POLTEKKES KEMENKES RI PADANG TAHUN 2020 PENGERTIAN ANATOMI SISTEM PERNAFASAAN
Gagal napas adalah
memburuknya proses pertukaran gas paru yang mendadak dan mengancam jiwa, menyebabkan retensi karbon dioksida dan oksigen yang tidak adekuat (Morton, 2011). ANATOMI SALURAN ANATOMI SALURAN PERNAFASAAN BAGIAN BAWAH PERNAFASAAN BAGIAN ATAS ETIOLOGI 1. Faktor predisposisi Terjadinya gagal napas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : a. Struktur anatomi • Dinding dada • Saluran Pernafasan • Alveoli b. Kerentangan terhadap infeksi c. Kelainan konginetal 2. Faktor fisiologi dan metobolik MANISFESTASI KLINIS KLASIFIKASI Pemeriksaan 1. Umum : kelelahan, Ada 3 tipe dalam Diagnostik berkeringat klasifikasi gagal nafas : 2. Respirasi : wheezing, merintih, 1. Gagal Nafas Tipe I menurun/menghilangnya 1. Pengenalan dini gagal nafas sulit (Kegagalan 3. Cuping hidung retraksi, diketahui secara klinis, Oksigenasi : takipnapnea, sianosis pemeriksaan laboratorium yang Hypoxaemia 4. Kardiovaskuler : Bradikardia te r p e n t i n g u n t u k m e m b a n t u arteri). atau takikardia hebat, 2. Gagal Nafas Tipe diagnosa gagal napas ialah hipotensi/hipertensi, pulsus II (Kegagalan pemeriksaan analisa gas darah Paroksus 12 mmHg, henti Ventilasi : Arterial untuk mengeta hui kea da a n jantung. Hypercapnia). oksigenasi, ventilasi dan 5. Serebral : Gelisah, iritabilitas, 3. Gagal Nafas Tipe keseimbangan asam basa, saturasi III (Gabungan sakit kepala, kekacauan O2 dan pH darah. k e g a g a l a n mental,kesadaran Menurun, 2. Pada pemeriksaan BGA pada gagal oksigenasi dan kejang, koma. nafas akan didapat Hipoksemia, ventilasi). hiperkapnia, asidosis (respiratorik atau metabolik). KOMPLIKASI Penatalaksanaan 1. Hipoksemia 1. Terapi oksigen Pemberian oksigen kecepatan rendah : 2. Hipertensi paru mengacu pada tekanan masker Venturi atau nasal prong. darah tinggi di pembuluh darah yang membawa darah ke paru-paru. 2. Ventilator mekanik dengan tekanan jalan nafas positif 3. jantung aritmia adalah suatu kondisi kontinu (CPAP) atau PEEP dimana jantung tidak berdenyut 3. Inhalasi nebuliser dengan irama yang normal. 4. Fisioterapi dada 4. Jantung penangkapan adalah suatu kondisi dimana jantung telah berhenti 5. Pemantauan hemodinamik/jantung berdetak atau tidak pemukulan cukup 6. Pengobatan Brokodilator Steroid efisien untuk mempertahankan kehidupan 7. Dukungan nutrisi sesuai kebutuhan 5. mengurangi tingkat kesadaran 6. sesak nafas 7. bronkhopneumoni ASUHAN KEPERAWATAN PENGKAJIAN DIAGNOSA 1. Gangguan pertukaran gas b/d perubahan 1. Riwayat keluarga suplay oksigen, perubahan aliran darah ke 2. Kaji keadaan dada pulmonal.Kriteria hasil : klien menunjukkan 3. Observasi pernapasan : peningkatan kapasitas ventilasi dan pertukaran • Frekuensi • Kedalaman gas. • Kelancaran Intervensi : • Labored breating • Beri posisi yang dapat memaksimalkan • Tanda - tanda infeksi ekspansi paru; tinggikan kepala selama • Batuk tidak ada kontraindikasi, cek secara teratur • Wheezing • Sianosis posisi klien. • Nyeri dada • Pertahankan jalan nafas tetap terbuka, • Sputum hindari hyperektensi leher gunakan • Adanya pernafasan yang buruk ‘sniffing ’ posisi, anjurkan anak untuk 4. Kaji tanda terjadinya hypoxia mengeluarkan sputum a. Hypotensi/hypertensi • Beri bantuan oksigen b. Dyspnea • Jika perlu pertahankan klien tetap puasa c. Bradikardi • Kaji warna kulit d. Sianosis : perifer / sentral • Observasi usaha nafas : Obser vasi e. Somnolen pergerakan dada, kembang kempis dada f. Stupor dan penggunaan otot bantu pernafasan • Monitor BGA g. Coma 3. Gangguan proses keluarga b/d krisis situasi (penyakit serius pada klien) 2. Resiko tinggi terjadi kematian b/d obstruksi jalan nafas. Kriteria hasil : Keluarga menunjukkan paham tentang Kriteria hasil : Klien dapat bernafas, penyakit Klien dan dapat jalan nafas terbuka. m e n g g u n a ka n ko p i n g y a n g 4. Intoleransi aktivitas b/d Intervensi : efektif. distress pernafasan • Singkirkan penghalang Intervensi : Kriteria hasil : anak mampu (sekret) yang dapat • Beri informasi kepada melakukan aktivitas tanpa m e n g h a l a n g i p e r t u ka ra n ke l u a rga t e nta n g p ro s e s merasa kelelahan. udara (jika mungkin) penyakit pada kliennya Intervensi : • Hindari situasi yang dapat • Terangkan tentang prosedur • Kaji tingkat kemampuan menyebabkan obstruksi jalan dan terapi yang diberikan aktivitas Klien nafas atau aktivitas yang • Beri informasi tentang kondisi • Berikan lingkungan yang m e m e r l u k a n ke b u t u h a n klien nyaman dan tenang oksigen yang berlebihan. • A n j u r k a n u n t u k • Atur posisi klien seseuai • Siapkan peralatan emergensi mengekpresikan perasaan kebutuhan keluarga khususnya tentang • Lakukan managemen • Berikan periode istirahat kondisi dan prognosis klien. emergensi jalan nafas (RJP) dan • Susun suport sistem keluarga. sesuai prosedur. • hindari hal - hal yang melelahkan klien. TERIMAKASIH