakai
sendal.
B. Pembicaraan
Nada bicaraklienlantang namun lebih sering diam.Pembicaraanklien
koheren, jawaban yang dijawab oleh klien sesuai dengan pertanyaan
yang diajukan oleh perawat. Klien tampak selalu ingin
diperhatikanapabilasedangberbicaralaluada yang menyela,
diaakanmeninggikansuarasambilmenataptajamkearah orang yang
memotongpembicaraannya.
C. Aktivitas motorik
Klien bisa kooperatif dalam perawatannya. Tidak banyak
memberontak dan mau mengikuti apa yang diperintahkan oleh
perawat. Terkadang klien berjalan mengelilingi rumah sakit bersama
perawat.
D. Alam perasaan
Klien mengatakan saat ini sedih. Klien mengatakan ingin segera
pulang untuk bekerja dan bertemu dengan anaknya.
E. Afek
Afek sesuai. Klien bereaksi dengan baik untuk menjawab
setiappertanyaan yang diajukan oleh perawat. Klien tertawa saat ada
hal yang lucu.
F. Interaksi selama wawancara
Selama wawancara klien selalu melihat ke arah perawat. Klien tampak
kooperatif. Klien tampak sering melamun.
G. Persepsi
Tidak terdapat gangguan persepsi seperti halusinasi atau ilusi.
H. Proses pikir
Proses pikir klien adalah bloking.Klien mampu menjawab
pertanyaannamuntiba-tibaberalihmembicarakanhal yang lain.
I. Isi pikir
Klien mengalami gangguan waham curiga di mana dia merasa bahwa
bapaknya selingkuh dengan istrinya. Klien mengatakan mengetahui
bahwa bapaknya berselingkuh dengan istrinya.
Masalah keperawatan: waham curiga
J. Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran penuh. Klien mampu menjawab tempat
perawatannya sekarang dengan benar. Klien mengatakan saat ini
berada di rumah sakit jiwa dan banyak perawat yang merawat saya.
K. Memori
1. Daya ingat jangka panjang
Daya ingat jangka panjang klien cukup baik, klien mampu
menceritakan hal-hal yang ia lakukan sebelum masuk rumah
sakit. Klien juga mampu menceritakan mengenai pengalamannya
saatbekerja dulu.
2. Daya ingat jangka pendek
Daya ingat jangkapendekklienbaik,
klienmampumengingatkapanmasuksinidansiapa yang
mengantarnya. Klienmengatakan masuk RS pada tanggal 11
November 2019 diantar oleh bapak dan ibunya.
3. Daya ingat saat ini
Daya ingat saatiniklienbaik,
klienmampumengenalibeberapatemannya di ruangan, klien dapat
mengingat tempat dan ruangan rumah sakitdanbeberapa
namaperawatnya.
L. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berkonsentrasi, konsentrasiklientidak mudah beralih
meskipun ada rangsangan baru. Klien dapat menebak warna dengan
benar, klien dapat menghitung dengan baik dan benar saat diberikan
pertanyaan tentang hitung-hitungan angka secara sederhana. Klien
mengatakan bisa berhitung dan menulis.
M. Kemampuan penilaian
Klien mampu mengambil keputusan sederhana seperti ketika klien haus
klien akan mengambil minum dan ketika ingin ke BAB atau BAK klien
akan berjalan ke kamar mandi.
N. Daya tilik diri
Klien tidak menyadari tentang penyakit yang dideritanya, klien
menerima dengan kondisinya yang berada di rumah sakit karena ingin
segera sembuh.

VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


A. Makan
Klien mampu makan dan minum secara mandiri dan mampu
menghabiskan makan sesuai porsi yang diberikan.
B. BAB/BAK
Klien mampu melakukan BAB maupun BAK secara mandiri dengan
berjalan ke kamar mandi.
C. Mandi
Klien mengatakan tetap mandi dua kali sehari selama di RS secara
mandiri tanpa bantuan teman maupun perawat.
D. Berpakaian/berhias
Klien mampu berpakaian maupun berhias (menyisir dan mengucir
rambut) secara mandiri.
E. Istirahat dan tidur
Klienmengatakantidak ada masalah dengan tidur. Kalau malam bisa
tidur dengan nyenyak.
F. Penggunaan obat
Klien mengkonsumsi obat chlorpromazine 3x50 mg.
G. Pemeliharaan kesehatan
Motivasi, bantu dan pastikan klien untuk rutin meminum obat secara
teratur, kontrol ketempat perawatan atau pengobatan seperti rumah
sakit atau puskesmas. Jika klien mengalami tanda-tanda kekambuhan
seperti bertingkah laku aneh, gelisah berlebih, segera bawa klien ke
RSJD atau hubungi tenaga kesehatan terdekat. Klien mengatakan akan
dibawa ke RSJD apabila nanti klien kembali marah-marah, mengamuk
dan merusak barang di rumah.
H. Aktivitas di dalam rumah
Klien mengatakan saat dirumah biasanya dapat melakukan aktivitas
seperti menonton tv, bekerja, bermain dengan anaknya. Klien juga
mampu makan minum secara mandiri. Klien mandi sehari 2 kali
secara mandiri.
I. Aktivitas di luar rumah
Klien mengatakan melakukan aktivitas di luar rumah hanya ketika ada
keperluan, seperti ikut tahlilan pengajian bapak-bapak.

IX. MEKANISME KOPING


Mekanisme koping yang dilakukan klien adalah mekanisme maladaptif.
Klien mengatakan lebih sering memendam jika ada
masalahdaripadamenceritakanke orang-orang terdekatnya.

X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Klienmengatakanjarang berkomunikasi dengan yang lainnya. Tapi biasanya
tean saya yang dari ruang gatotkaca datang buat ngajak ngobrol saya.
XI. PENGETAHUAN KURANG TENTANG:
Klien mengetahui bahwa klien menderita gangguan jiwa dan suka marah-
marah. Klien sering lupa untuk meminum obat. Klien tidakmengertitentang
obat-obatan, sistem pendukung lingkungan, koping yang adaptifserta
bagaimana cara mengatasipenyakitnya.
XII. ASPEK MEDIK
A. Diagnosa medik : Gangguan waham menetap
B. Terapi medik
Nama obat/
Dosis Rute Indikasi Kontraindikasi Efek samping
terapi
Chlorproma 3x50 Per Sebagai obat untuk menangani Riwayat hipersensitivitas pada - Tremor
zine mg Oral gejala psikosis pada skizofrenia. terapi chlorpromazine, gangguan - Bicara pelo
Obat ini bekerja dengan fungsi hati, kelainan pada - Mulut kering
menghambat zat kimia dopamin ganglia basalis (misalnya - Penglihatan kabr
yang ada di otak yang dapat Penyakit Parkinson), gangguan - Hilang nafsu makan
mengurangi gejala psikosis ginjal dan hati, pembesaran - Cemas
berupa perilaku agresif yang prostat. - Depresi
membahayakan diri sendiri atau - Gangguan menstruasi
orang lain. - Kejang
- Sakit kepala
- Jantung berdebar
- Dispepsia

XIII. ANALISADATA
Nama: Tn. T
No. RM: 000*****
No Data Fokus Masalah
1 DS: Waham Curiga
- Klienmengatakanmemilikihubungan yang
kurangbaikdenganbapaknya karena menganggap bahwa bapaknya
telah berselingkuh dengan istrinya.
- Klienmengatakandulu sering disiksa oleh ibunya
DO:
- Klientampakkooperatif
- Klientampakseringmelamun
2 DS : Resiko Perilaku Kekerasan
- Keluargamengatakanklien dibawake RSJD Dr. Amino
Gondohutomosetelah7 hari klien marah-marah dan memukul bapak dan
ibunya.
- Klien mengancam akan membunuh bapak dan ibunya
- Klien mengatakan sering marah-marah dan mengamuk terutama pada
bapaknya
- Klien mengatakan melempar dan memecahkan barang-barang yang ada
di rumah.
- Klien mengatakan sudah pernah di rawat jalan di rumah sakit jiwa
sebelumnyakarena alasan yang sama
- Klienmengatakanbahwaia iri dengan tetangganya. Sehinggaklienmarah-
marahkarenaklien memiliki masalah ekonomi
DO:
- Klien tampak selalu ingin diperhatikanapabilasedangberbicaralaluada
yang menyela, diaakanmeninggikansuarasambilmenataptajamkearah
orang yang memotongpembicaraannya
- Proses pikir klien adalah bloking.Klien mampu menjawab
pertanyaannamuntiba-tibaberalihmembicarakanhal yang lain.
- Afek sesuai. Klien bereaksi dengan baik untuk menjawab setiap
pertanyaan yang diajukan oleh perawat. Klien tertawa saat ada hal yang
lucu
- Selama wawancara klien selalu melihat kearah perawat
2 DS: Resiko Mencederai Diri Sendiri & Orang
Lain
- Klienmengatakanpernah ingin melakukan percobaan bunuh diri
- Klien mengatakan marah-marah dan memukul bapak dan ibunya
- Klien mengatakan mengancam akan membunuh bapak dan ibunya
DO:
- Klientampakkooperatif
- Klien tampak sering melamun
XIV. Pohon Masalah

Waham Curiga
Problem

Resiko Perilaku Kekerasan Core problem

Resiko Mencederai Diri Effect


Sendiri dan Orang Lain

XV. Daftar Masalah Keperawatan


A. WahamCuriga
B. Resiko Perilaku Kekerasan
C. Resiko Mencederai Diri Sendiri dan Orang Lain

XVI. Diagnosa Keperawatan


A. Resiko Perilaku Kekerasan (RPK)
B. Waham curiga
XVII. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama: Tn. T
No. RM: 000*****
12 Tindakan Keperawatan
Tanggal Diagnosa Tujuan
1 18/11/20 Resiko Setelah dilakukan tindakan keperawatan Tindakan ke pasien
Perilaku selama 5x24 jam klien mampu mengontrol SP 1. Menjelaskan tanda dan gejala, penyebab dan akibat dari
Kekerasan perilaku kekerasan dengan krieria hasil perilaku kekerasan serta melatih latihan tarik nafas dalam dan
- Klien mampu mengidentifikasi penyebab, pukul kasur bantal:
tanda dan gejal, serta akibat dari perilaku - Mengidentifikasi tanda dan gejala, penyebab dan akibat
kekerasan perilaku kekerasan
- Klien mampu mengontrol perilaku - Menjelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan
kekerasan dengan cara fisik 1 tarik nafas cara fisik 1: tarik nafas dalam dan fisik 2: pukul kasur/bantal
dalam dan cara fisik 2 pukul bantal/kasur - Melatih klien cara mengontrol perilaku kekerasan dengan
- Klien mampu mengontrol perilaku cara fisik 1: tarik nafas dalam dan fisik 2: pukul kasur/bantal
kekerasan dengan minum obat secara - Melatih klien memasukkan latihan tarik nafas dalam dan
teratur pukul bantal/kasur dalam jadwal kegiatan harian
- Klien mampu mengontrol perilakuk
kekerasan dengan cara verbal/bicara baik- SP 2. Menjelaskan dan melatih klien minum obat dengan prinsip
baik 6 benar, manfaat/keuntungan minum obat dan kerugian jika tidak
- Klien mampu mengontrol perilaku minum obat
kekerasan dengan spiritual - Menjelaskan tentang obat yang diminum (6benar: jenis,
dosis, frekuensi, cara, orang dan kontinuitas minum obat).
- Mendiskusikan manfaat minum obat dan kerugian tidak
minum obat dengan klien
- Melatih klien cara minum obat dengan teratur
- Melatihh klien memasukkan kegiatan minum obat secara
teratur kedalam jadwal kegiatan harian
SP 3. Melatih cara verbal/bicara baik-baik
- Menjelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan
verbal/bicara baik-baik
- Melatih klien car verbal/bicara baik-baik
- Melatih klien memasukkan kegiatan verbal/bicara baik-baik
kedalam jadwal kegiatan harian

SP 4. Melatih cara spiritual


- Menjelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan
spiritual
- Melatih klien cara spiritual
- Melatih klien memasukkan kegiatan spiritual kedalam jadwal
kegiatan harian
2 18/11/20 WahamCur Setelah dilakukan tindakan keperawatan Tindakan ke pasien
iga selama 5x24 jam, diharapkan klien mampu SP 1. Menjelaskan tanda dan gejala, penyebab dan akibat waham
mengontrol wahamdengan kriteria hasil: serta melatih latihan orientasi realita
a. Klien mampu mengidentifikasi penyebab, - Mengidentifikasi tanda dan gejala, penyebab dan akibat
tanda dan gejala serta akibat waham waham
b. Klien mampu latihan orientasi realita: - Menjelaskan cara mengendalikan waham dengan orientasi
panggil nama, orientasi waktu, orang dan realita: panggil nama, orientasi waktu, orang dan
tempat/lingkungan tempat/lingkungan.
c. Klien mampu minum obat dengan prinsip - Melatih klien orientasi realita: panggil nama, orientasi
6 benar minum obat, manfaat/keuntungan waktu, orang dan tempat/lingkungan.
minum obat, dan kerugian tidak minum - Melatih klien memasukan kegiatan orientasi realita dalam
obat. jadwal kegiatan harian.
d. Klien mampu mengidentifikasi kebutuhan
dasar yang tidak terpenuhi akibat SP 2. Menjelaskan dan melatih klien minum obat dengan prinsip
wahamnya, memenuhi kebutuhan yang 6 benar minum obat, manfaat/keuntungan minum obat dan
tidak terpenuhi. kerugian tidak minum obat.
e. Klien mampu melakukan kegiatan/aspek - Menjelaskan tentang obat yang diminum (6 benar:
positif yang dipilih jenis/nama obat, dosis, frekwensi, cara, orang dan
kontinuitas minum obat)
- Mendiskusikan manfaat minum obat dan kerugian tidak
minum obat dengan klien
- Melatih klien cara minum obat secara teratur
- Melatih klien memasukan kegiatan minum obat secara
teratur kedalam jadwal kegiatan harian.

SP 3. Melatih cara pemenuhan kebutuhan dasar


- Menjelaskan cara memenuhi kebutuhan klien yang tidak
terpenuhi akibat wahamnya dan kemampuan memenuhi
kebutuhannya.
- Melatih cara memenuhi kebutuhan klien yang tidak
terpenuhi akibat wahamnya dan kemampuan memenuhi
kebutuhannya.
- Melatih klien memasukan kegiatan memenuhi kebutuhan
kedalam jadwal kegiatan harian.

SP 4. Melatih kemampuan positif yang dimiliki


- Menjelaskan kemampuan positif yang dimiliki klien
- Mendiskusikan kemampuan positif yang dimiliki klien
- Melatih kemampuan positif yang dipilih
- Melatih klien memasukan kemampuan positif yang dimiliki
dalam jadwal kegiatan harian.
XVIII.IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama: Tn. T
No. RM: 000*****

Tgl/Jam No. Implementasi Evaluasi TTD


Diagnosa
18 1, 2 Melakukan BHSP dengan pasien S:
November - Klien berkata, “nama saya T mbak, saya dari
2019 Pemalang”
10.00 WIB - Klien berkata “saya sudah seminggu disini
mbak”
- Klien berkata,“sayapunya 1 anak di rumah
mbak”
- Klien berkata,“saya disini dibawa sama
bapak, ibu saya”
- Klien berkata, “saya ingin segera pulang
mbak”
O:
- Klien mampu mempertahankan kontak mata
- Klien kooperatif
- Klien tampak sering melamun
A:
Risiko perilaku kekerasan belum teratasi
- Klien belum mampu mengontrol marah
P:
Perawat
- Menyusun jadwal dan melakukan
implementasi sesuai jadwal
Klien
- Rencanakan intervensi untuk RPK : SP 1
(mengidentifikasi gejala, penyebab, akibat
perilaku kekerasan, dan mengajarkan tarik
nafas dalam dan pukul kasur/bantal)
- Rencanakan intervensi untuk waham : SP 1
(mengidentifikasi gejala, penyebab, dan akibat
waham)
19 1 - Mengidentifikasi tanda dan gejala, penyebab S:
November dan akibat perilaku kekerasan - Klien berkata, “saya marah kalau ada yang
2019 - Menjelaskan cara mengontrol perilaku memancing mbak”
10.00 WIB kekerasan dengan cara fisik 1: tarik nafas - Klien berkata, “saya biasanya marah kalau
dalam dan fisik 2: pukul kasur/bantal udah stress nggak punya uang gitu”
- Melatih klien cara mengontrol perilaku - Klien berkata, “saya kalau marah semua saya
kekerasan dengan cara fisik 1: tarik nafas banting dan pukul mbak, kemarin motor saya
dalam dan fisik 2: pukul kasur/bantal banting”
- Melatih klien memasukkan latihan tarik O:
nafas dalam dan pukul bantal/kasur dalam - Klien tampak kooperatif
jadwal kegiatan harian - Klien tampak sering melamun
- Klien tampak mampu melakukan napas dalam
dan pukul bantal dengan benar
A:
Risiko perilaku kekerasan belum teratasi
- Klien belum mampu mengontrol marah
P:
Perawat
- Mengevaluasi SP 1 latihan nafas dalam dan
pukul kasur atau bantal
- Menyusun jadwal dan melanjutkan SP 2
(menjelaskan tentang 6 benar minum obat)
Klien
- Memasukkan latihan nafas dalam ke jadwal
harian
19 2 - Mengidentifikasi tanda dan gejala, penyebab S:
November dan akibat waham - Klien berkata, “saya merasa bapak saya sudah
2019 - Menjelaskan cara mengendalikan waham selingkuh dengan istri saya mbak”
10.00 WIB dengan orientasi realita: panggil nama, - Klien berkata, ”saya merasa istri saya sudah
orientasi waktu, orang dan selingkuh dan pergi ninggalin saya”
tempat/lingkungan. O:
- Melatih klien orientasi realita: panggil nama, - Klien tampak kooperatif
orientasi waktu, orang dan - Klien tampak mampu melakukan orientasi
tempat/lingkungan. realita dengan baik
- Melatih klien memasukan kegiatan orientasi A:
realita dalam jadwal kegiatan harian. Waham curiga belum teratasi
- Klien masih curiga dengan bapaknya
P:
Perawat
- Mengevaluasi SP 1 melatih orientasi realita
- Menyusun jadwal dan melanjutkan SP 2
(menjelaskan tentang 6 benar minum obat)
Klien
- Memasukkan orientasi realita ke jadwal harian
20 1, 2 - Menjelaskan tentang obat yang diminum (6 S:
November benar: jenis/nama obat, dosis, frekuensi, - Klien berkata, “saya tidak tau obat yang
2019 cara, orang dan kontinuitas minum obat) biasanya saya minum mbak”
10.00 WIB - Mendiskusikan manfaat minum obat dan - Klien berkata, “saya ngikutin aja mbak kalo
kerugian tidak minum obat dengan klien disuruh minum obat ya diminum, nggak ya
- Melatih klien cara minum obat secara teratur udah”
- Melatih klien memasukan kegiatan minum - Klien berkata, “saya biasanya dikasih obat
obat secara teratur kedalam jadwal kegiatan setelah sarapan dan makan siang”
harian. O:
- Klien tampak kooperatif
- Klien mampu mengulangi prinsip 6 benar obat
- Klien sudah mampu menyebutkan manfaat
minum obat dan kerugian apabila tidak
diminum
A:
- Masalah RPK belum teratasi
- Masalah waham belum teratasi
P:
Perawat
- Mengevaluasi SP 2 tentang 6 benar minum
obat
- Menyusun jadwal dan melanjutkan SP 3 RPK
(melatih klien cara verbal/bicara baik-baik)
- Menyusun jadwal dan melakukan SP 3 waham
(melatih cara memenuhi kebutuhan klien yang
tidak terpenuhi akibat wahamnya dan
kemampuan memenuhi kebutuhannya)
Klien
- Memasukkan dan mengevaluasi tentang 6
benar minum obat ke jadwal harian
21 1 - Menjelaskan cara mengontrol perilaku S:
November kekerasan dengan verbal/bicara baik- - Klien berkata, “saya jarang ngobrol-ngobrol
2019 baik sama temen-temen di sini mbak”
10.00 WIB - Melatih klien cara verbal/bicara baik- - Klien berkata, “iya saya coba untuk ngomong
baik baik-baik mbak”
- Melatih klien memasukkan kegiatan - Klien berkata, “saya sebenernya kalau ngga
verbal/bicara baik-baik kedalam jadwal ada yang mancing saya ngga marah mbak”
kegiatan harian O:
- Klien tampak kooperatif
- Klien mau berkenalan dan menanyakan hobi
temannya dengan suara yang lembut (tidak
berteriak)
A:
Masalah RPK belum teratasi
P:
Perawat
- Mengevaluasi SP 3 tentang mengontrol
perilaku kekerasan dengan verbal/bicara baik-
baik
- Menyusun jadwal dan melanjutkan SP 4
(melatih klien cara spiritual)
Klien
- Memasukkan dan mengevaluasi tentang
mengontrol perilaku kekerasan dengan
verbal/bicara baik-baik

21 2 - Menjelaskan cara memenuhi kebutuhan S:


November klien yang tidak terpenuhi akibat - Klien berkata, “saya malas solat mbak”
2019 wahamnya dan kemampuan memenuhi - klien berkata, “disini saya ya kadang ikut
10.00 WIB kebutuhannya. pengajian”
- Melatih cara memenuhi kebutuhan klien O:
yang tidak terpenuhi akibat wahamnya - Klien tampak kooperatif
dan kemampuan memenuhi - Klien tampak membaca surat-surat pendek
kebutuhannya. dengan suara yang pelan
- Melatih klien memasukan kegiatan - Klien mau membaca istighfar
memenuhi kebutuhan kedalam jadwal A:
kegiatan harian. Masalah waham belum teratasi
P:
Perawat
- Mengevaluasi SP 3 tentang kebutuhan spiritual
yang ditinggalkan
- Menyusun jadwal dan melanjutkan SP 4
(mendiskusikan kemampuan positif yang
dimiliki klien)
Klien
- Memasukkan dan mengevaluasi tentang
kebutuhan spiritual yang ditinggalkan
22 1 - Menjelaskan cara mengontrol perilaku S:
November kekerasan dengan spiritual - Klien berkata, “saya disini ngga pernah solat
2019 - Melatih klien cara spiritual mbak”
- Melatih klien memasukkan kegiatan - klien berkata, “kemarin saya sudah diajarkan
spiritual kedalam jadwal kegiatan harian istighfar”
- klien berkata, “iya kadang susah mbak kalau
lagi marah disuruh istighfar”
- klien berkata, “iya saya coba untuk selalu
beristighfar”
O:
- Klien tampak kooperatif
- Klien tampak beristighfar
- Klien mau membaca istighfar
A:
Masalah waham belum teratasi
P:
Perawat
- Mengevaluasi SP 4 tentang mengontrol
perilaku kekerasan dengan spiritual
- Menyusun jadwal kedalam kegiatan sehari-
hari
- Mengevaluasi SP1,2,3, dan 4
Klien
- Memasukkan dan mengevaluasi tentang cara
mengontrol perilaku kekerasan dengan
spiritual
22 2 - Menjelaskan kemampuan positif yang S:
November dimiliki klien - Klien berkata, “hal positif apa ya mbak yang
2019 - Mendiskusikan kemampuan positif yang ada di diri saya”
dimiliki klien - klien berkata, “saya rasa saya tidak memiliki
- Melatih kemampuan positif yang dipilih kemampuan”
- Melatih klien memasukan kemampuan - klien berkata, “saya suka main catur mbak,
positif yang dimiliki dalam jadwal pernah menang lomba catur tingkat RT”
kegiatan harian. O:
- Klien tampak kooperatif
- Klien mau bermain catur
A:
Masalah waham belum teratasi
P:
Perawat
- Mengevaluasi SP 4 tentang menggali
kemampuan positir yang dimiliki klien
- Menyusun jadwal kedalam kegiatan sehari-
hari
- Mengevaluasi SP1,2,3, dan 4
Klien
- Memasukkan dan mengevaluasi tentang
menggali kemampuan positif yang dimiliki
klien

Anda mungkin juga menyukai